Anda di halaman 1dari 12

No.

01, 2023, 01-12


http://tkp.stmi.ac.id/

Adsorpsi

Adsorption

Kurniaty Arlyani Putry1*, Khairunnisa Nurul Fathanah2, Farhan Saputra3,


Julia Mentari4
1
Kelompok 1, TK02, 2023
*
Email: kurniatyarlyani17@gmail.com

Abstrak

Adsorpsi adalah proses penggumpalan substansi terlarut dalam larutan oleh permukaan zat penyerap yang
membuat masuknya bahan dan mengumpul dalam suatu zat penyerap. Pada penyerapan karbon aktif terjadi
proses adsorpsi yaitu suatu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh bagian permukaan dari karbon
aktif tersebut. Banyak penelitian yang mempelajari tentang manfaat dan kegunaan dari karbon aktif yang dapat
menyerap senyawa organik maupun anorganik. Tujuan percobaan ini untuk menentukan adsorpsi isoterm
Freundlich bagi proses adsorpsi asam asetat (CH3COOH) dengan karbon aktif dan asam oksalat (H2C2O4)
dengan larutan natrium hidroksida (NaOH). Diketahui dengan pemberian variasi konsentrasi larutan asamnya
dilakukan pada suhu yang sama (isoterm), pemberian konsetrasi dan jenis asam yang berbeda pada tiap larutan
dilakukan untuk menunjukan seberapa besar daya adsorpsi karbon aktifnya terhadap konsetrasi yang berbeda.
Data hasil percobaan menunjukan karbon aktif yang digunakan pada praktik ini diketahui daya adsorpsi dan luas
permukaannya besar, karena semakin besar luas permukaan maka akan semakin besar daya adsorpsinya
sehingga adsorpsi karbon aktif membuat konsentrasi asam asetat mengalami penurunan.

Kata Kunci: adsorpsi, penyerapan, karbon aktif

1. PENDAHULUAN yang berupa senyawa karbon aktif. Adsorben


meerupakan zat yang mengadsorpsi zat lain, yang
Sistem penyerapan atau sistem adsorpsi
memilikiukuran partikel seragam. kepolarannya
banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sama dengan zat yang akan diserap dan mempunyai
sehari-hari maupun dalam dunia industri. Pada
berat molekul yang besar. Adsorbat adalah zat yang
penyerapan karbon aktif terjadi proses adsorpsi
teradsorpsi zat lain.
yaitu suatu proses penyerapan zat-zat yang akan
Peristiwa adsorpsi terjadi pada permukaan zat
dihilangkan oleh bagian permukaan dari karbon
padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul
aktif tersebut. Banyak penelitian yang mempelajari
pada permukaan zat padat. Molekul-molekul pada
tentang manfaat dan kegunaan dari karbon aktif
permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya
yang dapat menyerap senyawa organik maupun
tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya
anorganik.
lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini
Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-
menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai
molekul suatu zat pada permukaan zat lain, sebagai
gaya adsorpsi. Berdasarkan sifatnya, adsorpsi dapat
akibat dari ketidak jenuhan gaya-gaya pada
digolongkan menjadi adsorpsi fisik dan kimia.
permukaaan zat tersebut. Dalam adsorpsi
Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya
digunakan istilah adsorbat dan adsorben, dimana
Van der Waals dan merupakan suatu proses bolak–
adsorbat adalah substansi yang terserap atau
balik apabila daya tarik menarik antara zat terlarut
substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya,
dan adsorben lebih besar daya tarik menarik antara
sedangkan adsorben adalah suatu media penyerap
zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang
Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

terlarut akan diadsorbsi pada permukaan adsorben 3. PROSEDUR KERJA


sedangkan adsorpsi kimia adalah dimana antara
adsorbendan adsorbat terjadi suatu ikatan kimia. A. Standarisasi larutan standar sekunder
Dalam proses adsorpsi dikenal dengan adanya NaOH dengan larutan standar asam
istilah isoterm adsorpsi yang menggambarkan oksalat
hubungan antara zat yang teradsopsi oleh adsorben
dengan tekanan atau konsentrasi pada Menimbang asam oksalat sebesar
kesetimbangan dan temperatur tetap (Barrow, 0.63 gram dan NaOH sebesar 2 gram
1998). Ada beberapa tipe isoterm adsorpsi yang
dikembangkan untuk mendeskripsikan interaksi
antara adsorben dan adsorbat antara lain:
• Isoterm Adsorpsi Freundlich Membuat larutan standar asam oksalat
menggambarkan adsorpsi jenis fisika dimana 0,1N 100ml dan larutan NaOH 0.1N
adsorpsi terjadi pada beberapa lapis dan ikatannya 500ml dimasukan ke dalam masing-
tidak kuat. Isoterm freundlich juga mengasumsikan masing labu ukur
bahwa tempat adsorpsi bersifat heterogen.
• Isoterm Langmuir mendefinisikan bahwa
kapasitas adsorben maksimum terjadi akibat Memipet 10 ml larutan standar asam
adanya lapisan tunggal (monolayer) adsorbat pada oksalat ke dalam erlenmeyer
permukaan adsorben. 250ml
Karbon aktif merupakan padatan yang berpori.
Bahan-bahan yang mengandung karbon dapat
menghasilkan karbon aktif dengan cara Menambahkan 3-5 tetes indikator
memanaskan pada suhu tinggi sehingga pori-pori fenolftalein
pada karbon aktif tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai adsorben. Karbon aktif dapat ditingkatkan
daya adsorpsinya melalui proses aktivasi, dimana Menitrasi larutan asam oksalat
pada proses ini terjadi penghilangan hidrogen, gas- dengan larutan NaOH 0,1 N
gas dan air dari permukaan karbon sehingga terjadi sampai terjadi perubahan warna
perubahan fisik pada permukaannya. Pada karbon menjadi warna pink seulas
aktif bubuk, semakin luas permukaan pori adsorben
maka daya adsorpsinya juga akan semakin besar.

2. METODOLOGI PRAKTIKUM Mencatat pemakaian volume NaOH

A. Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah Menghitung normalitas larutan
1. Erlenmeyer 250 ml NaOH
2. Labu ukur 500 ml
3. Buret 50 ml Gambar 2.1. Diagram Alir Percobaan
4. Corong kaca - Adsorpsi
5. Gelas ukur 50 ml
6. Hotplate -
7. Magnetic stirrer - B. Menghitung konsentrasi awal larutan
8. Timbangan asam asetat 0.2 N, 0.4 N, dan 0.6 N
9. Spatula -
Memipet 10 ml larutan asam asetat
Tabel 2.1. Peralatan Percobaan Adsorpsi 0,2 N, 0,4 N, dan 0,6 N ke dalam
erlenmeyer 250 ml

B. Bahan
No Nama Senyawa Rumus Jumlah
Senyawa Menambahkan 3-5 tetes indikator
1. Asam Asetat CH3COOH 300 ml fenolftalein
2. Asam Oksalat HO2C2O2H 100 ml
3. Aquadest H2O 50 ml
4. Natrium NaOH 1000ml
Hidroksida
5. Karbon aktif 5,0 gr
Tabel 2.2. Bahan Percobaan Adsorpsi

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

Menitrasi larutan asam asetat dengan Memisahkan karbon aktif dengan


larutan NaOH yang telah larutan asam asetat menggunakan
distandarisasi sampai menjadi kertas saring
warna pink seulas

Memipet 10 ml asam asetat yang


Mencatat pemakaian volume NaOH telah dipisahkan dengan karbon
aktif ke dalam erlenmeyer 250 ml

Menghitung normalitas larutan asam


asetat Menambahkan 3-5 tetes indikator
fenolftalein

Melakukan langkah 1 s/d 5 untuk


menghitung konsentrasi awal
Menitrasi larutan asam asetat dengan
larutan asam asetat 0,2 N, 0,4 N
larutan NaOH yang telah sampai
dan 0,6 N
menjadi warna merah muda yang
Gambar 2.2. Diagram Alir Percobaan dapat bertahan minimal 30 detik
Adsorpsi

C. Proses Adsorpsi Mencatat pemakaian volume NaOH

Menimbang 0,5 gram karbon aktif


lalu masukkan ke dalam Menghitung normalitas larutan asam
erlenmeyer 250 ml asetat setelah proses adsorpsi

Menambahkan 50 ml larutan asam Melakukan langkah 1 s/d 11 untuk


asetat konsetrasi 0,2 N ke dalam konsentrasi larutan asam asetat
erlenmeyer 250 ml 0,2 N, 0,4 N dan 0,6 N.

Gambar 2.3. Diagram Alir Percobaan


Memasukkan magnetic stirrer ke Adsorpsi
dalam erlenmeyer
D. Persamaan Adsorpsi Freundlich

Menutup erlenmeyer dengan kertas Pada percobaan ini menggunakan persamaan


alumunium adsorpsi isoterm Freundlich yaitu menghubungkan
antara konsentrasi akhir dan massa karbon aktif
untuk mengetahui kemampuan adsorpsi untuk
Menyalakan stirrer pada hotplate masing-masing jenis karbon sehingga didapatkan
dan melakukan pengadukan persamaan isoterm Langmuir sedangkan untuk
dengan kecepatan rendah mendapatkan persamaan isoterm.
selama 10 menit Persamaan pada Freundlich yaitu,
x/m = k C 1/n
dimana: x= banyaknya zat terlarut yng
teradsorpsi, (mg)m= massa adsorben, (mg)C=
konsentrasi adsorben yang sama, k.n = konstanta
adsorben.

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

4. DATA PERCOBAAN Asam asetat (BM Asam asetat = 60,052)


M (gr) x/m c (n akhir x
A. Standarisasi NaOH
Volume NaOH = 500 ml BM)
Konsentrasi NaOH = 0.1 N 0.5042 0.00595 5.62987

B. Volume titrasi sebelum adsorpsi (duplo) 0.5202 0.00865 11.48494

0.2 N 0.4 N 0.6 N 0.5652 0.01645 16.43923


18.70 ml 38.20 ml 57.90 ml Tabel 4.5. Data Percobaan Adsorpsi
19.00 ml 38.60 ml 57.80 ml
18.85 ml 38.40 ml 57.89 ml 5. ANALISIS DATA

Tabel 4.1. Data Percobaan Adsorpsi A. Menghitung massa NaOH

C. Volume titrasi sesudah adsorpsi (duplo)


0.2 N 0.4 N 0.6 N
18.70 ml 38.00 ml 57.50 ml
18.80 ml 38.50 ml 57.00 ml

18.75 ml 38.25 ml 57.57 ml


Tabel 4.2. Data Percobaan Adsorpsi B. Menghitung massa asam oksalat

D. Konsentrasi asam asetat sebelum dan


sesudah adsorpsi
Asam Asetat Asam Asetat
(sebelum) (sesudah)
Volume M Volume M
NaOH Asam NaOH Asam
asetat Asetat
18,85 ml 0.09425 18,75 ml 0.09375
38,40 ml 0.19200 38.25 ml 0.19125 C. Menghitung kosentrasi asam asetat
dengan NaOH, sebelum adsorpsi (n
57,85 ml 0.28925 57.75 ml 0.27375 awal)
Tabel 4.3. Data Percobaan Adsorpsi
a. 0.2 N

E. Proses Adsorpsi
Asam asetat (BM Asam asetat = 60,052)
n awal n akhir x (M) x (gr)
(M) (M) b. 0.4 N
0.09425 0.09375 0.00050 0.003000

0.19200 0.19125 0.00075 0.00045

0.28925 0.27375 0.01550 0.00930

Tabel 4.4. Data Percobaan Adsorpsi


c. 0.6 N

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

D. Menghitung kosentrasi asam asetat


tambahan karbon aktif dengan NaOH,
sesudah adsorpsi (n akhir)

a. 0.2 N
c. 0.6 N

b. 0.4 N

G. m (Massa karbon aktif)

a. 0.2 N
0.5042 gram
c. 0.6 N
b. 0.4 N
0.5202 gram

c. 0.6 N
0.5652 gram

E. Menghitung x (M) H. Menghitung x/m

a. 0.2 N a. 0.2 N
x(

b. 0.4 N

b. 0.4 N
x(
c. 0.6 N

c. 0.6 N

x(
I. Menghitung c (n akhir x BM)

a. 0.2 N
F. Menghitung x (gr)

a. 0.2 N

b. 0.4 N

c. 0.6 N
b. 0.4 N

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

6. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsip percobaan adsorpsi isoterm didasarkan


pada teori frundlich, yaitu banyaknya zat yang
Praktik yang pertama dilakukan adalah
diadsorpsi pada temperatur tetap (isoterm) oleh
membuat larutan standar asam oksalat 0.1N dan
suatu adsorben tergantung dari konsentrasi dan
larutan standar NaOH 0.1N. Volume NaOH yang
kereaktifan adsorbat mengadsorpsi zat-zat tertentu.
dipakai pada setiap kegiatan titrasi dicatat untuk
Percobaan ini menggunakan adsorpsi secara fisika
menghitung konsentrasi larutan asam yang
karena adanya gaya van der waals antara adsorben
teradsorpsi. Larutan standar atau larutan baku
dengan adsorbat yang digunakan sehingga proses
adalah larutan yang diketahui konsentrasinya
adsorpsi hanya terjadi ada permukaan larutan dan
secara pasti sehingga bisa dipakai untuk
cenderung mudah lepas atau tidak kuat. Adsorben
menetapkan konsentrasi larutan lainnya.
adalah fasa atau zat yang pada permukaannya
Membuat larutan NaOH dengan kosentrasi terjadi proses adsorpsi sedangkan adsorbat adalah
0.1N dengan volume labu ukur 500ml dengan Mr fasa atau zat yang diadsorpsi. Percobaan tahap
NaOH 40 g/mol dan ekivalennya adalah 1, Pertama yang dilakukan adalah memotong kecil-
didapatkan hasil massa NaOH 2 gram. Membuat kecil karbon aktif bertujuan untuk memperbesar
larutan asam oksalat dengan kosentrasi 0.1N luas permukaan dari karbon aktif sehingga daya
dengan volume labu ukur 100ml dengan Mr Asam serapnya menjadi lebih tinggi. Kemudian dipipet
Oksalat yaitu 126.7 g/mol, dan ekivalennya adalah 10 ml larutan CH3COOH (asam asetat) 0.1N, 0.4N
2, didapatkan hasil massa asam oksalat 0.63 gram. dan 0.6N yang telah dimasukkan masing masing ke
erlenmeyer 250ml ditambahkan masing-masing 0,5
Selanjutnya mencari konsentrasi awal dan
gram karbon akif dan tambahkan magnet strirerr
akhir pada larutan asam asetat 0.2N, 0.4N, dan dengan kecepatan rendah bertujuan agar
0.6N. Praktik yang dilakukan pada adsorpsi isoterm adsorpsinya merata. Kemudian erlenmayer yang
dengan karbon aktif adalah dengan menggunakan
sudah berisi larutan asetat dengan karbon aktif dan
larutan organik yaitu asam asetat dengan variasi 3
magnet ditutup dengan kertas alumunium
konsentrasi yaitu, 0.2N, 0.4N dan 0.6N. Pada
kemudian dipanaskan di hotpalte selama 10 menit.
percobaan ini adsorben yang digunakan adalah Setelah itu disaring menggunakan kertas saring
arang (karbon aktif). bertujuan dilakukan penyaringan yaitu untuk
Didapatkan hasil asam asetat sebelum memisahkan adsorben dan adsorbatnya, sehingga
adsorpsi 0.2N dengan volume 18.85ml dan terdapat residu dan filtrat, filtranya dititrasi dengan
normalitas 0.9425, 0.4 N dengan volume 38.40ml larutan standar NaOH menggunakan indikator
dengan normalitas 0.1920, dan 0.6 dengan volume fenolftalein.
57.85ml dengan normalitas 0.28925. Normalitas Titrasi dilakukan untuk mengetahui
sebelum adsorpsi sebagai N (awal). Hasil adsorpsi konsentrasi larutan asam yang telah teradsorpsi.
sesudah adsorpsi 0.2N dengan volume 18.75ml dan
Penggunaan indikator fenolftalein bertujuan untuk
normalitas 0.9375, 0.4 N dengan volume 38.25ml
mengetahui titik akhir titrasi larutan yang
dengan normalitas 0.19125, dan 0.6 dengan volume
ditunjukkan dengan adanya perubahan warna
57.75ml dengan normalitas 0.27375. Normalitas
larutan menjadi pink seulas (merah muda). Alasan
sebelum adsorpsi sebagai N (akhir). lain adalah karena titrasi yang dilakukan
Proses karbon aktif dengan cara dipotong menggunakan metode alkalimetri, yakni dititrasi
seperti partikel dengan ukuran kecil kemudian dengan larutan standar basa, sehingga digunakan
dipanaskan. Hal ini agar pori-pori karbon aktif indikator fenolftalein yang mempunyai rentang pH
semakin besar sehingga dapat memepermudah 8,3-10,0.
penyerapan. Karena semakin luas permukaan Proses titrasi terhadap filtrat dengan
adsorben maka daya serapannya pun semakin menggunakan larutan standar sekunder NaOH dan
tinggi. Dimana pada percobaan dilakukan
menggunakan indikator fenolftalein sebagai
pemotongan karbon aktif dengan ukuran kecil
penentu titik akhir titrasi dengan ditandai dengan
seperti partikel ini adalah cara memperluas
perubahan warna. Sebelum mencapai titik akhir
permukaan adsorbennya sehingga pori-pori karbon
indikator pp tidak memberikan warna pada larutan
aktifnya semakin banyak dan besar. Pengaktifan asam dan akan memberikan warna ketika
karbon aktif dapat dilakukan dengan beberapa cara. kosentrasi larutan mulai basa.
Aktifasi merupakan suatu perlakuan terhadap
karbon aktif yang bertujuan untuk memperbesar Pada percobaan ini akan ditentukan adsorbsi
pori-pori yaitu dengan cara memutuskan ikatan isoterm Freundlich bagi proses adsorpsi
hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul CH3COOH (asam asetat) terhadap karbon aktif.
permukaan sehingga karbon aktif mengalami Variabel yang terukur pada percobaan adalah
perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu volume larutan NaOH 0,1N yang digunakan untuk
luas permukaannya bertambah besar dan menitrasi asam asetat. Setelah konsentrasi awal dan
berpengaruh terhadap daya adsorpsi. akhir diketahui, konsentrasi asam asetat yang
teradsorbsi dan dapat diketahui dengan cara

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

pengurangan konsentrasi awal dengan konsentrasi penambahan asam-asam mineral. Hal ini
akhir. Selanjutnya dapat dicari berat asam asetat disebabkan karena kemampuan asam mineral untuk
jumlah teradsorbsi/ jumlah adsorben (x/m). mengurangi ionisasi asam organik tersebut.
Sebaliknya bila pH asam organik dinaikkan yaitu
Dari data pengamatan dan hasil perhitungan,
dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan
konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih
berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.
tinggi daripada setelah adsorpsi. Hal ini karena
asam asetat telah diadsorpsi oleh karbon aktif. Dari  Waktu
data juga dibuat suatu grafik dimana x/m diplotkan
sebagai ordinat dan C sebagai absis. Bila karbon aktif ditambahkan dalam suatu cairan,
dibutuhkan waktu untuk mencapai kesetimbangan.
Grafik hubungan antara x/m dengan c maupun Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik
hubungan antara log x/m dengan log C dari dengan jumlah karbon aktif yang digunakan.
percobaan dapat dilihat pada gambar grafik, Selisih ditentukan oleh kadar dari karbon aktif,
pengadukan juga mempengaruhi waktu.
Pengadukan dimaksudkan adalah untuk memberi
kesempatan pada partikel karbon aktif untuk
bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk
larutan yang mempunyai viskositas tinggi,
dibutuhkan waktu yang lebih lama.
 Sifat Serapan
Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh karbon
aktif, tetapi kemampuanny auntuk mengadsorpsi
berbeda untuk masing- masing senyawa. Adsorpsi
akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya
ukuran molekul serapan dari sturktur yang sama.
Gambar 6.1. Grafik Adsoprsi
Adsorbsi juga dipengaruhi oleh gugus fungsi,
Dari persamaan grafik tersebut jika posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur rantai
dianalogikan dengan persamaan Freundlich maka dari senyawa serapan.
akan didapat nilai k dan n. Persamaan isoterm
 Temperatur/ suhu
adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai
berikut, untuk asam asetat: Dalam pemakaian karbon aktif dianjurkan untuk
mengetahui suhu pada saat berlangsungnya proses.
y= 2.7339x -5.4484 Karena tidak ada peraturan umum yang bisa
log x/m= n.logc+logk diberikan mengenai suhu yang digunakan dalam
adsorpsi. Faktor yang mempengaruhi suhu proses
log k= 0.545 adsoprsi adalah viskositas dan stabilitas thermal
k= 1.72433246710907 senyawa serapan. Jika pemanasan tidak
mempengaruhi sifat - sifat senyawa serapan, seperti
x/m= k.c^n
terjadi perubahan warna mau dekomposisi, maka
n= 0.365777827 perlakuan dilakukan pada titik didihnya.
Tabel 6.1. Tabel Data Grafik Adsoprsi
7. KESIMPULAN
Perbandingan nilai k dan n untuk adsorbat
Berdasarkan data yang di peroleh setelah
asam asetat adalah k= 1.72433246710907 lebih
praktikum maka dapat disimpulkan bahwa
besar dibandingkan n=0.365777827. Hal ini
percobaan ini adalah proses adsorpsi fisika, dimana
disebabkan adsorpsi karbon membuat konsentrasi
molekul-molekul zat terikat pada permukaan oleh
asam asetat mengalami penurunan. Pada data diatas
gaya-gaya fisis yang ditimbulkan oleh gaya Van
penyerapan tiap percobaan terjadi ketidaksamaan
Der Waals dan gaya ikatnya tidak terlalu kuat
antara data 1 sampai 3 hasil dari (x)gram (jumlah
sehingga perlu diperhatikan dalam pengocokan
zat yang teradsorpsi) kurang stabil. Hal ini terjadi
agar tidak terlalu kuat atau tidak lama supaya
karena dalam adsorpsi terdapat beberapa faktor
molekul zat yang terikat tidak lepas. Didapatkan
yang dapat mempengaruhi hasil adsorpsi. Sifat
hasil bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan atau
karbon aktif yang paling penting adalah daya serap.
adsorbatnya maka semakin tinggi daya adsorpsinya
Ada beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi
dan semakin banyak juga zat yang teradsorpsi
daya serap adsorpsi, yaitu:
sehingga kosentrasi asetat mengalami penurunan.
 pH (Derajat Keasaman)
Untuk asam-asam organik, adsorpsi akan
meningkat bila pH diturunkan, yaitu dengan

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

8. LAMPIRAN

Gambar 8.1
Penimbangan Asam Oksalat 0.63 gram
Penimbangan NaOH 2 gram

Gambar 8.4
Proses pemanasan dengan hotplate sampel 0.2N,
0.4N dan 0.6N

Gambar 8.2 Gambar 8.5


Penimbangan karbon aktif 0.5 gram untuk 0.2N, Hasil titrasi asam asetat 0.2N sebelum adsorpsi
0.4N, dan 0.6N

Gambar 8.3
Larutan asam asetat ditambah dengan karbon aktif Gambar 8.6
dan magnet stirrer ditutup dengan alumunium foil Hasil titrasi asam asetat 0.4N sebelum adsorpsi

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

Gambar 8.7 Gambar 8.11


Hasil titrasi asam asetat 0.6N sebelum adsorpsi Gambar alat yang digunakan

Gambar 8.8 Gambar 8.12


Hasil titrasi asam asetat 0.2N sesudah adsorpsi Gambar bahan asam oskalat dan NaOH

9. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, 2001, “Kamus Kimia Arti dan
Penjelasan Ilmiah,’’ Erlangga, Jakarta.
Atkins, p.w, 1996, “Kimia Fisika,” Erlangga,
Jakarta.
Chang, R, 2004, “Konsep-Konsep Inti Kimia
Dasar,” Erlangga, Jakarta.
Daintith, 1994, “oxford; Kamus Lengkap
Kimia,” Erlangga, Jakarta.
Marilyn. L.E, 2012, “Kesetimbangan dan
Gambar 8.9 Kinetika Adsorpsi Ion Cu+Pada Zeolit-H,” Riset
Hasil titrasi asam asetat 0.4N sesudah adsorpsi Geologi dan Pertambangan, voll.22 no.2 (2012)
115-129.
Osick,J.1983, “Adsorption,” Ellis Hardwood
Ltd.Chicester, England

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

No. 01, 2023 Page | 01


Praktik Operasi Teknik Kimia - Adsorpsi

No. 01, 2023 Page | 01


No. 01, 2023, 01-12
http://tkp.stmi.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai