Anda di halaman 1dari 20

PROSES

PEMISAHAN
ADSORPSI
Kelompok 1
Anggota Kelompok 1

1 2 3
Muhammad Jiddan Aufar Fatullah Hizkia Edd Roland
(5213421086) (5213421094) (5213421086)
Table of contents
01 02 03
Mekanisme Jenis-jenis
Adsorpsi
Adsorpsi Adsorpsi

04 05 06
Metode Faktor yang Pengaplikasian
Adsorpsi mempengaruhi adsorpsi
adsorpsi
Adsorpsi
Adsorpsi mengacu pada pengikatan molekul pada permukaan material padat.
Proses adsorpsi melibatkan transfer zat terlarut dari fase cair ke permukaan fase
padat. Adsorpsi merupakan fenomena permukaan dan berbeda dengan absorpsi,
yang mengacu pada penetrasi zat ke dalam struktur pori-pori dalam bahan padat.
Jenis – Jenis Adsorpsi
1. Adsorpsi Fisika

Interaksi yang terjadi antara adsorben dan adsorbat adalah gaya Van der
Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan
media lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka
substansi terlarut akan di adsorpsi oleh permukaan media.

Adsorpsi fisika ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya
relatif kecil. Molekul terikat sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada
adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJ/mol.
Jenis – Jenis Adsorpsi
2. Adsorpsi Kimia

Adsorpsi kimia terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara senyawa terlarut
dengan molekul dalam media. Adsorpsi ini terjadi diawali dengan adsorpsi fisik
berupa partikel asorbat tertarik ke permukaan adsorben melalui gaya Van der
Walls atau bisa melalui ikatan hidrogen.

Dalam adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan dengan membentuk


ikatan kimia (biasanya ikatan kovalen), dan cenderung mencari tempat yang
memaksimumkan bilangan koordinasi dengan substrat.
Perbedaan Adsorpsi dan Absorpsi
• Proses adsorpsi berlangsung jika padatan atau molekul
gas atau cair dikontakkan dengan molekul adsorbat,
sehingga akan terjadi gaya kohesif
• Mekanisme proses adsorpsi menunjukkan dimana molekul
Mekanisme
akan meninggalkan larutan dan menempel pada
permukaan zat adsorben akibat dari reaksi kimia dan fisika Adsorpsi
• Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang
mengadsorpsi, sifat antar molekul yang diserap,
konsentrasi, temperatur, dan lain – lain.
Adsorben

Pada umumnya adsorben memiliki struktur amorf atau mikrokristalin. Bentuk


fisik ini dapat menghasilkan luas permukaan spesifik yang sangat tinggi (luas
permukaan per satuan jumlah adsorben). Adsorben yang sering digunakan
dalam proses bioseparation antara lain: adsorben berbasis selulosa, adsorben
berbasis silika gel, resin sintetis, adsorben berbasis agarosa dan adsorben
berbasis ikatan silang dekstran.
Mekanisme Pemisahan
§ Pertukaran Ion
Pertukaran ion didasarkan pada interaksi elektrostatis antara molekul dan adsorben.
Adsorben penukar kation muatan negatif oleh karena itu dapat mengikat molekul
yang bermuatan positif. Sebaliknya, adsorben penukar anion bermuatan positif
sehingga dapat mengikat molekul yang bermuatan negatif.
Mekanisme Pemisahan
§ Pengikatan Afinitas

Pengikatan afinitas sangat spesifik sehingga


dapat digunakan untuk memisahkan zat
terlarut tertentu dari campuran zat terlarut.
Jika ligan hanya berikatan dengan satu jenis
molekul, maka proses pengikatan disebut
sebagai adsorpsi afinitas spesifik, contohnya
pengikatan antigen-antibodi.
Mekanisme Pemisahan
§ Fase Terbalik
Adsorpsi fase terbalik adalah contoh pemisahan secara partisi (adsorbsi berdasarkan
kelarutan) yang digunakan untuk adsorpsi molekul non-polar. Partisi molekul hanya
terjadi pada lapisan tipis hidrokarbon yang tertambat pada fase diam dan tidak terjadi
di dalam seluruh badan pelarut seperti pada proses ekstraksi. Adsorpsi fase balik lebih
banyak digunakan untuk mengikat senyawa dengan berat molekul rendah dan
menengah seperti antibiotik, hormon, lipid, peptida dan protein kecil seperti insulin.
Mekanisme Pemisahan
§ Interaksi Hidrofibik
Adsorpsi berbasis interaksi hidrofobik bergantung pada interaksi antara sifat hidrofobik
molekul dan adsorben. Jenis adsorpsi ini banyak digunakan untuk pemisahan protein.
Protein terdiri dari asam amino hidrofilik dan hidrofobik. Dalam larutan protein encer,
asam amino hidrofobik terlindung oleh lapisan struktur molekul air. Permukaan
adsorben yang bersifat hidrofobik juga dilapisi oleh lapisan struktur air.
Metode Adsorpsi
Metode adsorpsi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu statis (batch) dan dinamis (kolom).

● Cara statis (batch) yaitu memasukan larutan dengan komponen yang diinginkan ke
dalam wadah berisi adsorben, selanjutnya diaduk dalam waktu tertentu. Kemudian
dipisahkan dengan cara penyaringan atau dekantasi. Komponen yang telah terikat pada
adsorben dilepaskan kembali dengan melarutkan adsorben dalam pelarut tertentu dan
volumenya lebih kecil dari volume larutan mula-mula.

● Cara dinamis (kolom) yaitu memasukan larutan dengan komponen yang diinginkan ke
dalam wadah berisi adsorben, selanjutnya komponen yang telah terserap dilepaskan
kembali dengan mengalirkan pelarut (efluen) sesuai yang volumenya lebih kecil
Faktor yang mempengaruhi Adsorbsi
● Agitasi
Agitasi adalah keadaan bergolak atau bisa disebut turbulen. Laju proses adsorpsi dikendalikan
oleh difusi lapisan dan difusi pori, yang tergantung pada keadaan larutan.
● Karakteristik Adsorben
Ukuran dan luas permukaan partikel dapat mempengaruhi laju adsorpsi. Semakin kecil
adsorben maka laju adsorpsi akan semakin cepat, sementara semakin luas permukaan adsorben
maka jumlah partikel adsorbat yang diserap akan semakin banyak.
● pH
pH memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat proses adsorpsi, disebabkan ion hidrogen
dapat menjerap dengan kuat, selain itu pH juga dapat mempengaruhi ionisasi. Senyawa organik
asam lebih mudah diadsorpsi pada suasana pH rendah, sedangkan senyawa organik basa lebih
mudah diadsorpsi pada suasana pH tinggi.
● Temperatur
Temperatur dapat mempengaruhi laju adsorpsi. Laju adsorpsi akan meningkat dengan
meningkatnya temperatur, begitu pula sebaliknya. Proses adsorpsi merupakan proses eksotermik,
maka derajat adsorpsi akan meningkat saat temperatur rendah dan turun pada temperatur tinggi.

● Waktu Kontak
Waktu kontak mempengaruhi banyaknya adsorbat yang terserap, disebabkan perbedaan
kemampuan adsorben dalam menyerap adsorbat berbeda-beda. Kondisi eqibrilium akan dicapai pada
waktu yang tidak lebih dari 150 menit, setelah waktu itu jumlah adsorbat yang terserap tidak signifikan
berubah terhadap waktu.

● Ukuran Pori Adsorben


Ukuran pori merupakan salah satu faktor penting dalam proses adsorpsi, karena senyawa
adsorbat harus masuk ke dalam pori adsorben. Proses adsorpsi akan lancar apabila ukuran pori dari
adsorben cukup besar untuk dapat memasukan adsorbat ke dalam pori adsorben.
Adsorpsi

01 03
Berat molekul, ukuran Muatan elektrostatis
dan sifat zat terlarut
Pengaruh pada molekul dan pada
Adsorpsi adsorben

02 04
Karakteristik situs Polaritas molekul dan
pengikat atau ligan adsorben
Pengaplikasian Adsorpsi

Pemurnian Analisis
protein Biomedis

Pemurnian Pemurnian
asam nuklet Antibiotik
Adsorpsi
• Keuntungan
1. Selektivitas pemisahan yang tinggi
2. Kemampuan untuk memperoleh kembali zat terlarut dari larutan encer

• Kerugian
1. Karena merupakan fenomena permukaan maka pengikatan zat terlarut terbatas
pada permukaannya saja
2. Adsorpsi bersifat siklik oleh karena itu proses pemisahan hanya dapat dilakukan
da;am mode curah
3. Adsorpsi dapat menyebabkan hilangnya aktivitas biologis zat terlarut
4. Adsorben dapat dikotori oleh molekul biologi dan bersifat irreversible
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai