FAKTOR LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6 (A4)
CHAIRINA (170140073)
Segala puji bagi Allah SWT yang maha mengetahui dan maha bijaksana
yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya
kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik.
Dan segala puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
anugerah, kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini merupakan pengetahuan tentang konsep faktor
lingkungan dalam mikrobiologi industri. Semua di rangkum dalam makalah ini,
agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat
serta akurat.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
2.2.2 Kelembapan....................................................................................... 4
2.2.3 pH ...................................................................................................... 4
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Aktivitas mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungannya. Perubahan
lingkungan dapat menyebabkan perubahan pada sifat morfologi dan fisiologi
mikroba tersebut. Beberapa kelompok mikroba sangat resisten terhadap
lingkungannya. Mikroba tersebut dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya. Sebagaimana telah disebutkan adanya faktor biotik dan
abiotik yang mempengaruhi suatu mikroba atau mikroorganisme.
Psikrofil adalah kelompok mikroba yang dapat tumbuh pada suhu0-30°C dengan
suhu optimum sekitar 15°C. Mesofil adalah kelompok mikroba pada umumnya,
45-55°C.
Mikroba yang tahan hidup pada suhu tinggi dikelompokkan dalam
mikroba termofil. Mikroba ini mempunyai membran sel yang mengandung
lipida jenuh, sehingga titik didihnya tinggi. Selain itu dapat memproduksi protein
termasuk enzim yang tidak terdenaturasi pada suhu tinggi. Didalam DNA-nya
mengandung guanin dan sitosin dalam jumlah yang relatif besar, sehingga
molekul DNA tetap stabil pada suhu tinggi. Kelompok ini mempunyai suhu
minimum 40°C, optimum pada suhu 55-60°C dan suhu maksimum untuk
pertumbuhannya 75°C. Untuk mikroba yang tidak tumbuh dibawah suhu 30°C
dan mempunyai suhu pertumbuhan optimum pada 60° C, dikelompokkan
kedalam mikroba termofil obligat. Untuk mikroba termofil yang dapat tumbuh
dibawah suhu 30°C, dimasukkan kelompok mikroba termofil fakultatif. Bakteri
yang hidup didalam tanah dan air, umumnya bersifat mesofil, tetapi ada juga
yang dapat hidup diatas 50° C (termotoleran).
b. Suhu Tinggi
Apabila mikroba dihadapkan pada suhu tinggi diatas suhu maksimum,
akan memberikan beberapa macam reaksi, seperti :
Titikkematian thermal, adalah suhuyangdapat mematikan spesies mikroba
dalam waktu 10 menit pada kondisi tertentu.
Waktu kematian thermal, adalah waktu yangdiperlukanuntuk membunuh
suatu spesiesmikroba pada suatu suhu yang tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik kematian thermal ialah waktu, suhu,
kelembaban, spora, umur mikroba, pH dan komposisi medium.
c. Suhu Rendah
Apabila mikroba dihadapkan pada suhu rendah dapat menyebabkan
gangguan metabolisme. Akibat-akibatnya adalah:
Cold shock adalah penurunan suhu yang tiba-tiba menyebabkan
kematian bakteri, terutama pada bakteri muda atau pada fase logaritmik.
Pembekuan (freezing) adalah rusaknya sel dengan adanya kristal es di
dalam air intra seluler.
Lyofilisasi adalah proses pendinginan dibawah titik beku dalam keadaan
vakum secara bertingkat. Proses ini dapat digunakan untuk mengawetkan
mikroba karena air protoplasma langsung diuapkan tanpa melalui fase
cair (sublimasi).
3.1.2 Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya
tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa spesies, cahaya
matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet (UV).
3.1.3 Pengeringan (Kelembapan)
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya
dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua
bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab., dan tidak
dapat tumbuh pada media dan udara yang kering.
3.1.4 Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan
bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau
sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 –
7,5. Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4
yaitu sama dengan pH darah.
3.1.5 Pengaruh O2 Dari Udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2
(oxygen) yang diambil dari udara melalui pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas,
yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga
dihasilkan panas dan tenaga.
3.1.6 Pengaruh Tekanan Osmosis
Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan
tekanan osmosis antara cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri.
3.1.7 Pengaruh Mikroorganisme di Sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya
organisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan
ataupun hewan. Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu
keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di
alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya, tidak pernah didapatkan
keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang sengaja dibuat di
laboratorium.
3.1.8 Pengaruh Zat Kimia (Desinfektan) Terhadap Mikroba
Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat
yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu
sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzim.
Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada
beberapa enzim sehingga fungsi enzim itu terganggu.
Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir
syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
Hidrolisa asam atau basa kuat dapat menghidrolisakan struktur sel sehingga
hancur.
Mengubah sifatcolloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya
mati.
Lingkungan luar sangat berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme,
mikroorgnasime tidak mungkin mampu merubah lingkungan luarnya sehingga hal
terakhir yang dilakukan adalah beradaptasi. Dimana lingkungan yang cocok maka
disitulah tubuh dan membentuk koloni.
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai aspek yaitu aspek fisik dan
kimia. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, ph dan tekanan osmotik.
Sedangkan kebutuhan kimia meliputi air, sumber karbon, nitrogen oksigen,
mineral-mineral dan faktor penumbuh.Pengaruh faktor ini akan memberikan
gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada
akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
3.2 Faktor Biotik
Dialam jarang sekali ditemukan mikroba yang hidup sebagai biakan murni,
tetapi selalu berada dalam asosiasi dengan jasad-jasad lain. Antar jasad
dalam satu populasi atau antar populasi jasad yang satu dengan yang lain
saling berinteraksi.
3.2.1 Interaksi Dalam Satu Populasi Mikroba
Interaksi antar jasad dalam satu populasi yang sama ada dua macam, yaitu
interaksi positif maupun negatif. Interaksi positif menyebabkan meningkatnya
kecepatan pertumbuhan sebagai efek sampingnya. Meningkatnya kepadatan
populasi, secara teoritis meningkatkan kecepatan pertumbuhan. Interaksi positif
disebut juga kooperasi. Sebagai contoh adalah pertumbuhan satu sel mikroba
menjadi koloni atau pertumbuhan pada faselag (faseadaptasi).
Interaksi negatif menyebabkan turunnya kecepatan pertumbuhan dengan
meningkatnya kepadatan populasi. Misalnya populasi mikroba yang ditumbuhkan
dalam substrat terbatas, atau adanya produk metabolik yang meracun. Interaksi
negatif disebut juga kompetisi. Sebagai contoh jamur Fusarium dan Verticillium
pada tanah sawah, dapat menghasilkan asam lemak dan H2S yang bersifat
meracun.
3.2.2 Interaksi Antar Berbagai Macam Populasi Mikroba
Apabila dua populasi yang berbeda berasosiasi, maka akan timbul berbagai
macam interaksi. Interaksi tersebut menimbulkan pengaruh positif, negatif,
maupun tidak adanya pengaruh antar populasi mikroba satu dengan yang lain.
a. Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling
mempengaruhi. Hal ini dapat terjadi pada kepadatan populasi yang sangat rendah
atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat, serta populasi yang keluar dari
habitat alamiahnya. Sebagai contoh interaksi antara mikroba allocthonous
(nonindigenous) dengan mikroba autochthonous (Indigenous), dan antar mikroba
nonindigenous diatmosfer yang kepadatan populasinya sangat rendah. Netralisme
juga terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku,
atau fase istirahat (spora, kristal).
b. Komensalisme
Hubungan komensalisme antara dua populasi terjadi apabila satu populasi
diuntungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh. Contohnya adalah:
Bakteri Flavobacterium brevis dapat menghasilkan ekskresi sistein. Sistein
dapat digunakan oleh Legionellapneumophila.
Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2 untuk respirasi anaerobik
Methanobacterium.
c. Sinergisme
Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan terjadinya suatu
kemampuan untuk dapat melakukan perubahan kimia tertentu didalam
substrat. Apabila asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan
nutrisi bersama, maka disebut sintropisme. Sintropisme sangat penting
dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air secara
alami. Contoh sinergisme: Streptococcusfaecalis dan Escherichiacoli.
d. Mutualisme (Simbiosis)
Mutualisme adalah asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya
saling tergantung dan sama-sama mendapat keuntungan. Mutualisme sering
disebut juga simbiosis. Simbiosis bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu
populasi anggota simbiosis tidak dapat digantikan tempatnya oleh spesies lain
yang mirip. Contohnya adalah bakteri Rhizobiumsp yang hidup pada bintil akar
tanaman kacang-kacangan. Contoh lain adalah Lichenes (Lichens), yang
merupakan simbiosis antara algaesia nobakteria dengan fungi. Algae (Phycobiont)
sebagai produser yang dapat menggunakan energi cahaya untuk menghasilkan
senyawa organik. Senyawa organik dapat digunakan oleh fungi (Mycobiont), dan
fungi memberikan bentuk perlindungan (selubung) dan transportnutrien/mineral
serta membentuk faktor tumbuh untuk algae.
e. Kompetisi
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami
kerugian. Peristiwa ini ditandai dengan menurunnya sel hidup dan
pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang menggunakan
nutrien/makanan yang sama, atau dalam keadaan nutrien terbatas. Contohnya
adalah antara protozoa Paramaecium caudatum dengan Paramaeciumaurelia.
f. Amensalisme (Antagonisme)
Satu bentuk asosiasi antar spesies mikroba yang menyebabkan salah satu
pihak dirugikan, pihak lain diuntungkan atau tidak terpengaruh apapun. Umumnya
merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba lain. Misalnya
dengan menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika. Contohnya adalah
bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi asam asetat.
Thiobacillusthiooxidans menghasilkan asam sulfat. Asam-asam tersebut dapat
menghambat pertumbuhan bakteri lain. Bakteri amonifikasi menghasilkan
ammonium yang dapat menghambat populasi Nitrobacter.
g. Parasitisme
Parasitisme terjadi antara dua populasi, populasi satu diuntungkan (parasit)
dan populasi lain dirugikan (host/ inang). Umumnya parasitisme terjadi karena
keperluan nutrisi dan bersifat spesifik. Ukuran parasit biasanya lebih kecil dari
inangnya. Terjadinya parasitisme memerlukan kontak secara fisik maupun
metabolik serta waktu kontak yang relatiflama. Contohnya adalah bakteri
Bdellovibrio yang memparasit bakteri E.coli.JamurTrichodermasp. memparasit
jamur Agaricussp.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita dapatkan beberapa kesimpulan ,yaitu:
4.2 Saran
Saran yang dapat kami ajukan pada pembuatan makalah ini yaitu sebaiknya
para mahasiswa yang ingin memanfaatkan jasa dari mikroorganisme harus selalu
memperhatikan pengaruh lingkungan yang dibutuhkan mikroorgansme untuk
proses kehidupannya. Hal ini sangat diperlukan agar mahasiswa dapat
memanfaatkan semaksimal mungkin jasa dari mikroorganisme tersebut untuk
meningkatkan pendapatan atau juga untuk kepentingan lainnya yang bermanfaat
dalam kehidupannya, tanpa mengganggu kehidupan dari mikroorganisme tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://elerning.unsri.ac.id/pluginfile.php/55513/mod_resource/content/2/Materi%2
0kuliah%20Ke-1.pdf-lingkungan-mikrobiologi-industri
http://www.scribd.com/doc/279604805/Mikrobiologi-Industri-1-Mikrobiologi-
Industri-Pengantar-1
http://www.scribd.com/doc/316678322/mikrobiologiindustri-pdf
http://sumarsih07.files.wordpress.com/2007/12/buku-ajar-mikrobiologi.pdf-
faktor-lingkungan-mikrobiologi-industri
www.academi.edu/12500963/Mikrobiologi-Industri
www.academi.edu/24310661/Mikrobiologi-Industri