Anda di halaman 1dari 3

1.

Ada konsep, manusia hidup untuk Tuhan, sebaliknya ada konsep yang menyatakan Tuhan untuk
manusia. Pertanyaanya menurut saudara dari dua konsep tersebut mana yang jadi konsep yang pas
menurut saudara dan kedua bagamana hubungannya budaya sebagai produk perbuatan manusia
dihubungkan dengan posisi manusia dihadapan Tuhannya.

jawaban :

Tuhan (Allah) adalah Pencipta segala sesuatu. Dia menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baik
kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia di hadapan ciptaan-Nya yang
lain.Kedudukan seperti itu ditandai dengan pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran
moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan tungsi sebagai khalifah dan hamba
Allah.

Manusia hidup untuk tuhan, sebagai manusia kita diutus ke muka bumi semata-mata hanyalah untuk
Menyembah-NYA sesuai yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat : 56. Oleh karena itu, hidup kita
harus senantiasa di hiasi dengan beribadah, beriman, dan bertaqwa kepada-NYA sebagai bentuk usaha
bahwa kita membutuhkan rahmat NYA agar besok di akhirat kita dapat menemui kebahagiaan yang
hakiki.

Kemudian, Tuhan untuk manusia. Kita sebagai manusia ketika membutuhkan apapun, hanya meminta
pada Tuhan yang Maha Kuasa. Ketika kita mendapati masalah, berputus asa, berpikiran buntu, bingung,
dan juga sebaliknya ketika sedang bahagia, berlimpah harta, ketika sedang berada diatas angin, kita
harus mengingat dan menyerahkan semua nya kepada Tuhan, karena hanya Tuhan lah yang menguasai
segalanya di dunia ini.

hubungannya budaya sebagai produk perbuatan manusia dihubungkan dengan posisi manusia
dihadapan Tuhan ialah Adat istiadat dan tradisi yang dilakukan oleh suatu masyarakat bisa juga
mengandung unsur kebaikan pada sisi kehidupan manusia, yang tidak ada nash agamanya, kecuali
pengarahan terhadap tujuan yang umum.

Kebudayaan yang tercipta karena adanya perbuatan manusia, merupakan bentuk implementasi
persembahan dan penerapan nilai-nilai keyakinan akan ada nya Tuhan, sehingga secara turun-temurun
kebudayaan tersebut diwariskan kepada anak keturunan manusia tersebut agar dapat senantiasa
menyadari akan keyakinan terhadap Tuhan yang telah menciptakannya.

2. Semua agama adalah benar karena berasal dari Tuhan sehingga semua nabi adalah Muslin.
Pertanyaanya kenapa ada aliran sesat dan dilarang hidup di Indonesia, dan bagaimana kevalidan dari
cara mengukur kesesatannya.

Jawaban :
Semua agama adalah benar, pernyataan tersebut apabila ditujukan pada agama samawi memang
benar kenyataannya. Karena apa yang telah disampaikan oleh para Nabi dan Rasul terdahulu bersumber
dari wahyu Allah SWT. Namun, masing² wahyu yang diterima oleh nabi dan rasul tersebut hanya bisa
diterapkan pada zaman nya saja. Sebagaimana terkandung dalam Al Quran surat Ali Imron : 3 dan Al
Maidah : 48 yang menyatakan bahwa kitab Al Quran yang diturunkan kepada nabi terakhir yaitu
Rasulullah SAW merupakan kitab penyempurna dari ajaran² yg terdahulu. faktor kemunculan aliran
sesat juga akibat kurangnya penyebaran dakwah yang tidak merata. Banyak umat Islam yang hidup di
pedalaman atau perkampungan yang belum terjamah oleh dakwah islamiyah Buktinya, dengan mudah
mereka bisa menerima adanya nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW, adanya kitab lain selain al-
qur'an yang bisa menjadi pedoman, adanya informasi bahwa pimpinan mereka ditemui malaikat Jibril,
dan sebagainya.

Keyakinan ini menjadi tolak ukur betapa rendahnya daya serap beberapa kelompok muslim terhadap
ajaran dakwah. Prinsip dasar rukun iman dan rukun Islam justru belum diketahui oleh sebagian umat.
Padahal, dengan mengetahui prinsip-prinsip itu, akan banyak aliran sesat yang terbantahkan dan umat
secara pribadi memiliki ketahanan dan kekuatan.

Di Indonesia ada aliran / ajaran / agama yg dilarang hidup di Indonesia, karena apa yg ada di dalam
ajaran agama tersebut, tidak sesuai bahkan bertentangan dengan kaidah ideologi dasar pancasila dan
landasan hukum yg berlaku di Indonesia.Kevalidan untuk mengukur kesesatannya, berdasarkan analisis
saya adalah dengan melihat kesesuaian ajaran nya dg pancasila, kemudian apakah ada ke mudharatan
didalam ajaran agama tersebut.

3.Sumber agama itu berasal dariTuhan melalui Rosulnya dan bersifat stegnnan oleh karena berhenti
melalui nabi yang teeahir XIV abad yang lalu. Pertanyaanya bagaimana nasib pemeluk agama yang ada
dalam kehidupannya lingkungan sosial dan alamnya selalu berubah sedangkan ajaran agamanya tidak
berubah sedangkan Tuhan memberikan gelar sebagai khalifah fil ard.

Jawaban:

Sumber agama yang diturunkan kepada rasul terakhir yaitu Al Quran. Sumber agama tersebut adalah
kitab landasan utamanya yaitu kitab Al Quran, yang memang tidak akan pernah bisa dirubah sampai hari
kiamat. Namun, bukan berarti bahwa ajaran agama didalam nya bersifat stagnan juga, agama islam
adalah rahmatan lil 'alamin, sedangkan gelar khalifah fil ard ditujukan kepada manusia yang diutus ke
muka bumi untuk menjadi khalifah di muka bumi, agar bisa memanfaatkan dan melestarikan bumi
dengan baik bukan ditujukan kepada agama.

Sebagai khalifah di muka bumi (khalifatun fi al-ardh) ini tentu manusia memiliki tanggung jawab yang
besar. Manusia-lah yang mengatur kehidupannya di dunia ini, mereka yang berusaha melestarikan alam,
tetapi tidak sedikit juga yang malah melakukan kerusakan (fasad). Dari tafsir al misbah dijelaskan bahwa
kata Khalifah pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang
sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami kata khalifah disini dalam arti yang mengganukan Allah
dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi bukan karena
Allah tidak mampu atau menjadikan manusia berkedudukan sebagai tuhan, namun karena Allah
bermaksud menguji manusia dan memberinya penghormatan.

Agama islam yang rahmatan lil' alamin senantiasa dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman,
sehingga manusia senantiasa dapat memeluk ajaran agama islam dalam kondisi apapun. Hal itu kembali
pada diri manusia tersebut masing-masing, apakah dia memang beriman dan bertaqwa kepada Allah
dengan sebenar-benarnya atau tidak.

4.Islam mengenal Aqidah, Syari"ah dan Ahlak sebagai ajaran yang diajarkan oleh para pendahulunya
kepada generasi berikutnya. Pertanyaanya bagaimana bisa meletakan Islam sebagai prespektif (cara
pandang) sedangkan lingkungan hidupnya tidak Islamy.

Jawaban:

Apabila manusia sudah berpegang teguh pada ajaran islam, maka dimanapun ia berada, pasti ia dapat
hidup berdampingan dengan lingkungannya. Dan apabila merasa tidak sanggup hidup di lingkungan
yang tidak islami, islam sudah mengajarkan berhijrah, untuk menuju kehidupan yang lebih baik agar
dapat hidup di lingkungan yang lebih islami.

Kembali pada diri masing-masing manusia tersebut, cara pandang orang islam yang sudah Teguh pada
ajaran islam pasti kehidupannya akan senantiasa dihiasi dengan ajaran islam dan tidak akan terpengaruh
oleh lingkungan yang tidak islami.Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia.
Sehingga lingkungan harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk
dihormati, dihargai, dan tidak disakiti, lingkungan memiliki nilai terhadap dirinya sendiri. Integritas ini
menyebabkan setiap perilaku manusia dapat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai