Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDI EVI FEBRIANTI

NIM :1813440002
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA ICP

IDENTITAS BUKU

Judul   : STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES


PENDIDIKAN
Pengarang   : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.
Penerbit       : Kencana Prenadamedia Group - Jakarta, 2013
Tebal           : 294 Halaman

HASIL REVIEW BUKU

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Oleh karena itu, diperlukan standar proses pendidikan untuk menunjang
strategi pembelajaran. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal yang harus
dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas
hasil dan proses pembelajaran. Fungsi-fungsi Standar proses Pendidikan, antara lain: sebagai alat
dalam pencapaian tujuan pendidikan (kompetensi kelulusan), bagi guru, sebagai pedoman dalam
membuat perencanaan program pembelajaran, bagi kepala sekolah sebagai barometer
keberhasilan program pendidikan yang ada disekolah, serta sumber utama dalam merumuskan
kebijakan. Bagi para pengawas, sebagai patokan, ukuran, pedoman dalam penilaian. Bagi komite
sekolah, sebagai pertimbangan dalam penyusunan program dan pemberian bantuan, pemberian
saran.
Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat penting dan
strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui standar proses
pendidikan setiap guru dan/atau pengelola sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya
proses pembelajaran berlangsung. Tujuan pendidikan itu sendiri bahwa pendidikan bukan hanya
sekedar penyampai informasi, lebih jauh, seorang guru mampu mengubah prilaku siswa yang
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga guru, di tuntut untuk memiliki suatu keahlian
tertentu dan dibedakan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Sebagai suatu profesi, terdapat
sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, yaitu meliputi kompetensi pribadi,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial kemasyarakatan. Dalam proses pembelajaran,
guru mempunyai peran penting antara lain: guru sebagai sumber belajar, fasilitator pengelola,
demonstrator, pembimbing, motivator dan evaluator. Keterampilan dasar mengajar bagi guru
diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran,
sehingga pembelajaran dapat dapat berjalan secara efektif dan efisien. Beberapa keterampilan
dasar mengajar bagi guru, yaitu: keterampilan dasar bertanya, memberikan reinforcement, variasi
stimulus, membuka dan menutup pelajaran serta terampil dalam mengelola kelas.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem
pembelajaran, diantaranya faktor guru, siswa, saran dan prasarana, serta faktor lingkungan. Guru
adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses
pembelajaran sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor
yang mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-
psikologis.
Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai
tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan kompetensi.
Tujuan pendidikan dari yang bersifat umum sampai kepada tujuan khusus itu dapat
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), Tujuan Institusional (TI),
Tujuan Kurikuler (TK) dan Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP).
Standar kompetensi kelompok mata pelajaran terdiri atas kelompok-kelompok mata
pelajaran, yaitu: agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan. Standar kompetensi kelompok mata
pelajaran dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan atau kegiatan setiap
kelompok mata pelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau
keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses
pembelajaran tertentu.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh peserta didik agar dapat merubah
pola tingkah laku yang baru, sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif
berlansung lama pada masa berikutnya yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Belajar
adalah suatu kegiatan yang fundamental dalam diri organisme dalam setiap penyelenggaraan
jenis dan jenjang pendidikan yang diperoleh melalui proses adaptasi prilaku dan tingkah laku
individu berlangsung secara progresif yang diperolehnya melalui lingkungan di sekitarnya
sehingga peserta didik dapat mengambil setiap makna dan pemahamannya dari setiap kegiatan
yang ia amati maupun yang ia lakukan.
Untuk mencapai suatu perencanaan dibutuhkan strategi agar perencanaan itu dapat
berjalan sesuai dengan tujuan, sedangkan metode adalah cara yang digunakan dalam
melaksanakan strategi, sedangkan pendekatan adalah sudut pandang kita terhadap sesuatu itu.
Hal yang menjadi pertimbangan dalam menetukan strategi yakni tujuan yang akan dicapai,
siswa, bahan pelajaran, dan faktor lainnya. Strategi adalah jantung dari tiap keputusan yang
diambil kini dan menyangkut masa depan. Tiap strategi selalu dikaitkan dengan upaya mencapai
sesuatu tujuan di masa depan, yang dekat maupun yang jauh. Tanpa tujuan yang ingin diraih,
tidak perlu disusun strategi. Selanjutnya, suatu strategi hanya dapat disusun jika terdapat minimal
dua pilihan. Tanpa itu, orang cukup menempuh satu-satunya alternatif yang ada dan dapat digali.
Metode dalam pembelajaran adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
dan memperoleh informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Media dalam pembelajaran
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Metode yang biasa digunakan dalam
mengimplementasikan strategi pembelajaran, antara lain : ceramah (berbentuk lisan dengan
sasaran kelompok), demontrasi (berbentuk Lisan, namun lebih dominan pada memperagakan,
atau mempertunjukkan tentang suatu proses), diskusi (pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan, tujuan memecahkan permasalahan)  dan simulasi. Strategi
pembelajaran dibagi menjadi bebrapa jenis, yaitu Strategi Pembelajaran Ekspositoris (SPE),
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran Berbasis Maslah (SPBM), Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), Strategi Pembelajaran Kooperatif
(SPK), Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Strategi Pembelajaran Afektif.

Anda mungkin juga menyukai