Anda di halaman 1dari 20

SIFAT DASAR,

PERANAN DAN
KEGUNAAN FILSAFAT
Dr. Albiner Siagian
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011

SIFAT DASAR FILSAFAT

Berpikir radikal
Mencari asas
Memburu kebenaran
Mencari kejelasan

Berfikir Radikal
Berfilsafat berarti berpikir radikal.
Filsuf adalah pemikir yang radikal.
Karena berpikir secara radikal, filsuf
tidak pernah terpaku hanya pada
fenomena dan entitas tertentu.
Keradikalan berpikirnya itu akan
senantiasa mengobarkan hasratnya
untuk menemukan akar seluruh
kenyataan.

Berfikir Radikal
Berpikir radikal tidak berarti mengubah,
membuang, atau menjungkirbalikkan
segala sesuatu, melainkan dalam arti
yang sebenarnya, yaitu berpikir secara
mendalam, untuk mencapai akar
persoalan yang dipermasalahkan.
Berpikir radikal justru hendak
memperjelas realitas, lewat penemuan
serta pemahaman akan akar realitas itu
sendiri.

Mencari Asas
Filsafat bukan hanya mengacu kepada
bagian tertentu dari realitas, melainkan
kepada keseluruhannya.
Dalam memandang keseluruhan realitas,
filsafat senantiasa berupaya mencari
asas yang paling hakiki dari keseluruhan
realitas.
Seorang filsuf akan selalu berupaya
untuk menemukan asas yang paling
hakiki dari realitas.

Mencari Asas
Para filsug Yunani yang terkenal sebagai
fisluf-filsuf alam, mengamati
keanekaragaman realitas di alam
semesta, lalu berpikir dan bertanya
Tidakkah di balik keanekaragaman itu
hanya ada satu asas?
Mereka lalu mulai mencari asal-usul
asas pertama alam semesta.

Mencari Asas
Thales mengatakan bahwa asas pertama alam
semesta adalah air. Anaximandros mengatakan
yang tidak terbatas, dan Anaximenes
mengatakan udara. Sementara menurut
Empedokkes, ada empat, yaitu api, udara, tanah,
dan air.
Mencari asas pertama berarti juga berupaya
menemukan sesuatu yang menjadi esensi
realitas. Dengan menemukan esensi suatu
realitas, realitas itu dapat diketahui dengan pasti
dan itu menjadi jelas. Mencari asas adalah salah
satu sifat dasar filsafat.

Memburu Kebenaran
Filsuf adalah pemburu kebenaran. Kebenaran
yang diburunya adalah kebenaran hakiki tentang
seluruh realitas dan setiap hal yang dapat
dipersoalkan. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa berfilsafat berarti memburu kebenaran
tentang segala sesuatu. Tentu saja, kebenaran
yang hendak dipakai bukanlah kebenaran yang
meragukan.
Untuk memeperoleh kebenaran yang sungguh
dapat dipertanggungjawabkan, setiap kebenaran
yang telah diraih harus senantiasa terbuka untuk
dipersoalkan kembali dan diuji demi meraih
kebenaran yang lebih pasti. Demikian
seterusnya.

Memburu Kebenaran
Oleh karena itu, kebenaran filsafat tidak pernah
bersifat mutlak dan final, melainkan terus
bergerak dari suatu kebenaran menuju
kebenaran baru yang lebih pasti. Kebenaran yang
baru ditemukan itu juga terbuka untuk
dipersoalkan kembali demi menemukan
kebenaran yang lebih meyakinkan.
Dengan demikian, terlihat bahwa salah satu sifat
dasar filsafat adalah senantiasa memburu
kebenaran. Upaya memburu kebenaran itu
adalah demi kebenaran itu sendiri, dan
kebenaran yang diburu adalah kebenaran yang
lebih meyakinkan serta lebih pasti.

Mencari Kejelasan
Salah satu penyebab lahirnya filsafat adalah
keraguan. Untuk menghilangkan keraguan diperlukan
kejelasan.
Ada filsuf yg mengatakan bhw berfilsafat berarti
berupaya mendapatkan kejelasan dan penjelasan
mengenai seluruh realitas.
Ada pula yg mengatakan bhw filsuf senantiasa
mengejar kejelasan pengertian (clarity of
understanding).
Gesler dan Freinberg mengatakan bhw ciri khas
penelitian filsafat adalah usaha keras demi meraih
kejelasan intelektual (intellectual clarity). Dengan
demikian, dapat dikatakan bhw berpikir secara filsafati
berarti berusaha memperoleh kejelasan.

Berpikir Rasional
Berpikir secara radikal, mencari asas,
memburu kebenaran, dan mencari kejelasan
tdk mungkin berhasil dgn baik tanpa berpikir
secara rasional.
Berpikir secara rasional berarti berpikir
secara logis, sistematis, dan kritis.
Bepikir logis tidak hanya sekedar menggapai
pengertian2 yg dapat diterima akal sehat,
melainkan agar sanggup menarik kesimpulan
dan mengambil keputusan yang tepat dan
benar dari presmis-premis yang diajukan.

Berpikir Rasional
Berpikir logis juga menuntut pemikiran
yang sistematis.
Pemikiran yang sistematis ialah
rangkaian pemikiran yang berhubungan
satu sama lain atau saling berkaitan
secara logis. Tanpa berpikir secara logissistematis dan koheren, tak mungkin
diraih kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Berpikir Rasional
Berpikir kritis berarti membakar
kemauan untuk terus-menerus
mengevaluasi argumen-argumen yang
mengklaim diri benar.
Seorang yang berpikir kritis tidak mudah
menggenggam suatu kebenaran
sebelum kebenaran itu dipersoalkan dan
benar-benar diuji terlebih dahulu.
Berpikir logis-sistematis-kritis adalah ciri
utama berpikir rasional.

PERANAN FILSAFAT
Melihat sebab-sebab kelahiran
dan perkembangan filsafat, ada
tiga peranan utama filsafat dalam
sejarah pemikiran manusia:
Pendobrak
Pembebas
Pembimbing

Pendobrak
Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu
dan tembok tradisi yang begitu sakral
yang selama ini tidak boleh diganggu
gugat.
Kendati pendobrakan itu membutuhkan
waktu yang cukup panjang , kenyataan
sejarah telah membuktikan bahwa filsafat
benar-benar telah berperan sebagai
pendobrak yang mencengangkan.

Pembebas
Filsafat tidak hanya sekedar mendobrak
tradisi-tradisi kuat tetapi juga
membebaskan manusia keluar dari
tradisi tersebut.
Filsafat telah, sedang dan akan terus
membebaskan manusia dari
ketidaktahuan dan kebodohan.
Filsafat juga membebaskan manusia dari
belenggu cara berpikir mistis dan mitis.

Pembimbing
Filsafat membebaskan manusia dari
belenggu kebodohan dan ketidaktahuan
dengan membimbing manusia untuk
berpikir secara rasional.
Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir picik dan dangkal dengan
membimbing manusia untuk berpikir
secara luas dan mendalam secara
universal sambil berupaya menemukan
esensi dari permasalahan

Berpikir Rasional
Berpikir kritis berarti membakar
kemauan untuk terus-menerus
mengevaluasi argumen-argumen yang
mengklaim diri benar.
Seorang yang berpikir kritis tidak mudah
menggenggam suatu kebenaran
sebelum kebenaran itu dipersoalkan dan
benar-benar diuji terlebih dahulu.
Berpikir logis-sistematis-kritis adalah ciri
utama berpikir rasional.

KEGUNAAN FILSAFAT
Bagi ilmu pengetahuan (mater scientiarum)
- melahirkan, merawat, dan mendewasakan
berbagai ilmu pengetahuan
Bagi kehidupan praktis
- filsafat membantu manusia untuk memahami
artistik (misalnya dalam menilai
bangunan/arsitek)
- filsafat menggiring manusia ke pengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas.
- filsafat juga menuntun manusia ke tindakan
dan perbuatan yang konkret berdasarkan
pengertian yang terang dan pemahaman yang
jelas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai