Oleh :
Tim Dosen Bahasa Indonesia
Powerpoint Templates
Page 1
Topik dan Tema
Powerpoint Templates
Page 2
Topik dan Tema
Powerpoint Templates
Page 3
Topik dan Tema
Tema dihasilkan
berlandaskan topik yang
ada, sehingga tema akan
tampak setelah si penulis
menetapkan topik terlebih
dahulu.
Powerpoint Templates
Page 4
Topik dan Tema
Contoh topik:
Berpikir Kreatif
Manfaat Menulis
Powerpoint Templates
Page 5
Topik dan Tema
Topik: Berpikir Kreatif
Tema dari proses penulisan:
Menunjukkan manfaat berpikir kreatif di
dalam menyelesaikan masalah
Topik: Manfaat Menulis
Tema dari proses penulisan:
Mengajak pembaca agar memanfaatkan
kegiatan menulis untuk menyelesaikan
masalah
Powerpoint Templates
Page 6
Topik dan Tema
• Jika dilihat dari sudut karangan yang telah
selesai, tema berarti amanat utama yang
disampaikan penulis melalui karangannya.
Amanat utama ini dapat diketahui bila
seseorang sudah selesai membaca,
misalnya, sebuah novel. Setelah selesai
membaca, tentunya akan meresaplah ke
dalam pikiran pembaca intisari novel
tersebut
Powerpoint Templates
Page 7
Topik dan Tema
Topik: Berpikir Kreatif
Tema dari karangan yang telah selesai (dibaca):
Manfaat berpikir kreatif di dalam penyelesaian
masalah rumit dengan cara relatif sederhana
dan biaya murah
Topik: Manfaat Menulis
Tema dari karangan yang telah selesai (dibaca):
Kegiatan menulis membantu memadukan dan
menata kehidupan yang kompleks
Powerpoint Templates
Page 8
Memilih Topik
Powerpoint Templates
Page 9
Topik dan Tema
Powerpoint Templates
Page 12
Membatasi Topik
Olahraga (Topik Besar)
Sepak Bola (subtopik/topik)
Liga Inggris (subtopik/topik)
Klub Liverpool (subtopik/topik)
Pelatih (subtopik/topik)
Pemilihan Pemain (subtopik/topik)
Strategi Permainan (subtopik/topik)
Taktik Liverpool Mengalahkan Manchester
United di Piala Champion (subtopik/judul)
Powerpoint Templates
Page 13
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Tempat
Negara tentu lebih khusus daripada dunia dan
bagian dalam sebuah negara tersebut tentu
menjadi lebih khusus lagi.
Contoh:
Pulau Jawa Sebelum Indonesia Merdeka
menjadi
Jakarta Sebelum Indonesia Merdeka
Yogyakarta Pada Masa Pangeran Diponegoro
Powerpoint Templates
Page 14
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Waktu/Periode/Zaman
Contoh:
Kebudayaan Indonesia
Dapat dikhususkan menjadi
Seni Tari Jawa Modern
Seni Ukir Zaman Kerajaan Majapahit
Seni Lukis Pascakemerdekaan RI
Seni Pahat pada Era Sultan Hasanuddin
Powerpoint Templates
Page 15
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Sebab-Akibat
Contoh:
Dekadensi Moral di Kalangan Muda-mudi
Dapat dikhususkan menjadi
Pokok Pangkal Timbulnya Krisis
Moral di Kalangan Muda-mudi
Powerpoint Templates
Page 16
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Pembagian Bidang Kehidupan Manusia,
seperti politik, sosial, ekonomi, budaya,
agama, kesenian,... dsb.
Contoh:
Usaha-usaha Pemerintah dalam bidang
Ekonomi
Dapat dikhususkan menjadi
Kebijaksanaan Deregulasi di Bidang
Ekonomi pada Era Reformasi
Powerpoint Templates
Page 17
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Aspek khusus-umum/individual-kolektif
Contoh:
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Masyarakat
Jawa Timur
dapat dipersempit menjadi
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Kaum Tani
di Jawa Timur
Pengaruh Media Internet terhadap Kaum Pelajar di
Yogyakarta
Powerpoint Templates
Page 18
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Objek Material dan Objek Formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan
Objek Formal ialah sudut darimana bahan
itu kita tinjau
Contoh:
Kesustraan Indonesia (objek material) Ditinjau
dari Sudut Gaya Bahasanya
Keluarga Berencana Ditinjau dari Sudut Agama
(objek formal)
Powerpoint Templates
Page 19
Topik dan Judul
Judul karangan pada dasarnya
merupakan perincian atau
penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul
lebih spesifik. Bahkan, sering kali
telah menyiratkan sudut pandang
penulisnya atas suatu variabel
yang akan dibahas.
Powerpoint Templates
Page 20
Topik dan Judul
Jika topik sekaligus menjadi judul,
biasanya karangan atau tulisannya
akan bersifat umum, sehingga ruang
lingkupnya menjadi sangat luas.
Judul karangan sedapat-dapatnya
singkat dan padat, menarik perhatian,
serta menggambarkan garis besar
atau inti pembahasan.
Powerpoint Templates
Page 21
Topik dan Judul
Untuk diketahui, sebenarnya
proses pembuatan judul tetap
berawal dari pemilihan topik.
Dalam hal ini, disiplin ilmu,
jurusan, bidang spesifikasi/kajian
yang diambil oleh mahasiswa/i
penyusun skripsi itulah yang
menjadi topik utama skripsinya.
Powerpoint Templates
Page 22
Topik dan Judul
Powerpoint Templates
Page 23
Topik : Bencana Alam
Pembatasan Topik :
sebab-sebabnya, sejarahnya,
perkembangannya, keadaannya,
keuntungan dan kerugiannya
Powerpoint Templates
Page 24
Topik dan Judul
Powerpoint Templates
Page 25
Topik, Judul, dan Tema
Topik : Kemacetan Lalu Lintas
Powerpoint Templates
Page 26
Syarat-syarat Tema yang Baik
Kejelasan
Powerpoint Templates
Page 27
Syarat-syarat Tema yang Baik
Kesatuan
Powerpoint Templates
Page 28
Syarat-syarat Tema yang Baik
Perkembangan
Powerpoint Templates
Page 29
Syarat-syarat Tema yang Baik
Keaslian
Powerpoint Templates
Page 32
Kerangka Karangan
Kerangka yang belum final disebut outline
atau kerangka karangan, sedangkan yang
sudah tersusun rapi dan lengkap disebut
outline final atau kerangka mantap.
Powerpoint Templates
Page 33
Kegunaan Kerangka Karangan
1. Kerangka karangan membantu
penulis menyusun karangan
secara teratur, dan tidak
membahas satu gagasan dua
kali, serta dapat mencegah
penulis keluar dari sasaran yang
sudah dirumuskan dalam topik
atau judul.
Powerpoint Templates
Page 34
Kegunaan Kerangka Karangan
2. Sebuah kerangka karangan
memperlihatkan bagian-bagian pokok
karangan serta memberi kemungkinan bagi
perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini
akan membantu penulis menciptakan
suasana yang berbeda-beda, sesuai
dengan variasi yang diinginkan. Oleh
karena itu, kerangka karangan akan
memudahkan penulis menciptakan klimaks
yang berbeda-beda.
Powerpoint Templates
Page 35
Kegunaan Kerangka Karangan
3. Sebuah kerangka karangan
akan memperlihatkan
kepada penulis bahan-bahan
atau materi apa yang
diperlukan dalam
pembahasan yang akan
ditulisnya nanti.
Powerpoint Templates
Page 36
Kegunaan Kerangka Karangan
4. Menghindari penggarapan sebuah topik
sampai dua kali atau lebih. Karena hal itu
hanya akan membawa efek yang tidak
menguntungkan, misalnya, bila penulis
tidak menyadari betul akan pendapatnya
mengenai topik yang sama pada bagian
terdahulu berbeda dengan yang sedang
ditulisnya, ternyata kedua topik yang
sama tersebut menghasilkan sebuah
pertentangan.
Powerpoint Templates
Page 37
Kegunaan Kerangka Karangan
5. Bila kerangka karangan telah rapi
tersusun, berarti separuh karangan
telah “selesai” karena semua ide
sudah terkumpul, terinci, dan
teruntun dengan teratur. Pengarang
hanya tinggal menyusun kalimat-
kalimatnya untuk “membunyikan”
ide atau gagasannya.
Powerpoint Templates
Page 38
Kegunaan Kerangka Karangan
6. Kerangka karangan
merupakan miniatur
keseluruhan karangan.
Melalui kerangka karangan,
pembaca dapat melihat
intisari ide serta struktur
karangan secara menyeluruh.
Powerpoint Templates
Page 39
Penyusunan Kerangka Karangan
Seorang penulis yang sudah terbiasa
dengan tulisan-tulisan kompleks, akan
dengan mudah menyusun suatu
kerangkan karangan dengan baik. Namun,
bagi seorang penulis yang baru untuk
menyusun sebuah kerangka karangan
tentunya masih memerlukan beberapa
tuntunan. Langkah-langkah sebagai
tuntunan yang harus dia ikuti sebagai
berikut:
Powerpoint Templates
Page 40
Penyusunan Kerangka Karangan
2.Inventarisasikan
topik-topik bawahan
yang merupakan
perincian.
Powerpoint Templates
Page 42
Penyusunan Kerangka Karangan
3. Adakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada
langkah kedua di atas. Evaluasi dapat dilakukan dalam
beberapa tahap, yaitu:
Apakah semua topik yang tercatat memiliki pertalian
langsung?
Apakah terdapat dua buah topik atau lebih yang
sebenarnya membahas hal yang sama, hanya dirumuskan
dengan cara yang berlainan?
Apakah semua topik tersebut sama derajatnya atau adakah
topik yang sebenarnya merupakan bawahan atau perincian
dari topik yang lain?
Adakah kemungkinan terdapat dua topik atau lebih yang
kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik
yang lain?
Powerpoint Templates
Page 43
Penyusunan Kerangka Karangan
4. Untuk mendapatkan sebuah
kerangka karangan yang
terperinci, langkah kedua dan
ketiga dikerjakan berulang
untuk menyusun topik-topik
yang lebih rendah
tingkatannya.
Powerpoint Templates
Page 44
Penyusunan Kerangka Karangan
Powerpoint Templates
Page 46
Bentuk Kerangka Karangan
Judul biasanya didahului angka tertentu,
misalnya angka Romawi, sedangkan subbab
menggunakan huruf kapital, lalu untuk anak bab
menggunakan angka Arab, jika karangannya
singkat. Angka Arab juga dapat digabung
dengan huruf kecil jika karangannya tidak terlalu
panjang, misalnya makalah atau artikel
sederhana. Kode-kode tersebut akan lebih
kompleks dalam karangan yang besar sepertti
skripsi, tesis, dan disertasi, serta buku.
Perhatikan pemakaian kode kerangka karangan
berikut ini:
Powerpoint Templates
Page 47
Bentuk Kerangka Karangan
Gabungan Angka dan Huruf (Sistem Lekuk) Angka Arab (Sistem Lurus)
I. ................................................................... 1 .......................................................
A. ................................................................. 1.1 ....................................................
1. ................................................................ 1.1.1 .................................................
a. .............................................................. 1.1.1.1 ..............................................
1) ............................................................ 1.1.1.1.1 ...........................................
I. .................................................................... 1 .......................................................
A. .................................................................. 1.1 ...................................................
B. .................................................................. 1.2 ....................................................
1. .................................................................. 1.2.1 .................................................
2. .................................................................. 1.2.2 .................................................
II. .................................................................... 2. ......................................................
A. ................................................................... 2.1 ....................................................
1. ................................................................... 2.1.1 .................................................
2. ................................................................... 2.1.2 .................................................
a. ................................................................. 2.1.2.1 ..............................................
b. ................................................................. 2.1.2.2 ..............................................
B. ................................................................... 2.2 ....................................................
Powerpoint Templates
Page 48
Bentuk Kerangka Karangan
Sebelum kerangka kerja yang
sebenarnya disusun, haruslah dibuat
kerangka kasar atau yang disebut
kerangka sementara. Perhatikan contoh
berikut! Jika kita akan menulis karangan
mengenai kegiatan di sebuah
universitas pada periode tertentu,
pertama-tama kita memecah topik
tersebut ke dalam suatu babakan besar.
Powerpoint Templates
Page 49
Bentuk Kerangka Karangan
Topik : Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Trisakti Selama Periode
Tahun 2017 – 2020
I. Kegiatan Akademis
II. Kegiatan Sosial
III.Kegiatan di Bidang Olahraga dan Seni
Setelah diperoleh kerangka kasar, mulailah
dipikirkan rincian untuk setiap babakan kasar di
atas. Hasilnya, diperoleh sebuah kerangka yang
lebih terperinci. Perhatikan contoh berikut!
Powerpoint Templates
Page 50
Bentuk Kerangka Karangan
Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti
Selama Periode Tahun 2017 – 2020
1. Kegiatan Akademis
1.1 Penelitian
1.2 Seminar
1.3 Ceramah Ilmiah
1.4 Karya Wisata
2. Kegiatan Sosial
2.1 Partisipasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Trisakti dalam Usaha
Menanggulangi Akibat Bencana Alam
2.2 Partisipasi Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Sekitar
Kampus
2.3 Partisipasi Mahasiswa dalam Usaha Meningkatkan Keterampilan Kaum Ibu
2.4 dan seterusnya
Kerangka karangan itu masih dapat dirinci lagi, misalnya, dengan cara
mengelompokkan kegiatan menurut jenis penelitian, fakultas, atau tahun anggaran.
Contoh:
Powerpoint Templates
Page 51
Bentuk Kerangka Karangan
1. Kegiatan Akademis
1.1 Penelitian
1.1.1 Kegiatan tahun 2017 – 2018
1.1.2 Kegiatan tahun 2018 – 2019
1.1.3 Kegiatan tahun 2019 – 2020
1.2 dan seterusnya
Powerpoint Templates
Page 52
Bentuk Kerangka Karangan
Fauna Pulau Sumbawa
I. Binatang Buas
II. Mamalia
III.Binatang Pemakan Daging
IV.Binatang yang dapat diternakkan
V. Binatang malam
Powerpoint Templates
Page 53
Bentuk Kerangka Karangan
Jika kita ingin membuat kerangka yang baik dan
terinci (memuat sub-subbagian), kita mulai
membuat kerangka secara garis besarnya
terlebih dahulu. Kerangka ini akan
memperlihatkan karangan kita secara
menyeluruh. Setelah itu barulah setiap butir
diuraikan ke dalam sub-subbagiannya. Dalam
hal ini kita pergunakan tanda yang berbeda
untuk memperlihatkan tingkatan (hierarki) butir-
butir dalam kerangka. Perhatikan contoh berikut
ini!
Powerpoint Templates
Page 54
Bentuk Kerangka Karangan
MENYONGSONG KEWAJIBAN BELAJAR
TINGKAT PENDIDIKAN DASAR SUATU PENGANTAR
I. Pendahuluan
II. Beberapa Pengamatan
A. Kedudukan Pendidikan Dasar dalam Rangka Kewajiban Belajar
B. Apa yang Telah Dirintis dalam Rangka Kewajiban Belajar
C. Apa yang Telah Kita Laksanakan dalam Menyongsong Kewajiban
Belajar
III. Masalah-masalah Pelaksanaan Kewajiban Belajar
A. Periode Perintisan (1950 – 1960)
B. Periode Pelita I dan II
IV. Strategi Pelaksanaan Kewajiban Belajar
A. Strategi Jangka Panjang
B. Strategi Jangka Pendek
Powerpoint Templates
Page 55
Bentuk Kerangka Karangan
Di bawah ini akan diperlihatkan dua buah
contoh. Contoh 1 lebih konsisten dan lebih
jelas daripada contoh 2. Butir-butir di
contoh 1 didasarkan atas satu patokan,
yaitu variasi dan semua butir dinyatakan
dalam bentuk topik. Di contoh 2 tidaklah
demikian halnya. Butir-butir di contoh
tersebut dinyatakan dalam bentuk topik
(A) dan bentuk kalimat pada (B) dan (C).
Dasar patokan untuk butir (A), (B), dan (C)
juga tidak jelas.
Powerpoint Templates
Page 56
Bentuk Kerangka Karangan
Contoh 1
1. Variasi bahasa dapat ditinjau dari berbagai segi.
A. Variasi berdasarkan tempat (daerah)
B. Variasi berdasarkan profesi
C. Variasi berdasarkan umur
D. dan seterusnya
Contoh 2
1. Variasi bahasa dapat ditinjau dari berbagai segi.
A. Variasi berdasarkan tempat (daerah)
B. Bahasa ilmuwan berbeda dengan bahasa pedagang
kecil
C. Bahasa prokem adalah hasil kreativitas remaja
Powerpoint Templates
Page 57
Bentuk Kerangka Karangan
Powerpoint Templates
Page 59
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
1. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan
Powerpoint Templates
Page 60
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
2. Pokok-pokok dalam kerangka karangan
harus disusun secara logis
Powerpoint Templates
Page 61
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
3. Harus mempergunakan pasangan simbol yang
konsisten
Powerpoint Templates
Page 62
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
I. Kerusakan lingkungan dalam sejarah
A. Mesopotamia enam ribu tahun lalu
1. mengenal irigasi
2. kerusakan tanah akibat irigasi
3. kejatuhan Mesopotamia
B. Inggris sesudah revolusi industri
1.pemusatan tenaga buruh
2. pencemaran udara
3. pencemaran air
4. pencemaran tanah
Powerpoint Templates
Page 63
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
II. Pencemaran lingkungan di negara maju
A. Pencemaran yang bersifat lokal
B. Pencemaran yang melibatkan sejumlah negara
1. melalui sungai
2. melalui udara
a. kendaraan bermotor
b. asap pabrik
c. pesawat supersonik
3. melalui laut
a. sisa pabrik
b. angkutan laut
c. kapal-kapal tanker
Powerpoint Templates
Page 64
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
III. Kesadaran pemulihan lingkungan hidup pada negara berkembang
A. Sebab kerusakan lingkungan hidup pada negara berkembang
1. kemiskinan
a. penebangan hutan
(1) kayu api
(2) tempat tinggal
(3) perabot rumah tangga
(4) pembangunan
b. pengurasan sumber alam
(1) penggalian kapur di gunung
(2) penggalian batu karang di laut
(3) penambangan
2. kurang disiplin membuang kotoran
B. Pemikiran dasar untuk pemulihan lingkungan
1. kecurigaan terhadap usul negara maju
a. menaikkan harga alat produksi
b. menaikkan biaya pembangunan negara berkembang
2. cara-cara yang tepat
a. pembangunan yang menjamin lingkungan hidup
b. penilaian kembali pengalaman negara maju
Powerpoint Templates
Page 65
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
IV. Dasar-dasar kebijaksanaan
A. Perbaikan lingkungan secara alamiah
1. pemulihan oleh alam sendiri
2. pencegahan kerusakan oleh manusia
B. Menganekaragamkan lingkungan hidup
1. kestabilan melalui keanekaragaman lingkungan hidup
a. saling mengadakan kompensasi
b. manfaat keanekaragaman lingkungan
(1) meningkatkan daya dukung
(2) meningkatkan daya tahan
2. menganekaragamkan kegiatan ekonomi
a. pertanian
(1) corak pertanian
(2) peternakan
(3) reboisasi
b. industri
c. pertambangan
d. jasa
C. Penggunaan teknologi yang tepat guna
1. menyerap tenaga kerja
2. memenuhi kebutuhan pokok
a. pangan
b. sandang
c. permukiman
d. kesehatan
e. pendidikan
Powerpoint Templates
Page 66
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
Seperti tampak dari kedua contoh
tersebut, kerangka topik yang berupa
kata atau frasa sebenarnya juga tidak
lebih baik kemanfaatannya
dibandingkan dengan kerangka
sementara yang berupa kerangka
kalimat, tetapi kelebihannya bahwa ia
lebih jelas merumuskan hubungan-
hubungan kepentingan antargagasan.
Powerpoint Templates
Page 67
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Powerpoint Templates
Page 68
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
1. Urutan waktu (kronologis)
Urutan waktu atau urutan kronologis yaitu urutan yang
dijelaskan berdasarkan runtutan peristiwa atau tahap-
tahap kejadian atau dengan kata lain menceritakan
peristiwa/kejadian tersebut, baik yang sendiri maupun
yang merupakan rangkaian peristiwa. Perhatikan
contoh kerangka karangan dengan urutan waktu di
bawah ini:
Topik : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
a) Jatidiri Rabindranath Tagore
b) Pendidikan Rabindranath Tagore
c) Karier Rabindranath Tagore
d) Akhir Hidup Rabindranath Tagore
Powerpoint Templates
Page 69
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
2. Urutan ruang (spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan
yang paling penting bila topik yang diuraikan memiliki
pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat.
Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan
yang bersifat deskripsi. Pembaca akan mengikuti jalan
pikiran penulis dengan teratur sekiranya penulis mulai
menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan,
timur ke barat, bawah ke atas, depan ke belakang,
dsb. Misalnya, deskripsi suatu gedung dapat dimulai
dari lantai dasar sampai dengan ke lantai tertinggi,
sedangkan untuk stadion sepak bola dapat
digambarkan dengan urutan timur ke barat, utara ke
selatan. Berikut contoh kerangka karangan dengan
urutan ruang.
Powerpoint Templates
Page 70
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
A. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
B. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Pekalongan
2. Daerah Semarang
II. Banjir di ....
Powerpoint Templates
Page 71
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Pola Logis
Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya
berbeda-beda tergantung pada sudut pandang serta
tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis.
Itulah sebabnya dalam kerangka berpola logis timbul
variasi penempatan unit-unit. Pada dasarnya, urutan
logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu
ciri yang inheren dalam materinya, tetapi lebih kepada
tanggapan penulisnya.
Sebenarnya, semua topik yang diurutkan dalam suatu
hubungan yang logis itu bertolak dari topik-topik yang
sudah ada. Namun, topik yang sudah ada itu oleh
penulis dicarikan hubungannya satu dengan lainnya lalu
diberikan tanggapan dan ciri-ciri tertentu. Amatilah
secara saksama empat contoh kerangka karangan
dengan urutan logis berikut ini:
Powerpoint Templates
Page 72
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Klimaks
Topik : Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN Merajalela
II. Keresahan di Tengah Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV. Tuntutan Reformasi Menggema
V. Kejatuhan yang Tragis
Powerpoint Templates
Page 73
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Sebab-Akibat
Topik :
Permukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di Tanah Tinggi
2. Penyebab kebakaran
3. Kerugian yang Diderita Masyarakat dan
Pemerintah
4. Rencana Rehabilitasi Fisik
Powerpoint Templates
Page 74
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Pemecahan Masalah
Topik :
Bahaya Ekstasi dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ekstasi
2. Bahaya Ekstasi
2.1 Pengaruh Ekstasi terhadap Syaraf
Pemakainya
2.2 Pengaruh Ekstasi terhadap Masyarakat
2.2.1 Gangguan Kesehatan Masyarakat
2.2.2 Gangguan Kriminalitas
3. Upaya Mengatasi Bahaya Ekstasi
4. Simpulan dan saran
Powerpoint Templates
Page 75
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Umum – Khusus
Powerpoint Templates
Page 76
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Satu hal yang perlu ditegaskan di sini bahwa
tidak ada keharusan untuk menggunakan pola
kerangka karangan yang sama dalam seluruh
karangan. Konsistensi harus terletak dalam
tingkatan serta satuan yang sama. Misalnya, bila
pada topik-topik utama telah digunakan urutan
waktu (kronologis), pengarang harus menjaga
agar hanya topik-topik yang mengandung urutan
waktu yang dapat disajikan dalam topik
utamanya. Satuan-satuan topik bawahan dapat
digunakan dengan metode urutan lain yang
tentunya disesuaikan dengan kebutuhan.
Powerpoint Templates
Page 77
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta:Erlangga.
Powerpoint Templates
Page 79