Anda di halaman 1dari 79

Topik, Tema, dan Kerangka Karangan

Oleh :
Tim Dosen Bahasa Indonesia

Powerpoint Templates
Page 1
Topik dan Tema

Kata “topik” dan “tema” berasal dari bahasa


Yunani. Tema dari kata tithenai berarti
‘sesuatu yang telah diuraikan’ atau
‘sesuatu yang telah ditempatkan’,
sedangkan topik dari topoi artinya ’tempat’.
Oleh karena itu, topik merupakan hal yang
sangat sentral dalam menentukan pokok
pembicaraan/pembahasan dalam sebuah
karangan.

Powerpoint Templates
Page 2
Topik dan Tema

Tema biasanya panjang dan berupa


kalimat berpola K-S-P-O (Keterangan
—Subjek—Predikat—Objek), contoh,
Dengan Semangat Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Kita Sukseskan
Pembangunan Negara Berkelanjutan;
Melalui Gerakan Disiplin Nasional
Kita Wujudkan Ketertiban Berlalu
Lintas.

Powerpoint Templates
Page 3
Topik dan Tema

Tema dihasilkan
berlandaskan topik yang
ada, sehingga tema akan
tampak setelah si penulis
menetapkan topik terlebih
dahulu.
Powerpoint Templates
Page 4
Topik dan Tema

Bila dilihat dari proses penulisan,


tema berarti perumusan dari topik
yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik tadi.

Contoh topik:
Berpikir Kreatif
Manfaat Menulis
Powerpoint Templates
Page 5
Topik dan Tema
Topik: Berpikir Kreatif
Tema dari proses penulisan:
Menunjukkan manfaat berpikir kreatif di
dalam menyelesaikan masalah
Topik: Manfaat Menulis
Tema dari proses penulisan:
Mengajak pembaca agar memanfaatkan
kegiatan menulis untuk menyelesaikan
masalah

Powerpoint Templates
Page 6
Topik dan Tema
• Jika dilihat dari sudut karangan yang telah
selesai, tema berarti amanat utama yang
disampaikan penulis melalui karangannya.
Amanat utama ini dapat diketahui bila
seseorang sudah selesai membaca,
misalnya, sebuah novel. Setelah selesai
membaca, tentunya akan meresaplah ke
dalam pikiran pembaca intisari novel
tersebut

Powerpoint Templates
Page 7
Topik dan Tema
Topik: Berpikir Kreatif
Tema dari karangan yang telah selesai (dibaca):
Manfaat berpikir kreatif di dalam penyelesaian
masalah rumit dengan cara relatif sederhana
dan biaya murah
Topik: Manfaat Menulis
Tema dari karangan yang telah selesai (dibaca):
Kegiatan menulis membantu memadukan dan
menata kehidupan yang kompleks

Powerpoint Templates
Page 8
Memilih Topik

Topik bersifat umum dan belum terurai.


Topik karangan ilmiah harus sesuatu
yang nyata atau tidak boleh abstrak
karena topik merupakan hal yang akan
digarap untuk dijadikan karangan. Topik
merupakan jawaban atas pertanyaan
“Masalah apa yang akan ditulis untuk
dibahas” atau “Hendak
menulis/membicarakan tentang apa”.

Powerpoint Templates
Page 9
Topik dan Tema

• Itulah mengapa jika seseorang


mulai menulis dengan bertumpu
pada tema, terutama pada
karangan ilmiah, tentunya akan
mengalami kesulitan. Mengingat
bahwa pada umumnya tema
bersifat lebih abstrak daripada
topik
Powerpoint Templates
Page 10
Memilih Topik
1. Menarik perhatian penulis
2. Sudah dikenal baik oleh penulis
3. Layak untuk dibahas dan
bermanfaat
4. Tidak terlalu baru dan tidak terlalu
kontroversial
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu
sempit
Powerpoint Templates
Page 11
Membatasi Topik

Lautan (Topik Besar)


Lautan Indonesia (subtopik/topik)
Kekayaan Laut Indonesia (subtopik/topik)
Fauna (subtopik/topik)
Kerang Mutiara (subtopik/topik)
Pembudidayaannya
Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku
Selatan (subtopik/judul)

Powerpoint Templates
Page 12
Membatasi Topik
 Olahraga (Topik Besar)
 Sepak Bola (subtopik/topik)
 Liga Inggris (subtopik/topik)
 Klub Liverpool (subtopik/topik)
 Pelatih (subtopik/topik)
 Pemilihan Pemain (subtopik/topik)
 Strategi Permainan (subtopik/topik)
 Taktik Liverpool Mengalahkan Manchester
United di Piala Champion (subtopik/judul)

Powerpoint Templates
Page 13
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Tempat
Negara tentu lebih khusus daripada dunia dan
bagian dalam sebuah negara tersebut tentu
menjadi lebih khusus lagi.
Contoh:
Pulau Jawa Sebelum Indonesia Merdeka
menjadi
Jakarta Sebelum Indonesia Merdeka
Yogyakarta Pada Masa Pangeran Diponegoro

Powerpoint Templates
Page 14
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Waktu/Periode/Zaman
Contoh:
Kebudayaan Indonesia
Dapat dikhususkan menjadi
Seni Tari Jawa Modern
Seni Ukir Zaman Kerajaan Majapahit
Seni Lukis Pascakemerdekaan RI
Seni Pahat pada Era Sultan Hasanuddin

Powerpoint Templates
Page 15
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Sebab-Akibat
Contoh:
Dekadensi Moral di Kalangan Muda-mudi
Dapat dikhususkan menjadi
Pokok Pangkal Timbulnya Krisis
Moral di Kalangan Muda-mudi

Powerpoint Templates
Page 16
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Pembagian Bidang Kehidupan Manusia,
seperti politik, sosial, ekonomi, budaya,
agama, kesenian,... dsb.
Contoh:
Usaha-usaha Pemerintah dalam bidang
Ekonomi
Dapat dikhususkan menjadi
Kebijaksanaan Deregulasi di Bidang
Ekonomi pada Era Reformasi
Powerpoint Templates
Page 17
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Aspek khusus-umum/individual-kolektif
Contoh:
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Masyarakat
Jawa Timur
dapat dipersempit menjadi
Pengaruh Siaran Televisi terhadap Kaum Tani
di Jawa Timur
Pengaruh Media Internet terhadap Kaum Pelajar di
Yogyakarta

Powerpoint Templates
Page 18
Cara Lain Membatasi Topik
Menurut Objek Material dan Objek Formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan
Objek Formal ialah sudut darimana bahan
itu kita tinjau
Contoh:
Kesustraan Indonesia (objek material) Ditinjau
dari Sudut Gaya Bahasanya
Keluarga Berencana Ditinjau dari Sudut Agama
(objek formal)
Powerpoint Templates
Page 19
Topik dan Judul
Judul karangan pada dasarnya
merupakan perincian atau
penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul
lebih spesifik. Bahkan, sering kali
telah menyiratkan sudut pandang
penulisnya atas suatu variabel
yang akan dibahas.

Powerpoint Templates
Page 20
Topik dan Judul
Jika topik sekaligus menjadi judul,
biasanya karangan atau tulisannya
akan bersifat umum, sehingga ruang
lingkupnya menjadi sangat luas.
Judul karangan sedapat-dapatnya
singkat dan padat, menarik perhatian,
serta menggambarkan garis besar
atau inti pembahasan.

Powerpoint Templates
Page 21
Topik dan Judul
Untuk diketahui, sebenarnya
proses pembuatan judul tetap
berawal dari pemilihan topik.
Dalam hal ini, disiplin ilmu,
jurusan, bidang spesifikasi/kajian
yang diambil oleh mahasiswa/i
penyusun skripsi itulah yang
menjadi topik utama skripsinya.

Powerpoint Templates
Page 22
Topik dan Judul

Syarat-syarat Judul yang Tepat:


Relevan, memiliki hubungan dengan isi
karangan atau topik
Provokatif, agar menimbulkan hasrat
keingintahuan pembaca
Singkat, supaya mudah dipahami dan diingat
Dalam bentuk frasa

Powerpoint Templates
Page 23
Topik : Bencana Alam

Pembatasan Topik :
sebab-sebabnya, sejarahnya,
perkembangannya, keadaannya,
keuntungan dan kerugiannya

Judul : Banjir Melanda Jakarta

Powerpoint Templates
Page 24
Topik dan Judul

Contoh Topik dan Judul


Topik Judul
Pertandingan Sepak Bola - Mampukah kesebelasan Jakmania
Meredam Viking?
- Persija dan Persib akan Menggoyang
Stadion Senayan
- Ini Dia, Dua Musuh Bebuyutan Adu
Kekuatan di Senayan
Putus Sekolah - Kiat Menekan Tingginya Angka Putus
Sekolah
- Tingginya Angka Putus Sekolah Merupakan
Permasalahan Pendidikan
- Masalah Tingginya Angka Putus Sekolah,
PR bagi Ahli Pendidikan

Powerpoint Templates
Page 25
Topik, Judul, dan Tema
Topik : Kemacetan Lalu Lintas

Subtopik : Upaya Mengatasi Kemacetan Lalu lintas

Judul : (dapat dirancang sesuai dengan selera penulisnya


asalkan relevan dengan topik), misalnya,
(1) Macet Lagi, Macet Lagi, .... Pusing!
(2) Lalu Lintas Macet, Penyakit Modernisasi
(3) Kemacetan Lalu Lintas Dapat Memicu Stres
Tema :
Upaya mengatasi kemacetan lalu lintas bukanlah semata-mata
menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan juga menjadi
tanggung jawab seluruh warga masyarakat pemakai jalan.
Permasalahan lalu lintas tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa
bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling
diperlukan adalah kesadaran berlalu lintas secara baik, teratur,
sopan, dan bertanggung jawab.

Powerpoint Templates
Page 26
Syarat-syarat Tema yang Baik
Kejelasan

Kejelasan dapat dilihat pertama kali


melalui gagasan sentralnya. Apakah ada
satu topik dengan tujuan utama yang
akan disampaikan kepada pembaca.
Jika gagasan sentralnya jelas, tema itu
dapat dirumuskan dalam kalimat yang
jelas.

Powerpoint Templates
Page 27
Syarat-syarat Tema yang Baik
Kesatuan

Kesatuan dilihat semata-mata dari


persoalan bahwa hanya ada satu
gagasan sentral dalam setiap tema.
Tiap perincian hanya menunjang
satu gagasan sentral tadi, dan tiap
perincian itu pun hanya boleh
mengandung satu gagasan.

Powerpoint Templates
Page 28
Syarat-syarat Tema yang Baik
Perkembangan

Perkembangan tema dapat dilihat


dari dua sudut yaitu pertama apakah
gagasan sentral yang lebih tinggi
sudah diperinci secara maksimal,
dan kedua, apakah perincian-
perincian tersebut juga sudah
diurutkan secara logis dan teratur.

Powerpoint Templates
Page 29
Syarat-syarat Tema yang Baik
Keaslian

Keaslian sebuah tema dapat


dilihat dari beberapa sudut, yaitu
mulai dari pilihan pokok
persoalannya, sudut pandang
serta pendekatannya, dan dari
rangkaian kalimat serta pilihan
katanya.
Powerpoint Templates
Page 30
Kerangka Karangan
Fungsi utama kerangka
karangan adalah mengatur
hubungan antara gagasan-
gagasan. Melalui kerangka
karangan, pengarang dapat
melihat kekuatan dan
kelemahan dalam perencanaan
karangannya.
Powerpoint Templates
Page 31
Kerangka Karangan

Selain itu, kerangka karangan


merupakan suatu rencana kerja
yang mengandung ketentuan-
ketentuan tentang bagaimana
menyusun karangan itu.
Kerangka karangan juga akan
menjamin penulis menyusun
gagasan secara logis dan teratur.

Powerpoint Templates
Page 32
Kerangka Karangan
Kerangka yang belum final disebut outline
atau kerangka karangan, sedangkan yang
sudah tersusun rapi dan lengkap disebut
outline final atau kerangka mantap.

Penyusunan kerangka karangan sangat


dianjurkan karena akan menghindarkan
penulis dari kesalahan-kesalahan yang
tidak perlu terjadi.

Powerpoint Templates
Page 33
Kegunaan Kerangka Karangan
1. Kerangka karangan membantu
penulis menyusun karangan
secara teratur, dan tidak
membahas satu gagasan dua
kali, serta dapat mencegah
penulis keluar dari sasaran yang
sudah dirumuskan dalam topik
atau judul.

Powerpoint Templates
Page 34
Kegunaan Kerangka Karangan
2. Sebuah kerangka karangan
memperlihatkan bagian-bagian pokok
karangan serta memberi kemungkinan bagi
perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini
akan membantu penulis menciptakan
suasana yang berbeda-beda, sesuai
dengan variasi yang diinginkan. Oleh
karena itu, kerangka karangan akan
memudahkan penulis menciptakan klimaks
yang berbeda-beda.

Powerpoint Templates
Page 35
Kegunaan Kerangka Karangan
3. Sebuah kerangka karangan
akan memperlihatkan
kepada penulis bahan-bahan
atau materi apa yang
diperlukan dalam
pembahasan yang akan
ditulisnya nanti.
Powerpoint Templates
Page 36
Kegunaan Kerangka Karangan
4. Menghindari penggarapan sebuah topik
sampai dua kali atau lebih. Karena hal itu
hanya akan membawa efek yang tidak
menguntungkan, misalnya, bila penulis
tidak menyadari betul akan pendapatnya
mengenai topik yang sama pada bagian
terdahulu berbeda dengan yang sedang
ditulisnya, ternyata kedua topik yang
sama tersebut menghasilkan sebuah
pertentangan.
Powerpoint Templates
Page 37
Kegunaan Kerangka Karangan
5. Bila kerangka karangan telah rapi
tersusun, berarti separuh karangan
telah “selesai” karena semua ide
sudah terkumpul, terinci, dan
teruntun dengan teratur. Pengarang
hanya tinggal menyusun kalimat-
kalimatnya untuk “membunyikan”
ide atau gagasannya.

Powerpoint Templates
Page 38
Kegunaan Kerangka Karangan
6. Kerangka karangan
merupakan miniatur
keseluruhan karangan.
Melalui kerangka karangan,
pembaca dapat melihat
intisari ide serta struktur
karangan secara menyeluruh.
Powerpoint Templates
Page 39
Penyusunan Kerangka Karangan
Seorang penulis yang sudah terbiasa
dengan tulisan-tulisan kompleks, akan
dengan mudah menyusun suatu
kerangkan karangan dengan baik. Namun,
bagi seorang penulis yang baru untuk
menyusun sebuah kerangka karangan
tentunya masih memerlukan beberapa
tuntunan. Langkah-langkah sebagai
tuntunan yang harus dia ikuti sebagai
berikut:
Powerpoint Templates
Page 40
Penyusunan Kerangka Karangan

1. Rumuskan tema yang


jelas berdasarkan
topik dan tujuan yang
akan dicapai melalui
topik tadi.
Powerpoint Templates
Page 41
Penyusunan Kerangka Karangan

2.Inventarisasikan
topik-topik bawahan
yang merupakan
perincian.

Powerpoint Templates
Page 42
Penyusunan Kerangka Karangan
3. Adakan evaluasi semua topik yang telah tercatat pada
langkah kedua di atas. Evaluasi dapat dilakukan dalam
beberapa tahap, yaitu:
 Apakah semua topik yang tercatat memiliki pertalian
langsung?
 Apakah terdapat dua buah topik atau lebih yang
sebenarnya membahas hal yang sama, hanya dirumuskan
dengan cara yang berlainan?
 Apakah semua topik tersebut sama derajatnya atau adakah
topik yang sebenarnya merupakan bawahan atau perincian
dari topik yang lain?
 Adakah kemungkinan terdapat dua topik atau lebih yang
kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah dari topik-topik
yang lain?

Powerpoint Templates
Page 43
Penyusunan Kerangka Karangan
4. Untuk mendapatkan sebuah
kerangka karangan yang
terperinci, langkah kedua dan
ketiga dikerjakan berulang
untuk menyusun topik-topik
yang lebih rendah
tingkatannya.
Powerpoint Templates
Page 44
Penyusunan Kerangka Karangan

5. Terakhir, menentukan sebuah


pola susunan yang paling cocok
untuk mengurutkan semua
perincian dari tesis atau
pengungkapan maksud sebagai
yang telah diperoleh dengan
menggunakan semua langkah
tersebut di atas.
Powerpoint Templates
Page 45
Bentuk Kerangka Karangan
Sebuah kerangka karangan dapat dibedakan
atas kerangka kalimat dan kerangka topik.
Kerangka kalimat mempergunakan kalimat
berita yang lengkap untuk merumuskan setiap
topik, subtopik maupun sub-subtopik. Di dalam
kerangka topik setiap butir dalam kerangka
terdiri dari topik yang berupa frasa dan bukan
kalimat lengkap. Oleh karena itu, tanda baca
akhir berupa tanda titik (.) tidak diperlukan
karena kalimat lengkap tidak dipakai dalam
kerangka topik.

Powerpoint Templates
Page 46
Bentuk Kerangka Karangan
Judul biasanya didahului angka tertentu,
misalnya angka Romawi, sedangkan subbab
menggunakan huruf kapital, lalu untuk anak bab
menggunakan angka Arab, jika karangannya
singkat. Angka Arab juga dapat digabung
dengan huruf kecil jika karangannya tidak terlalu
panjang, misalnya makalah atau artikel
sederhana. Kode-kode tersebut akan lebih
kompleks dalam karangan yang besar sepertti
skripsi, tesis, dan disertasi, serta buku.
Perhatikan pemakaian kode kerangka karangan
berikut ini:

Powerpoint Templates
Page 47
Bentuk Kerangka Karangan
Gabungan Angka dan Huruf (Sistem Lekuk) Angka Arab (Sistem Lurus)
I. ................................................................... 1 .......................................................
A. ................................................................. 1.1 ....................................................
1. ................................................................ 1.1.1 .................................................
a. .............................................................. 1.1.1.1 ..............................................
1) ............................................................ 1.1.1.1.1 ...........................................
I. .................................................................... 1 .......................................................
A. .................................................................. 1.1 ...................................................
B. .................................................................. 1.2 ....................................................
1. .................................................................. 1.2.1 .................................................
2. .................................................................. 1.2.2 .................................................
II. .................................................................... 2. ......................................................
A. ................................................................... 2.1 ....................................................
1. ................................................................... 2.1.1 .................................................
2. ................................................................... 2.1.2 .................................................
a. ................................................................. 2.1.2.1 ..............................................
b. ................................................................. 2.1.2.2 ..............................................
B. ................................................................... 2.2 ....................................................

Powerpoint Templates
Page 48
Bentuk Kerangka Karangan
Sebelum kerangka kerja yang
sebenarnya disusun, haruslah dibuat
kerangka kasar atau yang disebut
kerangka sementara. Perhatikan contoh
berikut! Jika kita akan menulis karangan
mengenai kegiatan di sebuah
universitas pada periode tertentu,
pertama-tama kita memecah topik
tersebut ke dalam suatu babakan besar.

Powerpoint Templates
Page 49
Bentuk Kerangka Karangan
Topik : Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Trisakti Selama Periode
Tahun 2017 – 2020
I. Kegiatan Akademis
II. Kegiatan Sosial
III.Kegiatan di Bidang Olahraga dan Seni
Setelah diperoleh kerangka kasar, mulailah
dipikirkan rincian untuk setiap babakan kasar di
atas. Hasilnya, diperoleh sebuah kerangka yang
lebih terperinci. Perhatikan contoh berikut!

Powerpoint Templates
Page 50
Bentuk Kerangka Karangan
Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti
Selama Periode Tahun 2017 – 2020

1. Kegiatan Akademis
1.1 Penelitian
1.2 Seminar
1.3 Ceramah Ilmiah
1.4 Karya Wisata
2. Kegiatan Sosial
2.1 Partisipasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Trisakti dalam Usaha
Menanggulangi Akibat Bencana Alam
2.2 Partisipasi Mahasiswa dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Sekitar
Kampus
2.3 Partisipasi Mahasiswa dalam Usaha Meningkatkan Keterampilan Kaum Ibu
2.4 dan seterusnya

Kerangka karangan itu masih dapat dirinci lagi, misalnya, dengan cara
mengelompokkan kegiatan menurut jenis penelitian, fakultas, atau tahun anggaran.
Contoh:

Powerpoint Templates
Page 51
Bentuk Kerangka Karangan
1. Kegiatan Akademis
1.1 Penelitian
1.1.1 Kegiatan tahun 2017 – 2018
1.1.2 Kegiatan tahun 2018 – 2019
1.1.3 Kegiatan tahun 2019 – 2020
1.2 dan seterusnya

Contoh-contoh kerangka di atas merupakan contoh


kerangka topik. Ini berarti penulis sudah memiliki
kerangka kerja yang akan menuntunnya dalam
mengembangkan karangan. Satu hal yang perlu diingat
dan diperhatikan ialah bahwa penyusunan kerangka
karangan hendaknya didasarkan pada kriteria atau
sistem tertentu.

Powerpoint Templates
Page 52
Bentuk Kerangka Karangan
Fauna Pulau Sumbawa

I. Binatang Buas
II. Mamalia
III.Binatang Pemakan Daging
IV.Binatang yang dapat diternakkan
V. Binatang malam

Contoh di atas merupakan kerangka yang kacau. Antara


butir I dan V serta II dan IV terdapat tumpang tindih.
Rincian dari topik ke subtopik tidak berdasarkan kriteria
tertentu, sehingga pengelompokkan menjadi kacau
balau. Perhatikan bahwa antara butir-butir itu terdapat
tumpang tindih.

Powerpoint Templates
Page 53
Bentuk Kerangka Karangan
Jika kita ingin membuat kerangka yang baik dan
terinci (memuat sub-subbagian), kita mulai
membuat kerangka secara garis besarnya
terlebih dahulu. Kerangka ini akan
memperlihatkan karangan kita secara
menyeluruh. Setelah itu barulah setiap butir
diuraikan ke dalam sub-subbagiannya. Dalam
hal ini kita pergunakan tanda yang berbeda
untuk memperlihatkan tingkatan (hierarki) butir-
butir dalam kerangka. Perhatikan contoh berikut
ini!

Powerpoint Templates
Page 54
Bentuk Kerangka Karangan
MENYONGSONG KEWAJIBAN BELAJAR
TINGKAT PENDIDIKAN DASAR SUATU PENGANTAR

I. Pendahuluan
II. Beberapa Pengamatan
A. Kedudukan Pendidikan Dasar dalam Rangka Kewajiban Belajar
B. Apa yang Telah Dirintis dalam Rangka Kewajiban Belajar
C. Apa yang Telah Kita Laksanakan dalam Menyongsong Kewajiban
Belajar
III. Masalah-masalah Pelaksanaan Kewajiban Belajar
A. Periode Perintisan (1950 – 1960)
B. Periode Pelita I dan II
IV. Strategi Pelaksanaan Kewajiban Belajar
A. Strategi Jangka Panjang
B. Strategi Jangka Pendek

Powerpoint Templates
Page 55
Bentuk Kerangka Karangan
Di bawah ini akan diperlihatkan dua buah
contoh. Contoh 1 lebih konsisten dan lebih
jelas daripada contoh 2. Butir-butir di
contoh 1 didasarkan atas satu patokan,
yaitu variasi dan semua butir dinyatakan
dalam bentuk topik. Di contoh 2 tidaklah
demikian halnya. Butir-butir di contoh
tersebut dinyatakan dalam bentuk topik
(A) dan bentuk kalimat pada (B) dan (C).
Dasar patokan untuk butir (A), (B), dan (C)
juga tidak jelas.
Powerpoint Templates
Page 56
Bentuk Kerangka Karangan
Contoh 1
1. Variasi bahasa dapat ditinjau dari berbagai segi.
A. Variasi berdasarkan tempat (daerah)
B. Variasi berdasarkan profesi
C. Variasi berdasarkan umur
D. dan seterusnya

Contoh 2
1. Variasi bahasa dapat ditinjau dari berbagai segi.
A. Variasi berdasarkan tempat (daerah)
B. Bahasa ilmuwan berbeda dengan bahasa pedagang
kecil
C. Bahasa prokem adalah hasil kreativitas remaja

Powerpoint Templates
Page 57
Bentuk Kerangka Karangan

Berikut ini akan diperlihatkan


bentuk pengodean
(kodifikasi) kerangka topik
yang benar serta hubungan
antara bagian dengan sub-
subbagiannya selalu
konsisten dan jelas.
Powerpoint Templates
Page 58
Bentuk Kerangka Karangan
• Gabungan Angka dan Huruf (Sistem lekuk) Angka Arab (Sistem Lurus)
• II. SEBAB-SEBAB KERESAHAN 2. SEBAB-SEBAB KERESAHAN
• BURUH BURUH
• A. Finansial 2.1 Finansial
• 1. Gaji Pokok 2.1.1 Gaji Pokok
• a. Buruh Terampil 2.1.1.1 Buruh Terampil
• b. Buruh Kasar 2.1.1.2 Buruh Kasar
• 2. Perumahan 2.1.2 Perumahan
• a. Buruh yang Sudah 2.1.2.1 Buruh yang Sudah
• Berkeluarga Berkeluarga
• b. Buruh yang Belum 2.1.2.2 Buruh yang Belum
• Berkeluarga Berkeluarga
• 3. Pemeliharaan kesehatan 2.1.3 Pemeliharaan Kesehatan
• a. Buruh Lelaki 2.1.3.1 Buruh Lelaki
• b. Buruh Perempuan 2.1.3.2 Buruh Wanita
• B. Politik 2.2 Politik
• 1. Pengaruh Serikat Buruh 2.2.1 Pengaruh Serikat Buruh
• Perusahan Perusahaan
• a. Pengaruh pada Buruh 2.2.1.1 Pengaruh pada Buruh
• Terampil Terampil
• b. Pengaruh pada Buruh Kasar 2.2.1.2 Pengaruh pada Buruh Kasar
• 2. Pengaruh dari Luar 2.2.2 Pengaruh dari Luar
• Perusahaan Perusahaan
• a. Organisasi Politik 2.2.2.1 Organisasi Politik
• b. Partai Politik 2.2.2.2 Partai Poltik

Powerpoint Templates
Page 59
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
1. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan

Karena tiap unit dalam kerangka karangan,


baik unit atasan maupun bawahan, tidak boleh
mengandung lebih dari satu gagasan pokok,
akibatnya tidak boleh ada unit yang
dirumuskan dalam dua kalimat atau dalam
kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk
bertingkat atau dalam frasa koordinatif.

Powerpoint Templates
Page 60
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
2. Pokok-pokok dalam kerangka karangan
harus disusun secara logis

Topik-topik yang dicatat di bawah judul-


judul atasan harus benar-benar bersifat
bawahan dan tidak boleh sama atau
lebih tinggi dari judul atasannya, serta
harus benar-benar memiliki pertalian
atau hubungan dengan judul-judul
atasan itu.

Powerpoint Templates
Page 61
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
3. Harus mempergunakan pasangan simbol yang
konsisten

Penggunaan pasangan simbol yang konsisten


mencakup dua hal yaitu pemakaian angka dan huruf
sebagai penanda tingkatan dan urutan unit-unitnya,
serta tipografi yaitu penempatan angka dan huruf
penanda tingkatan dan teks dari tiap unit kerangka
karangan. Perhatikan dua buah contoh kerangka
karangan berikut ini! Yang pertama menggunakan
kerangka kalimat, itulah mengapa selalu diakhiri
dengan tanda titik (.) dan yang kedua dengan
kerangka topik yang tanpa tanda titik (.)

Powerpoint Templates
Page 62
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
I. Kerusakan lingkungan dalam sejarah
A. Mesopotamia enam ribu tahun lalu
1. mengenal irigasi
2. kerusakan tanah akibat irigasi
3. kejatuhan Mesopotamia
B. Inggris sesudah revolusi industri
1.pemusatan tenaga buruh
2. pencemaran udara
3. pencemaran air
4. pencemaran tanah

Powerpoint Templates
Page 63
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
II. Pencemaran lingkungan di negara maju
A. Pencemaran yang bersifat lokal
B. Pencemaran yang melibatkan sejumlah negara
1. melalui sungai
2. melalui udara
a. kendaraan bermotor
b. asap pabrik
c. pesawat supersonik
3. melalui laut
a. sisa pabrik
b. angkutan laut
c. kapal-kapal tanker

Powerpoint Templates
Page 64
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
III. Kesadaran pemulihan lingkungan hidup pada negara berkembang
A. Sebab kerusakan lingkungan hidup pada negara berkembang
1. kemiskinan
a. penebangan hutan
(1) kayu api
(2) tempat tinggal
(3) perabot rumah tangga
(4) pembangunan
b. pengurasan sumber alam
(1) penggalian kapur di gunung
(2) penggalian batu karang di laut
(3) penambangan
2. kurang disiplin membuang kotoran
B. Pemikiran dasar untuk pemulihan lingkungan
1. kecurigaan terhadap usul negara maju
a. menaikkan harga alat produksi
b. menaikkan biaya pembangunan negara berkembang
2. cara-cara yang tepat
a. pembangunan yang menjamin lingkungan hidup
b. penilaian kembali pengalaman negara maju

Powerpoint Templates
Page 65
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
IV. Dasar-dasar kebijaksanaan
A. Perbaikan lingkungan secara alamiah
1. pemulihan oleh alam sendiri
2. pencegahan kerusakan oleh manusia
B. Menganekaragamkan lingkungan hidup
1. kestabilan melalui keanekaragaman lingkungan hidup
a. saling mengadakan kompensasi
b. manfaat keanekaragaman lingkungan
(1) meningkatkan daya dukung
(2) meningkatkan daya tahan
2. menganekaragamkan kegiatan ekonomi
a. pertanian
(1) corak pertanian
(2) peternakan
(3) reboisasi
b. industri
c. pertambangan
d. jasa
C. Penggunaan teknologi yang tepat guna
1. menyerap tenaga kerja
2. memenuhi kebutuhan pokok
a. pangan
b. sandang
c. permukiman
d. kesehatan
e. pendidikan

Powerpoint Templates
Page 66
Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
Seperti tampak dari kedua contoh
tersebut, kerangka topik yang berupa
kata atau frasa sebenarnya juga tidak
lebih baik kemanfaatannya
dibandingkan dengan kerangka
sementara yang berupa kerangka
kalimat, tetapi kelebihannya bahwa ia
lebih jelas merumuskan hubungan-
hubungan kepentingan antargagasan.

Powerpoint Templates
Page 67
Pola Penyusunan Kerangka Karangan

Untuk memperoleh suatu susunan kerangka


karangan yang teratur, biasanya digunakan
beberapa cara atau tipe susunan. Pola
penyusunan yang paling utama adalah pola
alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut
alamiah karena penyusunan unit-unit bab dan
subbabnya memakai pendekatan alamiah yang
esensial, yaitu ruang (tempat) dan waktu. Pola
kedua dinamakan pola logis karena memakai
pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara
berpikir manusia yang selalu mengamati
sesuatu berdasarkan logika.

Powerpoint Templates
Page 68
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
1. Urutan waktu (kronologis)
Urutan waktu atau urutan kronologis yaitu urutan yang
dijelaskan berdasarkan runtutan peristiwa atau tahap-
tahap kejadian atau dengan kata lain menceritakan
peristiwa/kejadian tersebut, baik yang sendiri maupun
yang merupakan rangkaian peristiwa. Perhatikan
contoh kerangka karangan dengan urutan waktu di
bawah ini:
Topik : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
a) Jatidiri Rabindranath Tagore
b) Pendidikan Rabindranath Tagore
c) Karier Rabindranath Tagore
d) Akhir Hidup Rabindranath Tagore

Powerpoint Templates
Page 69
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
2. Urutan ruang (spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan
yang paling penting bila topik yang diuraikan memiliki
pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat.
Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan
yang bersifat deskripsi. Pembaca akan mengikuti jalan
pikiran penulis dengan teratur sekiranya penulis mulai
menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan,
timur ke barat, bawah ke atas, depan ke belakang,
dsb. Misalnya, deskripsi suatu gedung dapat dimulai
dari lantai dasar sampai dengan ke lantai tertinggi,
sedangkan untuk stadion sepak bola dapat
digambarkan dengan urutan timur ke barat, utara ke
selatan. Berikut contoh kerangka karangan dengan
urutan ruang.

Powerpoint Templates
Page 70
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Jawa
A. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
B. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Pekalongan
2. Daerah Semarang
II. Banjir di ....
Powerpoint Templates
Page 71
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Pola Logis
Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya
berbeda-beda tergantung pada sudut pandang serta
tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis.
Itulah sebabnya dalam kerangka berpola logis timbul
variasi penempatan unit-unit. Pada dasarnya, urutan
logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu
ciri yang inheren dalam materinya, tetapi lebih kepada
tanggapan penulisnya.
Sebenarnya, semua topik yang diurutkan dalam suatu
hubungan yang logis itu bertolak dari topik-topik yang
sudah ada. Namun, topik yang sudah ada itu oleh
penulis dicarikan hubungannya satu dengan lainnya lalu
diberikan tanggapan dan ciri-ciri tertentu. Amatilah
secara saksama empat contoh kerangka karangan
dengan urutan logis berikut ini:

Powerpoint Templates
Page 72
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Klimaks
Topik : Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN Merajalela
II. Keresahan di Tengah Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV. Tuntutan Reformasi Menggema
V. Kejatuhan yang Tragis

Powerpoint Templates
Page 73
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Sebab-Akibat
Topik :
Permukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di Tanah Tinggi
2. Penyebab kebakaran
3. Kerugian yang Diderita Masyarakat dan
Pemerintah
4. Rencana Rehabilitasi Fisik

Powerpoint Templates
Page 74
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Pemecahan Masalah
Topik :
Bahaya Ekstasi dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ekstasi
2. Bahaya Ekstasi
2.1 Pengaruh Ekstasi terhadap Syaraf
Pemakainya
2.2 Pengaruh Ekstasi terhadap Masyarakat
2.2.1 Gangguan Kesehatan Masyarakat
2.2.2 Gangguan Kriminalitas
3. Upaya Mengatasi Bahaya Ekstasi
4. Simpulan dan saran

Powerpoint Templates
Page 75
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Urutan Umum – Khusus

Topik : Komunikasi Lisan


I. Komunikasi dan Bahasa
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Menampung Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan
IV. ....

Powerpoint Templates
Page 76
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Satu hal yang perlu ditegaskan di sini bahwa
tidak ada keharusan untuk menggunakan pola
kerangka karangan yang sama dalam seluruh
karangan. Konsistensi harus terletak dalam
tingkatan serta satuan yang sama. Misalnya, bila
pada topik-topik utama telah digunakan urutan
waktu (kronologis), pengarang harus menjaga
agar hanya topik-topik yang mengandung urutan
waktu yang dapat disajikan dalam topik
utamanya. Satuan-satuan topik bawahan dapat
digunakan dengan metode urutan lain yang
tentunya disesuaikan dengan kebutuhan.

Powerpoint Templates
Page 77
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta:Erlangga.

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi


Bahasa Indonesia:Untuk Mahasiswa
Nonjurusan Bahasa. Jakarta:Diksi.

Keraf, Gorys. 1989. Komposisi.


Flores:Nusa Indah.
Powerpoint Templates
Page 78
Terima kasih atas
perhatian Anda

Powerpoint Templates
Page 79

Anda mungkin juga menyukai