Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Teori Disiplin Mental

Teori belajar disiplin mental lebih menekankan pada keterlibatan psikis,


sedangkan fisik tidak terlalu berpengaruh. Dalam teori ini, belajar diartikan
sebagai pengembangan dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi yang
dimiliki setiap individu. Teori ini menganggap bahwa secara psikologi individu
memiliki kekuatan, kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah
pengembangan dari kekuatan, kemampuan dan potensi-potensi tersebut.
Teori belajar disiplin mental merupakan salah satu pandangan yang mula-
mula memberikan definisi tentang belajar yang disusun oleh filsuf Yunani
bernama Plato. 
Belajar dilukiskan sebagai pengembangan olah pikiran yang bersifat
keturunan. Kepercayaan ini kemudian dikenal sebagai konsep “disiplin mental”.
Teori belajar disiplin mental menekankan pada latihan mental yang
diberikan dalam bentuk studi. Disiplin mental juga dikenal dengan ungkapan
disiplin formal. Gagasan utama disiplin mental adalah pada otak atau pikiran yang
dianggap sebagai benda nonfisik terbaring tidak aktif  hingga ia dilatih.
Kecakapan pikiran atau otak seperti ingatan, kemauan, akal budi, dan ketekunan
merupakan “otot-ototnya” pikiran atau otak tadi.  Otak dipersepsikan seperti otot-
otot fisiologis yang bisa kuat jika dilatih secara bertahap dan terus menerus serta
dengan porsi yang memadai, maka otot-otot pikiran atau otak pun demikian
halnya. Otak manusia  bisa kuat dalam arti lebih tinggi kemampuannya jika dilatih
secara bertahap dan memadai.
Menurut teori belajar disiplin mental, orang dianggap sebagai paduan dari
dua jenis zat dasar atau dua jenis realitas, yaitu pikiran rasional dan organisme
biologis. Dengan begitu, maka konsep animal rasional digunakan untuk
mengenali manusia, sedangkan yang didisiplinkan atau dilatih melalui pendidikan
adalah pikiran.
Menurut konsep dasarnya manusia terbentuk dari dua zat yakni mental dan
fisik secara berpadu. Bagaimana pun juga, pikiran dan badan atau zat rohaniah
dan zat badaniah tidak mempunyai karakteristik umum (yang sama).

i
Christian Wolff (1679-1754) seorang ahli filsafat Jerman, berpendapat
bahwa pikiran atau otak manusia mempunyai kecakapan yang jelas dan berbeda-
beda. Pada saat tertentu pikiran berada pada satu kegiatan khusus dan pada saat
lain terkadang sebagai bagian dari satu aspek dari kegiatan tertentu lain.
Kecakapan kemauan dipercaya sebagai hasil perkembangan ide atau gagasan
pikiran bahwa sifat manusia bisa dijelaskan melalui melihat dari segi prinsip
ketidakbaikan.

PRINSIP-PRINSIP/HUKUM-HUKUM BELAJAR
Teori belajar koneksionisme (thorndike)
Teori yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Edward Lee thorndike tahun
1874-1949 berdasarkan eksperimen yang dilakukan pada tahun 1890-an.
Eksperimen menggunakan hewan terutama kucing untuk mengetahui fenomena
belajar. Dalam melakukan eksperimen thorndike mengadakan penyelidikan
terhadap anak-anak tentang mental telepathy dan kemudian ia beralih memilih
binatang.
A. Hukum belajar edward lee thorndike
Hukum dasar dari thorndike:
1. hukum kesiapan/ the low of readiness dan rumusnya sebagai berikut:
 Agar proses belajar mencapai hasil yang sebaik-baiknya, maka diperlukan
adanya kesiapan dari organisme untuk melakukan belajar. Apabila individu
sudah siap untuk melakukan sesuatu tingkah laku,maka pelaksanaan tingkah
laku tsb memberi atau mendatangkan kepuasan.
 Bila seseorang sudah siap melakukan suatu tingkah laku, tetapi tidak
dilaksanakan tingkah laku tersebut,maka akan menimbulkan kekecewaan
baginya,sehingga menyebabkan dilakukan nya tingkah laku lain untuk
mengurangi kekecewaan nya.
 Apabila seseorang belum siap melakukan sesuatu tingkah laku, tetapi dia
harus atau terpaksa melakukan nya, maka akan menimbulkan
ketidakpuasan,sehingga dilakukan tingkah laku lain menghalangi
terlaksananya tingkah laku tersebut
i
 Apabila seseorang belum siap melakukan suatu tingkah laku dan tidak
dilakukan nya tingkah laku tersebut, maka akan menimbulkan kepuasan
2. hukum latihan (the law of excercise)
Hukum ini terbagi dua,yaitu:
 Hukum penggunaan (the law of use).
Prinsip hukum ini adalah hubungan antara stimulus respon akan menjadi semakin
kuat jika sering digunakan(adanya latihan terus menerus)
 Hukum tidak ada penggunaan (the law of disuse)
Prinsip dari hukum ini adalah hubungan antara stimulus dan respon akan
melemahkan jika tidak diikuti dengan pengulangan(latihan).
3. hukum akibat (the law of effect)
Hukum ini berbunyi ”hubungan antara stimulus dan respon diperkuat apabila
akibatnya memuaskan dan akan melemah apabila akibatnya tidak memuaskan”.
dengan kata lain, suatu perbuatan yang menyebabkan
kepuasan/kesenangan,cenderung untuk diulang,sebaliknya apabila tidak
menyenangkan cenderung dihentikan.
Adapun kelima hukum subsider tersebut adalah:
1. law of multiple response
Menurut konsep ini, apabila respon pertama dari seseorang tidak memecahkan
masalah, maka seseorang tersebut akan mencoba respon baru sampai ia dapat
menemukan respon yang benar dan efektif, yang dapat memecahkan masalahnya.
2. set or attitude/sikap
Prinsip lingkup ini adalah situasi dalam diri yang akan menentukan apakah
sesuatu itu menyenangkan atau tidak bagi individu itu sendiri.
3. hukum partial activity
Hukum ini menegaskan bahwa, manusia memberikan respon atau tindakan hanya
pada aspek tertentu,sesuai dengan presepsinya dari keseluruhan situasi.
4. response by analogy
Apa yang menentukan respon kita terhadap situasi yang belum pernah kita alami
atau jumpai sebelum nya? Dalam hal ini thorndike berpendapat, bahwa individu
dapat melakukan respon pada situasi yang belum pernah dia alami,karena mereka
i
dapat menghubungkan situasi baru yang belum pernah mereka jumpai,
selanjutnya akan terjadi perpindahan/transfer unsur-unsur yang telah mereka kenal
kepada situasi baru.
5. associative shifting
Prinsip ini berhubung dengan teori ”identical elements” pada transfer of training,
karena adanya unsur transfer di dalam nya. Yang dimaksud associative shifting
adalah proses peralihan suatu situasi yang telah kita kenal ke dalam situasi yang
belum kita kenal secara bertahap,dengan cara ditambahkan sedikit demi sedikit,
yang menyebabkan suatu respon yang dipindahkan dari suatu situasi yang sudah
dikenal ke situasi lain yang tidak dikenal.

JENIS-JENIS ALIRAN MENTAL DISCIPLINE THEORY


Rumpun teori disiplin mental Secara herediter atau dari kelahirannya rumpun
teori disiplin mental, mengungkapkan bahwa anak telah memiliki potensi-potensi
tertentu. Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut adalah
dengan belajar.
Teori-teori yang termasuk rumpun disiplin mental yaitu: disiplin mental theistic,
disiplin mental humanistic dan apersepsi.
A. Teori disiplin mental theistik, Berasal dari psikologi daya. Menurut teori
ini individu atau anak mempunyai sejumlah daya mental seperti daya untuk
mengambil, mengingat dan memecahkan masalah. Belajar adalah merupakan
proses melatih daya-daya tersebut. Setelah terlatih maka dengan mudah dapat
digunakan untuk menghadapi atau memecahkan berbagai masalah.
B. Teori disiplin mental humanistik, Bersumber pada psikologi humanistic
klasik dari Plato dan Aristoteles. Teori ini hampir sama dengan teori disiplin
mental theistic, tetapi ada sedikit perbedaannya dengan teori di atas, bedanya
kalau teori disiplin mental theistic menekankan bagian-bagian latihan. Bagian atau
aspek-aspek tertentu sedangkan teori disiplin mental humanistic lebih
menekankan keseluruhan, keutuhan, pendidikannya menekankan pada pendidikan
umum (general education), dengan tujuan jika 9 seseorang telah menguasai hal-
hal yang bersifat umum maka akan mudah ditransfer atau diaplikasikan kepada
i
hal-hal lain yang bersifat khusus.
C. Teori naturalisme atau natural enfoldment atau self actualization.Teori ini
bertitik tolak dari psikologi naturalismeromantik dengan tokoh utamanya Jean
Jacques Rousseau. Sama dengan kedua teori sebelumnya, bahwa anak
mempunyaisejumlah potensi atau kemampuan kelebihan dari teori ini adalah
mereka berasumsi bahwa individu bukan saja mempunyai potensi atau
kemampuan tetapi juga memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar dan
berkembang sendiri.
D. Teori Apersepsi Teori ini disebut juga herbaltisme, bersumber pada
psikologi strukturalisme dengan tokohnya Herbart. Aliran ini berpendapat bahwa
belajar adalah membentuk massa apersepsi. Anak mempunyai kemampuan untuk
mempelajari sesuatu hasil dari suatu perbuatan belajar disimpan dan membentuk
suatu massa apersepsi, massa apersepsi ini digunakan untuk mempelajari
pengetahuan selanjutnya. Demikian seterusnya semakin tinggi perkembangan
anak semakin tinggi pula masa apersepsinya.

 Penerapan Teori Belajar Disiplin Mental dalam Pembelajaran

Teori belajar disiplin mental menjadi dasar untuk disusunnya strategi dan
model pembelajaran untuk diterapkan bagi siswa. Model pembelajaran yang
dimaksud adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang menggunakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial serta untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran.
Teori belajar disiplin mental apabila diimplementasikan dampak positifnya
menjadikan siswa semakin hari semakin meningkat kemampuannya dalam
menguasai materi dan keterampilan. Siswa menjadi disiplin untuk mempelajari
materi pembelajaran setahap demi setahap, dan semakin lama akan semakin
banyak. Dampak negatif dari penerapan disiplin mental apabila dilaksanakan
secara dominan dan tidak memperhatikan faktor-faktor psikologi akan menjadi
siswa menjadi tegang dan proses belajar mengajar tidak bervariatif. Segi kognitif

i
siswa yang kadang-kadang tidak cocok dengan metode pembelajaran berbasis
disiplin mental menjadi terbebani dengan pembelajaran tersebut.
Guru dapat mengembangkan potensi siswa yaitu dengan cara :
1.  Guru harus kreatif (potensi siswa diasah dan dilatih), hal ini ada dalam teori
daya (teori) yang masih serumpun dengan teori belajar disiplin mental).
2.  Yakin bahwa semua individu memiliki potensi, bakat, dan lain-lain (teori
netivisme).
3.  Jika guru tidak mampu mengembangkan potensi siswa yang khusus, maka
guru harus mendekati potensi siswa yang umum.
Contohnya, guru harus memberikan rasa aman kepada siswanya, dalam artian
guru tidak boleh mempermalukan siswanya di depan kelak.

Daftar pustaka
Islamuddin,Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Djaali. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Teori-Teori Baru
Dalam Psikologi. Jakarta: PT.Kartika Jaya Offset.
Mulyadi,Setyo. 2016. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Pertanyaan Essay:
i
1. Nama lain dari the law of readiness?
Jb: Hukum Kesiapan
2. Pengertian the law of effect?
Jb: hukum akibat/suatu perbuatan yang menyebabkan
kepuasan/kesenangan,cenderung untuk diulang,sebaliknya apabila tidak
menyenangkan cenderung dihentikan.
3. Pengertian associative shifting?
Jb: proses peralihan suatu situasi yang telah kita kenal ke dalam situasi yang
belum kita kenal secara bertahap,dengan cara ditambahkan sedikit demi sedikit,
yang menyebabkan suatu respon yang dipindahkan dari suatu situasi yang sudah
dikenal ke situasi lain yang tidak dikenal.

Pertanyaan Pilihan Ganda:


1. Teori apersepsi disebut juga…
A. Herbaltisme C. herbivora
B. Verbal D. herbart
2. Tokoh yang mengemukakan teori belajar koneksionisme adalah…
A. Jackie chan C. edward lee thorndike
B. Aristoteles D. plato
3. Tokoh-tokoh aliran mental discipline adalah…
A. Aristoteles,justin,thorndike
B. Plato,aristoteles,socrates
C. Thomas,cicero,harry s. btoudy
D. M. J adler,dopler,plato
4. Humanistic mental discipline adalah…
A. Mental manusia disiplin
B. Disiplin manusia mental
C. Mental individu
D. Mental disiplin manusia
5. Teori naturalisme disebut juga…
A. natural enfoldment atau self actualization
i
B. Natural disaster
C. Naturalic
D. Natur-e

Yel-Yel:
Jalan-Jalan Ke mesjid Demak
Jangan lupa baca Al-qur’an
Kalau kamu jurusan BK
i
Pasti belajar mental disciplin

INSTRUMENTAL INPUT

i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL
BELAJAR

RAW INPUT
ENVIRONTMENT OUTPUT

RAW OUTPUT

IMPLIKASI PERKEMBANGAN TEORI PEMBELAJARAN

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……..………………………………………………………… i

MIND MAPPING…………………………………………………………… 1

PENJELASAN……………………………………………………………… 2

PENGERTIAN RAW INPUT…………………………...………….……... 2

PROSES PEMBELAJARAN……………………………....…...…….…… 2

INSTRUMENTAL INPUT……………………..………………………….. 3

ENVIRONMENTAL OUTPUT…………..…………………………..…… 5

PENGERTIAN RAW OUTPUT…………………………………………… 6

PERTANYAAN…………………………………………………………… 6

ESSAY……………………………………………………………………… 6

PILIHAN GANDA…………………………………………………………. 7

YEL-YEL…………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 9

i
1. DEFINISI PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR

Prinsip Belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan
pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi dirinya sendiri.
Dan juga, prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berfikir, landasan
berpijak, dan sumber motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat
berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.

2. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR YANG TERKAIT DENGAN PROSES


BELAJAR

Ada beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita \pakai sebagai
dasar dalam upaya pembelajaran, yang baik bagi siswa untuk meningkatakan
upaya belajarnya maupun bagi guru yang digunakan untuk meningkatkan upaya
mengajarnya. Berikut ini adalah contoh prinsip-prinspnya:

A. Prinsip Kesiapan

Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan
siswa atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.

Prinsip Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur
arah kegiatan dan memelihara kondisi tersebut.

B. Prinsip Persepsi

Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi
oleh perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan
caranya sendiri yang berbeda dari yang lain.

i
C. Prinsip Tujuan

Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan
ini harus lebiah jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap
peserta didik dalam proses pembelajaran itu terjadi.

3. PRINSIP-PRINSIP BERKAITAN DENGAN HASIL BELAJAR

Prinsip penilaian yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses pem-
belajaran. Artinya setiap guru melaksanakan proses pembelajaran ia harus
melaksanakan kegiatan penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian
formatif. Tidak ada proses pembelajaran tanpa penilaian. Dengan d-mikian
maka kemajuan belajar siswa dapat diketahui dan guru dapat selalu
memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
2. Penilaian hasil belajar hendaknya dirancang dengan jelas kemampuan apa
yang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan, alat penilaian yang
akan digunakan, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-
rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kuri-kulum yang berlaku
terutama tujuan dan kompetensi mata pelajaran, ru-ang lingkup isi atau bahan
ajar serta pedoman pelaksanaannya.
3. Penilaian harus dilaksanakan secara komprehensif, artinya kemampuan
yang diukurnya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotiris. Dalam aspek
kognitif mencakup: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi secara proporsional.
4. Alat penilaian harus valid  dan reliabel. Valid artinya mengukur apa yang
seharusnya diukur (ketepatan). Reliabel artinya hasil yang diperoleh dari
penilaian adaalah konsisten atau ajeg (ketetapan).
5. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tidak lanjutnya. Data
hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru sebagai bahan untuk
menyempurnakan program pembelajaran, memperbaiki kelemahan-kelemahan

i
pembelajaran, dan kegiatan bimbingan belajar pada siswa yang memerlu-
kannya.
6. Penilaian hasil belajar harus obyektif dan adil sehingga bisa mengambar-
kan kemampuan siswa yang sebenarnya.

4. IMPLIKASI PRINSIP BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

Implikasi Prinsip Belajar Bagi Siswa


Dituntut memberikan perhatian terhadap semua
Perhatian dan Motivasi rangsangan yang mengarah pada tercapainya tujuan
belajar.
Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya
Keaktifan secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan
emosional.
Keterlibatan langsung/
Dituntut agar siswa mengerjakan sendiri tugas yang
diberikan guru kepada mereka.
Pengalaman
Kesadaran siswa dalam mengerjakan latihan-latihan yang
Pengulangan
berulang-ulang
Diberikan suatu tanggung jawab untuk mempelajari
sendiri dengan melakukan eksperimen, belajar mandiri
Tantangan
dan mencari pemecahan sendiri dalam menghadapi
permasalahan.
Balikan dan penguatan Mencocokan jawaban antara siswa dengan guru
Perbedaan Individual Belajar menurut tempo kecepatan masing-masing siswa

SOAL DAN JAWABAN

ESSAY:

i
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip kesiapan?

Prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau kondisi siswa
yang memungkinkan ia dapat belajar.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip motivasi?

Prinsip Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk
mengatur arah kegiatan dan memelihara kondisi tersebut.

3. Jelaskan apa yang dimaksud prinsip persepsi?

Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi
oleh perilaku individu itu sendiri.

PILIHAN GANDA:

4. Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas
mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan yang lainnya.
Merupakan pengertian belajar menurut....
a. Prinsip pengalaman
b. Prinsip tantangan
c. Prinsip pengulangan
d. Prinsip keaktifan
5. Setiap siswa belajar menurut karakteristiknya sendiri-sendiri, dikarenakan....
a. Dalam belajar tidak boleh ada unsur paksaan
b. Memudahkan guru dalam memberikan materi
c. Merupakan hak asasi setiap manusia
d. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda
6. Yang bukan merupakan implikasi dari prinsip perbedaan individual dalam
pembelajaran adalah....

i
a. Guru harus mampu merancang dan melaksanakan kegiatan remedial dan
pengayaan bagi siswa-siswanya
b. Guru harus berusaha melayani setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya
c. Guru harus merancang dan menyusun RPP sendiri
d. Guru harus mau dan mampu mengenali karakteristik setiap siswanya
7. Guru perlu menyiapkan media yang dapat dipraktekkan sendiri oleh siswa,
misalnya alat peraga matematika, alat percobaan IPA atu yang lain. Merupakan
implikasi pembelajaran dari prinsip....
a. Keterlibatan langsung
b. Pengulangan
c. Tantangan
d. Balikan dan penguatan
8. Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran menurut Bruce Weil,
kecuali....
a. Dalam proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaran
b. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat
membentuk dan mengubah struktur kognitif siswa
c. Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari
d. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial

YEL-YEL: PANTUN

Jalan-jalan ke mesjid demak

Jangan lupa baca

Kalau kamu jurusan BK

Pasti mengerti prinsip pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

i
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta

Paulina, Panen, 2003, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : UT

Djaali. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Teori-Teori Baru


Dalam Psikologi. Jakarta: PT.Kartika Jaya Offset.
Mulyadi,Setyo. 2016. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai