Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN BERPIKIR

LISTIANI NST (23022017)


Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
(alisty642@gmail.com)

Resume Tentang : Keterampilan Berfikir


1. Keterampilan berpikir
2. Pembelajaran sesuai cara kerja otak.

A. Keterampilan Berpikir
Menurut Santrock (2011), pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif,
serta melibatkan evaluasi bukti. Menurut Van Gelder & Wilingham(dalam Kauchak, 2012),
berpikir kritis dapat didefinisikan dengan berbagai cara, namun pokok dari definisi tersebut
mencakup kemampuan dan kecendrungan seseorang untuk membuat dan melakukan
asesmen terhadap kesimpulan yang didasarkan pada bukti, jadi berpikir kritis ini sangat
penting karena digunakan untuk mengambil keputusan dengan alasan-alasan yang tepat.
Keterampilan berpikir merupakan salah satu keterampilan peserta didik yang di
kembangkan disekolah. Santrock(2011) mengemukakan pendapatnya bahwa berpikir adalah
memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori.
Kemampuan berpikir merupakan proses keterampilan yang bisa dilatihkan. Artinya dengan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif akan merangsang siswa untuk
meningkatkan kemampuan berpikir.
Satu contoh keterampilan berpikir adalah menarik kesimpulan(inferring),yang didefinisikan
sebagai kemampuan untuk menghubungkan berbagai petunjuk (clue) dan fakta atau
informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki untuk membuat suatu prediksi hasil akhir
yang terumuskan. Untuk mengajarkan keterampilan berpikir menarik kesimpulan tersebut.
pertama-tama proses kognitif inferring harus dipecah kedalam langkah-langkah sebagai
berikut:
(a) mengidentifikasi pertanyaan atau fokus kesimpulan yang akan dibuat,
(b) mengidentifikasi fakta yang diketahui,
(c) mengidentifikasi pengetahuan yang relevan yang telah diketahui sebelumnya, dan

(d) membuat perumusan prediksi hasil akhir.


Terdapat tiga istilah yang berkaitan dengan keterampilan berpikir, yaitu berpikir tingkat tinggi
(high level thinking), berpikir kompleks (complex thinking), dan berpikir kritis (critical
thinking).

Berpikir tingkat tinggi adalah operasi kognitif yang banyak dibutuhkan pada proses proses
berpikir yang terjadi dalam short-term memory. Berpikir kompleks adalah proses kognitif
yang melibatkan banyak tahapan atau bagian-bagian.
Berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu menuju ke satu titik.
Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif, yaitu jenis berpikir divergen, yang bersifat
menyebar dari suatu titik.

B. Pembelajaran sesuai cara kerja otak


Otak manusia merupakan organ yang sangat kompleks. Di mana, sembilan puluh persen
aktivitasnya terjadi di alam bawah sadar. Itu artinya, walaupun kita kerap berasumsi bahwa
kita memiliki beberapa kontrol terhadap bagaimana kita berpikir, merasa dan berperilaku,
sains modern justru menunjukkan bahwa acara kerja otak tidak sesederhana itu.

Salah satu konsep yang menarik dari cara kerja otak adalah konsep neuro plastisitas. Konsep
ini menyoroti bahwa otak kita terus menerus dibentuk kembali sepanjang hidup oleh
pengalaman maupun pikiran. Maka dengan demikian, fokus dari kesadaran yang
menentukan jaringan otak mana yang diperkuat dan mana yang lemah atau hilang.

• Cara Kerja Otak


Cara kerja otak manusia biasanya berlangsung saat proses pembelajaran. Pada proses ini,
otak menerima stimulus-stimulus yang akan diolah oleh otak. Jika dianggap penting, memori
itu akan tersimpan dalam jangka waktu lama
Otak seakan-akan sesuatu hal yang asing bagi kita bahkan hampir tidak mengenal otak kita
sendiri yang letaknya tepat di antara kedua telinga kita. Memaksimalkan cara kerja otak agar
dapat mencapai hasil yang maksimal rasanya masih sangat jauh dari pemikiran kita.
Otak manusia memiliki kemampuan yang luar biasa terdiri dari triliunan selotak dan setiap
sel otak tampak seperti Gurita kecil yang begitu kompleks. Sel otak memiliki sebuah pusat
dengan bayak cabang dan setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap sel otak jauh lebih
kuat dan canggih ketimbang kebanyakan komputer didunia ini.
Setiap sel tersebut berhubungan dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu sel yang lain dan
mereka saling bertukar informasi, dari triliun sel otak sekitar per sepuluhnya berisi neuron
atau sel saraf aktif yang mampu membuat hingga dua puluh ribu koneksi yang berbeda
dengan sel-sel lain.
Otak manusia memiliki empat bagian pada tiga tingkatan yang berbeda dari atas batang otak
dan yang keempat terselip dibagian belakang. Otak manusia memiliki dua sisi yang setiap
sisinya mengontrol fungsi yang berbeda dan memproses informasi dengan cara yang
berbeda pula.

• Aktivitas untuk Meningkatkan Cara Kerja Otak

1. Membaca
Aktivitas untuk meningkatkan cara kerja otak yang pertama adalah membaca. Membaca
tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan umum serta kosakata, tetapi juga dapat
meningkatkan memori, pemikiran analitis, dan keterampilan menulis. Bacalah beberapa
halaman sehari untuk mendapat pengetahuan baru.
2. Menulis

Menulis tak hanya menjadi ajang melepaskan segala emosi agar pikiran jadi lebih sehat,
tetapi juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak terutama jika menulis dengan
tangan. Menurut Psychology Today, menulis dengan tangan dapat meningkatkan aktivitas
saraf dan meningkatkan pemikiran dan kontrol gerakan. Membuat jurnal akan memperluas
kosa kata, menyediakan jalan keluar emosional, dan bahkan membantu meringankan
depresi.
3. Bersosialisasi
Menurut sebuah studi dari University of Michigan menemukan bahwa berbicara dengan
orang-orang dengan cara yang ramah memberikan dorongan jangka pendek fungsi eksekutif,
yang meliputi memori kerja, pemantauan diri, dan kemampuan untuk menekan gangguan
eksternal dan internal otak.
4. Meditasi
Sebuah studi dari Universitas Harvard menemukan bahwa orang yang melakukan meditasi
memiliki peningkatan indra yang bertanggung jawab untuk memori kerja dan pengambilan
keputusan. Teknik mindfulness seperti meditasi dapat dianggap sebagai bentuk latihan otak
karena melibatkan pelatihan pikiran yang tenang.
5. Olahraga

Bukan hanya belajar meditasi , dengan olahraga kamu juga bisa tingkatkan cara kerja otak.
Olahraga telah terbukti meningkatkan kejernihan mental,efisiensi dan fungsi kognitif.Kondisi
ini mengarah pada peningkatan pembelajaran, penilaian, wawasan, dan memori. Studi
bahkan menunjukkan olahraga berkorelasi dengan skor IQ yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Rusyna,A.(2014).Keterampilanberpikir:pedomanpraktisparapenelitiketerampilanberpikir.Yog
yakarta:Ombak.
Anasy, Z. (2015). HOTS (Higher Order Thinking Skill) in ReadingExercise. Tarbiya:
journalofeducatioaninmuslimsociety,3(1),51-63.

AndiPrastowo.(2011).Panduankreatifmembuatbahanajarinovatif.Yogyakarta:DivaPress
Suryana, Dadan. (2018). Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta : Prenadamedia
Group.
Suryana, Dadan. (2021). Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Praktik Pembelajaran.Jakarta :
Prenadamedia Group.
Maghfiroh, S., & Suryana, D. (2021). Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini di
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1560-1566.
Aprilia, R. Short Term Memory dan Long Term Memory Serta Stimulasi Yang
Mempengaruhinya.
Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak.
Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora, 2(1), 65-72.
Suryana, D. (2021). Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Prenada
Media

Suryana, D. (2016). Pendidikan anak usia dini: stimulasi & aspek perkembangan anak.
Prenada Media.
Yunita, L., & Suryana, D. (2022). Pentingnya Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 12526-12532.

Suryana, D. (2014). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Perkembangan Anak.
Jurnal Pesona: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Humaniora, 2(1), 65-72.
Suryana, D., & Rizka, N. (2019). Manajemen Pendidikan anak usia dini berbasisakreditasi
Lembaga

Suryana, D., & Hijriani, A. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak
Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
6(2), 1077-1094.
Dewi, I., & Suryana, D. (2020). Analisis evaluasi kinerja pendidik paud di PAUD Al azhar
bukittinggi. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2),1051-1059..

Anda mungkin juga menyukai