ABILITIES – THURSTONE
PADA SISWA KELAS V SD DI KOTA MALANG
Disusun Oleh :
OFFERING A 2017
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI
JANUARI 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat-Nya, Tes Inteligensi Kelompok Menggunakan Primary Mental
Abilities Thurstone Pada Siswa Kelas V Sd Di Kota Malang dapat diselesaikan sesuai
dengan harapan. Tes ini disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Kontuksi Alat
Ukur.
Kami menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan laporan ini banyak
menemui hambatan. Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya hambatan tersebut dapat diatasi. Ucapan terimakasih kami tujukan kepada:
1. Ibu Sri Weni Utami, Dra., M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Pendidikan yang telah membimbing kami dalam pembuatan tugas
ini hingga selesai.
2. Orang tua kami yang telah memberikan motivasi dalam pembuatan tugas
ini.
3. Serta pihak-pihak lain yang mendukung kami dalam pembuatan tugas ini.
Akhir kata, kami sadar bahwa dalam penyusunan Laporan ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga bisa menjadi bekal untuk masa kini dan
masa depan. Amin.
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, telah dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas melalui makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana item dapat disusun menjadi sebuah alat tes Inteligensi?
2. Bagaimana alat tes tersebut dapat di analisis menjadi Valid, Reliabel serta
dapat menunjukan klasifikasi IQ?
1.3.Tujuan Penelitian
Ditinjau dari rumusan masalah tersebut, penulis memiliki tujuan penelitian
antara lain:
1. Mengetahui bagaimana cara penyusunan item-item menjadi sebuah alat Tes.
2. Mengetahui item-item yang Valid, reliable serta mengetahui klasifikasi IQ
dari alat tes yang telah disusun.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Intelligence
2.1.1 Pengertian Intelligence
Sperman dan Wynn memiliki pendapat bahwa kecerdasan atau
intelligence berasal dari bahasa latin yaitu intelectus dan intelligena
yang berarti kekuatan yang melengkapi akal pikiran manusia dengan
gagasan abstrak yang universal. Alfred Binet, seorang tokoh utama
sebagai perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi
terdiri dari tiga komponen yaitu kemampuan untuk memusatkan pada
suatu masalah yang harus dipecahkan (Direction), kemampuan untuk
beradaptasi terhadap masalah yang dihadapinya atau fleksibel dalam
menghadapi masalah (Adaptation), dan kemampuan untuk mengkritik
orang maupun diri sendiri (Criticism).
William Ster berpendapat bahwa intelegensi merupakan
kapasitas atau kecakapan umum individu secara sadar untuk
menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapinya.
Seorang ahli di bidang listrik yang berasal dari Amerika, L.L.
Thurstone ikut serta dalam pembuatan tes intelegensi. Thurstone lebih
menekankan pada aspek terpisah-pisah dari intelegensi. Thurstone
menyatakan bahwa intelegensi umum terdiri dari tujuh kemampuan
yang dapat membedakan yaitu: (1) menjumlah, mengurangi,
mengalikan, dan membagi, (2) menulis dan berbicara dengan mudah,
(3) memahami dan mengerti makna yang diucapkan, (4) memperoleh
kesan akan sesuatu, (5) mampu memecahkan persoalan dan
mengambil pelajaran dari masa lalu, (6) dengan tepat dapat melihat
dan mengerti hubungan benda dalam ruang, dan (7) mengenali objek
dengan cepat dan tepat.
2.1.2 Teori Kemampuan Mental Primer Thurstone
Teori kemampuan mental primer yang dikembangkan oleh
Thurstone pada tahun 1983. Berdasarkan teori ini faktor dalam
intelegensi merupakan kemampuan umum mulai dari masing-masing
faktor primer. Setiap kemampuan mental primer merupakan suatu
kombinasi kemampuan mental independent dan kemampuan mental
general. Namun, setiap individu memiliki perbedaan kualitas
kemampuan mental meskipun jumlah kemampuan mentalnya sama.
Jenis-jenis kemampuan mental adalah sebagai berikut:
1. Angka
Merupakan kemampuan yang digunakan untuk menambahkan,
mengurangi, mengalikan dan membagi. Kemampuan ini hanya
melibatkan empat proses hitungan dasar sehingga tidak sama
dengan kemampuan penalaran.
2. Penguasaan Kata
Merupakan kemampuan berbicara dan menulis dengan mudah
dan cepat. Orang yang memiliki kemampuan ini dapat berbicara
dan menulis dengan sangat mudah.
3. Arti Verbal
Merupakan kemampuan yang bersangkutan dengan pengertian
terhadap ide-ide yang dipersepsikan dalam bentuk kata. Orang
yang mempunyai kemampuan ini akan tertarik pada kata-kata,
persamaan kata, perbedaan kata dan definisi kata tersebut.
4. Memory
Merupakan kemampuan mengingat pengalaman masa lalu
dalam proses mental. Kemampuan ini tidak terpisah dari proses
mental tetapi memiliki hubungan yang sangat erat. Maka dari itu,
ada dua hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kemampuan
mental memory. Memori juga berhubungan dengan kemampuan
mental umum.
5. Penalaran
Merupakan kemampuan melakukan analisis terhadap obyek
piker yang terjadi melalui proses mental. Kemampuan penalaran
sagat berguna dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
Kemampuan penalaran tidak hanya kemampuan angkat tetapi
merupakan kombinasi cara penerapan empat kemampuan dasar
angka sehingga didalamnya melibatkan keterampilan dalam
berfikir.
6. Ruang Atau Jarak
Merupakan kemampuan yang berkaitan dengan ketepatan
menafsirkan ukuran terhadap objek sesuai dengan perbandingan
diemnsinya. Seorang pembuat rancangan (draft) sangat
memerlukan kemampuan ini. Pekerjaan yang biasanya
memerlukan banyak kemampuan ini adalah arsitek, seninman,
pilot, perancang, teknisi, dan tukang kayu.
7. Kecepatan Perseptual
Kemampuan kecepatan perseptual merupakan kesan sesaat
terhadap objek pada saat seseorang memerlukan pengamatan.
Kecepatan perseptual ini diperlukan disekolah karena kemampian
ini dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan membaca.
Kemampuan ini sangat diperlukan dlam aktivitas apapun dalam
aktivitas sehari-hari.