FAKULTAS : PSIKOLOGI
SEMESTER :5
NIM : 2010811021
Teori Inteligensi
1. Teori Binet
Dalam teorinya Binet mengatakan bahwa kecerdasan bersifat monogenetik, yaitu
berkembang dari suatu unit atau faktor umum (g)
Komponen dalam teori Binet dibagi menjadi 3 komponen, yakni : arah, adaptasi dan kritik
Menggambarkan gambar intelegensi sebagai suatu yang fungsional sehingga memungkinkan
orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat perkembangan individu berdasarkan suatu
kriteria.
Kecerdasan adalah salah satu aspek sifat yang berkembang selama pematangan..
2. Thorndike
Intelegensi terdiri atas berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam wujud
perilaku inteligen
Teori intelegensi faktor ganda
Mengklasifikasikan intelegensi ke dalam tiga bentuk kemampuan, 1) absraksi : kemampuan
untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol, 2) mekanik : kemampuan
untuk bekerja dengan menggunakan alat-alat mekanis serta kemampuan untuk melakukan
pekerjaan yang memerlukan indra gerak, 3) sosial : kemampuan untuk menghadapi orang
lain di sekitar diri sendiri dengan cara yang efektif.
3. Spearman
Awal penjelasannya mengenai teori ini berangkat dari analisis korelasional yang
dilakukannya terhadap skor seperangkat tes yang mempunyai tujuan dan fungsi ukur yang
berlainan. Hasil analisisnya memperlihatkan adanya interkorelasi positif diantara berbagai
tes tersebut.
Menjelaskan tentang faktor umum “g” dan faktor spesifik “s”
Faktor umum : mencakup semua aktivitas intelektual yang dimiliki oleh setiap individu
dalam berbagai derajat tertentu, semakin besar jumlah G yang ada dalam diri seseorang
maka semakin besar kemungkinan kesuksesan hidupnya.
Faktor spesifik : faktor khusus tertentu yang relevan dengan tugas tertentu biasanya ini
dipelajari dan diperoleh dari lingkungan serta bervariasi dari kegiatan yang satu dengan
lainnya dari individu yang sama.
Definisi inteligensi menurut Spearman mengan dung dua komponen kualitatif yang penting,
yaitu (a)eduksi relasi, dan (b)eduksi korelasi.
4. Thurstone
Teori faktor ganda
Menurutnya faktor umum tersebut memang tidak ada yang benar adalah bahwa intelegensi
dapat digambarkan sebagai sejumlah kemampuan mental primer.
Terdapat 7 faktor yang ada di dalamnya
1. Verbal (V), kemampuan untuk memahami arti kalimat
2. Word fluency (W), kelancaran menyusun kata menjadi kalimat
3. Number (N), kemampuan menghitung angka
4. Space (S), memahami ruang
5. Associative memory (M), mengasosiasikan Ingatan
6. Perceptual speed (P), kecepatan mempresepsi baik visual maupun nonvisual
7. Reasoning & Induction (I/R), proses berpikir dengan alasan
5. Cyril Burt
Kemampuan mental terbagi atas beberapa faktor yang berada pada tingkatan-tingkatan
yang berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah satu faktor Umum (general), faktor faktor
Kelompok Besar (broad group), faktor-faktor Kelompok Kecil (narrow group), dan faktor-
faktor spesifik (specific).
Faktor faktor kemampuan merupakan suatu kumpulan yang terorganisasikan secara
hirarkis.
6. Vernon
Mengemukakan pula model hirarkis dalam menjelaskan teorinya mengenai inteligensi.
7. Guildford
Structure of intellect
Dikenal dengan model SI, yang berusaha menyertakan kategorisasi perbedaan individual di
berbagai faktor kemampuan mental dalam usahanya memahami dan menggambarkan
proses-proses mental yang mendasari perbedaan individual tersebut.
Isi, operasi, dan prodak
6 x 5 x 6 = 120 faktor
8. Halstead
Fungsi otak yang berkaitan dengan intelegensi dan relatif bebas dari aspek-aspek
kebudayaan. Memiliki dasar biologis dan berlaku bagi fungsi otak setiap orang
Empat faktor dalam intelegensi biologis :
1. Faktor Central Ingrative (C) : kemampuan untuk mengorganisasikan pengalaman
2. Faktor abstraction (A) : mengelompokkan sesuatu dengan cara yang berbeda serta
melihat persamaan dan perbedaan bisa seperti benda, konsep dan peristiwa
3. Faktor Power (P) : kemampuan mengekang afeksi sehingga kemampuan rasional
dan intelektual dapat tumbuh dan berkembang
4. Faktor Directional (D) : kemampuan yang memberikan arah dan sasaran bagi
kemampuan-kemampuan individu yang lain serta menunjukkan dengan spesifik cara
mengoperasikan intelek dan perilaku.
9. Cattell
Mengklasifikasikan kemampuan mental menjadi dua macam, yaitu Inteligensi fluid (gf) yang
merupakan faktor bawaan biologis, dan Inteligensi crystallized (gc) yang merefleksikan
adanya pengaruh pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan dalam diri se seorang
Inteligensi crystallized (gc) : berupa kemampuan bawaan yang diperoleh sejak lahir dan
lepas dari pengaruh pendidikan serta pengalaman, tidak berubah setelah usia 14 atau 15
tahun
Inteligensi fluid (gf) : refleksikan pengaruh pengalaman, pendidikan dan kebudayaan. Bisa
terus berkembang hingga usia 30 hingga 40 tahun atau bisa saja lebih.
10. Gardner
Teori Inteligensi Ganda (multiple intelligence)
Pandangan dari sisi psikometri dan kognitif saja terlalu sempit untuk menggambarkan
konsep inteligensi.
Kriteria, yaitu (a)pengetahuan mengenai perkembangan individu yang normal dan yang
superior, (b)informasi mengenai kerusakan otak, (c)studi mengenai orang-orang eksepsional
seperti individu yang luar biasa pintar, juga individu idiot savant, dan orang-orang autistik,
(d)data psikometrik, dan €studi pelatihan psikologis. Gardner mengatakan bahwa berbagai
inteligensi yang telah diidentifikasikannya bersifat universal sekalipun secara budaya tampak
berbeda.
11. Stanberg
Menekankan teorinya pada kesatuan dari berbagai aspek inteligensi sehingga teorinya lebih
berorientasikan pada proses
Terdapat sepuluh macam metakomponen yang paling penting dalam fungsi inteligensi
manusia, yaitu:
1. Rekognisi atau kesadaran akan adanya suatu problem.
2. Rekognisi atau kesadaran mengenai keadaan problem yang dihadapi.
3. Seleksi atau pemilihan suatu seri komponen tingkat rendah atau komponen noneksekutif
untuk melakukan tugas.
4. Seleksi atau pemilihan strategi untuk melaku kan performansi, dengan
mengkombinasikan beberapa komponen tingkat rendah.
5. Seleksi atau pemilihan satu atau lebih representasi-representasi informasi mental. Secara
6. Keputusan mengenai cara alokasi sumber sumber atensional.
7. Pemantauan terhadap kedudukan seseorang dalam performansinya dan memantau apa
yang sudah serta apa yang perlu dilakukan.
8. Pemahaman akan umpan-balik internal mau pun eksternal mengenai performansi dalam
melakukan tugas.
9. Mengetahui cara bertindak berdasarkan umpan-balik yang diterima.
10. Melaksanakan suatu tindakan sebagai hasil dari umpan-balik.