A. IDENTITAS
Nama : NDW
1
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa individu memiliki
dorongan yang kuat dan berhasil. Mereka lebih berjuang untuk
memperoleh pencapaian pribadi daripada memperoleh
penghargaan. Mereka memiliki keinginan untuk melakukan
sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien. Dorongan ini
merupakan kebutuhan pencapaian atau berprestasi menemukan
bahwa individu dengan prestasi tinggi membedakan diri mereka
dari individu lain menurut keinginan mereka untuk melakukan
hal-hal dengan lebih baik. Demikian halnya dengan kebutuhan
kekuasaan, mereka mempunyai keinginan untuk memiliki
pengaruh, menjadi yang berpengaruh dan mengendalikan individu
lainnya. Lain halnya akan kebutuhan berafiliasi yaitu keinginan
untuk membangun dan memelihara hubungan yang bersahabat
dan hangat dengan orang lain.
B. Why / Tujuan :
Tujuan diadakannya observasi adalah Mengetahui perilaku verbal dan
non-verbal yang dapat diobservasi dalam setting anamnesa dan setting
natural yang muncul berdasarkan aspek motivasi.
C. Who / Nama :
Observee berinisial NDW. Observee adalah seorang mahasiswi
Fakultas Management Universitas Muhammadiyah Jember. Dia
berumur 21 tahun.
D. Where / Tempat :
Ruang laboratorium individual Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiah Jember
E. When / Tanggal :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 November 2021
Jam : 12.00 WIB
F. How :
a. Observer : Mustofa
2
b. Alat Bantu :
1. Guide Observasi
2. Guide Wawancara
3. Kertas
4. Alat Perekam
5. Pulpen
6. RH
7. Teknik pencatatan menggunakan Narrative Description
C. HASIL OBSERVASI
1. Observasi Umum
Observee memakai baju warna merah motif bunga, celana jeans hitam,
dan kerudung berwarna merah, serta memakai sepatu Vans abu-abu. Saat
tiba di tempat observasi, observer menyapa observee dengan salam dan
tersenyum, berjabat tangan serta mempersilahkan observee duduk di
tempat duduk didepan ruang laboratorium individual fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Jember. Saat duduk, observee menyilangkan
kakinya sambil bermain HP. Setelah beberapa menit observee dan
observer bercerita, observee menanyakan bagaimana proses
wawancaranya nanti. Ketika masuk ke ruang KBU observee dan observer
masuk bersama-sama. Setelah tiba di depan ruangannya, Observer
mempersilahkan observee untuk duduk. Observee terlihat kurang
bersemangat dengan menaruh tangannya di atas paha dan manatap ke
beberapa sudut ruangan.
2. Observasi Khusus
Itee berinisial N memiliki nada suara yang lembut, tetapi cukup jelas
didengar. Kontak mata itee tidak terlalu fokus menatap. Dia suka
bercerita dengan mata menoleh kanan kiri. Ketika N memulai bercerita di
awali dengan namanya sambil memainkan tangannya tampak bingung
ketika tidak tahu arti dari namanya. Ia bercerita dengan wajah yang
tampak lesu. Kemudian N bercerita mengenai keluarganya, dia sering
3
melihat ke sudut sudut ruangan. Saat N bercerita tentang bagaimana
interaksi dengan teman saat di kampus, dia menjawab dengan nada yang
rendah dan sering melihat ke pojok kan atas ruangan KBU. Hal tersebut
menandakan kebutuhan berafiliasi N masih tergolong rendah. Selain itu,
N sering menggunakan kata “emmmm” saat mengawali sebuah jawaban.
3. Catatan Naratif
Dilihat dari teori dalam guide observasi, bahwa indikator yang
muncul adalah aspek motivasi. Dimana saat observer bertanya kepada
observee, banyak perilaku dan jawaban yang muncul dari observee
yang bernada rendah dan kurang bersemangat serta pandangan mata
yang tidak fokus kepada observer.
Saat ditanya tentang interaksi dengan teman di kampus, hobi,
cita-cita, dan proses belajar, observee cenderung menjawabnya dengan
nada yang rendah dan kurang bersemangat serta pandangan mata yang
tidak fokus kepada observer.
D. ANTESENDEN
4
NO. ANTESENDEN PERILAKU HIPOTESA
1. Ketika duduk di Duduk dengan kaki Menandakan bahwa
depan ruang lab menyilang, asik bermain HP, kebutuhan berafiliasi
individual tersenyum ketika bermain N rendah, sehingga
HP. dia tidap peduli
dengan orang-orang
yang ada
disekitarnya
2. Ketika pertama kali Lesu, meletakkan kedua Menandakan
duduk di ruang KBU tangan di paha, dan melihat di kebutahan berafiliasi
pojok-pojok ruangan. N rendah, sehingga
dia tidak menatap
orang yang ada
didepannya.
6
Ketika ditanya tentang cita-cita, perilaku yang ditunjukkan
observee adalah menjawab dengan nada rendah, melihat ke atas,
menggunakan awalan “emmmm”, lalu tersenyum (nyengir) ke arah
observer. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebutuhan berprestasi
observee masih tergolong rendah sehingga observee belum bisa
menjelaskan secara rinci (bingung) mengenai cita-citanya.
F. KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang observer lakukan, bahwa observee
adalah gadis dengan motivasi untuk berprestasi dan berafiliasi yang
rendah, karena perilaku yang ditunjukkan observee saat menjawab
pertanyaan mengenai aspek prestasi dan afiliasi nampak kurang antusias
dan kurang bersemangat. Sedangkan motivasi akan kekuasan belum
muncul pada perilaku observee saat dilaksanakannya observasi.
BAB II
A. IDENTITAS
Nama : F.M.S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : ± 19 tahun
7
1. WHY : untuk mengetahui tingkat motivasi ITEE
2. WHAT :
Motivasi
a. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk
mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat
standar, bergulat untuk sukses.Ciri-ciri inidividu yang
menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima
resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan
umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan
mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
Ada beberapa karakteristik dari individu yang memiliki motivasi
kebutuhan akan prestasi yang dijabarkan oleh McClelland (1987):
a. Menyukai tugas yang memiliki taraf kesulitan
sedang,misalnya seseorang yang mengerjakan tugas sampai
selesai.
b. Bertanggung jawab secara personal atas performa
kerja,misalnya menyelesaikan tugas tepat waktu.
c. Menyukai umpan balik (feedback) ,misalnya menjawab
pertanyaan dengan cepat.
8
c. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan
antar pribadi yang ramah dan akrab contoh perilakunya
tersenyum,menunduk dan berbicara sopan. Individu
merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,
kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi
umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi
sosial yang tinggi.McClelland mengatakan bahwa kebanyakan
orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya
akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau
mengelola organisasi.
3. WHO
Nama : F.M.S
JenisKelamin : Laki-laki
Usia : ± 19 tahun
Observer : Mustofa
1. WHEN
- observasi
a. Hari/Tanggal : Kamis,14 Desember 2021
b. Waktu : 13.30-14.00
2. Where
- Observasi I
Di kost teman
3. How
Alat bantu :
a. Guide observasi
b. Guide wawancara
c. Pensil dan kertas
d. Alat perekam
e. Teknik pencatatan menggunakan naratif deskriptif
9
C. HASIL OBSERVASI
1. Observasi Umum
Proses observasi dilakukan pada hari kamis tanggal 14 Desember
pukul 15.30 di tempat kost salah satu teman saya, tepatnya di ruang tamu.
Keadaan tempat observasi sangat tenang karena hanya kami berdua yang
ada disana. Dari ruang tamu tersebut kami bisa melihat jalan dan
kendaraan yang berlalu-lalang di depan kost tersebut.
Saat itu observee memakai kemeja biru dengan celana jeans
berwarna biru tua dan memakai sepatu kets hitam. Saat akan
diwawancarai, observee duduk di kursi dengan kaki sejajar, pundak sedikit
terangkat, dan menahan tertawa.
2. Observasi Khusus
Saat memulai wawancara, observee merasa canggung dan
menahan tawa. Ketika menuliskan RH, observee tidak memiliki kesulitan,
tetapi saat bagian olahraga dan kesenian observee agak sedikit bingung
karena observee tidak memiliki hobi olahraga maupun kesenian.
Saat ditanya mengenai makna dari namanya, observee
menjawabnya sambil tertawa. Setelah itu ketika observer bertanya
mengenai kedekatan dengan ayah dan ibunya, observee sejenak terdiam dan
berkata bahwa ayahnya telah meninggal saat dia SMA. Setelah itu dia
menjelaskan bahwa dia lebih dekat dengan ibunya dan kembali tersenyum
dan ceria kembali. Setelah itu observee bercerita tentang kakak perempuan
dan laki-lakinya dengan semangat dan ceria, serta sesekali sambil tertawa.
Saat ditanya tentang pendidikan, observee menjelaskannya dengan
antusias. Suasana berganti saat observee menjelaskan tentang masa kelas 12
SMA, saat ayahnya meninggal karena penyakit jantung. Setelah itu
observer mengajak bercanda observee sehingga observee ceria kembali.
Observee kembali menjelaskan bagaimana saat dia kuliah di salah satu PTS
di Jember. Dia bercerita dengan menahan tawa dan sering mendongakkan
kepalanya sambil menceritakan kenangan-kenangan yang pernah dia alami.
10
Selain itu, saat observer mengobservasi observee di kelas, observee
terlihat lebih sering mengobrol dengan temannya dan bermain hp. saat
dosen menerangkan materi pun observee jaran sekali memperhatikan
dosennya.
3. Catatan Naratif
11
Observee kembali menjelaskan bagaimana saat dia kuliah di salah satu
PTS di Jember. Dia bercerita dengan menahan tawa dan sering
mendongakkan kepalanya sambil menceritakan kenangan-kenangan yang
pernah dia alami.
Selain itu, saat observer mengobservasi observee di kelas, observee
terlihat lebih sering mengobrol dengan temannya dan bermain hp. saat
dosen menerangkan materi pun observee jaran sekali memperhatikan
dosennya.
TABEL ANTESENDEN
12
D. ANALISA DATA
Saat memulai wawancara, perilaku yang pertama nampak dari
observee adalah manahan tawa dan tersenyum, yang menujukkan
kebutuhan berafiliasi. Setelah itu observee mengisi RH dengan fokus yang
menunjukkan kebutuhan berprestasi. Ketika observee mencerikan
kedekatan dengan orangtuanya, observee diam sejenak dan kurang
bersemangat karena ada kejadian yang kurang menyenagkan bagi observee
yang menunjukkan kebutuhan berafiliasi. Ketika observee mencerikan
tentang kedekatannya dengan saudaranya, perilaku yang muncul yaitu
tersenyum dan menahan tawa yang mengindikasikan adanya kejadian yang
lucu antara observee dengan saudara-saudaranya yang menunjukkan
indikator kebutuhan berafiliasi. Ketika observee menceritakan tentang
teman-temannya di kampus, berilaku yang muncul dari observee adalah
tersenyum dan tertawa yang mengindikasikan ada kejadian menarik yang
dialami observee dengan teman-temannya yang menunujukkan kebutuhan
berafiliasi.
F. KESIMPULAN
Dari proses observasi tersebut, kebutuhan yang muncul dari
observee adalah kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berprestasi.
Sedangkan kebutuhan akan kekuasan tidak muncul.
Meskipun kebutuhan yang muncul dari observee adalah kebutuhan
berprestasi dan kebutuhan berafiliasi, namun kebutuhan yang dominan
muncul yaitu kebutuhan berprestasi.
BAB III
A. IDENTITAS
Nama : SDA
13
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : ± 19 tahun
14
4. Impuls balik itu kemudian dipahami oleh otak, dan setelah di
kombinasikan dengan presepsi stimulus pertama, menghasilkan ‘objek
diraskan secara emosional’.
Jadi, kata james, bukan penelian yang menyebabkan suasana emosional,
melainkan reaksi tubuh kita terhadap interpretasi ini. Kita takut karena
lari dan kita marah karena otot kita menegang atau tangan kita
mengepal, gigi gemeretak dan perut mual.
Indikator perilaku :
1. Seseorang dikatakan senang ketika tertawa , tersenyum lebar,
tersenyum
2. Seseorang dikatakan sedih ketika menangis , mata berkaca-kaca,
volume suara menurun , menundukan kepala , kedipan mata lebih cepat
3. Seseorang dikatakan marah ketika memukul , volume suara meninggi ,
berteriak , menendang, tangan mengepal , mata melotot , berkata kasar
(menyebutkan nama hewan)
4. Seseorang dikatakan takut ketika gemetar , berlari , keluar keringat
6. WHO
Nama : SDA
Jenis Kelamin :
Usia : ± 19 tahun
4. WHEN
c. Hari/Tanggal : Senin, 18 Desember 2021
d. Waktu : 08.20 - 09.00
5. Where
Ruang eksperimen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember
6. How
Observer : Mustofa
Alat bantu :
f. Guide observasi tes
g. Pensil dan kertas
h. Tes grafis
i. Teknik pencatatan menggunakan Rating Scale
C. HASIL OBSERVASI
15
1. Observasi Umum
2. Observasi Khusus
Saat akan dilakukan pengetesan, observee meletakkan tangannya di
meja dan menanyakan berapa lama waktu untuk pengetesan tersebut.
Selain itu, observee tertawa ketika melihat beberapa orang yang sedang
mengobservasinya dan sesekali berbicara dengan para observer tersebut.
Saat diberikan kertas tes yang pertama, observee mengerjakannya dengan
serius dan fokus dengan kertas tes. Saat dijelaskan mengenai petunjuk
pengerjaan tes oleh tester, respon dari observee adalah menganggukkan
kepala, menggerakkan bibir dan bertanya kepada tester untuk klarifikasi.
Selain itu saat berlangsungnya pengetesan, obsservee sesekali batuk dan
menutup mulutnya menggunakan tangan. Observee mengerjakan tes
dengan serius daan sesekali melemparkan tangannya karena pegal.
Setelah selesai pengetesan yang pertama, observee langsung
diberikan lembar pengetesan yang kedua. Setelah itu tester membeikan
petunjuk pengerjaan tes yang kedua. Saat diberikan petunjuk pengerjaan
oleh tester, respon dari observee adalah tersenyum dan beberapakali
menganggukkan kepalanya. Saaat mengerjakan tes yang kedua, observee
16
fokus dan menatap lembar tes dengan serius. Dipertengahan prosees
pengetesan, observee sesekali mengibaskan tangannya karena pegal.
Setelah proses pengetesan kedua selesai, tester mengeluarkan
lembar pengetesan yang ketiga. Saat tester menjelaskan petunjuk
pengerjaan tes yang ketiga, observee menganggukkan kepalanya dan
sesekali menghela nafas. Saat mengerjakan tes, observee sesekali
memainkan bibir dan mengibaskan tangannya. Saat diminta untuk
menuliskan aktivitas, jenis kelamin dan umur dari gambar yang dia buat
saat pengetesan yang ketiga, observee tersenyum dan sedikit menahan
tawa.
17
14. Tenang setelah _ _ _ _ _ _ Gelisah setelah gagal
Gagal
D. TABEL ANTESENDEN
18
sesekali menghela
nafas saat
ditengah-tengah
pengetesan.
Gembira karena
testee tersenyum
saat selesai
mengisi lembar
pengetesan.
5 Saat testee disuruh Tersenyum dan menhan Emosinya yaitu
untuk menuliskan tawa gembira karena
jenis kelamin, testee dapat
aktivitas, dan umur menuliskan jenis
gambar yang dia kelamin, aktivitas,
buat saat tes dan umur gambar
yang dia buat.
6 Saat testee selesai Tersenyum, menghela Emosinya yaitu
melakukan tes nafas dan memijat tangan gembira dan
capek. Gembira
karena testee
tersenyum saat
selesai
mengerjakan tes.
Capek karena
testee menghela
nafas dan memijat
tangannya saat
selesai
mengerjakan tes.
E. ANALISA DATA
Dari tabel antesenden tersebut diperoleh beberapa perilaku emosi yang
ditujukkan oleh testee, diantaranya yaitu tersenyum, tertawa, berbicara dengan
tester, bertanya, mengerjakan yang disuruh oleh tester, menghela nafas,
mengibaskan tangan, dan memijat tangan. Beberapa perilaku tersebut
dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain tertawa karena melihat teman-
temannya yang sedang mengobservasi dirinya, tersenyum karena testee dites
mengenai gambar yang merupakan hobinya, fokus karena testee ingin
mengerjakan tes dengan benar, mengibaskan tangan karena testee merasa
capek,tersenyum karena selesai mengisi lembar pengetesan, menghela nafas
dan memijat tangannya karena lelah saat selesai mengerjakan tes.
F. KESIMPULAN
19
Dari proses observasi tersebut, ada beberapa aspek emosi yang muncul,
yaitu senang, serius, dan lelah. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku yang
muncul dari testee tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Lampiran
22