Anda di halaman 1dari 2

PHP Bahasa Indonesia

Hari, tanggal : Rabu, 5 Maret 2023


KD : 3.14
Nama, kelas/nomor : Jennifer Evelyn, IXB/11

Pada setiap pertemuan dua atau lebih individu pasti memiliki


tujuan. Tujuan antarindividu ini dibagi menjadi dua istilah yaitu I-IT
Kiat 1: dan I-THOU. I-IT atau AKU-BENDA artinya tujuan menemui
seseorang yang dijadikan benda/alat untuk mencapai suatu tujuanku.
Tempatkanlah Sehingga tujuan I-IT ini memanipulasi atau mengekploitasi sesamanya.
Sobat Anda di Sedangkan tujuan I-THOU atau AKU-ENGKAU artinya tujuan
Urutan Pertama menemui seseorang secara sejajar. Dimana engkau sama bernilainya
dengan aku. Tidak ada tujuan menemui untuk mengekploitasi ataupun
memanipulasi.

Dalam setiap perjumpaan kita harus hadir. Hadir tidak hanya


berarti ada secara fisik. Seperti menurut John Powel, “Untuk benar-
benar mengerti sesama kita, kita harus berjalan satu mil dengan
Kiat 2: memakai sepatunya”. Artinya kita harus memiliki empati terhadap
sesama. Hadir dalam setiap pembicaraan sangatlah dibutuhkan. Kita
Hadirlah dapat melihat anak-anak modern yang sering ditelantarkan
orangtuanya yang bekerja, mereka sangat membutuhkan kehadiran
ayah-ibunya. Hal ini berkesinambungan dengan motto “Your children
need your presence more than your presents."

Pada buku “Ciri Budaya Manusia Jawa”, disebutkan salah satu


Kiat Kiat 3: kebiasaan orang Jawa adalah “mloto” atau orang yang suka berbicara
Janganlah Ingin melebih-lebihkan. Orang semacam ini selalu ingin menjadi nomor satu
Sukses Menjadi Nomor
dan mendominasi percakapan. Teman seperti ini tidak menyenangkan
untuk diajak bercakap-cakap. Dalam percakapan sejati, yang penting
Bergaul Satu bukan siapa yang lebih hebat bicaranya tapi berbagai perasaan dan
pikiran. Berdasarkan hakikat percakapan, baik lisan maupun tertulis
adalah saling mendengarkan. Jadi, kalau anda ingin bercakap-cakap
dengan benar, bersiap-siaplah untuk mendengarkan. Sekali lagi, dalam
percakapan sejati bukanlah siapa yang lebih hebat tetapi apakah terjadi
berbagi cerita atau tidak.

Ekspresi adalah bukti yang tampak dari kesediaan dan kesiapan kita
Kiat 4: untuk mendengarkan teman bicara kita. Arthur Wassmer menyebutnya
dengan “SOFTEN”. Huruf pertama “S” berarti “Smile”, maka saat
Gunakan dan bercakap-cakap kita harus menebarkan senyum untuk menghargai
Cermatilah "Bahasa keberadaan lawan bicara kita. Unsur-unsur “SOFTEN” termasuk
Tubuh" dalam bahasa tubuh. Bahasa tubuh/ bahasa non-verbal selalu
menyertai bahasa verba; (Komunikasi lisan). Dengan mencermati
bahasa tubuh kita bisa mengetahui apakah teman bicara kita senang
atau bosan, antusias atau malas dalam pembicaraan.

Jiwa manusia dibedakan menjadi tiga macam ego yaitu Parent,


Kiat 5: Adult, dan Child. Ego Adult dan Child baik untuk dikembangkan dalam
Jangalah Berperan persahabatan. “Jiwa anak (child)” harus dipertahnakan untuk
sebagai "Orang Tua" menikmati keindahan alam/ interaksi yang seru. Namun dalam
menghadapi masalah atau mencari penyelesaian jiwa Adultlah yang
tampil dan berperan. Sementara itu, untuk jiwa Parent tidak baik jika
dikembangkan karena jiwa Parent cenderung mengurui dan
memerintah. Biasanya “Jiwa Parent” disebut “Persecutor”/ orang yang
biasa menekan temannya dengan cara yang kasar.
Kiat 6: Menurut Robert Weiss, resep persahabatan adalah campuran yang
seimbang anatara persamaan dan perbedaan. Persahabatan yang baik
Manfaatkanlah adalah mereka yang mempunyai banyak minat dan pengetahuan
Perbedaan sehingga mudah untuk bercakap-cakap dan saling mempengaruhi. Jadi,
semakin banyak, yang Anda ketahui, semakin tidak gentarlah Anda
Anda bercakap-cakap dan bergaul dengan siap saja.

Kiat 7: Hal-hal kecil seperti kebiasaan, penampilan, dan tingkah laku dapat
menjadi pembuka jalan persahabatan. Karena hal-hal kecil yang ada
Perhatikanlah pada diri seseorang ternyata “tertangkap” oleh “radar” temannya.
Hal-Hal Kecil Sebagai ungkapan terima kasih dia lalu membuka jalan untuk
secara Positif persahabatan atau kalau persahabatan sudah terjalin, dia akan lebih
mengasihi sobatya itu.

Setiap insan pasti membutuhkan pujian. Pujian adalah penegasan


Kiat 8: bahwa apa yang dilakukan seseorang itu ada artinya. Pujian memiliki
Pujilah arti yang sama dengan penghargaan. Kalau teman kita melakukan
sesuatu yang baik, pujilah dia. Memuji orang lain yang melakukan
sesuatu yang baik itu tidak saja baik untuk orang yang kita puji karena
dia akan mendapat penegasan bahwa perbuatannya itu bermakna bagi
sesamanya dan mendapat dorongan untuk melakukannya lagi. Tetapi
jika seseorang melakukan hal yang buruk hindarilah memberi
hukuman. Tetapi, kita dapat memperingatkan/ menyadarkan.

Dalam persahabatan pasti ada Tindakan yang tidak mengenakan


Kiat 9: dan menimbulkan pertengkaran. Sebaiknya kita menyikapi hal tersebut
Mulailah Terlebih dengan mulai terlebih dahulu dengan meminta maaf. Setelah hubungan
terbuka lagi, harus ada transparasi atau klarifikasi.
Dahulu

Hadiah adalah sarana untuk mengungkapkan cinta, perhatian, atau


kepedulian si pemberi. Jangan melihat hadiah dari segi luarnya saja,
Kiat 10: tapi hargailah pemberian tulus dari temanmu. Hadiah yang mahal dan
mewah bisa saja diberikan dengan tidak tulus, dengan pamrih tertentu
Berikanlah yang menguntungkan si pemberi. Maka, menilai hadiah yang penting
Hadiah bukanlah harga atau bentuknya tetapi bahwa itu ungkapan cinta,
perhatian, dan kepedulian si pemberi.

Sebagian besar orang menemui kesukaran dalam menulis surat.


Kiat 11: Disarankan untuk menulis surat dengan cara anda berbicara. Dimana
penulisannya tidak kaku atau lebih akrab. Pemberian surat dengan
Kirimlah
bahasa yang akrab bisa mempererat persahabatan. Karena dengan
Surat surat itu menandakan bahwa kamu ingat aku, kamu punya perhatian
padaku, kamu mengakui eksistensiku. Pada setiap menerima surat pasti
pembaca akan merasakan kehadiran penulis surat. Kalau anda
terkadang enggan menulis agak panjang, kartu pos bisa menjadi
alternatif yang baik.

Anda mungkin juga menyukai