Anda di halaman 1dari 59

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN

TOPIK

1. KETERAMPILAN 3. TOLERANSI DAN SALING


2. PERTEMANAN MENGHARGAI
BERKOMUNIKASI

4. CINTA, KASIH SAYANG, 6. KOMITMEN JANGKA PANJANG


DAN EKSPRESI CINTA 5. KELUARGA DAN PERSIAPAN PERKAWINAN
1. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
TUJUAN

Remaja memahami dan menerapkan cara


berkomunikasi yang efektif dalam menyampaikan
pendapat dan menolak perilaku berisiko.
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
3 tipe komunikasi:
Penyampaian pesan :

Komunikasi verbal: lisan dan tulisan

Komunikasi non verbal: tulisan,


isyarat, bahasa tubuh, ekspresi Pasif Agresif Asertif
wajah, sandi atau kode, dan juga
intonasi suara. Idealnya tipe komunikasi yang mana ya?

Pola komunikasi asertif:


Mengungkapkan perasaan, pendapat
maupun gagasan secara langsung dan jujur
sesuai dengan yang dirasakan oleh individu
tersebut.
SI AGRESIF

Mempertahankan sikap dan pendapat tanpa mempedulikan orang lain, serta


menginginkan hasil akhirnya sebagai pemenang dari komunikasi yang terjadi.

CIRI
● Terlalu banyak membuat permintaan kepada orang lain.
● Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah DAMPAK
orang lain. ● Menjadi terasing dari orang
● Kontak mata cenderung tegas dan melotot kepada lawan lain, tidak disukai oleh
bicara. lingkungan.
● Bahasa tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau ● Menimbulkan rasa takut dan
mengepalkan tangan. benci pada orang lain.
● Postur tubuh tegang dan cenderung membusungkan ● Lebih banyak menyalahkan
dada. orang lain daripada mencari
● Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi.
tahu akar masalah sendiri.
● Intonasi suara tinggi dan berbicara keras dengan berapi-
api.
SI PASIF
Cenderung menghindari konflik atau konfrontasi dengan lawan bicara, demi menjaga suasana damai dan
tenang. Seringnya akan cenderung mengalah dengan mengorbankan kepentingan pribadi yang mungkin saja
lebih penting daripada hubungan komunikasi tersebut.
CIRI
● Tidak mampu membuat permintaan kepada lawan DAMPAK
bicara atau orang lain. ● Merasa cemas karena hidup terasa
● Cenderung menyimpan keinginan dalam hati dan
di luar kontrol diri.
enggan untuk diungkapkan.
● Tidak mampu berkata “tidak” atau menolak
● Merasa tertekan karena merasa
permintaan orang lain, walau sebenarnya tidak terjebak dan putus asa.
menginginkan permintaan tersebut. ● Kesal (tapi tidak sadar) karena
● Menghindari kontak mata lawan dan tidak mampu kebutuhan tidak terpenuhi.
menatap lawan bicara. ● Sering merasa bingung karena
● Bahasa tubuh gugup, salah tingkah, dan tangan mengabaikan perasaan sendiri.
cenderung berkeringat. ● Tidak akan dewasa (mature) karena
● Postur tubuh cenderung bungkuk, lemah atau masalah nyata tidak pernah
lemas.
teridentifikasikan.
● Muka memerah karena menahan malu atau pucat.
● Berbicara pelan bahkan nyaris tidak terdengar
SI ASERTIF
Manusia efektif. Tidak akan mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi. Begitu pula
sebaliknya, ia tidak akan sembarangan menuruti orang lain. Orang ini akan mengajak lawan bicara
untuk menemukan mendapatkan solusi yang menguntungkan semuanya.
CIRI
● Mampu membuat permintaan kepada orang lain DAMPAK
dengan cara wajar, tanpa menunjukkan sikap kuasa ● Perasaan terhubung dengan orang
atau kata perintah.
lain.
● Mampu menolak permintaan orang lain dengan
sikap wajar, sopan dan tidak menyakiti perasaan
● Mempunyai kendali pada kehidupan
orang lain dan perasaan diri sendiri. pribadi.
● Kontak mata terjadi secara wajar, dengan ● Bersikap dewasa karena mampu
pandangan yang tenang dan pantas. menggarisbawahi isu masalah yang
● Bahasa tubuh luwes, tenang dan wajar dengan aura timbul.
keakraban. ● Membangun suasana respek bagi
● Postur tubuh tegap, tenang dan rileks. orang lain untuk tetap tumbuh dan
● Muka tampak berseri-seri, penuh senyuman dan dewasa.
ekspresi wajar.
● Berbicara dengan intonasi sedang, volume suara
cukup, dan terasa lemah lembut.
Kesimpulan dan Refleksi

Penting bagi remaja untuk


menguasai teknik komunikasi
asertif
2. PERTEMANAN
TUJUAN

Remaja mampu mengidentifikasi nilai-nilai positif, sehingga


mampu mengambil keputusan yang sehat dan bertanggung
jawab terkait kesehatan reproduksi
PERTEMANAN

Sumber
emosi

Fungsi Landasan
Sumber terjalin
kognitif teman hubungan
lainnya yang
sebaya harmonis

Mendapat
/meningkatkan
keterampilan
sosial
PERTEMANAN SEHAT

Bisa berbicara terbuka dan jujur. Saling berbagi dalam banyak hal,
Hal ini memberikan kemampuan termasuk persoalan yang bersifat
untuk peka pada kekuatan, pribadi. Persahabatan dapat
kelemahan, kebutuhan, dan memberikan kesempatan bagi kita
keinginan orang lain. untuk menggali dan mengenali diri
sendiri.

Kepekaan dari pertemanan sehat dapat


Sikap positif yang ada pada kita seperti
meningkatkan rasa empati atau dapat
disiplin, rajin belajar, patuh pada orang tua,
merasakan apa yang dirasakan orang
bisa ditiru atau diikuti oleh sahabat maupun
lain. Merasa memperoleh dukungan,
sebaliknya. Kalau kita melakukan hal baik,
termasuk saat kita sedang bermasalah
akan terlihat baik di mata teman.
atau mengalami stres.
PERTEMANAN SEHAT

Manfaat yang kita dapat dengan melakukan hubungan interpersonal dengan orang lain adalah
dukungan sosial dan rasa nyaman dengan lingkungan. Dukungan sosial perlu dimiliki karena
individu yang merasa terintegrasi dengan lingkungan sosialnya akan berdampak positif pada
kesehatan fisik maupun psikologisnya, termasuk kesehatan reproduksi (Stroebe dan Stroebe, 1997
dalam Hewstrone, Fincham dan Foster, 2005)

Hubungan yang sehat adalah hubungan yang memiliki karakteristik


komunikasi yang terbuka, tingginya tingkat kepercayaan satu sama lain, dan
pasangan yang usianya relatif dekat atau tidak jauh berbeda (Sorensen,
2007).

Hubungan yang sehat dapat membantu individu untuk membentuk identitasnya,


mengembangkan keterampilan interpersonal dan mendapatkan dukungan
emosional.
PERTEMANAN TIDAK SEHAT / TOXIC

Hubungan yang tidak sehat adalah Berteman karena ingin diakui


hubungan yang lebih banyak atau diterima hingga kadang
dampak negatif didapatkan melakukan hal-hal yang kurang
dibandingkan dampak positif. nyaman bagi diri kita sendiri.

Suka terbawa tren.


Kadang karena terlalu sering bersama
Kalau teman lain membeli barang
teman, kita jadi tidak punya cukup
yang tidak kita butuhkan misalnya,
waktu untuk melakukan hal-hal lain
terkadang kita pun tidak mau kalah
yang menarik termasuk jadi jarang
dan ingin mengikutinya
ketemu keluarga.
Lanjutan..PERTEMANAN TIDAK SEHAT (TOXIC)

Adanya perasaan takut contohnya ketika seseorang selalu memikirkan hal yang
harus dilakukan apabila berada di dekat orang yang ditakutinya. Seseorang
menjadi selalu merasa hati-hati dengan ucapan dan tindakannya.

Ada perasaan tidak berharga contohnya seperti sering direndahkan, dianggap


tidak mampu dan tidak menghargai pendapat.

Adanya perilaku kasar atau mengancam, contohnya mengancam akan


menyakiti, atau menghancurkan barang orang lain, mengancam untuk tidak
diajak atau ditinggalkan.

Adanya perilaku mengontrol. Misalnya salah seorang dalam hubungan tersebut


selalu menentukan apa yang akan dilakukan bersama, menyuruh atau memaksa
orang lain untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan.
Ciri-ciri perilaku yang ada dalam hubungan yang tidak sehat
(toxic behavior)

• Tidak merasa bahagia dan sedih • Bersikap manipulatif


berkepanjangan • Salah satu pihak selalu mengikuti
• Sulit berkomunikasi, menyampaikan kemauan pasangan/pihak lain
pendapat pada pihak lain • Menolak menyelesaikan masalah
• Ada pihak yang lebih mendominasi, yang terjadi
mengontrol • Tidak mau memaafkan
• Sulit menjadi diri sendiri • Tidak mau mengakui kesalahan
• Adanya bentuk kekerasan dalam • Selalu menyalahkan orang lain
hubungan (kekerasan verbal, • Selalu dicurigai dan dikekang
emosional, fisik, atau bahkan seksual) (posesif)
• Membatasi pergaulan
Pemahaman mengenai
hubungan yang sehat,
Setiap individu, perlu Relasi ini tidak hanya adalah bekal untuk dapat
menyadari dampak dengan teman sebaya, menghindari hubungan
sebuah relasi yang namun dapat juga dengan yang tidak sehat, menjaga
dibangun dengan orang orang-orang disekitar diri agar tidak menjadi
lain kepadanya dirinya. seperti keluarga, saudara, pelaku yang menyebabkan
dan lain-lain. suatu relasi menjadi tidak
sehat.
Proses ini dimulai dari diri
sendiri.
Catatan:

Ciri-ciri mengenai hubungan yang tidak sehat perlu dipahami oleh kita,
sehingga mereka dapat mengidentifikasi jika kita mengalaminya.

Segera melaporkan kepada orang tua, guru atau pihak yang lebih
berwenang jika hal tersebut terjadi untuk mencegah hal-hal yang dapat
membahayakan keselamatan.
GAMES: YUK MAPPING HUBUNGAN

Siapkan kertas dan alat tulis

Tuliskan nama beberapa temanmu

Nilai hubungan kamu, apakah termasuk ke dalam hubungan:


a) sehat
b) cenderung sehat
c) cenderung tidak sehat
d) Toxic
Pada hubungan yang sehat dan cenderung sehat, mengapa hubungan tersebut
bisa positif?

Pada hubungan yang toxic dan cenderung tidak sehat, apa yang bisa dilakukan
dalam segi komunikasi?
Kesimpulan dan Refleksi

1. REMAJA ADALAH MASA PENTING UNTUK


MEMBENTUK PERTEMANAN YANG SEHAT

2. PERTEMANAN TIDAK SEHAT HARUS


DIHINDARI
3. TOLERANSI DAN SALING MENGHARGAI
TUJUAN

1. Remaja memahami toleransi dan saling


menghargai

2. Remaja memahami sikap toleransi dan saling


menghargai dalam menghadapi perundungan,
stigma dan diskriminasi
TOLERANSI

TOLERANSI adalah kunci untuk pergaulan yang sehat dan saling menghargai. Menerima perbedaan
antara setiap manusia sebagai hal yang wajar, dan tidak melanggar hak asasi manusia lain.

Semua manusia adalah setara, apapun jenis kelaminnya, warna kulit, suku, agama, pekerjaan,
pendidikan, maupun status kesehatannya (HIV+, disable/berkebutuhan khusus/spesial)

Menghargai orang lain = cermin kecerdasan moral


STIGMA

Stigma adalah sikap negatif yang Stigma juga bisa diartikan sebagai
terkait dengan keyakinan atau “label” untuk orang-orang yang tidak
pengetahuan seseorang. dikehendaki.

Stigma sosial adalah tidak diterimanya


seseorang pada suatu kelompok karena Stigma bisa merujuk ke jenis kelamin, suku,
kepercayaan bahwa orang tersebut status kesehatan, warna kulit
melawan norma yang ada.
DISKRIMINASI

Stigma yang ada dalam Diskriminasi terjadi ketika Diskriminasi adalah tindakan
pandangan-pandangan negatif yang memperlakukan satu
masyarakat dapat
mendorong orang atau lembaga orang atau satu kelompok
menimbulkan untuk memperlakukan seseorang secara kurang adil atau
diskriminasi. secara tidak adil yang didasarkan kurang baik daripada orang
pada prasangka mereka atau kelompok yang lain

Ketika seseorang diperlakukan tidak


Seseorang yang menjadi subyek adil karena identitasnya disebut
dari penolakan sosial karena dengan diskriminasi. Diskriminasi
karakteristik atau pilihannya terjadi dalam keluarga, sekolah,
disebut dengan stigma. tempat kerja, masyarakat dan
lingkungan sosial yang lebih luas.
Mengapa kita perlu bersama-sama menghilangkan
stigma dan diskriminasi?
Stigma dan diskriminasi membuat remaja yang menjadi korban
maupun keluarganya merasa takut atau malu untuk mengakui dan
mencari bantuan. Mereka tidak mau pergi untuk mencari informasi
dan bantuan lebih lanjut

Stigma dan diskriminasi membuat pencegahan risiko reproduksi


misalnya HIV AIDS tidak efektif. Karena korban dianggap
kelompok tertentu sehingga kelompok lain merasa dirinya aman

Stigma dan diskriminasi menutup akses remaja yang menjadi


korban untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan.
Stigma dan diskriminasi bisa dilawan dengan melakukan
advokasi dalam bentuk diskusi, dialog dan mengkampanyekan
dukungan bagi korban termasuk mendidik masyarakat
memahami situasi dan dampak stigma serta diskriminasi
terhadap seseorang.
Kesimpulan dan Refleksi

1. SETIAP ORANG ADALAH UNIK

2. REMAJA HARUS MEMILIKI TOLERANSI


DENGAN BERTEMAN TANPA MEMBEDAKAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TIAP
ORANG

3. JAUHI STIGMA DAN DISKRIMINASI UNTUK


MENCIPTAKAN KEHIDUPAN AMAN, TENTRAM
DAN INDAH
4. CINTA, KASIH SAYANG, DAN EKSPRESI CINTA
TUJUAN

1. Remaja memahami makna cinta, ekspresi cinta

2. Remaja mampu mengelola cinta, dan ekspresi kearah hal


yang positif dan mampu mengelola pengaruh negatif.
CINTA KASIH SAYANG DAN EKSPRESI CINTA

CINTA adalah emosi sangat umum yang muncul ketika remaja

Sebagian besar orang mendapatkan pengalaman pertama “jatuh cinta” secara


romantis pada usia remaja.

Pengalaman cinta di usia remaja akan terasa INTENSIF


karena hadir di masa pubertas

Pada saat “jatuh cinta” remaja mengalami perubahan dan


gejolak emosi yang sangat beragam yang disebabkan oleh
hal-hal yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
UNSUR ATAU ELEMEN CINTA ADALAH:

Peduli (care):
peduli terhadap keselamatan dan kebahagiaan
orang yang dicintai

Tanggungjawab (responsibility):
tanggung jawab, menjaga dan melindungi
orang yang dicintai

Menghargai (respect):
menghargai dan menghormati Cintai diri sendiri sebelum
mencintai orang lain.
Pemahaman (knowledge):
Ada alasan yang kita sadari dan pahami dalam
mencintai, bukan hanya karena hal yang Apakah kamu sudah
bersifat fisik namun juga psikologis dan menerapkan 4 elemen cinta
emosional terhadap diri kamu sendiri?
Bentuk-bentuk cinta:

Tuhan

Romantis
& Orang tua
berdasar dan anak
nafsu
Cinta kepada
diri sendiri

Teman & Binatang


sesama peliharaan
DAMPAK CINTA

Dampak Cinta Positif

• Memberikan semangat dan motivasi


untuk meraih cita-cita
• Menjadi lebih peduli terhadap diri
sendiri dan orang lain
• Sehat fisik dan jiwa, tidak mudah sakit
DAMPAK CINTA

Dampak Cinta yang Negatif

Cinta semu: terjadi ketika ia sangat menyukai seorang idola


atau selebritas, sehingga segala hal mengenai idola tersebut
ingin ditiru.

Mencintai secara berlebihan


• Mencintai secara berlebihan dapat membuat seseorang
menjadi ketergantungan, misalnya diekspresikan dengan
“aku tak bisa hidup tanpamu”.
• Merasa memiliki hingga mengatur hidup orang yang dia
cintai.
• Rentan terkena masalah kejiwaan bila tidak diekspresikan
dengan sehat
BAHASA CINTA / LOVE LANGUAGE

Cari tahu Bahasa cinta kamu untuk bisa memahami diri sendiri lebih baik

Setiap orang memiliki Bahasa cinta • Waktu berkualitas (quality


yang berbeda time) : mengobrol panjang,
menonton film Bersama,
• Kata-kata dukungan (word of berolahraga Bersama, mancing
affirmation): kamu hebat, kamu bareng, nyuci sepatu bareng,
pintar hiking
• Pelayanan (acts of service) : • Sentuhan fisik (physical touch)
memasak masakan kesukaan, : mendapatkan sentuhan fisik
membersihkan rumah untuk
ortu, antar jemput
• Memberikan kado : berbagai
hadiah atau bingkisan
PERMAINAN

BAHASA CINTA
1. Mari merefleksikan bahasa cinta dirimu kepada salah satu
anggota keluarga
2. Mari menggambar di secarik kertas, gambarkan bahasa cinta
mu kepada salah satu anggota keluarga
3. Mari tuliskan dan jelaskan apakah selama ini pernah
menunjukan bahasa cinta ke diri sendiri atau kepada salah
satu anggota keluarga ke dalam sebuah paragraph.
4. Mari bacakan
DAMPAK EKSPRESI CINTA YANG NEGATIF

Putus
sekolah

Tertular IMS Perkawinan


dan HIV Anak

Kehamilan KDRT
remaja
Hubungan
seksual
yang tidak
aman
Kesimpulan dan Refleksi

▪ CINTAIDAN SAYANGI DIRI SENDIRI


SEBELUM MENCINTAI ORANG LAIN

▪ TANAMKAN CINTA YANG POSITIF UNTUK


DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
5. KELUARGA
TUJUAN

1. Remaja memahami dukungan keluarga dalam permasalahan


kesehatan reproduksi

2. Remaja mampu meminta dukungan keluarga dalam menghadapi


permasalahan kesehatan reproduksi.
KELUARGA

Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Delapan tugas pokok keluarga

1. Pemeliharaan fisik dan kesehatan para anggota keluarga


2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggota keluarga
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

Fungsi Agama Fungsi Cinta kasih


Keluarga adalah tempat pertama Kasih sayang merupakan komponen
seorang remaja mengenal agama. dasar yang utama dalam proses
pembentukan karakter atau akhlak anak.

Fungsi Sosial Budaya


Fungsi keluarga yang memiliki peran
penting untuk menanamkan pola
tingkah laku berhubungan dengan Fungsi Reproduksi
orang lain (sosialisasi). Keluarga berfungsi mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga, seksualitas yang sehat dan
Fungsi Perlindungan berkualitas, pendidikan seksualitas bagi
Keluarga mempunyai fungsi sebagai anak
tempat berlindung bagi anggota
keluarganya dalam memberikan
kebenaran dan keteladanan kepada
anak dan keturunannya
…Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
Fungsi Sosial dan Pendidikan

Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat untuk
mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta
berkomunikasi secara baik dan sehat.

Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi bermakna bahwa keluarga sebagai tempat membina dan menanamkan
nilai-nilai keuangan keluarga dan perencanaan keuangan keluarga sehingga terwujud
keluarga sejahtera.

Fungsi Pembinaan Lingkungan

Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di


sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan
makro.
Cara remaja untuk meningkatkan kualitas
hubungan dengan orang tua:

1. Berkomunikasi secara ASERTIF


2. Terbuka dan menjadikan orang tua sebagai rujukan
informasi
3. Mungkin sebagian orang tua tidak bisa dan terbiasa
mengungkapkan kasih sayang. Namun ingatlah
konsep “bahasa cinta”
Kesimpulan dan Refleksi

• HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH


KELUARGA

• PERWUJUDAN CINTA ADALAH EMPATI, KERJA


SAMA, KEPEDULIAN DAN SALING
MENGHARGAI.
6. KOMITMEN JANGKA PANJANG DAN PERSIAPAN
PERKAWINAN
TUJUAN

1. Remaja memahami arti komitmen


2. Remaja memahami persiapan perkawinan
KOMITMEN JANGKA PANJANG DAN PERSIAPAN PERKAWINAN

• Komitmen adalah suatu keadaan dimana


seseorang membuat perjanjian (keterikatan),
baik kepada diri sendiri maupun kepada orang
lain yang tercermin dalam tindakan/ perilaku
tertentu yang dilakukan secara sukarela maupun
terpaksa.

• Komitmen adalah suatu bentuk kewajiban yang


mengikat seseorang dengan sesuatu, baik itu diri
sendiri maupun orang lain, tindakan tertentu,
atau hal tertentu
Ciri-ciri Komitmen

Komitmen di dalam diri seseorang timbul karena adanya rasa tanggung jawab
terhadap sesuatu.

Adanya perjanjian yang Terdapat tujuan atau goal tertentu


disepakati, baik terhadap diri yang ingin dicapai setelah
sendiri maupun terhadap pihak melaksanakan komitmen.
lain.

Semua pihak yang terlibat dalam Adanya kesetiaan (loyalitas) dari


suatu komitmen harus semua pihak terhadap tujuan yang
bertanggung jawab dengan isi ingin dicapai.
perjanjian.
Contoh bentuk komitmen

• Komitmen Terhadap Diri Sendiri


Bentuk komitmen yang berlandaskan adanya keinginan dari diri sendiri untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik. Misalnya, seseorang berkomitmen untuk melakukan gaya hidup
sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga. Hasil akhir yang ingin
dicapai dari komitmen ini adalah tubuh yang lebih sehat dan berat badan yang ideal.

• Komitmen Terhadap Keluarga


Bentuk komitmen yang berasal dari diri seseorang terhadap keluarganya. Artinya,
seseorang tidak hanya mementingkan dirinya tapi juga bertanggungjawab terhadap
keluarganya. Misalnya seseorang seorang anak yang berkomitmen pada keluarganya untuk
berusaha mendapatkan nilai terbaik di sekolah.

• Komitmen Dalam Hubungan


Semua hubungan manusia membutuhkan komitmen guna mempertahankan hubungan
tersebut. Misalnya hubungan persahabatan, komitmen dalam perkawinan dan lain-lain.
PERSIAPAN PERKAWINAN
Perkawinan = komitmen jangka panjang.
Perlu persiapan MATANG: fisik, jiwa, mental, ekonomi

• BKKBN merekomendasikan usia yang


Undang-undang tahun No.16 tahun 2019 lebih baik adalah 25 tahun untuk laki-
tentang perubahan undang-undang No.1 laki dan 21 tahun untuk perempuan.
tahun 1974 = usia minimum perkawinan
adalah 19 tahun • Dengan persiapan yang baik,
diharapkan pasangan yang menikah
dapat membangun rumah tangga yang
sejahtera dan sehat, terutama untuk
dapat melahirkan dan membesarkan
anak-anaknya dalam lingkungan dan
kondisi keluarga yang baik .
PERSIAPAN: PENDIDIKAN PRANIKAH

• Untuk mempersiapkan pernikahan, seorang individu harus mengikuti


pendidikan pra nikah.

• Pendidikan pra nikah merupakan sebuah proses atau upaya untuk


memberikan perubahan atau transformasi pengetahuan, nilai-nilai
serta keterampilan yang lebih baik mengenai pernikahan, sebelum
pernikahan itu sendiri dilakukan terhadap calon mempelai.
PERSIAPAN: CHECKLIST

Kesiapan Usia Kesiapan Fisik

Kesiapan Finansial Kesiapan Mental

Kesiapan Sosial
Kesiapan Emosi
PERSIAPAN: KESEHATAN

1. Pemeriksaan Kesehatan: Penting dilakukan untuk mempersiapkan calon orang tua


yang dapat melahirkan generasi penerus yang sehat. Jenis pemeriksaan:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan kesehatan jiwa
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Pemeriksaan laboratorium

2. Persiapan Gizi
- Setiap catin perempuan dianjurkan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang
mengandung zat besi dan asam folat seminggu sekali
- Agar tubuh sehat makan makanan sesuai dengan gizi seimbang

3. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi


Lebih lengkap dapat dilihat di bagian 4. Masalah kesehatan reproduksi
Kesimpulan dan Refleksi

▪ PERKAWINAN ADALAH KOMITMEN JANGKA


PANJANG

▪ UNTUK MEMBANGUN KELUARGA PERLU


PERSIAPAN YANG MATANG DARI FISIK, JIWA,
MENTAL DAN EKONOMI DENGAN PENUH
TANGGUNG JAWAB.

Anda mungkin juga menyukai