Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JenisUjian : UTS/UAS/UPM *)

(UNINDRA) Nama : Octa Riyani

FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20227270092

SEMESTER GASAL T.A.2022/2023 Program Studi : Pendidikan MIPA

Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Kognitif
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104 Kelas/Semester : RA/1a/1b/1c/2n/2o *)/Semester 1
Dosen : Dr. Rina Hidayati Pratiwi

Ket: *) Coret/hilangkan yang tidakperlu

Jelaskan pertanyaan berikut berdasarkan bahasa pemahaman Anda. Jika ada acuan atau sumber
pustakanya, jangan lupa cantumkan sumber pustakanya!

(Pilihlah 3 dari 5 pertanyaan berikut), jawaban setiap pertanyaan minimal 1 halaman

1. Perkembangan Kognitif.
Kemampuan kognitif ialah keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan
tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks.

Jawab :

a. Bagaimana kemampuan kognitif dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran bagi


siswa di sekolah?
Kemampuan kognitif adalah keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan
tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Struktur kognitif yang ada
pada seorang anak sangat cepat, seperti: mereka akan lebih cepat menangkap dan mengingat
sesuatu yang nyata baginya. Aspek kognitif anak merupakan salah satu aspek psikologis yang
sangat perlu dipahami dan dihayati oleh seorang pendidik karena hakikat pembelajaran yang
diselenggarakan pendidik harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak.
Sistem kognitif itu sendiri adalah perangkat pengolah yang kompleks pada manusia yang
mampu memperoleh, melestarikan, memproses dan mentransmisikan informasi.
Perkembangan kognitif berfokus pada keterampilan berpikir, termasuk belajar, pemecahan
masalah, rasional, dan mengingat. Perkembangan keterampilan kognitif berhubungan secara
langsung dengan perkembangan keterampilan lainnya, termasuk komunikasi, motorik, sosial,
emosi, dan keterampilan adaptif. Dengan kata lain kemampuan kognisi individu akan
meningkat secara bertahap sejak lahir melalui interaksi anak dengan lingkungannya. Siswa
merupakan objek yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, sehingga
perkembangan kognitif sangat menentukan keberhasilan siswa di sekolah. Sebagaimana
menurut Zainiyati (2017) bahwa sejak awal taksonomi koginitif pada tujuan pendidikan
dirancang untuk memudahkan proses perancangan evaluasi pembelajaran.
Pada masa anak, peningkatan perkembangan kognitif sangatlah cepat, dimana anak lebih
cepat menangkap dan mengingat sesuatu yang terlihat jelas baginya. Struktur kognitif umum
yang memengaruhi semua pemikiran anak merupakan tahap perwakilan pemahaman anak
tentang realitas pada masa itu. Anak biasanya berperan aktif dalam perkembangan diri mereka
sendiri, dimana mereka mencari pengalaman baru dan mencoba untuk memahami apa yang
mereka lihat dan dengar, dan bekerja secara aktif untuk memahami perbedaan antara informasi
baru dan apa yang sebelumnya mereka yakini benar. Namun pada pembelajaran ilmu sosial,
anak mengalami hambatan dalam menangkap pelajarannya. Hal ini karena pelajaran ilmu
sosial merupakan sebuah pelajaran yang abstrak yang belum dapat dipahami oleh anak.
Padalahal Berdasarkan model arsitektur kognitif yang mendasari fenomena pembelajaran
bahwa kemampuan kognisi dapat didefinisikan sebagai pemerolehan dan penginterpretasian
informasi untuk jangka pendek dan pada jangka panjang dapat dilihat sebagai fungsi adaptif
dari manusia ke lingkungan budaya, sosial dan emosional.
Sumber : Basri Hasan dalam jurnal. Kemampuan Kognitif dalam Meningkatkan
Efektivitas Pembelajaran Ilmu Sosial Bagi Siswa Sekolah Dasar. Purwakarta.

b. Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa di sekolah?


Perbedaan mendasar dari manusia dengan hewan adalah kemampuannya dalam
menggunakan otak dengan maksimal. Hewan memang dibekali otak, tapi tidak seperti
manusia yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
otak. Potensi inilah yang banyak disebut dengan kemampuan kognitif. Secara umum kognitif
bisa diartikan sebagai kemampuan dalam mengembangkan potensi akal. Ada beberapa poin
yang menjadi tahapan dalam kemampuan kognitif ini. Antara lain pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Menariknya, kemampuan kognitif adalah sesuatu
yang bisa dikembangkan dan dilatih. Baik oleh seorang anak balita, maupun bagi mereka yang
sudah dewasa. Berikut ini 6 beberapa cara efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif.
a. Latih Ingatan Anda
Otak bisa dibilang mirip dengan otot pada tubuh manusia. Jika mendapat
latihan yang bagus dan tepat, maka otak pun akan kuat. Layaknya otot yang sering
mendapat latihan beban sehingga terlihat kekar dan kuat. Cara pertama adalah dengan
melatih ingatan Anda. Namun, tentu saja bukan latihan yang biasa-biasa saja. Langkah
yang dilakukan Nelson Dellis, juara lomba mengingat di Amerika Serikat, bisa Anda
tiru. Menurut Dellis, untuk bisa mudah mengingat banyak hal Anda harus mengubah
potongan informasi membosankan menjadi sesuatu yang lebih kreatif dan menarik.
Pastikan semua potongan informasi tersebut membentuk sebuah bayangan benda.
Kemudian letakkan bayangan benda tersebut di sebuah tempat yang Anda sukai atau
mudah mengingatnya. Sebagai contoh, Anda berkenalan dengan beberapa orang baru
dalam waktu singkat. Untuk memudahkan mengingat nama-nama mereka, ubahlah
sosok mereka dengan sesuatu yang mudah Anda ingat.
b. Lakukan Olahraga
Cara meningkatkan kemampuan kognitif berikutnya terlihat sederhana, yaitu
berolahraga. Namun, berolahraga sudah tak terbantahkan menjadi salah satu cara
efektif untuk menjalani pola hidup sehat. Ketika tubuh Anda sehat dan bugar, maka sisi
kognitif Anda pun bisa terjaga kondisinya.
c. Coba Meditasi
Meditasi merupakan cara yang banyak digunakan untuk Anda yang ingin
melatih pikiran dan bereaksi dengan kehidupan Anda. Meditasi banyak dipilih karena
punya kemampuan untuk menurunkan tingkat stres dari persoalan kehidupan yang
Anda hadapi. Dalam sebuah riset ditemukan pula manfaat lain dari meditasi. Latihan
meditasi yang rutin dilakukan mampu mengubah fisik otak Anda. Termasuk untuk
mencegah penurunan kemampuan otak akibat usia yang terus bertambah.
d. Baca Buku
Ingin bisa mengembangkan kemampuan kognitif? Rajinlah membaca buku.
Seseorang yang rajin membaca buku secara langsung melatih kemampuan otak.
Membaca buku akan menjauhkan Anda dari kepikunan. Memang, di era digital seperti
saat ini, membaca buku menjadi sebuah hal yang sulit ditemukan dan dilakukan.
Masyarakat lebih mudah mendapat informasi dari internet atau televisi. Sehingga
membaca buku menjadi sebuah kebiasaan yang makin ditinggalkan.
e. Tidur Malam yang Cukup
Inilah alasan utama kenapa membaca buku sebelum tidur lebih baik dibanding
memelototi gadget Anda. Untuk bisa meningkatkan kemampuan kognitif, Anda harus
memiliki tidur malam yang mencukupi. Tidur yang cukup akan membuat Anda punya
pikiran yang lebih tajam saat bangun keesokan harinya. Ibarat gadget yang butuh
direstart ketika memory sudah banyak terpakai, tidur pun punya fungsi seperti itu bagi
tubuh dan otak Anda. Setelah terpakai seharian untuk berpikir, otak butuh istirahat.
Dan tidur tak hanya mengistirahatkan tubuh, tapi juga otak Anda.
f. Kelola Stres
Mengelola stres juga merupakan cara yang harus Anda lakukan untuk bisa
menaikkan kemampuan kognitif. Dan ini bukanlah hal yang mustahil dilakukan.
Bahkan sangat mungkin untuk dilakukan. Ketika Anda stres maka kemampuan kognitif
secara otomatis akan menurun. Bahkan ketika seseorang sudah tidak bisa lagi
mengendalikan stres, dia sangat bisa mengalami disfungsi kognitif. Stres hanya akan
membuat mood Anda menurun. Bahkan bisa memicu munculnya depresi. Sehingga
Anda pun akan kesulitan untuk mengingat sesuatu hal yang sebenarnya mudah diingat.
g. Konsumsi Makanan yang Menyehatkan Otak
Meningkatkan kemampuan kognitif juga bisa dibantu dengan mengonsumsi
makanan yang tepat. Ada banyak jenis makanan yang punya manfaat besar bagi otak.

Agar pelaksanaan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM), salah satu solusinya adalah dengan metode pembelajaran, diantaranya dengan
menggunakan metode resitasi, simulasi dan pengoptimalan media pembelajaran. Metode
simulasi berarti tiruan atau perbuatan yang bersifat pura-pura saja, sebagai metode mengajar,
simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menggambarkan keadaan sebenarnya).
Sedangkan metode resitasi, dapat pula disamakan dengan metode pemberian tugas,sering
disebut juga pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya metode ini lebih luas dari pekerjaan
rumah saja karena siswa dalam belajar tidak hanya dirumah, mungkin dilabolatorium,
dihalaman rumah, diperpustakaan, atau tempattempat lain. Menurut Syaiful Sagala metode
resitasi adalah cara penyajian dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan
kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya.
Sumber : Jurnal, Usmaidar, Hilwa Salsa Sabila, dan Badar 2022, Upaya Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Siswa Melalui Metode Resitasi Dan Simulasi Di Kelas VIII MTs
Yaspen Muslim Langkat, STAI Jam’iyah Mahmudiyah Tanjung Pura Langkat.

c. Bagaimanacara menstimulasi atau memberi rangsangan perkembangan kognitif seorang


anak? (dikaitkan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik bapak ibu)
Banyak sekali kegiatan yang menunjang perkembangan kognitif anak. Setiap orang tua
pasti menginginkan si kecil tumbuh menjadi anak yang yang cerdas. Dan setiap anak pasti
mempunyai kemampuannya sendiri-sendiri. Baik dalam kemampuan menangkap, menendang,
melempar dan sebagainya. Lalu bagaimana caranya agar kemampuan si anak terstimulasi.
berikut beberapa cara, agar kemampuan anak terstimulasi.
1. Belajar sambil bermain
Misal bermain puzzle, bermain puzzle dapat merangsang otak anak. anak akan
lebih aktif dalam berfikir. Anak akan berfikir bagaimana caranya menyusun, membentuk
menjadi sesuatu seperti apa yang diinginkan. Sebenarnya banyak sekali macam-macam
dan bentuk-bentuk puzzle yang dapat menarik perhatian anak. Sehingga anak lebih
semangat untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya.
2. Bernyanyi atau bermain alat musik
Alat musik juga dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dengan
alat musik anak dapat memahami irama dan ketukan. Anak juga akan lebih semangat
karena nada yang keluar dari alat musik, bahkan terkadang anak juga ikut bernyanyi.
3. Bermain Peran
Dengan bermain peran, anak akan lebih mengetahui berbagai karakter. Anak juga
mampu belajar kosa kata dari bermain peran dan juga anak akan lebih aktif dalam berfikir.
4. Makanan yang sehat
Makanan yang sehat dan bergizi juga penting untuk tumbuh kembang si kecil,
terutama perkembangan kognitif sang anak. Kita sebagai orang tua sebaiknya memberikan
dan memperhatikan makanan yang akan dimakan oleh dikecilkan.
2. Sensasi, Persepsi, danAtensi.
a. Berdasarkan teori-teori yang terkait dengan sensasi, persepsi, dan atensi. Bagaimana
cara Anda sebagai pendidik menganalisis faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
siswa pada bidang studi yang Bapak/Ibu ampu ditinjau dari aspek psikologi kognitif dan
bagaimana upaya atau langkah-langkah dalam menangani siswa yang mengalami
kesulitan belajar? (dikaitkan dengan kondisi pembelajaran saat ini).
Kesulitan belajar dilihat dari kondisi pendidikan di Indonesia. Masih banyak kasus
gangguan pembelajaran yang terjadi baik di kota maupun di daerah-daerah di pedesaan. Hal
ini dikarenakan masih banyak yang belum mengetahui pengertian kesulitan belajar.
Pemahaman mengenai penyebab kesulitan belajar pada anak diharapkan mampu memberi
gambaran bagi guru/orangtua untuk menghadapi kasus kesulitan belajar. Berbicara mengenai
pemahaman, pemahaman mengenai kesulitan belajar di Indonesia masih tergolong rendah.
Beberapa kasus yang terjadi adalah guru/orangtua yang menyimpulkan bahwa anak kelas 3
yang belum bisa membaca berarti dia tidak pandai.
Penyebab timbulnya atau munculnya kesulitan belajar pada siswa tidak serta merta
dikarenakan tingkat inteligensinya yang rendah. Ada beberapa penyebab lain yang dapat
memunculkan atau mengakibatkan siswa mengalami kesulitan belajar, penyebab kesulitan
belajar tersebut meliputi:
1. Tidak sempurnanya fungsi otak
Sebagian siswa yang mengalami kesulitan membaca (disleksia), berdasarkan hasil
rogsen fungsi kerja otak atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) menunjukan terdapat
masalah pada otak sebelah kiri. Dimana otak sebelah kiri memiliki fungsi terkait dengan
pengolahan dan pemproduksi bahasa. Sehingga siswa akan mengalami kesulitan
mengingat bentuk huruf, kesulitan dalam mengucapkan suku kata, tidak bias membedakan
huruf ‘b’ dan ‘d’, ataupun tidak mampu memahami struktur bahasa. Namun, para ahli
masih memperdebatkan hasil penelitian terkait ketidakberfungsian otak dengan penyebab
kesulitan belajar yang dialami siswa.
2. Faktor genetika
Ada beberapa penelitian menyebutkan bahwa keluarga dengan ayah, ibu atau
saudara kandung yang memiliki kesulitan belajar seperti matematis, maka anak atau
saudara kandung selanjutnya dalam keluarga tersebut akan memiliki prevalensi risiko 35%
hingga 45% untuk mengalami kesulitan belajar yang sama.
3. Pola asuh
Ahli lain menyangkal penyebab kesulitan belajar dikarenakan faktor genetika. Para
ahli ini menyakini bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa merupakan hasil pola asuh
orangtua. Dimana orangtua yang memiliki kesulitan belajar akan mentransfer kesulitan
belajar yang sama pada anak melalui interaksi pola asuh. Contohnya, orangtua yang
memiliki kesulitan dalam membaca maka secara langsung atau tidak akan melafalkan
huruf dengan tidak jelas pada anak, atau orangtua tidak dapat mengeja dengan tepat
sehingga anak mendapatkan pemahaman yang salah terkait membaca ataupun pengucapan
huruf dan kata.
4. Konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan zat kimia terlarang / narkoba
Kedua barang tersebut mengandung zat yang dapat mengganggu dan merusak
perkembangan otak pada bayi dan menjadi penyebab kesulitan belajar kelak ketika sudah
memasuki usia wajib belajar. Sehingga mengonsumsi alkohol dan zat kimia terlarang pada
ibu yang sedang hamil dengan kadar rendah akan berisiko anak memiliki gangguan atau
kesulitan belajar. Konsumsi alkohol dan zat kimia terlarang pada tingkat tinggi akan
berisiko anak akan mengalami retardasi mental.
5. Kelahiran premature
Kelahiran premature dapat menjadi sebab seseorang memiliki kesulitan belajar,
karena pada bayi yang lahir premature dimungkinkan ada organ-organ yang belum
sempurna. Salah satunya perkembangan otak yang belum sempurna.

6. Ibu yang mengidap virus HIV AIDS


Virus HIV AIDS dapat menyebabkan kerusakan neurologis atau kerusakan fungsi
otak pada bayi. Oleh karena itu, bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengidap AIDS
berisiko memiliki kesulitan belajar. Setelah kita mengetahui beberapa kemungkinan
penyebab seorang anak atau siswa dapat memiliki kesulitan belajar yang menjadi
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana orangtua atau guru dapat mendeteksi apakah
siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak? Karena cukup sulit bagi orangtua ataupun
guru untuk membedakan anak dengan kesulitan belajar dan anak yang tidak dengan
kesulitan belajar

Sumber : Halopsikolog.com, 6 Penyebab Kesulitan Belajar pada Anak


b. Terkait kondisi pembelajaran di era new normal yang masih berkembang saat ini yaitu
pembelajaran blended, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam
menanggapi kondisi tersebut. Lalu apakah ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan
self awareness setiap individu terutama peserta didik terhadap kondisi saat ini?
Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang diperuntukkan bagi semua orang
tanpa memandang apapun, bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Pendidikan masyarakat
mencakup pendidikan formal, informal, dan non-formal. Sebagai contoh pendidikan formal itu
merupakan sekolah, non-formal itu seperti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat),
pelatihan, kursus dan lainnya, sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi
di keluarga dan masyarakat. Pendidikan masyarakat tentunya sangat berkaitan erat dengan
masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai elemen atau unsur masyarakat. Berbagai
elemen atau unsur tersebut akan saling berhubungan atau berinteraksi. Tentunya perlu adanya
kesadaran dari masing-masing unsur masyarakat tersebut agar semua hubungan yang terjadi
berjalan dengan baik. Dimulai dari dalam individu masing-masing. Maka dari itu,
diperlukannya kesadaran diri atau self-awareness. Kesadaran diri akan membuat seseorang
lebih memahami posisinya di dalam masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut maka definisi kesadaran diri adalah kesadaran untuk berusaha
lebih memperhatikan pikiran, perilaku, perkataan, dan perasaan seseorang. Dengan kata lain,
kesadaran diri adalah sikap untuk mengenali dan memahami diri sendiri. Berdasarkan artikel
yang berjudul "Self-awareness, Perspective-taking, and Egocentrism" yang ditulis oleh
Scaffidi Abbate et al. tahun 2016, kesadaran diri akan mempengaruhi cara pandang seseorang
dan terhindar dari sifat egosentris. Egosentris sendiri merupakan ketidakmampuan untuk
melihat sudut pandang orang lain dalam melihat suatu masalah dan mementingkan perspektif
dirinya sendiri. Kesadaran diri mengarah pada peningkatan pertimbangan sudut pandang orang
lain. Dengan adanya kesadaran dalam diri seorang individu maka sifat egosentris tersebut akan
berkurang atau bahkan hilang.
Kesadaran diri juga dapat mempengaruhi emosi dengan membuat sikap dan kebiasaan
yang relevan dengan emosi lebih selaras dengan perilaku. Hal tersebut sejalan dengan artikel
yang berjudul "Self-awareness and Emotional Intensity" yang ditulis oleh Silvia tahun 2002.
Manusia dapat mengarahkan perhatiannya pada diri sendiri dan dengan demikian menyadari
keberadaan mereka. Emosi selalu memainkan peran penting dalam model psikologis
kesadaran diri. Sehingga dengan adanya kesadaran diri, manusia dapat lebih mengontrol emosi
dan perilakunya. elanjutnya dalam pengembangan kesadaran diri dalam ruang lingkup
kegiatan pembelajaran, membutuhkan lingkungan belajar yang aman. Lingkungan seperti itu
dicapai dengan membangun hubungan tidak hanya di antara siswa, tetapi juga antara pendidik
dan siswa. Maka dari itu, kesadaran diri berkembang melalui proses mengatasi
ketidaknyamanan psikologis dan emosional.
Ketidaknyamanan psikologis dan emosional akan membuat seseorang berusaha untuk terus
mengenal dirinya dan memunculkan kesadaran diri. Ukuran kesadaran diri objektif lebih
rendah ketika individu tidak berinteraksi dengan orang lain tetapi lebih tinggi selama interaksi
sosial. Maksudnya, dengan lebih banyak berinteraksi dan melihat orang lain, seorang individu
akan lebih memiliki sudut pandang yang berbeda tentang orang lain tersebut dan akan melihat
juga pada dirinya sendiri. Seorang individu akan cenderung intropeksi diri jika ada orang lain
yang menasehati atau mengkritiknya sehingga akan meningkatkan kesadaran dirinya. Dia akan
lebih mengetahui juga bagaimana pandangan orang lain mengenai dirinya. Hal tersebut
didukung dengan adanya motivasi untuk mengenal dirinya sendiri. Dibahas dalam artikel yang
berjudul "Reflective Self-awareness: A Basic Motivational Process" yang ditulis oleh Ridley
tahun 1991 bahwa motivasi dapat dipahami sebagai proses penentuan diri yang muncul dari
interaksi pengaturan diri yang berkelanjutan antara diri sebagai proses (tingkat kesadaran,
emosi, dan kemauan), diri sebagai konten (konsepsi diri), dan lingkungan.
Maka munculnya kesadaran diri tidak dipengaruhi oleh waktu luang seseorang dalam
mengenal dirinya. Kesadaran lebih dipengaruhi oleh motivasi dan keinginan seseorang dalam
mengenali dirinya dan banyaknya interaksi dengan orang lain. Sehingga seorang individu
dapat melihat sudut pandang yang berbeda dari orang lain dan mengurangi bahkan
menghilangkan sifat egosentris. Selain itu, ada juga beberapa aspek penting dari kesadaran
diri, diantaranya:
 Kemampuan untuk mengenali emosi
 Kemampuan mengenali diri sendiri
 Kemampuan untuk percaya pada diri sendiri

Dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri sangat diperlukan bagi setiap individu. Dengan
kesadaran diri, individu akan lebih berusaha untuk memperhatikan pikiran, perilaku, perkataan
dan perasaan yang dimilikinya. Dengan kesadaran diri kita dapat mengenali dan memahami
diri kita sendiri.

3. Proses Kognisi danMemori.


Struktur ingatan dapat dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu: (a) sistem ingatan sensorik
(sensory memory), (b) sistem ingatan jangka pendek atau short term memory (STM), dan (c)
sistem ingatan jangka panjang atau long term memory (LTM).

a. Ringkaslah secara sistematis perbedaan antara memori jangka pendek dengan memori
jangka panjang?
Short Term Memory atau Memori Jangka Long Term Memory / Memori Jangka
Pendek Panjang
 penyimpanan sementara, informasi  Memiliki kapasitas yang tak terbatas
sebelum diteruskan ke dalam memori  bertahan beberapa menit saja hingga
jangka panjang. sepanjang hidup
 berupa informasi auditori  informasi jangka pendek yang di
 kapasitas penyimpanan yang terbatas teruskan dalam penyimpanan yang
 Penyimpanan dalam short term lebih permanen yang disebut memori
memory dapat berupa deretan huruf, jangka panjang
angka, warna, maupun nama yang  Kecepatan lupa rendah
dapat ditampilkan maupun dilafalkan  Memori tidak pernah hilang
dalam waktu 2 detik

Penjelasan :
Memori Jangka Pendek adalah memori penyimpanan sementara informasi – informasi
sebelum diteruskan ke dalam memori jangka panjang. Dalam memori jangka pendek terjadi
proses encoding atau penyandian informasi sebelum diteruskan ke memori jangka panjang,
informasi – informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek dapat berupa informasi
auditori, visual atau semantic tergantung jenis informasi yang ditangkap oleh sensoris
seseorang. Memori jangka pendek juga memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas.
Rentang memori untuk angka/ huruf berkisar pada pertengahan rentang ini. Keterbatasan
memori jangka pendek ditunjukan dengan sebuah tugas yang sering digunakan untuk
mengukur kapasitas memori jangka pendek. Tugas tersebut dapat berupa rentang angka (digit
span) / tugas rentang memori (memory span task). Rentang memori merupakan urutan
terpanjang yang masih dapat diingat oleh orang pada umumnya. Tugas ini menuntut seseorang
dapat mengingat urutan item dengan benar. Penyimpanan dalam short term memory dapat
berupa deretan huruf, angka, warna, maupun nama yang dapat ditampilkan maupun dilafalkan
dalam waktu 2 detik.
Memori jangka panjang merupakan memori yang tidak memiliki keterbatasan kapasitas
dan bertahan beberapa menit saja hingga sepanjang hidup. Untuk menjaga informasi dalam
waktu yang panjang, kita harus mengeluarkan informasi – informasi tersebut dari memori
jangka pendek dan memasukkannya ke dalam penyimpanan yang lebih permanen yang disebut
memori jangka panjang. Kecepatan lupa jauh lebih rendah. Hal ini menyatakan bahwa
informasi dari memori jangka panjang tidak pernah hilang, meskipun kita kehilangan
kemampuan untuk memanggil kembali informasi tersebut. Memiliki kapasitas yang tak
terbatas.

Sumber Jurnal : Oktavia Lestari 2013, Analisis Pengaruh Audio Visual Trehadap
Kemampuan Memori Jangka Pendek Pada Kelompok Usia Produktif Berdasarkan Tingkat
Pendidikan. Yogyakarta

b. Penggunaan musik dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajar. Adakah keterkaitan


antara peningkatan konsentrasi belajar dengan peningkatan daya ingat siswa?
Konsentrasi adalah salah satu hal terpenting dalam proses belajar, karena degan
konsentrasi atau perhatian siswa dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh seorang guru,
dan mampu mengingat dengan baik apa yang telah guru ajarkan. Daya ingat yang baik dapat
pula meningkatkan kemampuan, baik dibidang akademik maupun non akademik, dalam
bidang non akademik salah satunya kemampuan dalam menghafal al-quran, dalam
menghafalkannya di butuhkan konsentrasi atau perhatian yang khusus dan daya ingat yang
tajam. Daya ingat bisa disebut juga dengan memori, kata ―memory berasal dari bahasa latin
memoria dan memor yang berarti sadar, atau mengingat. Memori adalah kemampuan untuk
menyandikan, menyimpan, menyaji, mengontrol, dan kemudian mengingat kembali informasi
dan pengalaman masa lalu tersebut dalam otak manusia. Memori adalah total dari apa yang
kita ingat, yang membuat kita mampu mempelajari dan beradaptasi dari pengalaman masa
lalu. Jadi, pada dasarnya konsentrasi belajar memang memiliki hubungan dengan kemampuan
daya ingat seperti yang dipaparkan oleh Qosim (2015) bahwanya konsentrasi belajar
merupakan faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
menghafal.
Sumber Jurnal : Candra Cahyadi, Djaelani dan Ruli Hafidah (2016), Hubungan
Antara Konsentrasi Belajar Dengan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Pada Kelompok B
Di Paud Palma, Banjarsari, Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Universitas Sebelas
Maret

Anda mungkin juga menyukai