Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Aas Siti Sholichah, M.Pd
Disusun Oleh:
Disusun oleh:
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat,
taufik dan inayah-Nyalah, makalah ini dapat terwujud. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpah pada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga sahabatnya
dan kepada seluruh umat Islam selaku pengikutnya, semoga kita semua
mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiamat nanti.
Makalah ini diajukan kepada Ibu Dr. Aas Siti Sholichah, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan sebagai tugas kelompok.
Makalah ini berjudul ” MENYUSUN INSTRUMEN PEMBELAJARAN
BERDASARKAN HASIL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR (NON TES) ”,
in syaa Allah dapat bermanfaat untuk pembaca maupun penulis. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan dan ikut membantu dalam penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan suatu lembaga yang memberikan pendidikan dalam
kegiatan belajar mengajar. Untuk menentukan keberhasilan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran maka diperlukan suatu alat ukur keberhasilan
yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran. Karena seorang guru atau calon
guru harus memiliki 4 kompetensi dasar yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.
Kompetensi profesional seorang guru salah satunya yaitu mengevaluasi hasil
belajar peserta didik.
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya dilakukan untuk menilai hasil
belajar peserta didik, sehingga dalam evaluasi dilakukan penilaian atau
pengukuran terhadap kemampuan peserta didik. Teknik evaluasi ada dua
macam, yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes dapat dilakukan secara
tertulis maupun tidak tertulis. Sedangkan teknik non-tes biasanya dilakukan
untuk menilai sikap, tingkah laku dan kepribadian peserta didik selama
kegiatan belajar mengajar dikelas.
Jenis-jenis instrumen dalam evaluasi pembelajaran ada 2 macam yaitu tes
objektif dan tes non–objektif. Tes objektif dibagi menjadi 4 yang meliputi:
soal pilihan ganda, pilihan benar salah, menjodohkan dan isian singkat.
Sedangkan tes non– objektif berbentuk uraian panjang. Dalam penulisan
artikel ini bertujuan untuk membahas bagimana cara penggunaan instrumen
evaluasi pembelajaran baik objektif dan non-objektif
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, untuk memudahkan
penjelasan kami akan memberikan pembahasan sebagai berikut :
A PERSIAPAN
1 Kelengkapan alat
2 Kelengkapan bahan
Jumlah 10%
B PROSES
1 Pemakaian alat dan bahan
2 Kecepatan kerja
3 Kebersihan tempat kerja
Jumlah 30%
C HASIL
1 Proporsi
2 Kesatuan
3 Komposisi
4 Variasi
5 Warna
6 Teknik penyajian gambar
7 Teknik penyelesaian gambar
8 Kesesuaian sumber ide
9 Kesesuaian kesempatan
Jumlah 60%
Jumlah 100%
CONTOH LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGAMATI KEMAMPUAN
SISWA DALAM MEMBUAT POLA
Analisis Tes
Analisis butir soal dapat dilakukan baik sebelum soal diujikan maupun
sesudahnya. Jika analisis dilakukan sebelum soal diujikan, maka analisis butir soal
ditujukan untuk mengkaji seberapa jauh butir-butir soal yang bersangkutan sudah
memenuhi persyaratan, baik dari aspek materi, konstruksi maupun segi
kebahasaannya. Dengan demikian, jika ada kekurang-tepatan, butir soal tersebut dapat
segera diperbaiki.
LEMBAR TELAAH BUTIR UNTUK SOAL PSIKOMOTOR
No KRITERIA TELAAH
2. Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu.
Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan
perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai
menggunakan klinometer.
Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek. 1
1. Tahap Persiapan : kemampuan membuat perencanaan, merancang
kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2. Tahap Produksi : kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
peralatan, dan langkah-langkah kerja.
3. Tahap Pelaporan : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek,
kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan laporan.
https://www.academia.edu/36621910/
1
MAKALAH_INSTRUMEN_PENILAIAN_DENGAN_TEKNIK_NON_TES
C. Penilaian Produk
1. Pengertian Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam
membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk tidak
hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya.
3 Laporan Produk:
a. Performans
b. Hasil akhir border:
1) Kerapian
2) Kebersihan
3) Bahan tidak bergelombang
TOTAL SKOR
Keterangan:
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah
** Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
3. Data Penilaian Produk
Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal).
Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan
cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil
produk peserta didik berdasarkan kesesuaian produk dengan spesifikasi
produk. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap
proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan,
dan tahap penilaian.
D. Catatan anekdot
Yaitu catatan otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah laku
murid atau kejadian dalam situasi khusus, bisa menyangkut individu juga
kelompok. Dengan menggunakan catatan anekdot guru dapat:
a. Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan anak.
b. Memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku
murid.
c. Memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan murid.
Catatan anekdot yang baik memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Objektif
Untuk mempertahankan objektivitas dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Catatan dibuat sendiri oleh guru.
b. Pencatatan dilakukan segera setelah suatu kegiatan terjadi.
c. Deskripsi dari suatu peristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatatan
sendiri.
2. Deskriptif
Catatan suatu peristiwa mengenai murid hendaknya lengkap
disertai latar belakang, percakapan dicatat secara langsung, dan kejadian-
kejadian dicatat secara tersusun sesuai dengan kejadiannya.
3. Situasi
yang dicatat adalah situasi yang relevan dengan tujuan dan masalah
yang sedang menjadi perhatian guru sesuai keadaan murid.
E. Penilaian Portofolio
Dimaksudkan sebagai bentuk penilaian terhadap subjek belajar yang
meliputi kemampuan awal dan melaksanakan tugas terstruktur, catatan pencapaian
keberhasilan terpilih hasil ujian tengah semester dan akhir semester. Jadi semua
tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan dan di akhir satu unit program
pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian
portofolio adalah :
1. karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan.
2. menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan.
3. mengumpulkan dan menyimpan sampel karya.
4. menemukan kriteria untuk menilai portofolio.
5. memiliki peserta didik untuk menilai secara terus-menerus hasil
portofolio.
6. merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai.
F. Penilaian Sikap
Anastasi mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan untuk
bertindak secara suka atau tidak suka terhadap sesuatu objek. Sedangkan
menurut Birrent, et all mendefinisikan bahwa sikap sebagai kumpulan hasil
evaluasi seseorang terhadap objek, orang, atau masalah tertentu. Sikap lebih
merupakan ”stereotype” seseorang. Melalui sikap seseorang, kita dapat
mengenal siapa orang itu yang sebenarnya.
Mata Pelajaran :
Kelas :
Program :
Tahun Pelajaran :
Nama Guru :
Yogyakarta,
2010
No. Hari/ tanggal Nama peserta didik Kejadian (positif atau negatif)
b. Pertanyaan langsung
Guru dapat menanyakan secara langsung kepada siswa
tentang sikap yang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya: Akhir-
akhir ini banyak mahasiswa masuk kampus untuk kuliam
mengenakan celana lagging. Mahasiswa diminta untuk member
pendapat atau tanggapan tentang penggunaan celana lagging untuk
busana kuliah. Berdasarkan hasil jawaban akan diketahui sikap
siswa terhadap sesuatu objek.
c. Laporan pribadi
Laporan pribadi lebih ditekankan pada pengukuran secara
individual. Siswa diminta untuk memberi tanggapan tentang
sesuatu masalah.
2. Penggunaan skala sikap
Terdapat dua penggunaan skala sikap dalam penilaian, yaitu:
a. Skala Diferensiasi Semantik, langkah pengembangannya:
1) menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya
2) memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang
relevan dengan objek penilaian sikap, misalnya: menarik,
menyenangkan, dan sebagainya
3) memilih kata sifat yang tepat
4) menentukan rentang skala dan pensekorannya
v
Menarik
Membosankan
G. Penilaian Diri (Self Assessment)
Menurut BPPPN Pusat Kurikulum (Depdiknas, 2010) penilain
diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu
didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Adapun menurut Kunandar (2012) penilaian diri
merupakan suatu teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
kompetensi sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
Sedangkan menurut Sudaryono ( 2012) penilaian diri (self
assessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian diri (self assessment)
merupakan suatu teknik penilaian yang di dalamnya peserta didik
mengemukakan kelemahan dan kelebihannya dalam pencapaian kompetensi
baik pada ranah kognitif, ranah afektif, maupun pada ranah psikomotorik
dan pada pene;itian kali ini peserta didik mengemukakan kelebihan dan
kelemahannya tentang karakter peserta didik dan ini merupakan kompetensi
pada ranah afektif.
Berikut contohnya:
2
https://www.kumpulanpengertian.com/2020/10/pengertian-penilaian-diri-self.html
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-jenis instrumen dalam evaluasi pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu
bentuk tes (objektif) dan non-tes (non-objektif). Macam-macam dari tes
bentuk objektif dibagi menjadi 4, yaitu: 1) Pilihan ganda, 2) bentuk pilihan
benar salah,
3) menjodohkan, dan 4) isian singkat. Sedangkan macam-macam tes non-
objektif ada satu yaitu tes uraian (esay). Tes uraian dibagi menjadi 2, yaitu:
uraian terbatas dan uraian bebas.
B. Saran
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA