mendefinisikan,
memilih,
mendesain,
mengumpulkan,
menganalisis,
Penilaian kinerja tidak dapat dievaluasi menggunakan tes tertulis. Tugas kinerja
melibatkan pemahaman konsep ilmiah dan prosedur. Evaluasi dari tugas tersebut
melibatkan penilaian profesional dari pendidik yang terlatih. Kriteria yang akan
digunakan untuk menilai kinerja harus dituliskan dan dipahami dengan baik oleh setiap
orang sebelum kinerja peserta didik dimulai.
Susila (2012: 5) menyatakan penilaian kinerja adalah suatu prosedur yang
menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa
dan sejauhmana yang telah dipelajari peserta didik. Penilaian kinerja mensyaratkan
peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas kinerjanya menggunakan pengetahuan
dan ketrampilannya yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, tindakan atau unjuk
kerja. Pernyataan tersebut sejalan dengan Parkes (2010: 101) mengemukakan bahwa
penilaian kinerja harus memiliki kriteria yang jelas, adil, dapat digeneralisasikan,
mengandung kemampuan kualitas isi kognitif yang kompleks, dan mencakup banyak
aspek.
Craw (2009: 18) mengemukakan performance assessment terdiri dari tugas
autentik yang mengharuskan peserta didik untuk menerapkan pengetahuannya dalam
dunia nyata. Walaupun semua penilaian autentik dapat dipertimbangkan berdasarkan
kinerja karena mengharuskan peserta didik untuk mengerjakan tugas atau menciptakan
produk, tidak semua performance assessment perlu autentik. Walaupun karakteristik
performance assessment
assessment tidak perlu mewajibkan keadaan yang nyata pada kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Zainul (2001: 11-12) mengemukakan bahwa performance task dapat
diwujudkan sebagai berikut.
1) Computer adaptive testing (sepanjang tidak berbentuk tes objektif), yang menuntut
peserta didik untuk mengekspresikan diri sehingga dapat menunjukkan tingkat
kemampuan yang nyata.
2) Tes pilihan ganda yang diperluas, yaitu bentuk tes objektif tersebut dapat digunakan
apabila tes tidak sekedar memilih jawaban yang dianggap benar. Tes tersebut harus
menuntut peserta didik berpikir tentang alasan mengapa memilih jawaban tersebut,
sebagai jawaban yang benar.
3) Extended-response atau open ended question, asal tidak hanya menuntut adanya satu
jawaban benar yang terpola.
4) Group performance assessment, yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik secara berkelompok.
5) Individual performance assessment, yaitu tugas-tugas individual yang harus
diselesaikan secara mandiri.
6) Interview, yaitu peserta didik harus merespon pertanyaan-pertanyaan lisan dari
pendidik.
7) Nontraditional test items yaitu butir soal yang tidak bersifat objektif tetapi merupakan
suatu perangkat respon yang mengharuskan peserta didik memilih berdasarkan
kriteria yang ditetapkan.
8) Observasi, meminta peserta didik melakukan suatu tugas. Selama melaksanakan tugas
tersebut, peserta didik diobservasi baik secara terbuka maupun tertutup. Observasi
dapat pula dilakukan dalam bentuk observasi partisipatif.
9) Portofolio, satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan
waktu maupun urutan kategori kegiatan.
Education
Association
Council
(1996:
4-6)
mengemukakan
pengembangan tugas kinerja terdiri dari 3 tahapan, yaitu: (1) mendaftar keterampilan
dan pengetahuan yang akan dicapai oleh peserta didik sebagai hasil dari tugas yang
sudah lengkap; (2) mendesain tugas kinerja yang mengharuskan peserta didik untuk
mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuannya; dan (3) mengembangkan
kriteria kinerja dengan jelas guna mengukur sejauh mana peserta didik menguasai
keterampilan dan pengetahuannya. Pengembangan tugas kinerja tersebut sejalan
dengan Wren (2009: 4) yang mengemukakan bahwa pengembangan penilaian kinerja
4) Memeriksa ketersediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik.
5) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.
6) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
7) Melakukan penilaian secara individu.
8) Mencatat hasil penelitian.
9) Mendokumentasikan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA