Oleh:
Dinda Aphrodita
B. Asesmen Kinerja
1. Pengertian Asesmen Kinerja
Asesmen Kinerja (Performance assessment atau performance-based
assessment) adalah suatu istilah yang lebih luas dari asesmen alternatif
maupun asesmen otentik. Asesmen performa memadukan sitat-sitat yang
ada baik pada asesmen alternatif maupun asesmen autentik. Di sini,
asesmen performa merujuk pada jenis-jenis tugas dan situasi yang
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mendemonstrasikan
pemahaman mereka dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
disposisi yang mereka miliki dalam berbagai konteks. Asesmen performa
menuntut para siswa untuk menghasilkan sesuatu ketimbang memilih
suatu respon atau jawaban. Asesmen performa ini sering timbul dan
menghasilkan suatu produk yang dapat dipegang atau perfornmens yang
dapat diamati. Asesmen performa ini juga mendorong terjadinya evaluasi
diri dan revisi, menuntut keputusan untuk melakukan kegiatan
penyekoran, mengungkapkan tingkat profisiensi yang didasarkan pada
kriteria yang telah ditetapkan, dan mengumumkan kriteria penyekoran.
2. Asesmen Konvensional dan Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja disebut juga dengan asesmen perbuatan (unjuk kerja).
Asesmen kinerja dilakukan untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan
oleh siswa, sehingga guru dapat memiliki informasi yang lengkap tentang
siswa. Menurut Hibbard (1995) tugas-tugas kinerja menghendaki (1)
penerapan konsep-konsep dan informasi penunjang penting lainnya, (2)
budaya kerja yang penting bagi studi atau kerja ilmiah, (3) literasi sains
(penampakan ketidakbutaan ilmiah). Asesmen kinerja (Performance)
pada dasarnya adalah asesmen autentik karena dalam asesmen siswa
dituntut untuk mendemonstrasikan inkuiri ilmiah mereka, melakukan
penalaran dan keterampilan dalam menyelesaikan berbagai tugas menarik
dan menantang dalam konteks kehidupan nyata (NSTA, 2002). Jika
dibandingkan dengan tes konvensional, penilaian kinerja memiliki
beberapa penekanan, yaitu:
C. Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Paulson (1991: 60) dalam Yuniarti mendefinisikan portofolio sebagai
kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan
kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus
mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria
penilaian dan bukti refleksi diri. Menurut Gronlund (1998: 159) dalam
Yuniarti, portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang
tergantung pada keluasan tujuan.
3. Bentuk-bentuk Portofolio
Ada tiga macam portofolio, yaitu portofolio perkembangan, portofolio
pamer, dan portofolio komprehensif. Portofolio perkembangan adalah
portofolio yang sengaja dikumpulkan untuk melihat perkembangan siswa
dalam area tertentu. Misalnya perkembangan kemampuan siswa
membuat laporan praktikum. Maka portofolio ini terdiri dan sejumlah
laporan praktikum siswa semenjak awal sampai akhir. Untuk mengases
portofolio ini, siswa dapat memilih sendiri portofolionya yang terbaik
sesuai kriteria yang ditentukan dan diberikan kepada guru. Portofolio
pamer adalah hasil kerja terbaik siswa yang bertujuan untuk dipamerkan
pada saat tertentu seperti misalnya saat sekolah melakukan pertemuan
dengan orang tua, pameran dan sebagainya. Portofolio komprehensif
adalah portofolio keseluruhan dan hasil karya siswa yang
didokumentasikan menurut tujuan tertentu. Beberapa contoh portofolio:
1) Laporan tertulis projek atau penyelidikan individual. 2) Contoh
masalah atau penyelidikan yang dirumuskan oleh siswa. 3) Jawaban
terhadap pertanyaan ujung terbuka. 4) Kontribusi siswa kepada laporan
kelompok. 5) Daftar cek yang telah dibuat guru yang menunjukkan
pertumbuhan ilmiah siswa. 6) Autobiografi ilmiah. 7) Penerapan sains
pada disiplin lain. 8) Penjelasan siswa terhadap setiap item pada
portofolio.
4. Penilaian Portofolio
Penggunaan portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
berikut.
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan
oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik
sendiri; dengan melihat portofolionya, peserta didik dapat mengetahi
kemampuan, keterampilan, dan minatnya; proses ini tidak akan terjadi
secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk
belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang
lain bisa sama bisa berbeda; misalnya, untuk kemampuan menulis
peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya, sedangkan untuk
kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-
gambar buatannya.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di
sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas
dari waktu ke waktu.
e. Sebaiknya tentukan aspek-aspek yang akan dinilai dari sampel
portofolio beserta pembobotannya bersama para peserta didik sebelum
mereka membuat karyanya.
f. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh,
untuk kemampuan menulis karangan, aspek yang akan dinilai
misalnya: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosakata, kelengkapan
gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik
mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar
tersebut.
g. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan; guru
dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan
memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada
saat membahas portofolio.
h. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki; namun, antara
peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian
mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang
telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
i. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio; jika
perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang
maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu
dan memotivasi anaknya.
DAFTAR PUSTAKA