Anda di halaman 1dari 23

asi Proses Dan Hasil Belajar Biologi (Teknik-Te

MAKALAH

NimEVALUASI: PROSES
2014-40-082
DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
(TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN)
Kelas : B

Jumat 17 Juni
MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
(TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN)

Oleh :
Nama : Frislia Hehanussa
Nim : 2014-40-082

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AMBON
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan cinta kasihnya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada
kita secara khusus dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman,
dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah Teknik-Teknik Penilaian ini dapat
menambah wawasan kita semua.

Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah Evaluasi Proses
Dan Hasil Belajar Biologi, buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan, oleh karena itu
saran dari pembaca sangat diharapkan.

Ambon, 28 Mey 2016


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Setiap kegiatan pembelajaran pasti memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai. Selama
proses belajar berlangsung, banyak sekali kegiatan siswa yang dapat diamati oleh guru dan
kemudian diberikan penilaian terhadapnya. Tergantung tujuan awal penilaian yang hendak
diperoleh guru. Salah satu hal yang dapat dinilai oleh seorang pengajar selain aspek kognitif
yaitu pada aspek sikap siswa. Setiap individu memiliki berbagai macam respon terhadap
kegiatan belajar yang sedang diikutinya. Penilaian sikap menjadi sangat penting, hal ini berkaitan
dengan motivasi dan minat peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar (definisi belajar
menurut ahli). Seorang guru dapat menilai bagai mana motivasi dan minat belajar siswa melalui
sikap yang ditunjukkannya sewaktu kegiatan belajar berlangsung.

B. Rumusan Masalah :

A. Penilaian Kinerja (Performance assessment)


B. Penilaian penguasaan (proyek/project)
C. Penilaian hasil kerja (product)
D. Penilaian tertulis (paper dan pen)
E. Penilaian portofolio
F. Penilaian sikap dan penilaian diri (self assesment)

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)

Pengertian Penilaian Kinerja.


Performance assessment adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap
aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku,
atau interaksi siswa. Performance assessment digunakan untuk menilai kemampuan siswa
melalui penugasan. Penugasan tersebut dirancang khusus untuk menghasilkan respon (lisan atau
tulis), menghasilkan karya (produk), atau menunjukkan penerapan pengetahuan. Tugas yang
diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan bermakna bagi
siswa (Setyono, 2005:3).

Sedangkan menurut Majid (2006:88) performance assessment merupakan penilaian


dengan berbagai macam tugas dan situasi di mana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan
pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam
berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakanb ahwa performance assessment adalah suatu
penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemostrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan
kedalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Performance


Assessment adalah suatu bentuk penilaian untuk mendemostrasikan atau mengaplikasikan
pengetahuan yang telah diperoleh oleh siswa dan menggambarkan suatu kemampuan siswa
melalui suatu proses, kegiatan, atau unjuk kerja.

Karakteristik dan Sifat Penilaian Kinerja (performance assessment)


Menurut Stiggins (1994:160), salah satu karakteristik penilaian kinerja siswaa adalah
dapat digunakan untuk melihat kemampuan siswa selama proses pembelajaran tanpa harus
menunggu sampai proses tersebut berakhir.
Karakteristik penilaian kinerja menurut Norman adalah :
a. Tugas-tugas yang diberikan lebih realistis atau nyata;
b. Tugas-tugas yang diberikan lebih kompleks sehingga mendorong siswa untuk berpikir
dan ada kemungkinan mempunyai solusi yang banyak;
c. Waktu yang diberikan untuk asesmen lebih banyak;
d. Dalam penilaiannya lebih banyak menggunakan pertimbangan.
Ada pun pendapat lain yang dikemukakan oleh Isyanti (2004:6) bahwa penilaian unjuk kerja
dapat mengungkapkan potensi siswa dalam memecahkan masalah, penalaran, dan komunikasi
dalam bentuk tulisan maupun lisan. Menurut Setyono (2005:3) bahwa penilaian performansi
digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan yang berupa aspek pembelajaran
kinerja dan produk. Hutabarat (2004:16) berpendapat bahwa penilaian kinerja lebih tepat untuk
menilai kemampuan siswa dalam menyajikan lisan, pemecahan masalah dalam suatu kelompok,
partisipasi siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran, kemampuan siswa dalam menggunakan
peralatan laboratorium serta kemampuan siswa mengoperasikan suatu alat.

Kriteria Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan (task).
Dalam menilai kinerja siswa tersebut, perlu disusun kriteria. Kriteria yang menyeluruhd isebut
rubric. Dengan demikian wujud asesmen kinerja yang utama adalah task (tugas) dan rubrics
(criteria penilaian). Tugas-tugas kinerjadigunakan untuk memperlihatkan kemampuan siswa
dalam melakukan suatu keterampilan tentang sesuatu dalam bentuk nyata. Selanjutnya rubric
digunakan untuk memberikan keterangan tentang hasil yang diperoleh siswa (Zainul, 2001:9-11).
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja
antara lain: generalizability atau keumuman, authenticity atau keaslian/nyata, muliple focus
(lebih dari satufokus), fairness (keadilan), teachability (bisa tidaknya diajarkan), feasibility
(kepraktisan), Scorability atau bisa tidaknya tugas tersebut diberiskor ( Popham, 1995:147).

Langkah-langkah Membuat Performance Assessment

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat performance assessment adalah
a. identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan
mempengaruhi hasil akhir;
b. menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
c. mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua dapat
diamati
d. mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati
e. bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan criteria untuk setiap pilihan
(Hutabarat, 2004: 17).
Validitas dan Reliabilitas dari Performance Assessment
Validitas adalah segala sesuatu yang menitik beratkan pada informasi yang diperoleh dari
suatu penilaian yang mengijinkan guru untuk mengkoreksi suatu keputusan tentang belajar
siswa. Salah satu faktor yang dapat mengurangi validitas dari performance assessment adalah
bias. Bias adalah kesalahan guru dalam menginterpretasikan kinerja siswa karena dalam satu
kelompok siswa dipertimbangkan dalam kriteria yang berbeda atau dinilai pada karakteristik
yang berbeda. Jika instrument penilaian yang memberikan informasi tidak relevan dalam
mengambil keputusan maka instrument tersebut tidak valid. Dalam penilaian performance
assessment, seorang guru harus memilih dan menggunakan prosedur yang adil pada seluruh
siswa tanpa membedakan latar belakang kebudayaan, bahasa, dan jenis kelamin.

Reliabilitas adalah segala sesuatu yang menitik beratkan pada kestabilan dan
kekonsistenan penskoran, secara logika untuk mendapatkan informasi tentan greliabilitas kinerja
siswa adalah mengadakan observasi kinerja sesering mungkin. Jika criteria kinerja tidak jelas,
maka guru harus mengerti dari suatu criteria sehingga tidak timbul kasalahan dan subjektivitas.
Salah satu cara untuk mengurangi ketidakkonsistenan pada penskoran adalah menentukan tujuan
performance assessment dan kriteria-kriteria penilaian dengan jelas pula.

Berdasarkan uraian di atas untuk menentukan validitas dan reliabilitas dalam


performance assessment ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu
a. menentukan tujuan penilaian yang jelas sebelum memulai;
b. mengajar siswa dengan kinerja yang diinginkan, dan
c. memberitahukan kepada siswa tentang kriteria-kriteria kinerja yang akan
dipertimbangkan (Airasian, 1991:299-301).

B. PENILAIAN PROYEK (ASESESMEN PEMBELAJARAN)


Pengertian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian


proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,

kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran

tertentu secara jelas.

Dalam penilaian proyek umumnya menggunakan metode belajar yang memecahkan

masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru

berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Karakteristik penilaian proyek antara lain:


o Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan (skill)

o Sering digunakan dengan metode cooperative learning

o Dapatditerapkansecarauntukindividumaupunkelompok.

Prosedur dan Langkah-langkah

Langkah-langkah dalam penilaian proyek antara lain:


o Tentukan berbagai jenis proyek dalam setahun.

o Untuk masing-masing proyek, buat jadwal kapan proyek dimulai, kapan masing-masing

bagian dari proyek harus diselesaikan, kapan draft awal dikumpulkan,dan kapan produk

akhir diharapkan selesai.


o Tunjukkan kepada peserta didik beberapa sample proyek yang telah selesai.

o Upayakan siswa dapat mengembangkan criteria untuk menilai kualitas sejumlah proyek yang

telah selesai, dari segi penampilan, temuan, atau informasi.


o Upayakan siswa belajar bagaimana menggunakan rubrik yang telah kita berikan sebelumnya.

o Upayakan siswa dapat menyelesaikan proyek dengan bantuan pihak sekolah.

o Upayakan siswa menyajikan proyek yang telah selesai.

o Siswa menyerahkan proyek untuk dinilai.

Kelebihan dan Kekurangan


A. Kelebihan:
o Meningkatkan motivasi.

o Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

o Meningkatkan kolaborasi.

o Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.

o Meningkatkan skill

B. Kekurangan:
o Kebanyakan permasalahan dunia nyata yang tidak terpisahkan dengan masalah

kedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan menfasilitasi peserta

didik dalam menghadapi masalah .


o Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.

o Memerlukan biaya ekstra.

o Banyak peralatan yang harus disediakan.

Contoh Proyek.

I. Mata Pelajaran: IPA, Kelas: D-6

II. Standar Kompetensi

Memahami pentingnya penghematan energy

III. Kompetensi Dasar

Membuat suatu karya/model yang menggunakan energy listrik (bel listrik/alarm/model

lampu lalu lintas/ kapal terbang/ mobil-mobilan/ model penerangan rumah)

IV. Indikator
o Merancang karya yang akan dibuat. (Model lampu lalu lintas)

o Mengidentifikasi alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai rancangan.

o Mengidentifikasi hubungan antara benda/bahan yang digunakan dengan kinerja karyanya.

o Mengujihasilrancangan.

V. Langkah Kerja
o Guru bersama siswa menentukan karya yang akan dibuat: Model lampu lalu lintas

o Siswa melakukan pembagian tugas melalui diskusi dalam kelompok masing-masing

o Siswa menyiapkan peralatan, bahan, dan asesoris yang diperlukan dalam membuat model

lampu lalu lintas


o Siswa merancang dan membuat model lampu lalu lintas

o Siswa merakit rangkaian listrik pada model lampu lalu lintas secara berkelompok.

C. PENILAIAN TERTULIS.

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

Teknik Tes Tertulis

Ada dua bentuk soal tes tertulis yaitu :

1. Memilih jawaban yang dibedakan menjadi ;


a. Pilihan ganda
b. Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
c. Menjodohkan
d. Sebab-akibat
2. Menyuplai jawaban dibedakan menjadi :
a. Isian atau melengkapi
b. Jawaban singkat atau pendek
c. Uraian.

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat
menjodohkan, dan sebab-akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berfikir rendah,
yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat di nilai untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami cakupan yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan
yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih
jawaban yang benar, dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar maka peserta
didik akan menerkah. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang
memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau
memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian
kelas.

Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari.
Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis
kompetensi misalnya mengemukakan pendapat, berfikir logis dan menyimpulkan. Kelemahan
alat ini yaitu cakupan materi yang ditanyakan terbatas.

Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut :

1. Karakteristik mata pelajaran, dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji
2. Materi, misalnya kesesuaian materi dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indicator pencapaian pada kurikulum
3. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas
4. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.

Contoh penilaian tertulis :

Mata pelajaran : Geografi.

Kelas/Semester : X/I.

Mensuplai jawaban (Bentuk Uraian).

1. Jelaskan proses terjadinya alam semesta menurut teori BIG BANG

Cara penskoran : Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.
D. PENILAIAN PORTOFOLIO.

Pengertian Portofolio.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Portofolio
sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis,
maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundle, yakni kumpulan
atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle. Sebagai suatu
proses social pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di
dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill),
maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan dengan
konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio
based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal dengan istilah
penilaian berbasis potrofolio (portofolio based assessment).

Pengertian Portofolio Menurut Para Ahli di Antaranya :


1. Collins, (1992), Portofolio didefinisikan sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang
dikumpulkan untuk tujuan tertentu.
2. Paulson, (1991) Portofolio sebagai kumpulan pekerjaa siswa yang menunjukkan usaha,
perkembangan dan kecakapan mereka di dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan itu
harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan
bukti refleksi diri.
3. David and Roger, (2002) (dalam Nonika, 2005) Portofolio adalah kumpulan bukti atau
keterangan mengenai para siswa atau sekelompok siswa yang menunjukkan kemajuan
akademik, prestasi, ketrampilan, dan sikap. Dengan demikian portofolio sebagai asesmen
adalah pengumpulan informassi tentang siswa melalui bukti beberapa contoh pekerjaan
siswa yang berkelanjutan.
4. Glencoe, (1999) Portofolio adalah kumpulan dari pekerjaan siswa yang representative
yang dikoleksi selama periode tertentu. Portofolio menggambarkan aktivitas siswa dalam
sains, yang berfokus pada pemecahan masalah, bernalar dan berpikir kritis, komunikasi
tertulis, dan pandangan siswa terhadap dirinya sendiri sebagai orang yang belajar sains.
5. Kemp dan Toperoff (1998) menyebutkan beberapa Karakteristik Portofolio sebagai
berikut:
Portofolio merupakan model asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara siswa dan
guru.
Portofolio bukan sekedar koleksi tugas siswa, tetapi merupakan hasil seleksi dimana
siswa dilibatkan dalam memilih dan mempertimbangkan karya yang akan dijadikan bukti
dalam portofolio.
Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang menunjukkan perkembangan dari
waktu ke waktu
Isi kriteria penyeleksian dan penilaian portofolio harus jelas bagi guru dan siswa dalam
proses pelaksanaannya.

6. Menurut Barton dan Collins (1992), semua Objek Portofolio dibedakan menjadi empat
macam, yaitu :
Hasil karya peserta didik (artifacts), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di
kelas.
Reproduksi (reproduction), yaitu hasil kerja peserta didik yang dikerjakan di luar kelas.
Pengesahan (attestations), yaitu pernyataan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
guru atau pihak lainnya tentang peserta didik.
Produksi (production), yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk
portofolio.

Portofolio Siswa Untuk Penilaian Merupakan Kumpulan Produksi Siswa, Yang Berisi Berbagai
Jenis Karya Seorang Siswa, Misalnya:
a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa,
b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa,
c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah,
e. Laporan hasil penyelidikan
f. Penyelesaian soal-soal terbuka
g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas,
h. Laporan kerja kelompok
i. Hasil kerja siswa
j. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa
k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan
l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran
m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis,
n. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran
Bagian-Bagian Portofolio, Portofolio umumnya terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
a. Daftar isi dokumen
Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peseta didik yang bersangkutan,
daftar evidence (objek penilaian).
b. Isi dokumen
Isi portofolio dinamakan dokumen, dapat berupa kumpulan atau tugas yang berisi
pekerjaan peserta didik selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi
suatu penilaian kinerja yang objektif.
c. Bendel dokumen
Kumpulan semua dokumen peserta didik baik evidence, worksheet, maupun lembaran-
lembaran informasi dan lembaran kerja yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran
dimasukkan kedalam bendel dokumen portofolio.
d. Batasan dokumen
Dokumen-dokumen portofolio perlu dikelompokkan sehingga mudah untuk
mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir maka perlu
diberi pembatas misalnya dengan kertas berwarna.
e. Catatan guru dan orang tua
Pada setiap dokumen yang relevan harus terdapat catatan, komentar atau nilai dari guru
dan tanggapan orang tua. Akan lebih lagi jika terdapat catatan atau tanggapan peserta
didik yang bersangkutan.

Bahan-Bahan Portofolio, Yang dapat dijadikan bahan portofolio di sekolah antara lain :
a. Penghargaan tertulis
b. Penghargaan lisan
c. Hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh peserta didik
d. Daftar ringkasan hasil pekerjaan
e. Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
f. Contoh terbaik hasil pekerjaan
g. Catatan / laporan dari pihak lain yang relevan
h. Hasil rekapitulasi daftar kehadiran
i. Persentase tugas yang telah selesai dikerjakan
j. Hasil ulangan harian atau semester
k. Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala peserta didik melakukan
kesalahan

Bentuk Portofolio
a. Tinjauan proses
Portofolio proses adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana
perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu kewaktu.
b. Tinjauan hasil
Portofolio ditinjau dari hasil adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil
terbaik yang telah dilakukan peserta didik tanpa memperhatikan bagaiaman proses untuk
mencapainya terjadi.

Contoh portofolio hasil adalah :


a. Portofolio dokumentasi
Penilaian portofolio dokumentasi adalah penilaian terhadap koleksi pilihan dari
sekmpulan evidence peserta didik selama kurun waktu tertentu.
b. Portofolio penampilan
Portofolio penampilan adalah bentuk yang digunakan untuk memilih evidence yang
paling baik yang dikerjakan oleh peserta didik maupun kelompok peserta didik.

Cara Pelaksanaan Portofolio


a. Pengumpulan portofolio
Untuk menentukan bahan apa saja yang perlu dikumpulkan ada dua pertanyaan pokok
yang harus dijawab yaitu:
b. Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang
dialami peserta didik?
c. Bahan apa sajakah yang dapat memberikan informasi yang bermafaat dalm pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan standar kompetensi dasar, dan indicator pencapaian
hasil belajar?

Ada dua tahapan dalam pembuatan portofolio sebagai berikut:


a. Tahap I.
Mengembangkan portofolio proses, dimana guru senantiasa mengamati perkembangnan
evidence selama periode waktu tertentu untuk mencapai satu tujuan. Dalam tahap ini
portofolio adalah sebagai alat formatif. Mungkin akan sangat berguna untuk informasi
internal tentang peserta didik.
b. Tahap II.
Mengembangkan portofolio produk yanglebih dikenal dengan istilah portofolio terbaik
yang meliputi hasil terbaik dari peserta didik. Produk atau hasil terbaik portofolio
menunjukan perubahan hasil belajar.

Prinsip-Prinsip Dokumentasi Portofolio


a. Akurasi Data
b. Ketepatan Waktu
c. Kelengkapan Informasi
d. Keterbacaan Dokumen
e. Kepraktisan Dokumen
f. Perencanaan
g. Penataan Dokumen
h. Pengadministrasian Dokumen

Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofoli untuk :


a. Mengetahui pekembangan dan pertumbuhan kemampuan peserta didik.
b. Melihat perkembangan tanggungjawab peserat didik dalam belajar.
c. Pembaharuan kembali proses belajar mengajar.

Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu:
a. Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
d. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
e. Bertukar informasi dengan orangtua/wali peserta didik dan guru
f. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif
g. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri

Keuntungan Dan Kelemahan Portofolio.

Keuntungan menggunakan portofolio antara lain:


a. Siswa dapat menggambarkan pembelajaran mereka sendiri dan cara-cara
memperbaikinya.
b. Memberi lebih banyak informasi tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
c. Menjadi media bagi siswa, guru, orang tua untuk mengkomunikasikan dan
menyampaikan harapan tentang pembelajaran siswa.
d. Dapat digunakan untuk mendokumentasikan prestasi siswa, ini berarti penilaian yang
diberikan akan lebih akurat.
e. Dapat meningkatkan kemampuan evaluasi diri peserta didik.
f. Berguna bagi guru dalam mengidentifikasikan letak, kelemahan dan kelebihan siswa.

Kelemahan menggunakan portofolio antara lain:


a. Membutuhkan waktu yang relative lama dan tenaga bagi guru untuk memilih tugas
portofolio, menyusun portofolio bersama siswa dan mengoreksi portofolio.
b. Portofolio mungkin tidak merupakan karya siswa sendiri, tentu juga ada bantuan drai
teman, saudara dan orangtua.
c. Banyaknya siswa dalam suatu kelas relative besar.
d. Respon siswa sulit dinilai.
e. Memerlukan biaya dan tempat untuk mengoleksi dan menyimpan portofolio dengan baik.

E. PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP


Penilaian sikap berdasarkan kurikulum 2013 ada dua jenis, yaitu sikap spiritual dan sikap
social spiritual, penilaian terhadap peserta didik berkaitan dengan iman dan taqwa Sikap social,
penilaian terhadap pembentukan sikap peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokrasi,
dan bertanggung jawab. Pada jenjang SMP/MTs penilaian sikap tentang spiritual berdasarkan
pada KI 1 yaitu menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Sikap social
mengacu pada KI 2 yaitu Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Penilaian
sikap social ditujukan untuk menilai sikap : jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi,gotong
royong, santun, dan percaya diri.

Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang muncul dari
peserta didik dan dapat diamati oleh observer. Contoh perumusan indikator dalam penilaian
sikap yang dikutip dari Direktorat PSMP, Kemdikbud 2013) Sikap dan Pengertian Contoh
Indikator Sikap spiritual
- Menghargai ajaran agama yang dianut
- Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
- Menjalankan ibadah tepat waktu.
- Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
- Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
- Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
- Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
- Tidak menjadi plagiat
- Mengungkapkan perasaan apa adanya
- Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
- Datang tepat waktu
- Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
- Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
- Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
Teknik dan Bentuk Instrumen.
Ada beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan untuk melakukan
penilaian terhadap sikap peserta didik. Beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat
digunakan diantaranya:

1. Teknik Observasi, Teknik observasi merupakan teknik penilaian yang menggunakan


indera dalam pelaksanaannya dan dilakukan secara berkelanjutan. Observasi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Observasi langsung
adalah pengambilan data yang dilakan oleh peneliti secara langsung terhadap obyek yang
sedang diteliti. Observasi tidak langsung merupakan pengambilan data yang dilakukan
melalui pihak ke tiga, seperti halnya teman sejawat atau orang tua.

2. Penilaian Diri. Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk mengetahui dan
mengungkapkan secara jujur tentang kemampuan diri yang dimiliki peserta didik.
Penggunaan instrument dan panduan penilaian yang dapat digunakan oleh siswa adalah
untuk meminimalisir kemungkinan siswa menjawab tidak sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian sikap
sama seperti halnya instrument yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan
teknik observasi.

3. Penilaian antar peserta didik. Penilaian peserta didik merupakan teknik penilaian yang
meminta siswa untuk silang penilaian dengan teman lainnya pada suatu kelas dengan
petunjuk penilaian disesuai kompetensi yang ingin dicapai. Intrumen yang dapat
digunakan dalam penilaian ini adalah daftar cek dan skala penilaian dengan teknik
sosiometri berbasis kelas.

4. Jurnal. Jurnal merupakan catatan pendidik yang berupa informasi hasil pengamatan
selama melakukan pembelajaran didalam kelas. Aspek yang hendak diteliti pada
penilaian jurnal ini adalah kekuatan dan kelemahan peserta didik. Kelebihan yang ada
pada penilaian jurnal adalah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh siswa dicatat
dengan segera oleh pengajar. Kelemahan dari penilaian jurnal ini adalah reliabilitasnya
masih dipertanyakan, karena penilaian ini berdasarkan persepsi pribadi pengajar.

Pencatatan harus segera dilakukan Pedoman umum penskoran jurnal: Penskoran pada
jurnal dapat menggunakan skala likert Aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan oleh guru Pada
masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati. Setiap aspek yang sesuai dengan
indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi
skor 0. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. Skor yang diperoleh pada masing-masing
aspek kemudian direratakan Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Dibawah ini merupakan contoh dalam mengembangkan instrument yang mungkin dapat
anda lakukan. Instrumen yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada indikator yang
akan diamati. Contoh template penulisan instrument beserta rubrik dalam aspek spiritual
Petunjuk : (Harus ada petunjuk penilaian. Petunjuk penilaian berisi petunjuk jelas tentang
bagaimana cara mengisi penilaian menggunakan instrument penilaian yang dibuat) Lembaran ini
diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

(Terdapat nama, dan identitas peserta didik. Tujuannya untuk mempermudah dalam melakukan
pendataan dan analisis).
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Tanggal Pengamatan : ..
Materi Pokok : ..

Aspek Pengamatan Skor


- (Berisikan soal yang diambil dari indikator yang sudah ditetapkan diawal dan mengacu
pada KI dan KD ) 1 2 3 4
- Contoh :
- Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
- Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

Jumlah Skor yang diperoleh Petunjuk Penskoran: (Harus ada petunjuk penskoran) Skor
akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : (perolehan
skor) / (skor maksimal) x 4 = skor akhir. Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5
pernyataan = 20, maka skor akhir : 14/20 4 = 2,8. Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013
peserta didik memperoleh nilai adalah :
o Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00
o Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33
o Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor 2,33
o Kurang : apabila memperoleh skor: skor 1,33.

F. PENILAIAN DIRI.
Pengertian.
Penilaian diri adlah suatu teknik penilaian dimana peserta didik siminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor.

Keuntungan :
1. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
2. Peserta didik dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
3. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur.

Teknik penilaian ;
1. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan
2. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar cek, atau skala
penilaian
3. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri
4. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif
5. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian tehadap
sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
a. Penilaian Unjuk kerja.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di
laboratorium, praktek sholat, praktek OR, persentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll.
b. Penilaian Sikap.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang
dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup
yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang
diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
c. Penilaian Tertulis.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal
peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
d. Penilaian Proyek.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
e. Penilaian Produk.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

f. Penilaian Portofoli.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait
dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
g. Penilaian Diri.
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Saran.
Semogah dengan adanya makalah ini dapat membantu kita semua dalam memberi nilai yang
baik, jujur dan tepat kepada para siswa.
Daftar Pustaka.

1. Kencana, wayan. 1986. Evaluasi pendidikan, Surabaya :Usaha Nasional.


2. Sahlan, Moh, 2007. Penilaian Berbasis Kelas, Teori Dan Aplikasi Dalam Kurikilum
Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006). Jember : Center For Society Student.
3. Rohana Hidayati, Titiek, 2009. Perencanaan Pembelajaran, Jember : Center for Society
Student.

Anda mungkin juga menyukai