MAKALAH
NimEVALUASI: PROSES
2014-40-082
DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
(TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN)
Kelas : B
Jumat 17 Juni
MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
(TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN)
Oleh :
Nama : Frislia Hehanussa
Nim : 2014-40-082
UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AMBON
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan cinta kasihnya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada
kita secara khusus dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman,
dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah Teknik-Teknik Penilaian ini dapat
menambah wawasan kita semua.
Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah Evaluasi Proses
Dan Hasil Belajar Biologi, buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan, oleh karena itu
saran dari pembaca sangat diharapkan.
A. Latar Belakang.
Setiap kegiatan pembelajaran pasti memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai. Selama
proses belajar berlangsung, banyak sekali kegiatan siswa yang dapat diamati oleh guru dan
kemudian diberikan penilaian terhadapnya. Tergantung tujuan awal penilaian yang hendak
diperoleh guru. Salah satu hal yang dapat dinilai oleh seorang pengajar selain aspek kognitif
yaitu pada aspek sikap siswa. Setiap individu memiliki berbagai macam respon terhadap
kegiatan belajar yang sedang diikutinya. Penilaian sikap menjadi sangat penting, hal ini berkaitan
dengan motivasi dan minat peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar (definisi belajar
menurut ahli). Seorang guru dapat menilai bagai mana motivasi dan minat belajar siswa melalui
sikap yang ditunjukkannya sewaktu kegiatan belajar berlangsung.
B. Rumusan Masalah :
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)
Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan (task).
Dalam menilai kinerja siswa tersebut, perlu disusun kriteria. Kriteria yang menyeluruhd isebut
rubric. Dengan demikian wujud asesmen kinerja yang utama adalah task (tugas) dan rubrics
(criteria penilaian). Tugas-tugas kinerjadigunakan untuk memperlihatkan kemampuan siswa
dalam melakukan suatu keterampilan tentang sesuatu dalam bentuk nyata. Selanjutnya rubric
digunakan untuk memberikan keterangan tentang hasil yang diperoleh siswa (Zainul, 2001:9-11).
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja
antara lain: generalizability atau keumuman, authenticity atau keaslian/nyata, muliple focus
(lebih dari satufokus), fairness (keadilan), teachability (bisa tidaknya diajarkan), feasibility
(kepraktisan), Scorability atau bisa tidaknya tugas tersebut diberiskor ( Popham, 1995:147).
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat performance assessment adalah
a. identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan
mempengaruhi hasil akhir;
b. menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
c. mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua dapat
diamati
d. mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati
e. bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan criteria untuk setiap pilihan
(Hutabarat, 2004: 17).
Validitas dan Reliabilitas dari Performance Assessment
Validitas adalah segala sesuatu yang menitik beratkan pada informasi yang diperoleh dari
suatu penilaian yang mengijinkan guru untuk mengkoreksi suatu keputusan tentang belajar
siswa. Salah satu faktor yang dapat mengurangi validitas dari performance assessment adalah
bias. Bias adalah kesalahan guru dalam menginterpretasikan kinerja siswa karena dalam satu
kelompok siswa dipertimbangkan dalam kriteria yang berbeda atau dinilai pada karakteristik
yang berbeda. Jika instrument penilaian yang memberikan informasi tidak relevan dalam
mengambil keputusan maka instrument tersebut tidak valid. Dalam penilaian performance
assessment, seorang guru harus memilih dan menggunakan prosedur yang adil pada seluruh
siswa tanpa membedakan latar belakang kebudayaan, bahasa, dan jenis kelamin.
Reliabilitas adalah segala sesuatu yang menitik beratkan pada kestabilan dan
kekonsistenan penskoran, secara logika untuk mendapatkan informasi tentan greliabilitas kinerja
siswa adalah mengadakan observasi kinerja sesering mungkin. Jika criteria kinerja tidak jelas,
maka guru harus mengerti dari suatu criteria sehingga tidak timbul kasalahan dan subjektivitas.
Salah satu cara untuk mengurangi ketidakkonsistenan pada penskoran adalah menentukan tujuan
performance assessment dan kriteria-kriteria penilaian dengan jelas pula.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
o Dapatditerapkansecarauntukindividumaupunkelompok.
o Untuk masing-masing proyek, buat jadwal kapan proyek dimulai, kapan masing-masing
bagian dari proyek harus diselesaikan, kapan draft awal dikumpulkan,dan kapan produk
o Upayakan siswa dapat mengembangkan criteria untuk menilai kualitas sejumlah proyek yang
o Meningkatkan kolaborasi.
o Meningkatkan skill
B. Kekurangan:
o Kebanyakan permasalahan dunia nyata yang tidak terpisahkan dengan masalah
kedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan menfasilitasi peserta
Contoh Proyek.
IV. Indikator
o Merancang karya yang akan dibuat. (Model lampu lalu lintas)
o Mengujihasilrancangan.
V. Langkah Kerja
o Guru bersama siswa menentukan karya yang akan dibuat: Model lampu lalu lintas
o Siswa menyiapkan peralatan, bahan, dan asesoris yang diperlukan dalam membuat model
o Siswa merakit rangkaian listrik pada model lampu lalu lintas secara berkelompok.
C. PENILAIAN TERTULIS.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat
menjodohkan, dan sebab-akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berfikir rendah,
yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat di nilai untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami cakupan yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan
yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih
jawaban yang benar, dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar maka peserta
didik akan menerkah. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang
memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau
memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian
kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari.
Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis
kompetensi misalnya mengemukakan pendapat, berfikir logis dan menyimpulkan. Kelemahan
alat ini yaitu cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
1. Karakteristik mata pelajaran, dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji
2. Materi, misalnya kesesuaian materi dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indicator pencapaian pada kurikulum
3. Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas
4. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
Kelas/Semester : X/I.
Cara penskoran : Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi
perolehan skor.
D. PENILAIAN PORTOFOLIO.
Pengertian Portofolio.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Portofolio
sebenarnya diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis,
maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik itu adalah bundle, yakni kumpulan
atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundle. Sebagai suatu
proses social pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di
dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill),
maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, pada umumnya disandingkan dengan
konsep pembelajaran yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio
based learning) dan dapat disandingkan dengan konsep penilaian yang dikenal dengan istilah
penilaian berbasis potrofolio (portofolio based assessment).
6. Menurut Barton dan Collins (1992), semua Objek Portofolio dibedakan menjadi empat
macam, yaitu :
Hasil karya peserta didik (artifacts), yaitu hasil kerja peserta didik yang dihasilkan di
kelas.
Reproduksi (reproduction), yaitu hasil kerja peserta didik yang dikerjakan di luar kelas.
Pengesahan (attestations), yaitu pernyataan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
guru atau pihak lainnya tentang peserta didik.
Produksi (production), yaitu hasil kerja peserta didik yang dipersiapkan khusus untuk
portofolio.
Portofolio Siswa Untuk Penilaian Merupakan Kumpulan Produksi Siswa, Yang Berisi Berbagai
Jenis Karya Seorang Siswa, Misalnya:
a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa,
b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa,
c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah,
e. Laporan hasil penyelidikan
f. Penyelesaian soal-soal terbuka
g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas,
h. Laporan kerja kelompok
i. Hasil kerja siswa
j. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa
k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan
l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran
m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis,
n. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran
Bagian-Bagian Portofolio, Portofolio umumnya terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
a. Daftar isi dokumen
Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peseta didik yang bersangkutan,
daftar evidence (objek penilaian).
b. Isi dokumen
Isi portofolio dinamakan dokumen, dapat berupa kumpulan atau tugas yang berisi
pekerjaan peserta didik selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi
suatu penilaian kinerja yang objektif.
c. Bendel dokumen
Kumpulan semua dokumen peserta didik baik evidence, worksheet, maupun lembaran-
lembaran informasi dan lembaran kerja yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran
dimasukkan kedalam bendel dokumen portofolio.
d. Batasan dokumen
Dokumen-dokumen portofolio perlu dikelompokkan sehingga mudah untuk
mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir maka perlu
diberi pembatas misalnya dengan kertas berwarna.
e. Catatan guru dan orang tua
Pada setiap dokumen yang relevan harus terdapat catatan, komentar atau nilai dari guru
dan tanggapan orang tua. Akan lebih lagi jika terdapat catatan atau tanggapan peserta
didik yang bersangkutan.
Bahan-Bahan Portofolio, Yang dapat dijadikan bahan portofolio di sekolah antara lain :
a. Penghargaan tertulis
b. Penghargaan lisan
c. Hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh peserta didik
d. Daftar ringkasan hasil pekerjaan
e. Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
f. Contoh terbaik hasil pekerjaan
g. Catatan / laporan dari pihak lain yang relevan
h. Hasil rekapitulasi daftar kehadiran
i. Persentase tugas yang telah selesai dikerjakan
j. Hasil ulangan harian atau semester
k. Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala peserta didik melakukan
kesalahan
Bentuk Portofolio
a. Tinjauan proses
Portofolio proses adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan bagaimana
perkembangan peserta didik dapat diamati dan dinilai dari waktu kewaktu.
b. Tinjauan hasil
Portofolio ditinjau dari hasil adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil
terbaik yang telah dilakukan peserta didik tanpa memperhatikan bagaiaman proses untuk
mencapainya terjadi.
Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu:
a. Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
d. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
e. Bertukar informasi dengan orangtua/wali peserta didik dan guru
f. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif
g. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang muncul dari
peserta didik dan dapat diamati oleh observer. Contoh perumusan indikator dalam penilaian
sikap yang dikutip dari Direktorat PSMP, Kemdikbud 2013) Sikap dan Pengertian Contoh
Indikator Sikap spiritual
- Menghargai ajaran agama yang dianut
- Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
- Menjalankan ibadah tepat waktu.
- Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
- Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
- Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
- Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
- Tidak menjadi plagiat
- Mengungkapkan perasaan apa adanya
- Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
- Datang tepat waktu
- Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
- Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
- Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
Teknik dan Bentuk Instrumen.
Ada beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan untuk melakukan
penilaian terhadap sikap peserta didik. Beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat
digunakan diantaranya:
2. Penilaian Diri. Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk mengetahui dan
mengungkapkan secara jujur tentang kemampuan diri yang dimiliki peserta didik.
Penggunaan instrument dan panduan penilaian yang dapat digunakan oleh siswa adalah
untuk meminimalisir kemungkinan siswa menjawab tidak sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian sikap
sama seperti halnya instrument yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan
teknik observasi.
3. Penilaian antar peserta didik. Penilaian peserta didik merupakan teknik penilaian yang
meminta siswa untuk silang penilaian dengan teman lainnya pada suatu kelas dengan
petunjuk penilaian disesuai kompetensi yang ingin dicapai. Intrumen yang dapat
digunakan dalam penilaian ini adalah daftar cek dan skala penilaian dengan teknik
sosiometri berbasis kelas.
4. Jurnal. Jurnal merupakan catatan pendidik yang berupa informasi hasil pengamatan
selama melakukan pembelajaran didalam kelas. Aspek yang hendak diteliti pada
penilaian jurnal ini adalah kekuatan dan kelemahan peserta didik. Kelebihan yang ada
pada penilaian jurnal adalah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh siswa dicatat
dengan segera oleh pengajar. Kelemahan dari penilaian jurnal ini adalah reliabilitasnya
masih dipertanyakan, karena penilaian ini berdasarkan persepsi pribadi pengajar.
Pencatatan harus segera dilakukan Pedoman umum penskoran jurnal: Penskoran pada
jurnal dapat menggunakan skala likert Aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan oleh guru Pada
masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati. Setiap aspek yang sesuai dengan
indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi
skor 0. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. Skor yang diperoleh pada masing-masing
aspek kemudian direratakan Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian
Dibawah ini merupakan contoh dalam mengembangkan instrument yang mungkin dapat
anda lakukan. Instrumen yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada indikator yang
akan diamati. Contoh template penulisan instrument beserta rubrik dalam aspek spiritual
Petunjuk : (Harus ada petunjuk penilaian. Petunjuk penilaian berisi petunjuk jelas tentang
bagaimana cara mengisi penilaian menggunakan instrument penilaian yang dibuat) Lembaran ini
diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
(Terdapat nama, dan identitas peserta didik. Tujuannya untuk mempermudah dalam melakukan
pendataan dan analisis).
Nama Peserta Didik : .
Kelas : .
Tanggal Pengamatan : ..
Materi Pokok : ..
Jumlah Skor yang diperoleh Petunjuk Penskoran: (Harus ada petunjuk penskoran) Skor
akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : (perolehan
skor) / (skor maksimal) x 4 = skor akhir. Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5
pernyataan = 20, maka skor akhir : 14/20 4 = 2,8. Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013
peserta didik memperoleh nilai adalah :
o Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00
o Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33
o Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor 2,33
o Kurang : apabila memperoleh skor: skor 1,33.
F. PENILAIAN DIRI.
Pengertian.
Penilaian diri adlah suatu teknik penilaian dimana peserta didik siminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor.
Keuntungan :
1. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
2. Peserta didik dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
3. Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur.
Teknik penilaian ;
1. Menentukan criteria penilaian yang akan digunakan
2. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar cek, atau skala
penilaian
3. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri
4. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif
5. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian tehadap
sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
a. Penilaian Unjuk kerja.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di
laboratorium, praktek sholat, praktek OR, persentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll.
b. Penilaian Sikap.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang
dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup
yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang
diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
c. Penilaian Tertulis.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal
peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
d. Penilaian Proyek.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
e. Penilaian Produk.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
f. Penilaian Portofoli.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait
dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
g. Penilaian Diri.
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Saran.
Semogah dengan adanya makalah ini dapat membantu kita semua dalam memberi nilai yang
baik, jujur dan tepat kepada para siswa.
Daftar Pustaka.