“EKOSISTEM”
OLEH
JURUSAN FISIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran. Salawat serta salam kapada Nabi Muhammad saw selaku utusan
Allah swt sebagai hamba dan rasul-Nya untuk menyeru umat manusia ke jalan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Dalam penulisan makalah ini, kami akan memaparkan tentang “Ekosistem” agar
kita mengetahui dan memiliki wawasan yang lebih mengenai ilmu yang berkaitan dengan
Ekosistem dan komponen serta interaksi antar organisme dalam ekologi.
Pada kesempatan ini pula kami sampaikan rasa terima kasih kepada para penulis
yang tulisannya kami gunakan sebagai bahan rujukan. Akhirnya kami menyadari, bahwa
tiada gading yang tak retak. Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan mendapatkan ridho dari
Allah swt. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Ekosistem adalah kesatuan (sistem) yang terdiri dari komunitas berbagai jenis
organisme hidup dan lingkungan tidak ‐hidup (berupa materi dan energi) energi) yang
saling erhubungan dan berinteraksi.
2.2Komponen Ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Biasanya ini disebut komponen hidup. Komponen ini dibagi menjadi dua macam,
yakni konsumen atau yang biasa disebut heterotrof dan pengurai atau yang disebut
dengan dekomposer.Heterotrof adalah komponen ekosistem yang tidak bisa
membuat makanan sendiri. Tapi mengatur ulang dan akhirnya menguraikan bahan
organik secara kompleks yang dibangun oleh autotroph. Dekomposer memiliki
peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang berasal dari organisme yang
telah mati.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian besar
komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor yang memengaruhi
komponen abiotik ini :
a. Tanah dan batu, karena struktur fisik dan komposisi mineral yang
membatasi penyebaran organisme berdasarkan kandungan sumber makanan.
b. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama suatu wilayah.
Iklim makro meliputi iklim global, regional, dan lokal.
c. Suhu dapat memengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas. Ini
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
d. Air dapat memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang ada di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air.
e. Cahaya matahari, kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses
fotosintesis. Intensitas cahaya yang besar bisa meningkatkan suhu.
f. Garam mampu memengaruhi kesetimbangan air yang ada di dalam
organisme melalui osmosis.
b. Ekosistem Air Tawar Lentik, memiliki ciri airnya tidak berarus, contohnya
ekosistem rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan
danau. Rawa didominasi oleh tumbuhan berkayu, rawa gambut didominasi
oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah,
yaitu litoral, limnetik, dan profundal. Wilayah litoral adalah wilayah tepi
danau dan kolam. Organisme litoral antara lain teratai, Hydrilla, Hydra,
capung, katak, burung, dan tikus. Vegetasi pada wilayah litoral didominasi
oleh tumbuhan yang mengapung atau tenggelam. Wilayah limnetik adalah
wilayah perairan terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Pada wilayah ini banyak mengandung fitoplankton dan zooplankton. Di
bagian bawah wilayah limnetik terdapat wilayah profundal, yaitu wilayah
yang dalam dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.
2. Ekosistem Laut
Ekosistem Laut terbagi menjadi 3 zona, yaitu:
a. Zona Litoral meliputi :
1. Ekosistem Estuari, terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut
atau disebut muara sungai/pantai lumpur. Cirinya berupa perairan payau dan
vegetasinya didominasi oleh tumbuhan bakau. Ikan, udang, dan moluska
melakukan perkembangbiakan di daerah ini
2. Ekosistem Pantai Pasir, cirinya intensitas cahaya matahari yang dipaparkan
selama 12 jam dan deburan ombak yang terus-menerus. Vegetasi ada yang
membentuk terna (formasi pescaprae) atau membentuk perdu dan pohon
(formasi barringtonia). Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang
lunak dan tidak berkayu (misalnya rumput, kangkung, dan pisang). Hewan
pada ekosistem pasir pantai kebanyakan hidup di dalam pasir. Organisme
tersebut aktif jika air pasang dan membenamkan diri di pasir saat air surut,
misalnya kepiting kecil.
3. Ekosistem Pantai Batu, cirinya tersusun dari batu-batuan kecil dan
bongkahan batu yang besar. Organisme yang ada adalah Eucheuma dan
Sargassum, serta beerapa jenis moluska yang dapat melekat di batu.
b. Zona Laut dangkal
Zona Laut Dangkal meliputi Ekosistem Terumbu Karang. Ekosistem ini hanya
dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari
rangka hewan kelompok Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai
jenis organisme laut dari kelompok Porifera, Coelenterata, ganggang, berbagai
jenis ikan, serta udang.
c. Zona Pelagik meliputi Ekosistem Laut Dalam. Ekosistem ini berada pada
kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya
matahari
3. Ekosistem darat
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi tumbuhan
dominan disebut bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakan yang
sama dimanapun bioma tersebut ditemukan. Penyebaran jenis-jenis bioma
dipengaruhi oleh iklim. Bioma di dunia dikelompokkan menjadi 7 kategori, yaitu:
4. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Contohnya bendungan, hutan tanaman produksi,
agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dan
perkebunan kopi.
2.4 Sistem interaksi antara komponen biotik dan abiotik
2. Persaingan juga terjadi antar makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainnya. Persaingan ini terjadi di karena untuk memperebutkan atau mendapatkan
kekuasaan, wilayah, makanan, pasangan hidup dan untuk bertahan hidup.
Interaksi antar komunitas meruoakan interaksi yang terjadi antara, komunitas saru
yang terdiri dari beberapa populasi yang berbeda dengan komnunitas yang berbeda dengan
komunitas yang satunya disuatu daerah. Misalnya suatu kawaasan terdapat sungai yaitu
berupa sungai-sungai kecil yang ditemui di sepanjang rute menuju air terjun. Komunitas
sungai tersebut berinteraksi dengan komunitas yang ada di dekatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap adanya masukan serta kritik dan
saran dari kawan- kawan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA