Anda di halaman 1dari 15

Makalah

“EKOSISTEM”

OLEH

Muhamad Rajes Tolas (433419013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran. Salawat serta salam kapada Nabi Muhammad saw selaku utusan
Allah swt sebagai hamba dan rasul-Nya untuk menyeru umat manusia ke jalan kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Dalam penulisan makalah ini, kami akan memaparkan tentang “Ekosistem” agar
kita mengetahui dan memiliki wawasan yang lebih mengenai ilmu yang berkaitan dengan
Ekosistem dan komponen serta interaksi antar organisme dalam ekologi.

Pada kesempatan ini pula kami sampaikan rasa terima kasih kepada para penulis
yang tulisannya kami gunakan sebagai bahan rujukan. Akhirnya kami menyadari, bahwa
tiada gading yang tak retak. Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan mendapatkan ridho dari
Allah swt. Amin.

Gorontalo, November 2020

Muhammad Rajes Tolas


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Pengertian Ekosistem.....................................................................................................


2.2 Komponen Ekosistem..................................................................................................
2.3 Tipe-Tipe Ekosistem......................................................................................................
1. Ekosistem Air (Akuatik) ..................................................................................
2. Ekosistem Laut......................................................................................................
3. Ekosistem Darat......................................................................................................
4. Ekosistem Buatan......................................................................................................
2.4 Sistem Interaksi Antar Komponen Biotik dan Abiotik................................................
2.4.1 Rantai makanan dan jarring-jaring makanan..............................................
2.4.2 Interaksi antar individu........................................................................................
2.4.3 Interaksi antar populasi........................................................................................
2.4.4 Interaksi antar komunitas........................................................................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................


3.2 Saran ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara timbal balik
dengan lingkungannya. Interaksi timbal balik ini membentuk suatu sistem yang
kemudian kita kenal sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Dengan kata lain ekosistem
merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme
hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan
biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (non makhluk hidup). Sebagai suatu sistem, di
dalam suatu ekosistem selalu dijumpai proses interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, antara lain dapat berupa adanya aliran energi, rantai makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan, dan pengendalian.
Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang
melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air,
dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama
lainnya. Gatra yang dapat digunakan sebagai ciri keseutuhan ekosistem adalah
energetika (taraf trofi atau makanan, produsen, konsumen, dan redusen), pendauran
hara (peran pelaksana taraf trofi), dan produktivitas (hasil keseluruhan sistem). Jika
dilihat komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam ekosistem ditentukan oleh
hubungannya dengan jenis lain yang tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu
keberadaannya ditentukan juga oleh keseluruhan jenis dan faktor-faktor fisik serta
kimia yang menyusun ekosistem tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ekosistem ?
2. Bagaimana interaksi antatar organisme ?
3. Seperti apa itu interaksi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu ekosistem..
2. Untuk mengetahui dan memahami interaksi antar organisme.
3. Untuk mengetahui interaksi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah kesatuan (sistem) yang terdiri dari komunitas berbagai jenis
organisme hidup dan lingkungan tidak ‐hidup (berupa materi dan energi) energi) yang
saling erhubungan dan berinteraksi.
2.2Komponen Ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Biasanya ini disebut komponen hidup. Komponen ini dibagi menjadi dua macam,
yakni konsumen atau yang biasa disebut heterotrof dan pengurai atau yang disebut
dengan dekomposer.Heterotrof adalah komponen ekosistem yang tidak bisa
membuat makanan sendiri. Tapi  mengatur ulang dan akhirnya menguraikan bahan
organik secara kompleks yang  dibangun oleh autotroph. Dekomposer memiliki
peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang berasal dari  organisme yang
telah mati.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian besar
komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor yang memengaruhi
komponen abiotik ini :
a. Tanah dan batu, karena struktur fisik dan komposisi mineral yang
membatasi penyebaran organisme berdasarkan kandungan sumber makanan.
b. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama suatu wilayah.
Iklim makro meliputi iklim global, regional, dan lokal.
c. Suhu dapat memengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas. Ini
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
d. Air dapat memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang ada di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air.
e. Cahaya matahari, kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses
fotosintesis. Intensitas cahaya yang besar bisa meningkatkan suhu.
f. Garam mampu memengaruhi kesetimbangan air yang ada di dalam
organisme melalui osmosis.

2.3 Tipe-tipe Ekosistem

1. Ekosistem Air (Akuatik)


Ekosistem Air (Akuatik) terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Air tawar Lotik, memiliki ciri airnya berarus, contohnya ekosistem sungai.
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan
arus air. Contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat
menempel pada batu. Produsen utama pada ekosistem ini adalah ganggang.
Akan tetapi, umumnya organisme lotik memakan detritus yang berasal dari
ekosistem darat dan sekitarnya.

b. Ekosistem Air Tawar Lentik, memiliki ciri airnya tidak berarus, contohnya
ekosistem rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan
danau. Rawa didominasi oleh tumbuhan berkayu, rawa gambut didominasi
oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah,
yaitu litoral, limnetik, dan profundal. Wilayah litoral adalah wilayah tepi
danau dan kolam. Organisme litoral antara lain teratai, Hydrilla, Hydra,
capung, katak, burung, dan tikus. Vegetasi pada wilayah litoral didominasi
oleh tumbuhan  yang mengapung atau tenggelam. Wilayah limnetik adalah
wilayah perairan terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Pada wilayah ini banyak mengandung fitoplankton dan zooplankton. Di
bagian bawah wilayah limnetik terdapat wilayah profundal, yaitu wilayah
yang dalam dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.

2. Ekosistem Laut
Ekosistem Laut terbagi menjadi 3 zona, yaitu:
a. Zona Litoral meliputi :
1. Ekosistem Estuari, terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut
atau disebut muara sungai/pantai lumpur. Cirinya berupa perairan payau dan
vegetasinya didominasi oleh tumbuhan bakau. Ikan, udang, dan moluska
melakukan perkembangbiakan di daerah ini
2. Ekosistem Pantai Pasir, cirinya intensitas cahaya matahari yang dipaparkan
selama 12 jam dan deburan ombak yang terus-menerus. Vegetasi ada yang
membentuk terna (formasi pescaprae) atau membentuk perdu dan pohon
(formasi barringtonia). Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang
lunak dan tidak berkayu (misalnya rumput, kangkung, dan pisang). Hewan
pada ekosistem pasir pantai kebanyakan hidup di dalam pasir. Organisme
tersebut aktif jika air pasang dan membenamkan diri di pasir saat air surut,
misalnya kepiting kecil.
3. Ekosistem Pantai Batu, cirinya tersusun dari batu-batuan kecil dan
bongkahan batu yang besar. Organisme yang ada adalah Eucheuma dan
Sargassum, serta beerapa jenis moluska yang dapat melekat di batu.
b. Zona Laut dangkal
Zona Laut Dangkal meliputi Ekosistem Terumbu Karang. Ekosistem ini hanya
dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari
rangka hewan kelompok Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai
jenis organisme laut dari kelompok Porifera, Coelenterata, ganggang, berbagai
jenis ikan, serta udang.
c. Zona Pelagik meliputi Ekosistem Laut Dalam. Ekosistem ini berada pada
kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya
matahari
3. Ekosistem darat
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi tumbuhan
dominan disebut bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakan yang
sama dimanapun bioma tersebut ditemukan. Penyebaran jenis-jenis bioma
dipengaruhi oleh iklim. Bioma di dunia dikelompokkan menjadi 7 kategori, yaitu:

1. Hutan Hujan Tropis, terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur tinggi


(rata-rata 250C) dan curah hujan yang tinggi (200-450 cm per tahun). Memiliki ciri
pohonnya tinggi dan rimbun, dengan jenis tumbuhan yang sangat beragam.
Hewannya meliputi berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang utan, dan
harimau.
2. Savana, terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa dengan curah hujan lebih rendah
daripada hutan hujan tropis (sekitar 90-150 cm per tahun). Vegetasi savana
didominasi oleh rumput dengan semak dan pohon yang tumbuh terpencar. Hewan
yang hidup yakni berbagai jenis serangga seperti belalang, kumbang, rayap,
herbivora dan karnivora.
3. Padang Rumput, terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang. Curah hujan di
padang rumput lebih rendah daripada di savana (25-27 cm per tahun). Vegetasi
yang dominan adalah rumput dan hewan yang ada adalah kelinci, tupai tanah, dan
serigala.
4. Gurun, terdapat di belahan bumi sekitar 200-300 lintang utara dan lintang selatan.
Curah hujan rendah yaitu kurang dari 25 cm per tahun. Vegetasinya terdiri dari
berbagai belukar akasia dan kaktus, sedangkan hewan yang ada yaitu belalang,
burung pemangsa serangga, dan kadal. Hewan-hewan gurun melakukan kegiatan
pada malam hari (nokturnal).
5. Hutan Gugur, terdapat di pegunungan wilayah tropis dan di wilayah subtropis yang
mengalami pergantian musim panas dan dingin. Curah hujan sedang, yaitu 75-150
cm per tahun. Pohon pada hutan gugur memiliki ciri menggugurkan daunnya
menjelang musim gugur dan menjadi dorman (hidup, tetapi dengan metabolisme
yang relatif tidak aktif dan penghentian pertumbuhan) pada musim dingin. Pohon di
hutan gugur antara lain maple dan birkin. Contohnya hutan jati.
6. Taiga, terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan di pegunungan tropis.
Cirinya hujan turun hanya pada musim panas dan musim dingin berlangsung secara
berkepanjangan. Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak hitam,
bermacam burung berkicau, serigala, dan beruang. Contohnya hutan pinus.
7. Tundra, terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 600 lintang utara, disebut tundra
artik. Sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung disebut tundra alpin. Ciri
bioma tundra adalah musim dingin terjadi setiap waktu sepanjang tahun. Vegetasi
tundra didominasi oleh rumput alang-alang lumut daun, dan perdu. Tidak terdapat
pohon. Hewan yang ada kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba.

4. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Contohnya bendungan, hutan tanaman produksi,
agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dan
perkebunan kopi.
2.4 Sistem interaksi antara komponen biotik dan abiotik

2.4.1 Rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Secara sekilas


rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda.
Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk
hidup berdasarkan urutan tertentu yang terdapat peran sebagai produsen, konsumen
dan decomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup suatu mahkluk. Secara
sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan
pengurai.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling
berhubungan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain
untuk jaring-jaring makanan adalah sistem sumber daya-konsumen.

2.4.2Interaksi Antar Individu

1. Simbiosis Terbagi menjadi 2, yaitu :


a. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda
dimana keduanya daling menguntungkan. Contoh : hubungan di antara jamur
dan ganggang, hubungan bunga dan lebah, burung jalak dan juga badak dan
masih banyak lagi lainnya. Hubungan antara bunga dan lebah misalnya,
keduanya mendapatkan keuntungan dimana lebah mendapatkan madu bunga
sekaligus membantu bunga dalam melakukan penyerbukan. 
b. Simbiosis Komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang
berbeda dimana yang satu merasa diuntungkan sedangkan yang satu tidak
merasa diuntungkan maupun dirugikan. Contoh : hubungan bunga anggrek
dengan inangnya, ikan hiu dengan ikan remora. Bunga anggrek yang menempel
pada inangnya tidak merugikan inangnya dan tidak menguntungkan inangnya,
karena bungan anggrek dapat membuat makanannya sendiri.
c. Simbiosis Parasaitisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang mana
makhluk hidup yang satu merasa diuntungkan dan yang satu merasa dirugikan.
Contoh : benalu pada pohon mangga, Kutu di rambut manusia, jamur di kulit
manusia, cacing pita di lambung dan masih banyak lagi.
2. Antibiosis yaitu pola hubungan antara makhluk hidup dimana suatu individu
dapat mengeluarkan suatu zat yang dapat membahayakan individu lainnya.
Contoh : Ular mengeluarkan bisanya, cumi-cumi mengelurakan tinta berwarna
hitam gelap, jamur mengeluarkan racun dan masih banyak lagi.
3. Predatorisme yaitu hubungan antara makhluk hidup dimana saling memangsa
satu sama lain. Akibatnya terjadi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Contoh : harimau memangsa zebra, kucing memangsa tikus, kucing dimangsa
ular dan sebagainya.
2.4.3 Interaksi Antar Populasi

1. Netralisme adalah makhluk hidup yang berhubungan dengan jenis yang berbeda


tidak saling mempengaruhi, walaupun makhluk tersebut tinggal di satu tempat
yang sama. Di sebut netralisme karena bahan makanan yang berbeda. Contoh
Gajah dengan jerapah. Gajah dengan jerapah hidup bersama namun tidak ada
yang untung dan tidak ada yang di rugikan.

2. Persaingan juga terjadi antar makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainnya. Persaingan ini terjadi di karena untuk memperebutkan atau mendapatkan
kekuasaan, wilayah, makanan, pasangan hidup dan untuk bertahan hidup.

3. Amensalisme adalah bentuk dimana organisme yang satu merugikan organisme


yang lain jika makhluk itu mengeluarkan zat yang berbahaya. Contoh : Gulama
dengan tumbuhan padi.
4. Parasitisme adalah dimana makhluk hidup yang satu merugikan makhluk hidup
yang lain, yang artinya salah satu dari makhluk hidup itu akan ada yang untung
dan akan ada yang rugi. Contoh organisme yang seperti ini adalah cacing, benalu,
bakteri, dan lain sebagainya. Tetapi tidak akan menyebabkan kematian bagi
organisme yang di rugikan.

5. Predasi adalah dimana anggota spesies yang di sebut predator memakan spesies


lainnya yang di sebut mangsa.

6. Komensalisme adalah dimana organisme yang satu diuntungkan dan organisme


yang lain tidak dirugikan.

7. Protokooperasi  adalah hubungan di mana makhluk hidup akan saling


menguntungkan dan tidak akan mengganggu kehidupan keduanya.

8. Mutualisme adalah hubungan interaksi antar makhluk hidup saling


menguntungkan

2.4.4 Interaksi Antar Komunitas

Interaksi antar komunitas meruoakan interaksi yang terjadi antara, komunitas saru
yang terdiri dari beberapa populasi yang berbeda dengan komnunitas yang berbeda dengan
komunitas yang satunya disuatu daerah. Misalnya suatu kawaasan terdapat sungai yaitu
berupa sungai-sungai kecil yang ditemui di sepanjang rute menuju air terjun. Komunitas
sungai tersebut berinteraksi dengan komunitas yang ada di dekatnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan materi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa ekosistem


merupakan suau kumpulan organisme baik yang hidup (Biotik) maupun yang mati
(Abiotik) dan berinteraksi sehingga membentuk suatu kesatuan lingkungan hidup yang
memiliki nilai-nilai kehidupan dalam kelompok,komunitas,dan populasi

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap adanya masukan serta kritik dan
saran dari kawan- kawan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Slamet Ryadi. 1981. Ekologi. Usaha Nasional: Surabaya


Campbell, N.A. 2004.Biologi Edisi ke 5. Jakarta:Erlangga
Cartono & Nurul, I.Y.,(2010).Biologi Umum.Bandung:Prisma Perss
Mulyadi, A. (2010). Pengetahuan Lingkungan Hidup. Bandung:Prisma Press

Anda mungkin juga menyukai