Komponen-komponen ekosistem
Tipe2 ekosistem
KONSEP EKOSISTEM
Ekosistem adalah kesatuan (sistem) yang terdiri dari komunitas berbagai jenis organisme hidup dan
lingkungan tidak ‐hidup (berupa materi dan energi) energi) yang saling berhubungan dan berinteraksi
Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara timbal balik dengan lingkungannya.
Interaksi timbal balik ini membentuk suatu sistem yang kemudian kita kenal sebagai sistem ekologi atau
ekosistem. Dengan kata lain ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut
proses interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (non makhluk hidup). Sebagai suatu sistem, di dalam
suatu ekosistem selalu dijumpai proses interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, antara
lain dapat berupa adanya aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan, dan
pengendalian.
Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik
(jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas)
yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Gatra yang dapat digunakan sebagai ciri keseutuhan
ekosistem adalah energetika (taraf trofi atau makanan, produsen, konsumen, dan redusen), pendauran
hara (peran pelaksana taraf trofi), dan produktivitas (hasil keseluruhan sistem). Jika dilihat komponen
biotanya, jenis yang dapat hidup dalam ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang
tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan juga oleh keseluruhan jenis dan
faktor-faktor fisik serta kimia yang menyusun ekosistem tersebuT.
KOMPONEN EKOSISTEM
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), ada komponen-komponen yang menjadi penyebab
terbentuknya ekosistem, yakni komponen biotik dan abiotik. Berikut penjelasannya:
1. Komponen Biotik Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Biasanya ini disebut komponen hidup. Baca juga: Mentan: Kostratani Wujud Membangun Ekosistem
Pertanian Lewat Digital Komponen ini dibagi menjadi dua macam, yakni konsumen atau yang biasa
disebut heterotrof dan pengurai atau yang disebut dengan dekomposer. Heterotrof adalah
komponen ekosistem yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tapi mengatur ulang dan akhirnya
menguraikan bahan organik secara kompleks yang dibangun oleh autotroph. Dekomposer memiliki
peran untuk menguraikan bahan-bahan organis yang berasal dari organisme yang telah mati.
2. Komponen Abiotik Komponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian
besar komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor yang memengaruhi komponen abiotik
ini :
Tanah dan batu, karena struktur fisik dan komposisi mineral yang membatasi penyebaran
organisme berdasarkan kandungan sumber makanan.
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama suatu wilayah. Iklim makro meliputi iklim
global, regional, dan lokal.
Suhu dapat memengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas. Ini membutuhkan energi untuk
meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
Air dapat memengaruhi distribusi organisme. Organisme yang ada di gurun beradaptasi terhadap
ketersediaan air.
Cahaya matahari, kualitas cahaya matahari dapat memengaruhi proses fotosintesis. Intensitas
cahaya yang besar bisa meningkatkan suhu.
Garam mampu memengaruhi kesetimbangan air yang ada di dalam organisme melalui osmosis.
TIPE EKOSISTEM
1. Ekosistem Air Tawar Lotik, memiliki ciri airnya berarus, contohnya ekosistem sungai.
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air.
Contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat menempel pada batu. Produsen
utama pada ekosistem ini adalah ganggang. Akan tetapi, umumnya organisme lotik memakan
detritus yang berasal dari ekosistem darat dan sekitarnya.
2. Ekosistem Air Tawar Lentik, memiliki ciri airnya tidak berarus, contohnya ekosistem rawa air
tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh
tumbuhan berkayu, rawa gambut didominasi oleh lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan
kolam terdiri dari tiga wilayah, yaitu litoral, limnetik, dan profundal. Wilayah litoral adalah
wilayah tepi danau dan kolam. Organisme litoral antara lain teratai, Hydrilla, Hydra, capung,
katak, burung, dan tikus. Vegetasi pada wilayah litoral didominasi oleh tumbuhan yang
mengapung atau tenggelam. Wilayah limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih
dapat ditembus oleh cahaya matahari. Pada wilayah ini banyak mengandung fitoplankton dan
zooplankton. Di bagian bawah wilayah limnetik terdapat wilayah profundal, yaitu wilayah yang
dalam dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.
Zona Laut Dangkal meliputi Ekosistem Terumbu Karang. Ekosistem ini hanya dapat tumbuh di dasar
perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok Coelenterata. Pada
ekosistem ini terdapat berbagai jenis organisme laut dari kelompok Porifera, Coelenterata,
ganggang, berbagai jenis ikan, serta udang.
Zona Pelagik meliputi Ekosistem Laut Dalam. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari
permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.
Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi tumbuhan dominan disebut
bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakan yang sama dimanapun bioma tersebut
ditemukan. Penyebaran jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh iklim. Bioma di dunia dikelompokkan
menjadi 7 kategori, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis, terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur tinggi (rata-rata
250C) dan curah hujan yang tinggi (200-450 cm per tahun). Memiliki ciri pohonnya tinggi dan
rimbun, dengan jenis tumbuhan yang sangat beragam. Hewannya meliputi berbagai jenis
serangga dan burung, monyet, orang utan, dan harimau.
2. Savana, terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa dengan curah hujan lebih rendah daripada
hutan hujan tropis (sekitar 90-150 cm per tahun). Vegetasi savana didominasi oleh rumput
dengan semak dan pohon yang tumbuh terpencar. Hewan yang hidup yakni berbagai jenis
serangga seperti belalang, kumbang, rayap, herbivora dan karnivora.
3. Padang Rumput, terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang. Curah hujan di padang
rumput lebih rendah daripada di savana (25-27 cm per tahun). Vegetasi yang dominan adalah
rumput dan hewan yang ada adalah kelinci, tupai tanah, dan serigala.
4. Gurun, terdapat di belahan bumi sekitar 200-300 lintang utara dan lintang selatan. Curah
hujan rendah yaitu kurang dari 25 cm per tahun. Vegetasinya terdiri dari berbagai belukar
akasia dan kaktus, sedangkan hewan yang ada yaitu belalang, burung pemangsa serangga,
dan kadal. Hewan-hewan gurun melakukan kegiatan pada malam hari (nokturnal).
5. Hutan Gugur, terdapat di pegunungan wilayah tropis dan di wilayah subtropis yang
mengalami pergantian musim panas dan dingin. Curah hujan sedang, yaitu 75-150 cm per
tahun. Pohon pada hutan gugur memiliki ciri menggugurkan daunnya menjelang musim gugur
dan menjadi dorman (hidup, tetapi dengan metabolisme yang relatif tidak aktif dan
penghentian pertumbuhan) pada musim dingin. Pohon di hutan gugur antara
lain maple dan birkin. Contohnya hutan jati.
6. Taiga, terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan di pegunungan tropis. Cirinya
hujan turun hanya pada musim panas dan musim dingin berlangsung secara berkepanjangan.
Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak hitam, bermacam burung berkicau,
serigala, dan beruang. Contohnya hutan pinus.
7. Tundra, terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 600 lintang utara, disebut tundra artik.
Sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung disebut tundra alpin. Ciri bioma tundra
adalah musim dingin terjadi setiap waktu sepanjang tahun. Vegetasi tundra didominasi oleh
rumput alang-alang lumut daun, dan perdu. Tidak terdapat pohon. Hewan yang ada kelinci,
burung hantu, serigala, rusa, dan domba.
Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Contohnya bendungan, hutan tanaman produksi, agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah
irigasi, perkebunan sawit, dan perkebunan kopi.
RANTAI MKNN
antai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Secara sekilas rantai makanan
dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai makanan adalah
serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasarkan urutan tertentu
yang terdapat peran sebagai produsen, konsumen dan decomposer (pengurai) untuk
kelangsungan hidup suatu mahkluk.
Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan
pengurai. Lain hal dengan jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan
dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain untuk jaring-jaring
makanan adalah sistem sumber daya-konsumen.
`nteraksi yang terjadi antar-individu merupakan suatu hal yang mutlak, karena suatu individu
tidak dapat lepas dari individu lainnya. Interaksi tersebut dapat kita jumpai di dalam sebuah
populasi atau dalam sebuah komunitas. Interaksi antar-individu dibagi menjadi 3 bagian,
diantaranya :
Simbiosis
Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda dimana
keduanya daling menguntungkan. Contoh : hubungan di antara jamur dan ganggang,
hubungan bunga dan lebah, burung jalak dan juga badak dan masih banyak lagi lainnya.
Hubungan antara bunga dan lebah misalnya, keduanya mendapatkan keuntungan dimana
lebah mendapatkan madu bunga sekaligus membantu bunga dalam melakukan penyerbukan.
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda dimana
yang satu merasa diuntungkan sedangkan yang satu tidak merasa diuntungkan maupun
dirugikan. Contoh : hubungan bunga anggrek dengan inangnya, ikan hiu dengan ikan remora.
Bunga anggrek yang menempel pada inangnya tidak merugikan inangnya dan tidak
menguntungkan inangnya, karena bungan anggrek dapat membuat makanannya sendiri.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasaitisme yaitu hubungan antara dua makhluk hidup yang mana makhluk hidup
yang satu merasa diuntungkan dan yang satu merasa dirugikan. Contoh : benalu pada pohon
mangga, Kutu di rambut manusia, jamur di kulit manusia, cacing pita di lambung dan masih
banyak lagi.
Antibiosis
Antibiosis yaitu pola hubungan antara makhluk hidup dimana suatu individu dapat
mengeluarkan suatu zat yang dapat membahayakan individu lainnya. Contoh : Ular
mengeluarkan bisanya, cumi-cumi mengelurakan tinta berwarna hitam gelap, jamur
mengeluarkan racun dan masih banyak lagi.
Predatorisme
Predatorisme yaitu hubungan antara makhluk hidup dimana saling memangsa satu
sama lain. Akibatnya terjadi rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Contoh :
harimau memangsa zebra, kucing memangsa tikus, kucing dimangsa ular dan
sebagainya.
1. Gajah dengan jerapah. Gajah dengan jerapah hidup bersama namun tidak
ada yang untung dan tidak ada yang di rugikan.
2. Ikan lele dengan ikan sapu tinggal di tempat yang sama namun tidak ada
interaksi.
3. Kambing dengan ayam sama juga dengan ikan lele dan ikan sapu tidak
ada interaksi karena makanan kambing dan ayam berbeda.
2. Persaingan juga terjadi antar makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang
lainnya. Persaingan ini terjadi di karena untuk memperebutkan atau
mendapatkan kekuasaan, wilayah, makanan, pasangan hidup dan untuk
bertahan hidup.
1. Kerbau dengan burung jalak. Burung jalak hinggap di tubuh kerbau untuk
memakan kutu-kutu yang ada di tubuh kerbau. Dengan begiTu keduanya
akan saling menguntungkan. Tetapi burung jalak tidak akan selamanya
akan tinggal di tubuh kerbau.
2. Bunga dengan serangga
Saat penyerbukan bunga, bunga dibantu oleh serangga, tetapi bunga juga
dibantu dengan faktor lainnya.