Disusun Oleh :
A. Pelaksaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum : Menguji apakah jeruk merupakan sel
volta yang dapat menghantarkan listrik
2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 17 September 2020
3. Tempat praktikum : Rumah Kurniawan Aditya Saputra
B. Landasan Teori
Sel volta atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang di
dalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Dalam sel
volta, katoda adalah kutub positif (tempat terjadinya reaksi reduksi) sedangkan
anoda adalah kutub negatif (tempat terjadinya oksidasi).
Sel Volta atau Sel Galvani yaitu perubahan reaksi kimia (redoks) menjadi
energy istrik. Energi listrik terjadi akibat adanya aliran electron yang mengalis
dari anoda ke katoda. Pada sel volta, katoda akan bermuatan positif dan anoda
akan bermuatan negatif. (Satorno, 2016 : 251).
Sel volta atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang di
dalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Dalam sel
volta, katoda adalah kutub positif sedangkan anoda adalah kutub negatif. E0
sel volta didapatkan dari E0 katoda dikurangi dari E0 Anoda menggunakan
data E0 pada deret volta yang makin ke kiri unsur hidroen semakin kecil E0
nya.
C. Alat dan Bahan
Gunting
3 buah jeruk nipis ( bisa menggunakan buah lain yang kandungan asamnya
tinggi)
D. Langkah Kerja
4. Jepitkan penjepit buaya pada uang logam dan paku, dimana penjepit berwarna
merah pada logam dan penjepi berwarna hitam pada paku seperti gambar
berikut.
5. Jepitkan lampu LED merah di antara penjepit buaya terakhir seperti pada
gambar berikut.
6. Jika anda melakukan cara yang telah ditunjukan di atas maka lampu LED akan
menyala berwarna merah.
E. Hasil Pengamatan
Foto Rangkaian
F. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, tiga buah jeruk nipis dapat
digunakan untuk menyalakan lampu LED merah berukuran kecil (1,63-2,03
volt). Katoda dalam percobaan adalah uang logam (mengandung tembaga)
sedangkan anodanya adalah paku (mengandung besi). Keduanya dihubungkan
oleh kabel seperti pada gambar di atas, lalu kabel dihubungkan dengan lampu
menggunakan penjepit buaya. Lampu tersebut dapat menyala karena adaya
kandungan senyawa kimia seperti kimia seperti asam sitrat, asam amino,
glikosida, kalsium, fosfor, dan lain-lain yang memiliki sifat elektrolit.
Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam jeruk nipis tersebut apabila
digabungkan dalam jumlah yang cukup (3 buah atau lebih) dan dihubungkan
menjadi satu menggunakan rangkaian yang telah dibuat sebelumnya maka
akan mampu menghasilkan sumber listrik yang berguna untuk menghidupkan
sebuah lampu dengan tegangan 1-2 volt. Sehingga, apabila menggunakan 3
buah jeruk nipis maka lampu LED yang akan menyala hanyalah yang
berwarna merah (1,63-2,03 volt) dan kemungkinan warna lain yang
mendekatinya seperti kuning (2.10-2.18 volt) dan oranye (2.03-2.10 volt).
Selain itu, semakin lama jeruk nipis tersebut di biarkan maka lemon tersebut
akan mengalami pembusukan atau mengerut sehingga energi yang dihasilkan
akan berkurang.
G. Kesimpulan
Yohanes, William. (2019). Materi Sel Volta si Sumber Energi Teknologi Masa
Depan. Quipper: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/materi-
sel-volta-kelas-12/
LAMPIRAN