Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SEL VOLTA

MENGGUNAKAN BUAH PISANG

Disusun untuk memenuhi tugas kimia

Disusun oleh
1.Nurul amnan(04)
2.Salsa aulia rahma(12)
3.Tanaya niskala(25)
4.Vahri pratama(28)
5.Wulan ramadhani(32)
6.Yasinta indana zulfa(33)

SMAN 1 GEBOG
Tahun pelajaran 2023/2024
1.Judul
Praktikum sel volta menggunakan buah pisang

2.Tujuan
Untuk mengetahui apakah buah pisang dapat menghasilkan listrik melalui sel volta

3.kajian teori
3.1 Pengertian dan Prinsip Sel Volta
Melansir Super Kimia SMA karya Drs. Wirawan J. Sarosa (2010:224), sel volta
merupakan sumber arus listrik yang pertama kali ditemukan. Penemunya adalah Volta
dan Galvani.Sel volta adalah sel yang menghasilkan energi listrik karena adanya redoks
spontan. Dengan kata lain, sel volta akan mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Potensi listrik yang dihasilkan sel volta dapat ditentukan dengan alat yang diberi nama
voltmeter atau potensiometer. Adapun prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan pada
rangkaian sel volta, di antaranya:
1. Energi kimia diubah menjadi energi listrik.
2. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, sementara pada katoda terjadi reaksi reduksi.
3. Anoda merupakan kutub negatif dan katoda adalah kutub positif.
4. Prinsip kerja sel volta adalah elektron yang mengalir dari anoda menuju katoda.
3.2 Kegunaan Sel Volta
Sejauh ini, aplikasi terpenting penggunaan sel volta adalah baterai. Baterai merupakan
sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik yang terjadi secara spontan.
Berikut beberapa jenis sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari,
dikutip dari Belajar Kimia secara Menarik karangan Das Salirawati dkk (2007:56).
a. Sel Aki
Aki adalah jenis baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor. Aki menjadi pilihan
praktis karena mampu menghasilkan energi listrik yang cukup besar dan dapat diisi
ulang. Sel aki terdiri atas anoda timbal dan katoda timbal dioksida. Pada katoda terjadi
reaksi reduksi, sementara pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
b. Sel Kering (Baterai)
Baterai kering pertama kali ditemukan Leclanche yang mendapatkan hak paten atas
penemuannya di tahun 1866. Sel kering terdiri atas suatu slinder seng yang berisi
campuran batu kawi, salmiakki, karbon, dan sedikit air. Seng befungsi sebagai anoda,
sedangkan katoda digunakan elektroda inert, yaitu grafit yang dicelupkan ke dalam
pasta. Pasta disini befungsi sebagai oksidator. Selain sebagai anoda, seng juga
berguna untuk wadah komponen dalam baterai.
c.baterai alkali
Ditinjau dari namanya, komponen baterai ini mengandung unsur alkali. Susunan baterai
alkali berbeda dengan baterai kering. Daya baterai alkali juga dua kali lebih besar
daripada baterai kering. Reaksi redoks yang terjadi pada baterai alkali prinsipnya sama
dengan baterai kening yaitu oksidasi logam seng dan reduksi mangan dioksida. Namun,
hasil yang terjadi berbeda dikarenakan baterai alkali melibatkan ion hidroksida dari
pasta KOH. Contoh penggunaan baterai alkali adalah alat tape recorder dan camera.
d. Baterai Litium
Litium merupakan unsur yang lebih banyak ada dalam bentuk ionnya pada sebuah
larutan. Hal ini yang membuat baterai litium dapat diisi ulang dengan proses sederhana
(disetrum). Umumnya, baterai litium terdiri atas karbon sebagai anoda, dan litium kobalt
dioksida sebagai katoda dengan elektrolit berupa garam litium. Contoh benda yang
menggunakan jenis baterai lithium adalah handphone dan laptop.
3.3 Buah Pisang sebagai Zat Elektrolit Penghantar Listrik
Pisang (Musa paradisiaca) adalah pohon jenis Tema (pohon dengan batang yang lunak
dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan batang yang kuat dan daun yang besar
memanjang dan berwama hijau tua. Dalam pisang terkandung banyak serat dan
beberapa vitamin seperti air, gula, protein, lemak dan minyak, serat selulosa, pati dan
asam tanin, vitamin A, vitamin B, vitamin B1, B2, B6, dan B12, vitamin D. vitamin Z,
kalsium, fosfor, besi, sodium, kalium (potassium). Magnesium (Mg) dan Seng (Zn).
Pisang diteliti dan diuji mampu untuk menghasilkan elektron yang bisa menghasilkan
tenaga listrik. Kandungan zat elektrolit dalam kalium kulit pisang dapat menghantarkan
listrik. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat.
Jumlah Magnesium (Mg) hanyalah 15% dari jumlah pisang keseluruhan dan Seng (Zn)
berfungsi sebagai elektron positif yang baik.
4.Alat dan bahan
Alat bahan
-gunting -buah pisang 7 buah
-jepit buaya -paku
-bolpoin -koin
-kertas -lampu led

5.Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tancapkan koin dan paku pada setiap buah pisang.
3. Sambungkan koin dan paku pada pisang yang lain dengan menggunakan kabel yang
telah dililitkan pada penjepit buaya.sambungkan dengan teratur dan tidak terbalik,jika
salah satu sisi penjepit buaya dijepitkan pda koin mka sisi lainnya dijepitkan pada
paku,begitupun sebaliknya
4. Sambungkan penjepit buaya dari koin pada sisi positif lampu dan penjepit buaya dari
paku ke sisi negatif lampu LED.
5. Lampu LED akan menyala.
6.Hasil pengamatan
NO Banyak buah pisang Kuat nyala
lampu
1 Satu buah Tidak menyala
2 Dua buah Tidak menyala
3 Tiga buah Tidak menyala
4 Empat buah Sangat redup
5 Lima buah Sangat redup
6 Enam buah Agak terang
7 Tujuh buah Menyala terang

7.Pembahasan
Berdasarkan hasil eksperimen pada praktikum ini, percobaan membuat energi alternatif
yaitu dengan rangkaian sel volta menggunakan buah-buahan berhasil dilakukan. Dengan
menyalanyanya lampu pada rangkaian tersebut membuktikan bahwa buah pisang yang
diuji coba memberikan terjadinya perubahan, yaitu perubahan energi kimia menjadi
energi listrik. Untuk dapat dihasilkan nyala lampu yang terang,dalam menggunakan
buah pisang ini dibutuhkan 7 buah untuk cahaya yang terang pada lampu led
Cairan pada buah pisang mengandung ion-ion yang bergerak bebas, maka untuk
mengalirkannya dibutuhkan kutub positif dan negatif yang kemudian disambungkan ke
lampu LED untuk indikator bahwa listrik mengalir. Praktikum ini menggunakan prinsip
sel volta. Kita menggunakan koin kuning yang terbuat dari tembaga (Cu) sebagai kutub
positif (katoda) yang ditancapkan pada buah piang. Kemudian paku yang terbuat dari
besi (Fe) kita tancapkan pada sisi berbeda di buah pisang tersebut sebagai kutub
negatif (anoda). Kedua kutub tersebut dihubungkan dengan kabel dan lampu LED
diantara kabel tersebut, ketika ada aliran ion-ion maka arus listrik dapat dihantarkan
sehingga dapat menyalakan lampu. Semakin banyak pisang yang digunakan dalam
rangkaian, maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan dan semakin terang pula
lampu yang menyala
Meskipun dapat menghasilkan listrik, namun listrik yang dihasilkan buah pisang belum
mampu digunakan sebagai energi alternatif dalam skala besar, Besar tegangan yang
dihasilkan sebuah pisang masih lebih kecil jika dibandingkan dengan tegangan yang
dihasilkan sebuah baterai. Selain itu, energi listrik yang dihasilkan oleh pisang juga tidak
bertahan lama karena larutan elektrolit dalam pisang semakin lama akan semakin
berkurang Namun melalui buah pisang ini kita dapat memberikan pembelajaran tentang
mengapa buah pisang dapat menghasilkan listrik, sehingga diharapkan dapat memberi
inspirasi dalam mencari energi alternatif

8.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Buah Pisang mengandung zat elektrolit yang dapat menjadi energi alternatif sebagai
sumber arus listrik sehingga lampu LED 3 volt dapat menyala
2. Tembaga (kabel dan koin) dan paku merupakan elektroda yang baik dalam
menghantarkan arus listrik.
3. Lampu LED sebagai penanda adanya arus listrik yang masuk dapat membuktikan
bahwa lampu itu akan menyala apabila dihubungkan dengan pisang yang dirangkai seri
dan elektroda tembaga dan besi

Daftar pustaka
1. Rahayu. Titik, 2013. Baterai dari Pisang
http://4yh0esweetysmanda.blogspot.com/2013/09/baterai-dari-jeruk-nipis.html
(diakses tanggal 19 oktober 2023)
2. Sameya, 2019. Jurnal Praktikum Mandiri Elektrokimia https://uriori.wordpress.com
2019/09/04/laporan-praktikum-mandiri-elektrokimia/ (diakses tanggal 19 oktober 2023)
3. Fandy, Ignasius. 2016. Membuat Baterai dari Buah Pisang
http://igfandyjayanto.blogspot.com/2016/10/ membuat-baterai-dari-buah-pisang.html
(diakses tanggal 19 oktober 2023)
4. Prasetyowati, Ratna. 2015. Sel Elektrokimia
http://ratnandroet.blogspot.com/2015/06/ elektrokimia.html (diakses tanggal 19
oktober 2023)
5. Gravitime. 2019. Mengapa Buah Pisang dapat Menghasilkan Listrik?
https://gravitime.net 2019/09/mengapa-buah-pisang-menghasilkan-listrik/ (diakses
tanggal 19 oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai