DOSEN PEMBIMBING :
DRA. YETTI ARIANI, M.Pd.
PGSD 19 AT 02
ANGGOTA KELOMPOK :
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), substansi adalah watak yang
sebenarnya dari sesuatu hal, seperti diartikan sebagai isi, pokok, atau inti. Sedangkan dalam
ilmu linguistik, subtansi diartikan sebagai medium yang dipakai dalam mengungkapkan
bahasa.
Mata pelajaran muatan lokal Budaya Alam Minangkabau (BAM) diajarkan sejak
kelas tiga Sekolah Dasar (SD) sampai dengan kelas tiga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP). Mata pelajaran ini wajib diajarkan pada jenjang dan tingkat tersebut. Hal itu telah
berlangsung hampir enam tahun pelajaran (sejak tahun pelajaran 1994 – 1995). Lahirnya
mata pelajaran ini beriringan dengan pemberlakuan kurikulum nasional 1994. Mata
pelajaran ini adalah sebagai berwujudan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor
2/1989, Peraturan Pemerintah Nomor 28/1990, dan Kepemendikbud Nomor 060/U/1993.
Ada lima tingkat tujuan pembelajaran BAM di SD dan SLTP. Kelima tingkat itu
terakumulasi dalam tujuan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Departemen Penididikan dan Kebudayaan Nomor 011.08.C.1994 dan
012.08.C.1994 tanggal 1 Februari 1994. Tujuan tersebut berbunyi “Pelajaran Budaya Alam
Minangkabau bertujuan agar siswa mengenal, memahami, menghayati, mengapresiasi, dan
menerapkan nilai-nilai budaya alam Minangkabau dalam kehidupannya sehari-hari.”
Kelima tujuan itu memiliki hubungan hierarkis. Tujuan yang paling rendah
ialah mengenal. Hal ini berarti, pembelajaran hanya sekedar memperkenalkan nilai-nilai
budaya alam Minangkabau kepada siswa. Jika siswa sudah mengenal, berarti tujuan telah
tercapai. Hal ini mungkin berlaku untuk pokok bahasan dan subpokok bahasan tertentu
pada tingkat dan jenjang tertentu pula. Tingkat kedua ialah memahami. Pembelajaran
dimaksudkan agar siswa menjadi paham tentang nilai-nilai budaya alam Minangkabau.
Tingkat ketiga yakni menghayati. Pembelajaran dimaksudkan agar siswa menghayati nilai-
nilai budaya alam Minangkabau. Tingkat pertama merupakan tingkat paling dasar dan
mendasar. Dari kenal menuju paham, dari paham menuju menghayati.
Tingkat keempat ialah tingkat mengapresiasi. Apresiasi dalam konteks ini ialah
penghargaan. Siswa yang telah mengenal, memahami, menghayati, diharapkan dapat
menghargai nilai-nilai budaya alam Minangkabau itu. Penghargaan itu akan lahir dalam
berbagai wujud. Mungkin ia akan muncul dalam wujud menampilkan, melestarikan, dan
sebagainya. Dari penghargaan itu, diharapkan ia menerapkan dalam kehidupannya sehari-
hari. Yang terakhir inilah yang dituju oleh pembelajaran BAM pada pendidikan dasar ini.
Tujuan tersebut mempertegas bahwa setiap generasi yang dilahirkan dalam satu
rumpun bangsa (daerah) wajib tumbuh menjadi:
1) prinsip-prinsip jelas,
Nilai-nilai budaya Minangkabau terangkum dalam falsafah hidup Adat basandi Syara‟,
syara‟ basandi Kitabullah dan Alam Takambang Jadi guru (Adat bersendikan syara‟/Agama,
agama berdasarkan kepada Kitab suci Alqur‟an; Alam terkembang jadikan guru).
a) Sistem kekerabatan
Dari seluruh suku bangsa yang ada, suku minangkabau memang mempunyai system
kekerabatan yang berbeda dan unik, dan sangat langka. System kekerabatan di
Minangkabau disebut dengan system kekerabatan matrilineal atau maatriakat. Dalam
system matrilineal kekerabatan di susun berdasarkan garis keturunan ibu. System
kekrabatan matrilineal ditemukan di daerah Malagasi, di Madagaskar. Daerah ini terletak
di sebuah pulau, disebelah timur benua Afrika. Selain itu di negara bagian Malaiysia,
yaitu negeri Sembilan, Sejumlah ahli mengatakan, Bahwa daerah-daerah ini merupakan
bagian dari daearah rantau orang minangkabau.
b) Kepemimpinan
Dari perspeltif menejerial, leadership (kepemimpinan) adalah kemampuan dan seni
seorang leader (pemimpin) dalam memotivasi dan mengkoordinasikan personal/
kelompok dalam melaksanakan tupoksi,kewenangan dan tanggung jawab untuk
mencapai tujuan bersama.
Leader terkemuka di Nagari (desa Minang sekarang) pihak penyelenggara pemerintahan
adalahWali Nagari dan Bamus dan dari pihak subkultur (budaya khusus masyarakat)
adat Minangkabau adalahKAN. Trio (tiga) pemimpin nagari ini sebenarnya berpotensi
mengambil posisi trias politika seperti yangditunjukan dalam sejarah kepemimpinan di
nagari Minang dahulu ketika pemerintahan nagari itusetangkut dengan pemerintahan
adat. Pembagian kekuasaannya:
Wali Nagari, sebagai kepala pemerintahan berfungsi eksekutif,
Bamus, sebagai legislatif lembaga musyawarah pihak
pemerintah bersama lembaga musyawarah pihak masyarakat adat KAN, sedangkan
KAN sendiri difungsikan kembali seperti KN (Kerapatan Nagari) dulu berfungsi
sebagai lembaga yudikatif (lembaga penegak hukum) di nagari. Bamus dan KAN
bisa-bisa saja seperti kabinet dua kamar di Australia yakni majelis rendah dan
majelis tinggi.
Dari perspektif adat Minangkabau, posisi pemimpin di nagari Minang tadi adalah
orang yangdidahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Tidak jauh jarak antara
pemimpin dan yang dipimpin.,Artinya pemimpin di Minang dekat dengan kaum
(masyarakat) yang dipimpinnya.
Pembentukan corak islam lokal tidak terlepas dari sejarah penyebaran islam di
dunia Melayu-Indonesia yang banyak melibatkan tokoh-takoh sufi dibandingkan fiqh.
Faktor sufisme memperkuat penyebaran islam di wilayah ini, disebabkan kemampuan
para sufi menyajikan islam dalam kemasan aktraktif, khususnya dengan menekankan
kesesuaian dengan islam atau kontuinitas, ketimbang perubahan dalam kepercayaan dan
praktik keagamaan lokal, Azra (2013). Akibatnya, pandangan dunia sufi menjadi sarana
utama memperkenalkan konsep keyakinan islam kepada penduduk asli [masyarakat
adat]. Dengan kecenderungan kuat mistisme dalam gagasan sufi mengenai agama, maka
pendekatan yang longgar terhadap sistem keyakinan dan tradisi lokal (adat) tersebar,
sehingga wajar aktualisasi keberagamaan masyarakat melayu indonesia, lebih merujuk
pada tradisi Islam lokal tersebut, yang melahirkan keterjalinan ajaran lokal adat dengan
islam sebagai ajaran universal atau dalam kata lain, membentuk domestikasi islam.
Jalinan adat dan islam di kalangan masyarakat minangkabau telah dimulai pula
sejak orang minangkabau menerima islam sebagai agamanya, yakni sejak berdirinya
kerajaan Pagaruyung pada abad ke-16 M, yang memunculkan sistem tiga raja, Raja
Alam (raja dunia), Raja Adat (raja hukum adat), dan Raja Ibadat (raja agama islam),
Ricklefs, (2008).
Penetapan pendidikan Budaya Alam Minangkabau sebagai salah satu subjek muatan
lokal untuk kawasan Sumatera Barat merupakan langkah strategik dalam rangka
pembentukan karakter bangsa, khususnya karakter Minangkabau. Proses pembelajaran yang
bersifat kontekstual sesuai dengan pengalaman dan pola prilaku masyarakat akan lebih
mudah dipahami dan dihayati oleh pelajar. Pengembangan kurikulum pendidikan karakter
mempertimbangkan kurikulum kebangsaan yang dilaksanakan pada setiap jenjang
pendidikan. Berdasarkan model pengembangan kurikulum pendidikan karakter yang
dikemukakan oleh Mulyasa (2011), ada tiga model iaitu (1) Model Subjek Matter dalam
bentuk mata pelajaran sendiri, (2) Model Terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran, dan (3)
Model Gabungan.
Model yang dipilih untuk kurikulum pendidikan karakter adalah model gabungan.
Pendidikan karakter merupakan tanggungjawab dari komponen sekolah. Seluruh kegiatan
selama anak berada di sekolah diatur sedemikian rupa sehingga semua aktiviti pelajar di
sekolah bernuansa pendidikan karakter. Keadaan ini membolehkan pembentukan karakter
lebih optimum. Pembelajaran yang bersifat tematik di Sekolah Dasar membolehkan
dilaksanakan model gabungan ini. Model subjek matter melalui mata pelajaran Budaya
Alam Minangkabau dilakukan kerana muatan lokal tetap diajarkan dalam bentuk mata
pelajaran. Langkah-langkah pengembangan disesuaikan dengan komponen-komponen
kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu: (1) Penetapan tujuan, (2) Kompetensi Inti 1, (3)
Kompetensi Inti 2, Kompetensi Dasar, (4) Pendekatan dan Metode Pembelajaran, (6)
Penilaian. Untuk pendidikan karakter di luar kelas dirancang dalam bentuk kegiatan ekstra
kurikuler yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam
pelajaran Budaya Alam Minangkabau. ::Penetapan model subjek matter masih dalam
konteks konseptual, belum dikembangkan secara empiris. Model yang sedang
dikembangkan akan dicubakan pada sekolah-sekolah untuk mengetahui efektivitasnya.
Daftar Pustaka
Abidin, Yusuf. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Azra, Azyumardi. (2012). Pendidikan Islam Tradisi Dan Modernisasi Di Tengah Tantangan
Milennium II. Jakarta: Kencana.
Ricklefs M.C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.
Sulhan, Najib. (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya, PT. Jepe Press Media Utama.
Universitas Negeri Padang. 2012. Panduan Umum Pengembangan Penghayatan dan Pengamalan
Nilai-nilai karakter Cerdas. Padang: UNP Press. Zais,
Robert S. (2006). Curriculum; Principles and Foundations. New York: Harper & Row Publisher.
Zuwirna.(2002).Pengelolaan Kurikulum Muatan Lokal, Jurnal “Pedagogi” Volume III No. 1, Juni
1
SILABUS
1 Memahami sejarah asal usul - Mengenal sejarah Asal usul - Menjelaskan - Mendengarkan -.Lisan 8 X 35 BAM
nama Minang Kabau asal usul nama nama Minang asal – usul penjelasan - Tulisan kls IV
Minang Kabau Kabau nama Minang tentang asal usul
menurut tambo; Kabau nama Minang
- Menjelaskan asal – menurut Kabau menurut
usul nama Minang tambo Tambo.
Kabau menurut - Menjelaskan - Tanya jawab
para ahli. asal – usul tentang asal –
nama Minang Usul nama
Kabau Minang Kabau
menurut para menurut para ahli.
ahli.
2 Memahami asal usul orang - Menceritakan asal asal usul - Menyebutkan - Penjelasan -.Lisan 4 X 35 BAM
Minang Kabau usul orang Minang orang pembagian tentang - Tulisan kls IV
Kabau Minang daerah pembagian daerah
Kabau Minang MinangKabau
Kabau menurut tambo
2
menurut - Menceritakan
tambo pembagian daerah
- Menceritakan Minang Kabau
pembagian menurut tambo
daerah
Minang
Kabau
menurut
tambo
3 Memahami Alam Minang Mengidentifikasikan Alam Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang -.Lisan 4 X 35 BAM
Kabau dan rantaunya tentang Lareh Koto Piliang Minang Lareh nan duo Lareh nan duo - Tulisan kls IV
dan Lareh Bodi Caniago. Kabau dan
rantaunya
4 Mengenal Luhak Nan Tigo Mengidentifikasi Luhak Luhak nan Menjelaskan Luhak Menunjukkanpada peta -.Lisan 4 X 35 BAM
nan Tigo Tigo Nan Tigo Luhak Nan Tigo - Tulisan kls IV
5 Memahami daerah Rantau Mengidentifikasi daerah Daerah Menjelaskan daerah Menunjukan pada peta -.Lisan 4 X 35 BAM
rantau rantau rantau Minang daerah rantau Minang - Tulisan kls IV
Kabau Kabau
6 Mengenal wilayah Minang Menjelaskan batas-batas Wilayah Menyebutkan Membaca tambo asal -.Lisan 4 X 35 BAM
Kabau wilayah Minang Kabau Minang wilayah Minang usul daerah Minang - Tulisan kls IV
menurut Tambo Kabau Kabau menurut Kabau
Menurut Tambo
3
Tambo
7 Memahami adat sopan santun - Menjelaskan Adat sopan - Menjelaskan -Menjelaskan pengertian -.Lisan 8 X 35 BAM
Menurut adat Minang Kabau maksud nak aluih santun pengertian nak aluih baso jo basi - Tulisan kls IV
baso jo basi menurut adat nak aluih -Tanya jawab tentang
Minang baso jobasi baso
Kabau - Menyebutkan Jo basi dalam pergaulan
contoh baso -Mencontohkan baso jo
jo basi dalam basi
pergaulan dalam pergaulan .
- Menyebutkan
- Menjelaskan Nak Luruih contoh baso
maksud dari Rantangkan jo basi dalam -Menjelaskan penger-
Makna Nak Luruih Tali kehidupan tian nak Luruih
Rantangkan Tali sehari – hari rantangkan
- Menjelaskan Tali
pengertian -Mencontohkan sifat adil
nak Luruih dalam kehidupan sehari–
rantangkan hari
Tali
-Mencontohkan sifat
Adil dalam
kehidupan sehari–
4
hari
8 Memahami adat sopan santun -Menanamkan pentingnya Nak tinggi -Menyebutkan -Menjelaskan pengertian -.Lisan 4 X 35 BAM
untuk budi naikan Budi pegertian Nak - Tulisan kls IV
mecapai keharmonisan Dalam kehidupan sehari- Nak tinggi naikan Tinggi Naikan Budi.
pergaulan hari Budi -Diskusi tentang sifat-
Nak Kayo -Menyebutkan sifat / sifat -.Lisan 4 X 35 BAM
Kuek ciri orang yang berbudi - Tulisan kls IV
-Menanamkan sifat kerja Mancari orang yang berbudi -Menjelaskan pengertian
keras -Menyebutkan nak
dan menghindari sifat pengertian kayo kuek mancari.
pemalas Nak Kayo Kuek -Diskusi tentang contoh-
Mancari contoh
-Mencontokan sikap Kerja keras dalam
kerja kehidupan
keras dalam sehari-hari
kehidupan
sehari-hari
9 Mengenal dan mengetahui seni -Mengenal alat music Alat music -Menyebutkan -Menjelaskan 3 macam -.Lisan 4 X 35 BAM
Tra- disonal Minang Kabau tradisional Tradisional kelompok gera- - Tulisan kls IV
serta mampu melestarikannya. Minang Kabau Alat music kan tari tradisional
tradisional Minang
-Menyebutkan jenis Kabau
5
SILABUS
BIDANG STUDI : BUDAYA ALAM MINANG KABAU
KELAS / SEMESTER : V (LIMA ) / I - II
MATERI ALOKA
KEGIATAN PENILAI SUMBE
NO. STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR PELAJARA INDIKATOR SI
PEMBELAJARAN AN R
N WAKTU
1 Mengetahui -Menjelaskan makna M e n h i r -Menjelaskan makna -Mendengarkan -.Lisan 4 X 35 BAM
maknapeninggalan menhir di menhir Menhir bagi orang penjelasan - Tulisan kls V
6
4 Mengetahui Makna Batu -.Menjelaskan pengertian Batu Batikam -.Menjelaskan -.Mendengarkan -.Lisan 4 X 35 BAM
Batikam di Minangkabau Batu pengertian penjelasan -.Tulisan Kls V
Batikam di Minangkabau Batu Batikam di guru tentang penegrtian
-.Menjelaskan makna Minangkabau Batu Batikam
keberadaan Batu Batikam -.Menjelaskan -.Tanya jawab tentang
5 di makna makna
Minangkabau keberadaan Batu Batu Batikam
-.Mendiskusikan tempat Batikam di -.Mendeskripsikan
Batu Minangkabau tempat-
Batikam di Minangkabau -.Mendiskusikan tempat batu batikam
tempat
Mengenal Prasati Pagaruyuang Prasasti Batu Batikam di -.Lisan 4 X 35 BAM
di Minangkabau Minangkabau -.Tulisan Kls V
7 Mengenal Prasasti Rambatan -.Mendeskripsikan tempat Prasasti -.Menyebutkan -.Tanya jawab tentang -.Lisan 4 X 35 BAM
di Minangkabau Prasasti Rambatan di tempat tempat -.Tulisan Kls V
Minangkabau Prasasti Rambatan Prasasti Rambatan
-.Menjelaskan makna di -.Mendengarkan
Prasasti Minangkabau penjelasan
Rambatan di -.Menyebutkan guru tentang makna
9
12 Mengenal seni tradisional di -.Menjelaskan pengertian Seni -.Menyebutkan -.Penjelasan tentang seni -.Lisan 4 X 35 BAM
Minangkabau seni tyradisional tradisional pengertian seni tradisional -.Tulisan Kls V
tradisional -.Tanya jawab tentang
-.Menyebutkan macam-
macam- macam seni tradisional
macam seni -.Penjelasan tentang
tradisional makna
di Minangkabau yang terkandung dalam
-.Menentukan daerah seni
asal seni tradisional tradisional
di
Minangkabau
-.Menyebutkan
makna
yang terkandung
dalam
seni tradisional
SILABUS
13
urang sumando
-.Tanya jawab tentang
fungsi urang sumando
4 Memahami hubungan mamak -.Menjelaskan pengertian Hubungan -.Menjelaskan -.Menyebutkan peran -.Lisan 4 X 35 BAM
dengan kemenakan mamak dan kemenakan mamak dan pengertian dan - Tulisan kls VI
-.Memperkenalkan kemenakan mamak dan fungsi dari mamak
hubungan kemenakan dan
mamak dan kemenakan -.Menyebutkan contoh kemenakan
-.Memperkenalkan peran hubungan mamak -.Menyebutkan peran
dan dan mamak dan
fungsi mamak kemenakan kemenakan
-.Mencontohkan peran
mamak
dan kemenakan
5 Mengetahui harta menurut adat -.Menjelaskan macam- Harta pusako -.Menjelaskan macam- -.Menyebutkan macam- -.Lisan 4 X 35 BAM
Minangkabau melalui kegiatan macam macam harta di macam harta di - Tulisan kls VI
harta di Minangkabau Minangkabau Minangkabau
-.Memperkenalkan -.Menyebutkan -.Menjelaskan
kepemilikan kepemilikan kepemilikan
harta di Minangkabau harta di harta di Minangkabau
-.Memperkenalkan harta Minangkabau -.Menyebutkan harta
berdasarkan matrilineal -.Menjelaskan harta berdasarkan
16
Diketahi oleh
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi
KELAS IV
menurut Tambo
7 Memahami adat sopan santun Menurut adat Minang -Menjelaskan pengertian nak aluih baso jobasi 8 X 35
Kabau -Menyebutkan contoh baso jo basi dalam pergaulan
-Menjelaskan maksud nak aluih baso jo basi -Menyebutkan contoh baso jo basi dalam kehidupan
-Menjelaskan maksud dari Makna Nak Luruih sehari – hari
II
Rantang kan Tali -Menjelaskan pengertian nak Luruih rantangkan
Tali
-Mencontohkan sifat Adil dalam kehidupan sehari–
hari
8 Memahami adat sopan santun untuk mecapai -Menyebutkan pegertianNak tinggi naikan Budi 4 X 35
keharmonisan pergaulan -Menyebutkan sifat / ciri orang yang berbudi 4 X 35
-Menanamkan pentingnya budiDalam kehidupan -Menyebutkan pengertian Nak Kayo Kuek Mancari
II
sehari- hari -Mencontokan sikap kerja keras dalam kehidupan
-Menanamkan sifat kerja kerasdan menghindari sifat sehari-hari
pemalas
9 Mengenal dan mengetahui seni Tra- disonal Minang -Menyebutkan kelompok 4 X 35
Kabau serta mampu melestarikannya. Alat music tradisional 4 X 35
-Mengenal alat music tradisional Minang Kabau -Menyebutkan jenis ke-
-Menjelaskan pemakaian pakaian daerah yang sesuai lompok alat music II
dg tradional.
Situasi dan kondisi -Menjelaskan tentang
Pakaian daerah di M K
23
Mengetahui makna Balai Saruang dan Balai Nan _Menyebutkan pengertian balai Saruang dan BalaiNan
Panjang di Minang Kabau Panjang
4 X 35 I
-Menjelaskan pengertian balai saruang dan Balai
nan Panjang di Minang Kabau.
Mengetahui Prasasti Kubu Rajo I dan Kubu Rajo II -Menjelaskan pengertian prasasti di Minang Kabau.
4 X 35 I
-Menjelaskan pengertian prasasti di Minang Kabau. -Menyebutkan makna Prasasti Kubu Rajo I dan
24
7 Siswa mengenal dan mengetahui harta menurut adat -.Menyebutkan pengertian harta pusako rendah 4 X 35
Minangkabau -.Menjelaskan hak dalam harta pusako rendah
-.Memperkenalkan harta pusako rendah -.Menyebutkan contoh harta pusako rendah
-.Memperkenalkan hak dalam harta pusako rendah
-.Memberi contoh harta pusako rendah
29
8 Memahami Sako menurut adat Minangkabau -.Mengenal sako menurut adat di Minangkabau 4 X 35
-.Memperkenalkan Sako menurut adat Minangkabau -.Menyebutkan pengertiansako
-.Menjelaskan pengertian Sako -.Menjelaskan contoh-contoh sako di Minangkabau
-.Memberikan contoh Sako di Minangkabau -.Menyebutkan syarat- syarat membangun sako di
-.Mendiskusikan tentang Sako Minangkabau
-.Menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan
sako
9 Memahami Sangsako menurut adat Minangkabau -.Menyebutkan pengertian dan kedudukan Sangsako 4 X 35
-.Menjelaskan pengertian dan kedudukan Sangsako -.Menyebutkan pemakai dan saat pemakaian
-.Menjelaskan pemakai dan saat pemakaian Sangsako Sangsako
-.Menjelaskan fungsi Sangsako -.Menyebutkan fungsi sangsako
-.Menjelaskan makna yang terkandung dalam -.Menyebutkan makna yang terkandung dalam
30
Sangsako sangsako