Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SERTA

PRAKTIK SEBAGAI KETUA YAYASAN

Tugas ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Praktikum
Tarbiyah

Dosen Pengampu :

Hadi Yasin, Lc, MA

Disusun Oleh :

Abu Mansur (3120180094)


Anisa Eka Prahesti (3120180145)
Nurafifah Az Zahra (3120180077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Definisi Ketua Yayasan.............................................................................3
B. Kemuliaan Tugas Ketua Yayasan..............................................................3
C. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Yayasan.............................................4
D. Tantangan dan Rintangan Ketua Yayasan.................................................6
E. Sifat-sifat Ketua Yayasan..........................................................................6
F. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan Ketua Yayasan...........................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang pada dasarnya merupakan
suatu kerangka kerja dengan penerapan manajemen beserta fungsi-fungsinya.
Implementasi dari fungsi-fungsi tersebut akan menggambarkan bagaimana
arah serta tujuan suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan gambaran
yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan
dari pengaruh manusia terhadap organisasi (Thoha, 2007).
Yayasan adalah salah satu contoh organisasi yang berkembang di
masyarakat. Yayasan saat ini sulit dibedakan dengan lembaga yang
berorientasi laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk
menyiasati berbagai aktivitas diluar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan,
kesehatan, serta pendidikan dan persoalan ini telah mendapat sorotan tajam
dari berbagai pihak, terutama pihakperpajakan. Dampaknya, sistem dunia
usaha menghadapi resiko penghancuran melalui regulasi serta kepatutan yang
bersifat umum. Berbagai fakta yang ada menunjukan bahwa kecenderungan
pendidikan yayasan adalah untuk berlindung dibalik status badan hukum
yayasan, dan bukan wadah pengembangan wadah sosial, keagaman, dan
kemanusiaan. Selain itu tujuan kecenderungan ini biasanya berakhir dengan
interprestasi, memperkaya diri para pendiri, pengurus, dan pengawas.
Menurut Undang-undang RI Nomor 16 tahun 2001 dan Undang-undang
RI Nomor 28 tahun 2004 tentang yayasan. Dalam undang-undang
tersebut tertulis bahwa organ Yayasan itu terdiri dari Pembina, Pengawas,
dan Pengurus. Dalam pasal 32 butir (3) disebutkan bahwa susunan
Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas (a) seorang ketua, (b) seorang
sekretaris, dan (c) seorang bendahara. Pengelola ril sebuah yayasan adalah
pengurus yayasan dan kunci keberhasilan pencapaian tujuan yayasan
adalah ketua yayasan.

1
Struktur organisasi sangat diperlukan guna dapat membagi tugas dan
tanggung jawab agar tidak tumpang tindih. Dalam pelaksanaannya ketua
yayasan sangat berperan mulai dari proses perencanaan sampai dengan
evaluasi agar tujuan dari yayasan dapat tercapai. Dalam menjalankan
tugasnya ketua yayasan juga harus bertanggung jawab terhadap stakeholder,
maka dari itu kepemimpinan dari ketua yayasan sangat diperlukan untuk
mengatur yayasan agar menjadi lebih baik dan dapat diterima oleh
masyarakat. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai tugas dan fungsi ketua yayasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari ketua yayasan?
2. Apa saja kemuliaan tugas dari seorang ketua yayasan?
3. Apa tugas dan tanggung jawab ketua yayasan?
4. Apa saja tantangan dan rintangan yang mungkin dihadapi oleh ketua
yayasan?
5. Sifat apa saja yang perlu disiapkan ketika menjadi seorang ketua
yayasan?
6. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan oleh ketua yayasan?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan definisi ketua yayasan.
2. Mendeskripsikan kemuliaan tugas ketua yayasan.
3. Mendeskripsikan tugas dan tanggung jawab ketua yayasan.
4. Mendeskripsikan tantangan dan rintangan ketua yayasan.
5. Mendeskripsikan sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh ketua yayasan.
6. Mendeskripsikan sarana dan prasarana yang diperlukan ketua yayasan.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Definisi Ketua Yayasan


Ketua yayasan merupakan top management dalam struktur
yayasan. Dalam istilah lain ketua yayasan adalah pemimpin. Pemimpin
adalah Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampun memengaruhi pendirian atau pendapat orang atau
sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya (Rizal, 2014).
Pemimpin juga sering disebut sebagai faktor penentu dalam sukses atau
gagalnya suatu lembaga. Baik lembaga formal maupun non formal
keberhasilan suatu lembaga ditentukan dari kualitas pemimpinnya. Sebab
pemimpin yang berkualitas akan mampu mengelola lembaga yang
dipimpinnya (Kartono, 2010). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut
dapat dijelaskan kembali bahwa pemimpin atau dalam hal ini adalah ketua
yayasan merupakan seseorang yang mampu untuk mempengaruhi orang-
orang dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Ketua yayasan harus memiliki sifat kepemimpinan. Dimana arti
kepemimpinan menurut Lensufie (2010) merupakan sebuah ilmu atau seni
dalam memimpin sebuah organisasi yang dimiliki oleh pemimpin.
Pendapat lain menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
pemimpin dalam mempengaruhi, memotivasi, dan menyamakan persepsi
seluruh anggota organisasi guna mencapai tujuan bersama (Thoha, 2010).
Maka dapat disimpulkan bahwa ketua yayasan adalah seseorang yang
mampu mempengaruhi serta memotivasi pengurus yayasan untuk dapat
mencapai tujuan yayasan secara efektif dan efisien.
B. Kemuliaan Tugas Ketua Yayasan
Yayasan merupakan sebuah lembaga organisasi non profit. Dalam
penyelenggaraannya yayasan bergerak di banyak sektor seperti,
pendidikan, kemanusiaan dan lainnya. Dari hal tersebut banyak sekali
kemuliaan daripada tugas seorang ketua yayasan. Kemuliaan dari ketua
yayasan seringkali dilihat dari seberapa dicintai yayasan yang dipimpinnya
oleh masyarakat. Namun dalam kondisi yang lebih sempit, ketua yayasan
merupakan seseorang yang memiliki sifat mulia apabila mampu
mensejahterakan seluruh anggota yang dipimpinnya sehingga tujuan dari
yayasan akan dirasakan oleh masyarakat. Kemuliaan dari tugas ketua
yayasan berasal dari keteladanan.
Adapun contoh keteladanan dari seorang ketua yayasan yakni
apabila seorang pemimpin menginginkan orang-orang yang dibawahnya
memiliki kualitas, maka pemimpin harus memiliki perencanaan apa saja
keteladanan yang harus diajarkan. Sedangkan kondisi lain apabila seorang
pemimpin menghendaki anggotanya untuk memiliki etos kerja yang
tinggi, maka pemimpin harus memberikan contoh semangat kerja yang
prima kepada anggotanya. Maka dapat disimpulkan kemuliaan tugas dari
seorang ketua yayasan adalah sifat yang dimilikinya yang akhirnya
berpengaruh terhadap anggotanya sehingga tujuan dari yayasan akan
tercapai sebaik-baiknya.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Yayasan
Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Yayasan meliputi
1. Bertanggungjawab kepada pendiri atau Pembina
2. Bertanggungjawab atas pencapaian visi, misi dan tujuan Yayasan
3. Memimpin jalannya kegiatan Yayasan secara umum sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
Yayasan dan Peraturan perundang undangan yang berlaku
4. Bersama dengan staff yang terpilih, merencanakan seluruh kegiatan
yang merupakan program kerja Yayasan dan Rencana Anggaran
Tahunan (RAT) Yayasan selama 1 tahun periode kepengurusan untuk
disahkan oleh Pembina
5. Memimpin dan melakukan koordinasi dengan seluruh anggota
pengurus dan Pelaksana Kegiatan Yayasan dalam pelaksanaan
program kerja Yayasan.
6. Memimpin Rapat Pleno Pengurus dan rapat-rapat pengurus lainnya
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Yayasan.
7. Memimpin seluruh Anggota Pengurus dalam menjalankan keputusan-
keputusan rapat.
8. Bertanggung Jawab mencari sumber-sumber pendanaan Yayasan
bersama-sama dengan Tim Manajemen.
9. Bertanggung Jawab terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas
kinerja pengurus dan pelaksanaan kegiatan Yayasan.
10. Memberikan laporan dan keterangan kepada Pembina Yayasan secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
11. Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi, baik Internal
maupun Eksternal secara umum.
12. Melaporkan pertanggungjawaban tahunan kepada rapat Tahunan
Yayasan.
13. Bertanggungjawab membangun dan mengembangkan Jaringan
Nasional dan Internasional.
14. Mengkoordinir dan mengatur pembagian Tugas (Job describtion)
pengurus sesuai dengan bidangnya.
15. Memimpin Pelaksanaan kebijaksanaan pengurus.
16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
pengawas.
17. Menjaga keutuhan dan keseimbangan Yayasan.
18. Mewakili Yayasan dalam berurusan dengan pihak ketiga.
19. Bersama sekretaris menandatangani surat-surat resmi yang dikeluarkan
oleh Yayasan, baik yang bersifat internal maupun yang berhubungan
dengan pihak ketiga (eksternal),dengan tembusan kepada Pembina
/DPP.
20. Bersama bendahara menandatangani daftar gaji, Laporan keuangan,
RAPBY, Daftar piutang, Rekening BANK , dan semua yang
berhubungan dengan keuangan.
Berdasarkan penjabaran tugas dan tanggung jawab ketua yayasan
di atas, maka dapat disimpulkan tugas dan tanggung jawab ketua
yayasan dimulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, serta evaluasi guna dapat mencapai tujuan yayasan
sebaik-baiknya.
D. Tantangan dan Rintangan Ketua Yayasan
Tantangan ketua yayasan dan juga dirasakan oleh semua pemimpin
organisasi adalah bagaimana menyatukan anggota yang memiliki latar
belakang yang berbeda agar menjadi satu kesatuan dalam sebuah
organisasi sehingga tujuan bersama dapat tercapai (Nurhakim, 2014).
Tantangan lain yang harus dihadapi oleh ketua yayasan adalah perubahan
kondisi lingkungan yang tidak dapat diprediksi mengharuskan ketua
yayasan memiliki pemikiran inovatif guna menjawab tantangan tersebut.
Dalam situasi saat ini dimana perubahan sosial yang semakin cepat
menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh pemimpin
(ketua yayasan). Dengan cepatnya perubahan sosial yang terjadi pemimpin
harus mampu menegaskan kepada anggotanya untuk tidak takut dengan
adanya perubahan yang terjadi. Dengan adanya perubahan sosial yang
terjadi juga akan menimbulkan tantangan baru bagi ketua yayasan dimana
harus senantiasa mengembangkan kualitas sumber daya manusia
organisasi untuk menghadapi perubahan yang ada.
Dari berbagai kondisi yang telah dijabarkan, penulis
menyimpulkan terdapat 5 tantangan yang dihadapi oleh ketua yayasan:
1. Tantangan dalam mengembangkan efektivitas manajerial
2. Tantangan dalam memberikan inspirasi
3. Tantangan dalam pengembangan sumber daya manusia
4. Tantangan dalam menghadapi perubahan
5. Tantangan dalam memimpin sebuah organisasi
E. Sifat-sifat Ketua Yayasan
Menurut Robbins dan Judge (2007) pemimpin harus memiliki
emotional-intelligence. Emosi tersebut merupakan kemampuan seseorang
membaca emosi orang lain terutama emosi dirinya sendiri. Kemampuan
tersebut merupakan sifat dasar yang harus dimiliki pemimpin yang
mengharuskan mengelola banyak anggota yang memiliki latar belakang
yang berbeda satu sama lain. Terdapat beberapa dimensi dalam
emmotional-intelligence yakni kesadaran diri, manajemen diri, motivasi
diri, empati, dan kemampuan bersosial.
Kemudian studi lain menggambarkan lima sifat untuk memprediksi
sifat kepemimpinan. Lima model tersebut adalah:
1. Keterbukaan
Keterbukaan yang dimaksud adalah seseorang yang senang bergaul
dengan orang lain dan bersikap akrab terhadap orang lain. Sifat
terbuka ini merupakan salah satu hal mendasar yang harus dimiliki
oleh pemimpin yang dalam kegiatannya akan senantiasa
bersinggungan dengan orang lain.
2. Keramahan
Ramah juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sifat yang
ramah akan menunjukkan bahwa seorang pemimpin mampu
menghargai anggotanya. Dari sifat ramah tersebut akan berdampak
terhadap kerja sama dari anggota dalam sebuah organisasi.
3. Kesungguhan
Kesungguhan disini dapat diartikan sebagai tanggung jawab yang
ditunjukkan oleh seorang pemimpin. Dengan sifat kesungguhan yang
dimiliki pemimpin, maka akan menumbuhkan kepercayaan dari orang
lain.
4. Stabilitas Emosi
Pemimpin dituntut untuk dapat mengambil kebijakan atau
keputusan dalam organisasi. Dari kondisi tersebut maka dibutuhkan
stabilitas emosi yang dicerminkan dengan pribadi yang percaya diri
dan tenang.
5. Keterbukaan dalam Pengalaman
Pemimpin dituntut untuk memiliki pemikiran kreatif dan inovatif
guna dapat menjawab tantangan perubahan sosial. Maka dari itu
pemimpin yang memiliki pemikiran terbuka dengan hal-hal baru akan
menjadikan organisasi akan lebih efektif dalam mencapai tujuan.
F. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan Ketua Yayasan
Sarana dan prasaran merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam sebuah organisasi untuk dapat menunjang ketercapaian tujuan
organisasi (yayasan). Dalam hal ini penulis akan menjabarkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam yayasan yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah
1. Gedung Sekolah
2. Asrama Siswa
3. Masjid
4. Perpustakaan
5. Laboratorium
6. Lapangan Olahraga
7. Ruang Pertemuan
8. Toilet
9. Kantin
10. Internet
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yayasan merupakan sebuah bentuk organisasi, maka dari itu sangat
dibutuhkan seorang pemimpin. Fungsi dari adanya ketua yayasan adalah
agar kinerja dapat terstruktur sehingga dapat menunjang ketercapaian
tujuan organisasi. Ketua yayasan harus memiliki sifat kepemimpinan yang
baik agar mampu mengarahkan seluruh pengurus yayasan terhadap tujuan
yang ingin dicapai secara bersama-sama. Pemimpin juga harus mampu
berpikir kritis dan tanggap akan adanya perubahan sosial yang tidak dapat
diprediksi. Dengan memiliki pikiran kritis dan kreatif maka potensi
yayasan untuk tertinggal akan dapat diminimalisir. Selain dari faktor
pemimpin, yayasan juga memerlukan sarana dan prasarana guna dapat
menunjang kegiatan yayasan. Sehingga yayasan akan mampu mencapai
tujuan secara efektif dan efisien sehingga dapat menimbulkan citra positif
di mata masyarakat.
B. Saran
Kepemimpinan merupakan salah satu hal penting dalam
keberlangsungan kinerja yayasan. Maka dari itu ditengah perubahan sosial
yang semakin cepat serta lembaga yayasan yang saling berkompetisi satu
sama lain guna dapat menarik perhatian masyarakat. Penulis dapat
memberikan saran kepada ketua yayasan beserta jajaran pengurus yayasan
untuk senantiasa melakukan inovasi guna menjawab perubahan sosial
yang ada. Serta bagi penulis lain yang memiliki judul relevan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi serta dapat menambah diskusi dengan
melihat fenomena-fenomena yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.finansialku.com/tantangan-seorang-
pemimpin/#5_Tantangan_Seorang_Pemimpin_dalam_Menghadapi_Peruba
han
https://yayasananawim.com/tugas-pokok-dan-wewenang-tri-organ-yayasan/
Kartono, K. (2010). Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu?
Kementerian Hukum, H. A. M. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2001 Tentang Yayasan.
Kementerian Hukum, H. A. M. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2014 Atas Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
Tentang Yayasan
Lensufiie, T. (2010). Leadership untuk profesional dan mahasiswa. Jakarta:
Erlangga, 103.
Nukman, I. (2014). Tantangan Kepemimpinan: Pengantar Menelusuri Konsep
Kepemimpinan Indigeneous. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan
Psikologi Islam, 11(2).
Rivai, V., & Bachtiar, B. R. A. (2013). Pemimpin dan kepemimpinan dalam
organisasi. Jakarta: PT raja grafindo persada.
Robbins, S. P & Judge, T. A. (2007) Organizational Behavior. 12th edition.
Pearson Education, Inc. New Jersey
Thoha, Mitfah. 2010. Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan
Perilaku, Cetakan Kesembilan. Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai