Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai mata kuliah Pengembangan Kurikulum
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah
SWT. Dan akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Untuk itu kami dengan kerendahan hati
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, makalah Mata Kuliah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga
Allah Subhanahu WaTa’ala Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kita semua. Aamiin
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh …..
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................................
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus
sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Kurikulum
mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan
itu kelak ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut. Arifin
(2012 : 15) mengatakan kurikulum sebagai seperangkat mata pelajaran atau materinya
yang akan dipelajari, atau yang akan diajarkan guru kepada peserta didik. Bagi
kebanyakan peserta didik, kurikulum identik dengan tugas pelajaran, latihan atau isi
buku pelajaran. Bagi guru, kurikulum seringkali diasosiasikan dengan petunjuk atau
pedoman tentang konten kurikulum (materi pelajaran) yang akan diajarkan kepada
peserta didik di samping strategi, metode atau teknik mengajar serta buku sumber
materi ajar. Sementara Hamalik (2001 : 13), menyatakan kurikulum dapat dianggap
sebagai suatu jembatan yang penting, untuk mencapai suatu titik akhir perjalanan,
yang ditandai dengan perolehan ijazah. Lebih jauh, Djauhari (2010) mengatakan
kurikulum adalah semua pengalaman peserta didik yang dirancang, diarahkan,
diberikan dan dipertanggungjawabkan oleh lembaga pendidikan. Pengalaman peserta
didik harus disajikan dalam proses pembelajaran yang tepat, yang harus diterapkan
baik untuk pengembangan profil keilmuannya, maupun untuk mengembangkan profil
keprofesian dan profil sosial, serta didukung oleh lembaga pendidikan yang kondusif.
Di lain pihak, Sukmadinata (1997 : 12) menyatakan kurikulum sebagai suatu sistem
keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan: tujuan, materi,
metode, organisasi, dan evaluasi. Komponen - komponen ini menjadi dasar utama
dalam upaya pengembangan sistem pembelajaran di lembaga pendidikan. Para
administrator seperti pimpinan institusi, pejabat struktural di bidang pendidikan, para
pakar pendidikan, para pengajar, bahkan orang tua siswa sendiri, tidak hanya terlibat
secara langsung atau tidak langsung dalam proses pengembangan kurikulum, tetapi
juga seharusnya turut aktif dalam implementasi suatu kurikulum. Berdasarkan
definisi-definisi kurikulum yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di lembaga pendidikan. Sebagai
syarat mutlak, berarti kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan atau proses pembelajaran. Komponen materi dan kegiatan belajar peserta
didik harus ada pada proses pembelajaran. Hal ini penting mengingat pembelajaran
tanpa keterlibatan aktif peserta didik mempelajari konten atau materi, itu berarti hanya
sekedar informasi bagi peserta didik, belum menjadi pengetahuan atau pengalaman
belajar apalagi kompetensi siswa.
A. KESIMPULAN
Sistem pendidikan Indonesia lebih mengedepankan kekayaan kognitif peserta
didik, seperti nilai akademis, nilai ujian dan nilai ulangan harian lainnya. Sistem
pendidikan Indonesia kurang mengedepankan aspek afektif dan kognitif, hal ini perlu
ditingkatkan lagi agar pendidikan di Indonesia lebih maju dan lebih berkembang
kedepannya. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki kesempatan yang luas
untuk belajar dari negara-negara maju seperti negara Jepang, negara Jepang terkenal
dengan sistem pendidikannya yang bagus dan juga teknologinya yang berkembang
pesat. Sistem pendidikan di Jepang merupakan sistem pendidikan yang unggul.
Jepang sebagai negara maju memiliki kelebihan-kelebihan yang bisa ditiru oleh
negara lain.
Seperti sistem pendidikan di Jepang yang juga memperhatikan aspek afektif,
kognitif dan psikomotorik. Sopan santun, tata krama, kedisiplinan serta menanamkan
nilai-nilai norma sejak dini. Nilai raport, nilai ujian tidak terlalu penting, hanya
digunakan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi, masuk SMA ataupun masuk SMP.
Perbandingan sistem pendidikan antara negara Indonesia dengan Jepang
dijadikan untuk bahan evaluasi untuk kelanjutan kedepannya. Tidak dipungkiri bahwa
Indonesia saat ini sudah mengalami kemajuan di bidang pendidikan, tetapi tetap harus
dilakukan evaluasi agar pendidikan di Indonesia selalu kearah kemajuan, sehingga
mampu menciptakan generasi emas yang akan datang di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA