DAN PENGEMBANGANNYA
MAKALAH
Oleh :
JURUSAN TARBIYAH
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana
dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul“Komponen-Komponen Kurikulum dan Pengembangannya”. Adapun
makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan agar berguna bagi
siapapun kedepannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi
materi maupun penyajian. Untuk itu saran dan kritik yang dapat membuat
makalah ini lebih sempurna sangat diharapkan oleh penulis. Mudah mudahan
Allah SWT memberikan limpahan rahmat serta hidayah-Nya dan menjadikan
karya tulis yang bermanfaat bagi semua kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Komponen............................................................................................2
B. Komponen-Komponen Kurikulum.........................................................................2
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Simpulan..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum bisa diibaratkan dengan organisme, salah satu
alasannya adalah karena keduanya sama-sama merupakan sistem yang
memiliki tujuanSeperti organism, maka kurikulum juga perlu
mengadakan pengembangan diri untuk menjaga eksistensinya agar bisa
tetap berguna dan bisa mendapat legitimasi dari lingkungan. Dalam
mengembangkan kurikulum perlu memperhatikan komponen-komponen
dan model pengembangan kurikulum. Hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendiagnosis dari sudut mana dan arah
pengembangannya ke mana pengembangan tersebut dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat makna komponen ?
2. Bagaimana rincian serta penjelasan dari komponen-komponen
kurikulum serta pengembangannya ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui arti komponen.
2. Mengetahui, memahami dan mengaplikasikan komponen-komponen
kurikulum serta pengembangannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komponen
Komponen sering didefinisikan sebagai bagian-bagian atau unsur-
unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara satu bagian
dengan bagian yang lain dalam sebuah system. Dengan demikian antara
satu komponen dengan komponen lainnya tidak dapat dipisahkan. Nana
Shaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa kurikulum sebagai anatomi
dari batang tubuh yang mempunyai beberapa komponen. Jadi sebuah
kurikulum tentu mempunyai beberapa komponen yang antara yang satu
dengan yang lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang saling
mempengaruhi.
B. Komponen-Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum secara umum dalam dunia pendidikan yang
luas menurut Syaodih Sukmadinata teridentifikasi dalam unsur atau
anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut yaitu tujuan, isi atau materi, proses atau sistem
penyampaian dan media, dan evaluasi, yang mana keempatnya berkaitan
erat satu dengan lainnya. Anatomi dapat diartikan sebagai struktur atau
komponen yang selalu menjadi kajian dalam kurikulum. Ada perbedaan
pendapat para pakar pendidikan tentang jumlah komponen dalam sebuah
kurikulum adalah sebagai berikut:
2
4) Lines relation between primary and secondary etc.
5) Guidance special education
6) Subjects, major content
7) Specific contents course, individualization
8) Methods of teaching and learning
9) Text books, learning aids, and school equipments
10) Testing and evaluation
11) Cooperation: school- industry- business
12) Cooperation: school-home
13) Cooperation: student-teacher
b. Drs. Hendyat Soetopo & Drs. Wasty Soemanto (1982) Mereka
mencoba menyederhanakan pendapat Marklund di atas, menjadi 7
komponen, yaitu:
1) Komponen nomor 1 – 4 menjadi komponen tujuan.
2) Komponen nomor 5 adalah komponen Bimbingan
Penyuluhan (BP)
3) Komponen nomor 6 – 7 adalah komponen isi/materi
kurikulum
4) Komponen nomor 8 adalah komponen metode.
5) Komponen nomor 9 adalah komponen sarana dan prasarana.
6) Komponen nomor 10 adalah komponen evaluasi.
7) Komponen nomor 11- 13 adalah komponen administrasi.
c. Sedangkan pada kurikulum 1975 mengemukakan ada 7 komponen
juga, yaitu:
1) Tujuan
2) Materi
3) Metode
4) Evaluasi
5) Sarana
6) Supervisi dan administrasi
7) Bimbingan dan Penyuluhan
3
d. Dra. Subandijah
1) Komponen tujuan
2) Komponen isi/materi kurikulum.
3) Komponen organisasi atau strategi
4) Komponen media
5) Komponen proses belajar mengajar (PBM)
1) Sistem administrasi.
2) Pelayanan Bimbingan dan penyuluhan
3) Sistem evaluasi.
e. Drs. Abdullah Idi, M.Ed.
1) Komponen tujuan
2) Komponen isi/materi kurikulum.
3) Komponen organisasi atau strategi
4) Komponen media
5) Komponen proses belajar mengajar (PBM)
6) Komponen evaluasi.
f. Kebanyakan para pakar pendidikan berpendapat ada 4 (empat)
komponen kurikulum, para pakar pendidikan tersebut diantara; S.
4
Nasution, John F. Kerr, Fuaduddin, H. Sukama Karya, Nana Syaodih
Sukmadinata, dan lain-lain, 4 komponen tersebut adalah:
1) Komponen tujuan
2) Komponen isi/materi kurikulum.
3) Komponen proses belajar mengajar (PBM)
4) Komponen Evaluasi
1) Objectives,
2) Knowledges,
3) School Learning Experiences,
4) Evaluation.
g. Hamid Hasan (1988), menguraikan kurikulum secara struktural
terbagi menjadi beberapa Komponen. Kaber (1988) menggambarkan
interelasi komponenkomponen kurikulum tersebut dalam suatu siklus
sebagai berikut :
Gambar 1.1
5
TUJUAN
MATERI
EVALUASI
METODE
6
Merumuskan apa
yang akan di capai
Gambar 1.2
Merancang
metode
Dari semua endaat ara ahli di itu, kita dapat mengambil pendapat para
pakar yang sepakat bahwa komponen kurikulum ada 4 komponen :
1) Komponen Tujuan
7
dinamakan dengan kompetensi. Pembahasan lebih lanjut tujuan
pendidikan nasional diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
8
c) Tujuan Kurikuler (TK); tujuan yang harus dicapai oleh setiap
bidang studi atau mata pelajaran merupakan bagian dari salah
satu cakupan tujuan lembaga. Tujuan kurikuler merupakan
salah satu usaha untuk mewujudkan tujuan institusional.
Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat
mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional.
9
komponen-komponen yang lainnya haruslah dilihat dari sudut
hubungan yang fungsional.Pada hakekatnya materi kurikulum adalah
isi kurikulum. Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah ditetapkan bahwa "Isi kurikulum merupakan bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan
pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional" (Bab IX, Ps. 39). Sesuai dengan rumusan
tersebut isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
10
b) Konsep, ialah suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi
dan kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat
dari sekelompok fakta atau gejala.
c) Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal
yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat, atau
pembuktian dalam penelitian.
d) Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi
yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
e) Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan
dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.
f) Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dalam materi yang
dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat,
dan kejadian.
g) Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru yang
khusus yang diperkenalkan dalam materi.
h) Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses
yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian.
i) Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian
tentang suatu hal/suatu kata dalam garis besamya. Preposisi,
adalah suatu pernyataan atau theorem, atau pendapat yang
tidak diberi argumentasi.
11
upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan belajar nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.
4) Komponen Evaluasi
12
mengajar. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengadakan
berbagai usaha penyempurnaan baik bagi penentuan dan perumusan
tujuan mengajar, penentuan sekuens bahan ajar, strategi, dan media
mengajar.
13
dasar dan menengah, evaluasi sumatif dimaksudkan untuk menilai
kemajuan belajar siswa (kenaikan kelas, Kelulusan ujian) serta
menilai efektifitas program secara menyeluruh.
14
pendididkan, keluarga, dan masyarakat. Untuk mengevaluasi
komponen-komponen dan proses pelaksanaan mengajar bukan hanya
digunakan tes tetapi juga digunakan bentuk-bentuk nontes, seperti
observasi, studi dokumenter, analisis hasil pekerjaan, angket dan
checklist. Evaluasi dapat digunakan oleh guru atau pihak-pihak lain
yang berwenang atau diberi tugas, seperti kepala sekolah dan
pengawas, tim evaluasi kanwil atau pusat. Sesuai dengan prinsip
sistem, evalasi dan umpan balik diadakan secara terus menerus,
walaupun tidak semua komponen mendapat evaluasi yang sama
kedalaman dan keluasannya. Karena sifatnya menyeluruh dan terus
menerus tersebut maka evaluasi pelaksaan sistem mengajar dapat
dipandang sebagai monitoring.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Aura publishing.
17
18