Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN MODEL


DAN STRATEGI PEMBELAJARAN”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2
1. Aprilia Dwi Yustika 1951041021
2. Indah Wahyuli 1951040019
3. Ikha Indawati 1951040020
4. Intan Rahmaniar 1951041019
5. Rahmawati 1951041020
6. Ramdani Atiqah 1951041022
7. Hasnul 1951041017
8. M. Farid Imawan 1951041016

Dosen Pengampu :
Dr. Mayong, M.Pd
M. Alfian Tuflih, S.S, M.Pd

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Hubungan Antar Komponen Model dan
Strategi Pembelajaran”.
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran
BSI. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat menjadi bacaan para pembaca
agar lebih mengerti dan memahami hubungan antar komponen model dan strategi
pembelajaran.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini
menjadi lebih baik. Namun, apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami sangat mengharapkan adanya masukan maupun kritikan
yang sifatnya membangun dari semua pihak. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Makassar, 4 Maret 2021


Penulis

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................................2
D. Manfaat ...............................................................................................................2
BAB II ............................................................................................................................3
PEMBAHASAN .............................................................................................................3
A. Hubungan Antar Komponen Model dan Strategi Pembelajaran ............................3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Model dan Strategi Pembelajaran ..................7
C. Langkah-Langkah Model dan Strategi Pembelajaran ............................................9
D. Menjelaskan Tugas dan Fungsi Guru ................................................................. 11
BAB III ......................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha
mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar
dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas peserta didik melalui
berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda dengan
mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan
pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus
dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah
satu penerapan strategi pembelajaran diantara strategi-strategi pembelajaran
yang lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi kepada peserta
didik. Kalau diperhatikan, perbedaan kedua istilah ini bukanlah hal yang sepele,
tetapi telah menggeser paradigma pendidikan, pendidikan yang semula lebih
berorientasi pada “mengajar” (guru yang lebih banyak berperan) telah
berpindah kepada konsep “pembelajaran” (merencanakan kegiatan-kegiatan
yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya). Pembelajaran
merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, guru,
siswa, pendekatan, materi, metode, media dan evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran
adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari
perencanaan pengajaran/ pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam
pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana model dan strategi
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan sebuah pembelajaran komponen-komponen pembelajaran
memang sangat penting sekali, tanpa komponen pemebelajaran maka proses
pembelajaran tidak akan berjalan. Masing–masing komponen akan selalu
berinteraksi dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya

1
dalam menentukan bahan pembelajaran, maka akan merujuk pada tujuan yang
telah ditentukan, serta bagaimana materi tersebut akan disampaikan dan
memerlukan model dan strategi yang tepat yang didukung oleh media yang sesuai.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai hubungan antar komponen
model dan strategi pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi model dan
strategi pembelajaran, langkah-langkah model dan strategi pembelajaran, serta
menjelaskan tugas dan fungsi guru.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antar komponen model dan strategi pembelajaran?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi model dan strategi pembelajaran?
3. Bagaimana langkah-langkah model dan strategi pembelajaran?
4. Apa saja tugas dan fungsi guru?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang
hubungan antar komponen model dan strategi pembelajaran, faktor-faktor yang
mempengaruhi model dan strategi pembelajaran, langkah-langkah model dan
strategi pembelajaran, serta menjelaskan tugas dan fungsi guru. Juga untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran BSI yang telah di pelajari
dan dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah yaitu Bapak Dr. Mayong
Maman, M.Pd dan M. Alfian Tuflih, S.S, M.Pd.

D. Manfaat
Mampu menambah wawasan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang materi
“Hubungan Antar Komponen Model dan Strategi Pembelajaran”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Antar Komponen Model dan Strategi Pembelajaran


Pembelajaran berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu
sendiri. Dimana didalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Komponen tujuan pembelajaran, membahas tentang khirarki tujuan
pembelajaran, yang meliputi : tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan, kurikuler, tujuan, instrksional umum dan khusus.
2. Komponen materi pembelajaran, membahas tentang pengertian materi
pembelajaran sebagai isi kurikulum, kategori bahan pembelajaran dan teknik
pemilihan bahan ajar.
3. Komponen strategi yang membahas, tentang konsep strategi pembelajaran,
cara memilih strategi pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan strtategi pembelajaran, dan beberapa contoh strategi pembelajaran.
4. Komponen media pembelajaran, membahas tentang konsep media
pembelajaran, kedudukan media dalam pembelajaran, fungsi media
pembelajaran dan klasifikasi media pembelajaran.
5. Komponen evaluasi pembelajaran, membahas tentang konsep dasar evaluasi,
pengukuran, penilaian dan tes. Kriteria evaluasi pembelajaran, syarat-syarat
perumusan evaluasi pembelajaran, tujuan evaluasi dan prinsip-prinsip umum
evaluasi pembelajaran.
Di dalam Inovasi Pembelajaran, kita sebagai calon guru seyogyanya dapat
membangun anak menjadi manusia kritis dan kreatif, serta pemecah masalah yaitu
dengan melalui pembaharuan pendekatanstrategi, metode, dan teknik
pembelajaran. Pembaharuan strategi, metode, dan teknik pembelajaran dapat
diartikan sebagai terciptanya suatu perubahan dalam pembelajaran yang berkaitan
dengan strategi, metode, dan teknik itu sendiri. Intinya perubahan dalam
pembaharuan ini diharapkan dapat menuju lebih baik dalam membangun anak
didik yang kritis dan kreatif. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang

3
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehigga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami
materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya
diakhir kegiatan belajar (Yusran n.d.).
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang
dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Teknik pembelajaran sering kali disamakan dengan metode
pembelajaran. Teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru
untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai
(Garlach dan Ely, 1980). Strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas
dari metode dan teknik. Artinya, metode atau prosedur dan teknik pembelajaran
merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran digambarkan
sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan
pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang
kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang relevan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Strategi pembelajaran terdiri atas 5 komponen utama yang saling berinteraksi
dengan karakter fungsi dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu: (a) Kegiatan
pembelajaran pendahuluan, dalam kegiatan pendahuluan dapat dilakukan teknik
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran khusus, dan melakukan apersepsi yang
berupa kegiatan, (b) Penyampaian informasi, (3) Partisipasi peserta didik, (4) Tes,
dan (5) Kegiatan lanjutan.
Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria
berikut:
a) Orientasi strategi pada tugas pembelajaran.
b) Relevan dengan isi atau materi pembelajaran.
c) Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin
dicapai.
d) Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik
secara simultan.

4
Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum,
guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum
merupakan suatu hal yang mutlak (Hasibuan 2014).
Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu
desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa
(entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran,
karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar
yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain
dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua
kegiatan utama, yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua
kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil
belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa. Bagi setiap guru,
dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik. Dengan pemilihan
dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang
diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-
mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan
mendapatkan kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu
komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak
dapat berjalan baik.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran. Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran
dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih

5
berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran,
sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan
suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran
tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan
tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun
(rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing
akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain
adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta
bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun
kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir,
setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun (Anitah 2007).
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki
keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di
Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka
pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian
(penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan
sumber-sumber literarturnya (Dolong 2016). Namun, jika para guru (calon guru)
telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada
proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas,
maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan
mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi
nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul
model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin
memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada. Berikut ontoh
penerapan hubungan antar komponen model, pendekayam, strategi metode dan
teknik.
1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

6
2. Kelas/Semester : 4(empat) /2(dua).
3. Pembelajaran ke- : 1 (satu).
4. Judul Materi : Koperasi dalam perekonomian Indonesia.
5. Pendekatan : Scientific.
6. Strategi : Mind map.
7. Teknik : Example, non example.
8. Metode : Demonstrasi, penugasan, mencatat, mind map, dan
diskusi sederhana.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Model dan Strategi Pembelajaran


Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir model dan strategi apa
yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien
(Riris Luthfi Ni’matul Laila n.d.). Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan model dan strategi pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Faktor Tujuan
Pembelajaran Tujuan merupakan faktor yang paling pokok, sebab semua
faktor yang ada di dalam situasi pembelajaran, termasuk strategi pembelajaran,
diupayakan semata-mata untuk diarahkan dan mencapai tujuan. Tujuan
pengajaran menggambarkan tingkah laku yang harus dimiliki mahasiswa setelah
proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Tingkah tersebut dalam
dikeleompokkan ke dalam kelompok pengetahuan laku (aspek kognitif),
keterampilan (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek afektif).
b. Faktor Materi
Pembelajaran dilihat dari hakikatnya, ilmu atau materi pelajaran memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik ilmu atau materi pelajaran
membawa implikasi terhadap penggunaan cara dan teknik dalam pembelajaran.
Secara teoritis di dalam ilmu atau materi terdapat beberapa sifat materi, yaitu
fakta, konsep, masalah, prinsip, (keterampilan), dan sikap (nilai).
c. Faktor Siswa

7
Siswa sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses pembelajaran,
sebab tujuan yang harus dicapai semata-mata untuk mengubah perilaku siswa itu
sendiri. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ialah jumlah siswa yang terlibat
di dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini perlu dipertimbangkan bahwa:
1) Siswa sebagai keseluruhan. segala aspek. Dalam arti pribadinya diperhatikan
secara utuh.
2) Siswa sebagai pribadi tersendiri. Setiap siswa memiliki perbedaan dari yang
lain dalam hal kemampuan, cara belajar, kebutuhan, dan sebagainya, yang
berkaitan erat dengan proses pembelajaran.
3) Tingkat perkembangan siswa akan mempengaruhi proses pembelajaran.
d. Faktor Fasilitas
Faktor fasilitas turut menentukan proses dan hasil belajar. Misalnya, jika guru
atau dosen merencanakan akan metode menggunakan demonstrasi dalam
mengajarkan kepada mahasiswa dengan menggunakan suatu keterampilan alat
pembelajaran yang telah tetapi, jika ternyata alatnya kurang lengkap ditetapkan.
Akan atau sama sekali tidak ada, maka proses yang telah direncanakan dapat
mestinya tidak dilaksanakan sebagaimana hasilnya tidak akan tercapai sesuai dan
yang diharapkan.
e. Faktor Waktu
Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut jumlah waktu dan
kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu adalah berapa jumlah jam
pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran. Sedangkan yang menyangkut
kondisi waktu ialah kapan pembelajaran itu dilaksanakan. Pagi, siang, sore atau
malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap proses
pembelajaran yang terjadi.
f. Faktor Guru
Faktor guru adalah salah satu faktor penentu, pertimbangan semua faktor di
atas akan sangat bergantung kepada kreativitas guru. Dedikasi dan kemampuan
gurulah yang pada akhirnya mempengaruhi proses pembelajaran.

8
C. Langkah-Langkah Model dan Strategi Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
1) Menyampaikan tujuan (Akademik dan sosial) dan memotivasi siswa serta
aturan main.
2) Menyajikan informasi: demonstrasi.
3) Organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif.
4) Bimbing melakukan kegiatan/berkooperatif.
5) Kuis/evaluasi.
6) Penghargaan.
2. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
1) Menyampaikan orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada
siswa.Jadi pada tahap ini para pengajar menyampaikan beberapa hal yang
harus dipelajari dan juga kinerja peserta didik yang diharapkan.
2) Melakukan review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat. Di sini guru
akan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui keterampilan dan
pengetahuan yang sudah dikuasai siswa.
3) Menyampaikan materi pelajaran. Dalam tahap ini pengajar akan
menyampaikan materi dan informasi serta memberikan berbagai contoh
dan sebagainya.
4) Melaksanakan bimbingan. Jadi bimbingan ini dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman
peserta didik dan mencoba untuk mengoreksi kesalahan konsep yang ada.
5) Memberi kesempatan untuk siswa agar terus berlatih. Di sini guru
memberi kesempatan untuk siswa agar terus melatih keterampilannya
maupun menggunakan informasi yang baru secara kelompok atau
individu.
6) Menilai kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik.
Dalam tahap ini seorang guru akan memberikan review terhadap segala
hal yang sudah dilakukan siswa, kemudian guru akan memberi umpan
balik atas respon siswa dengan benar.
7) Memberikan latihan mandiri.

9
3. Model Pembelajaran Terpadu
1) Menentukan sebuah tema yang sesuai.
2) Libatkan semua siswa di kelas agar mendiskusikan kemungkinan tema
yang akan diangkat dalam pembelajaran.
3) Menentukan fokus pembelajaran.
4) Memberikan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang beraneka macam yang
berkaitan dengan tema yang akan jadi fokus pembelajaran.
5) Mengembangkan strategi-strategi untuk menggunakan sumber daya yang
tersedia.
6) Membentuk suasana belajar yang rileks tapi tetap serius.
7) Membagi informasi-informasi yang dimiliki pada tema yang akan
dipelajari.
8) Mengajak siswa mencermati dan menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
personal (afektif).
9) Mendorong demokrasi dalam belajar, kreatif, penemuan, dan kooperatif.
10) Mendorong siswa untuk berbagi pengalaman dan informasi
11) Melibatkan berbagai narasumber yang mungkin dapat membantu seperti
pustakawan, para profesional, orang tua siswa, hingga relawan.
12) Membantu dan mengajak siswa menyajikan hasil kerja dan hasil belajar
mereka.
13) Memberi penekanan pada teknik-teknik reflektif dan tanggung jawab
untuk evaluasi mandiri.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
1) Orientasi siswa kepada masalah otentik.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.
3) Membimbing penyelidikan individual/kelompok.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
5. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition)
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.

10
2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan
memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar
kertas.
4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
5) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
6) Penutup
6. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
1) Review, yaitu meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas
soal pada PR yang dianggap sulit oleh siswa serta membangkitkan
motivasi siswa.
2) Pengembangan, berupa penyajian ide baru dan perluasan, diskusi, serta
demonstrasi dengan contoh konkret. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui
diskusi kelas. Pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan
control latihan untuk menyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian
materi ini.
3) Latihan terkontrol, siswa berkelompok merespon soal dengan diawasi oleh
guru. Pengawasan ini berguna untuk mencegah terjadinya miskonsepsi
pada pembelajaran.Guru harus memasukkan rician khusus tanggung jawab
kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang
dipelajari.
4) Seat work/kerja mandiri, siswa secara individu atau kelompok belajar
merespon soal untuk latihan atau perluasan konsep yang telah dipelajari
pada langkah pengembangan (Sakinah Ninaarz n.d.).
5) Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR).

D. Menjelaskan Tugas dan Fungsi Guru


Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan peraturan
perundangan yang berlaku (Mmalik Ibrohim n.d.), diantaranya :
a. Tugas guru:

11
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan
dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di
kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi guru:
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran
dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses pembelajaran. semua komponen
pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan
saling keterkaitan. Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing
model dan strategi pembelajaran secara baik. Dengan pemilihan dan penggunaan
model dan strategi yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan
kepada siswa, maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-mengajar. Jika
ada salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-
mengajar tidak dapat berjalan baik.

B. Saran
Penulis menyadari jika makalah diatas masih belum dapat dikatakan
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dolong, Jufri. 2016. Teknik Analisis dalam Komponen Pembelajaran. Inspiratif


Pendidikan 5(2): 293–300.

Hasibuan, M. Idrus. 2014. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and


Learning). Logaritma: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains 2(01).

Mmalik Ibrohim. Tugas dan Fungsi Guru Menurt Peraturan Perundang-


Undangan. https://mmalikibrohim.blogspot.com/2016/03/tugas-dan-
fungsi-guru-menurut-peraturan.html?m=1.

Riris Luthfi Ni’matul Laila. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi


Pembelajaran. https://www.banjirembun.com/2012/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html.

Sakinah Ninaarz. Pengertian dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran.


http://sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/05/pengertian-jenis-dan-
langkah-langkah.html?m=1.

Yusran. Makalah Strategi Komponen-Komponen Pembelajaran.


http://yusranhusaingeografi015.blogspot.com/2017/10/bab-1-pendahuluan-
1.html?m=1.

iii

Anda mungkin juga menyukai