Anda di halaman 1dari 16

NAZZAMA JOURNAL OF MANAGEMENT EDUCATION

VOLUME 1, NOMOR 1, MARET-AGUSTUS 2021


e-ISSN : 2809-5979, p-ISSN : 2809-5987

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISIS PENDIDIKAN

SRI LUKTAFIANI, MUH. SYAWAL


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
Email: sriluktafiani03@gmail.com, Syawalkosonglima@gmail.com

Abstract: The Role of the School Principal.in Educational Supervision


This article aims to provide an explanation regarding the role of the school principal
in carrying out supervision. School principals/organization leaders have the task of
improving the quality of educational institutions, making schools better, creating
good ways to carry out the learning process, creating a supportive teaching and
learning atmosphere. Supervision/supervision in the world of education is now
experiencing a very rapid increase. Therefore, it is necessary to improve and increase
the quality of the teaching and learning process in schools. Schools/educational
institutions need to make changes and increase the potential of students. This
research uses library research with data sources in the form of books or literature
related to school principal leadership and educational supervision. This research uses
documentation data collection techniques and inductive data analysis. The research
results show that the leadership of school principals in educational supervision has a
significant role.
Abstrak: Peran Kepala Sekolah dalam Supervisi Pendidikan
Artikel ini bertujuan dalam memberikan penjelasan terkait dengan bagaimana
peran kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi/pengawasan. Kepala
sekolah/pemimpin organisasi mempunyai tugas dalam peningkatan kualitas
lemabaga pendidikan, memajukan sekolah menjadi lebih baik, menciptakan cara
yang baik dalam melakukan proses pembelajaran, menciptakan suasana belajar
mengajar yang mendukung. Supervisi/pengawasan dalam dunia pendidikan
sekarang mengalami peningkatan berkembang sangat cepat maka. Maka dari itu,
perlunya melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar
di sekolah. Sekolah/lemabaga pendidukan perlu melakukan perubahan dan
peningkatan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.. Penelitian ini menggunakan
penelitian kepustakaan dengan sumber data berupa buku-buku atau literatur yang
berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan supervisi pendidikan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, dan analisis
data induktif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwasanya kepemimpinan
kepala sekolah dalam supervisi pendidikan mempunyai peran yang signifikan.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Supervisin Pendidikan.

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober - Maret 2022 ▐│1
Sri Luktafiani, M. Syawal

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dalam mempersiapkan peserta didik melalui l l l l l l l l

proses aktivitas berupa, bimbingan, dan latihan bagi pe rananya di masa yang akan
l l l l

datang, sehingga pendidikan sangat penting bagi anak-anak. karena Pendidikan l l l l l

dapat memberikan suatu pengetahuan tentang dunia di sekitar mereka dan l l l l l l l l l l l l

mengubah menjadi lebih baik pendidikan juga dapat mempengaruhi dan


l l l l l l l l l

memberikan gaya atau model kepemimpinan dalam. Suatu lembaga pendidikan.


l l l l l l l l l l

Kepemimpinan adalah sunnatullah bagi umat manusia, harus mampu mengatur


l l l l l l l l l l

dan melestarikan seluruh alam, sehingga kepemimpinan menyentuh berbagai l l l l l l l l l l l l

bidang kehidupan manusia. Keberhasilan suatu organisasi bergantung pada l l l l l l l l l

kualitas pemimpinnya, sehingga peranan pemimpin dirasa penting untuk


l l l l l l l l

mencapai tujuan yang diinginkan. l l l

Kepemimpinan ialah sebuah kompetensi yang dimiliki seseorang untuk l l l l l l l l l l

membentuk orang lain untuk mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen bukan
l l l l l l l l l l l

hanya mencakup soal kepemimpinan tetapi juga fungsi lain seperti perencanaan, l l l l l l l l l l l

pengorganisasian, dan pengawasan (Handoko, 2014). Seorang pemimpin harus


l l l l l

mempunyai kemampuan atau keterampilan khusus untuk mampu mengelola


l l l l l l l l l l l l l l

tugas-tugas yang dipercayakannya. Kemampuan seorang pemimpin meliputi


l l l l l l l l l

kemampuan berkomunikasi, mempengaruhi, dan mempunyai model manajemen


l l l l l l l l l l l l

untuk memimpin serta mampu mendelegasikan wewenang sesuai tugasnya agar


l l l l l l l l l l l l l

tujuan sekolah mencapai hasil yang optimal. Kepemimpinan di bidang pendidikan


l l l l l l l

perlu ditingkatkan kearah yang lebih bermutu, sehingga seorang pemimpin di


l l l l l l l l l l

bidang pendidikan harus berusaha keras sebagai pemimpin senior, mampu l l l l l l l l l

mengelola seluruh kegiatan pendidikan. Seorang pemimpin dikatakan berhasil


l l l l l l l l l l

apabila sekolah yang dipimpin tersebut dapat menyelesaikan tugas dengan baik l l l l l l l l l

sesuai bidangnya. Pimpinan bisa saja me menuhi kebutuhan dan juga apa yang
l l l l l l l l l

diinginkan semua pihak untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan l l l l l l l l l l

sebelumnya. l l l

Kepemimpinan menempati posisi yang sangat krusial dalam supervisi l l l l l l l

pendidikan. Dimana hal tersebut dapat dimengerti karena supervisi tidak hanya
l l l l l l l l l

mengemban fungsi administratif yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu


l l l l l l l l l l

lembaga tetapi juga mencakup teori-teori kepemimpinan untuk menunjang


l l l l l l l l l l l l l

kegiatan supervisi itu sendiri. Selain itu, ia harus memahami cara memotivasi
l l l l l l l l l l

bawahan yang diawasinya (Maunah, 2017). Kepala sekolah sebagai pengawas l l l l l

harus mempunyai kapasitas untuk menyusun dan melakukan program


l l l l l l l l l l

pemantauan serta menggunakan hasilnya (Mulyasa, 2018).


l l l l l l

Kepemimpinan kepala sekolah dituntut untuk bisa memberikan arahan dan l l l l l l l l l l

motivasi kepada tenaga pengajar dalam bidang pendidikan agar siswa dapat l l l l

memperoleh kecerdasan ilmiah, terampil dan berilmu. Oleh karena itu peranan
l l l l l l l l l l l l

2 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

kepala sekolah sangat penting dalam upaya meningkatkan keberhasilan sekolah


l l l l l l l l

dalam mencapai tujuan pendidikannya, sehingga kepala sekolah sebagai pengawas l l l l l l l l l

pendidikan dapat berkinerja baik sesuai tujuan yang telah ditentukan.


l l l l l l l l l l

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan yaitu dengan cara
l l l l l l l l l l l

menghimpun dan menganalisis berbagai literatur yang relevan dengan kepemim


l l l l l l l l l l l

pinan kepala sekolah dalam supervisi pendidikan. Dari berbagai sumber yang telah l l l l l l l l l

dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis mengenai keterkaitan dan relevansi


l l l l l l l l l l l

antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain, sehingga kemudian l l l l l l l l l

diperoleh suatu kesimpulan mengenai bagaimana kepala sekolah memimpin


l l l l l l l l l l l

dalam supervisi pendidikan. l l l

Riset ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana menggambarkan l l l l l l l l

suatu objek, permasalahan, atau latar sosial yang akan dimasukan kedalam tulisan
l l l l l l l l

naratif (Sugiyono, 2012). Menurut Lofland dalam Moleong (2018), sumber data l l l l l l l

dalam penelitian merupakan perkataan dan tindakan nyata serta dipenuhi dengan l l l l l l l l l

data tambahan misalnya dokumen dan lain sebagainya. Berdasarkan penelitian l l l l l l

Mudjiaharjo dalam Wiratna Sujarweni (2020) analisis data adalah kegiatan


l l l l

mengatur, memilah, mengelompokkan, mengkode atau menandai, dan


l l l l l l l l l

mengkategorikannya sehingga ditemukan suatu temuan sesuai dengan fokus atau


l l l l l l l l l l l l l l

masalah yang dipertanyakan. Melalui proses kegiatan pengeumpulan l l l l l l l l l

menggunakan data kualitatif maka akan lebih memudahkan dan mudah


l l l l l l l

dimengerti. Dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,


l l l l l l l l

wawancara, dan catat.


Setalah Data dikumpulkan Langkah berikutnya adalah menganalisis dengan l l l l l l l

menggunakan teknik analisis data interaktif yang mencakup tiga kegiatan


l l l l l l l

interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
l l l l l l l l l

verifikasi (Sugiyono, 2012). Oleh karena itu, peranan kepala sekolah sangat
l l l l l l l l

penting dalam upaya memajukan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan


l l l l l l l l l l

pendidikannya, sehingga kepala sekolah sebagai pengawas pendidikan dapat


l l l l l l l

berkinerja baik sesuai tujuan yang telah ditentukan.


l l l l l l l l l

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kepemimpinan
Kepemimpinan iialah karakteristik yang di perlukan oleh seorang pemimpin l l l l l l l l

untuk dapat mengatur mengelola dan memutuskan kebijakan dalam organisasi.


l l l l l l l l l l

Kepemimpinan juga merupakan interaksi publik yang sangat penting dan menarik
l l l l l l l l l

untuk dikaji dan dimengerti dalam kajian pendidikan di satu sisi manusia
l l l l l l l

mempunyai kemampuan memimpin yang terbatas, di sisi lain manusia mem-


l l l l l l l l

punyai kemampuan untuk memimpin orang lain, sehingga manusia diperlukan


l l l l l l l l l l

untuk memimpin dan menunjukkan kemampuan kepemimpinannya. Oleh karena


l l l l l l l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 3


Sri Luktafiani, M. Syawal

itu, arti kepemimpinan dalam organisasi dan lembaga pendidikan berkaitan


l l l l l l

dengan pencapaian tujuan yang telah ditentukan.


l l l l l l l

Dari segi operasional, kepemimpinan berarti kemampuan mempengaruhi l l l l l l l l l l

dan mengarahkan suatu individu dalam bekerja sama sesuai tugas masing-masing l l l l l l l l l

untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap kepemimpinan mempunyai konsep yang


l l l l l l l l l l l

jelas dan terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan berat satu sama lain.
l l l l l l l l

Menurut John D. Priffner dan Robert Prestus, dalam Hefniy Rozak, l l l l l l l l

“Kepemimpinan adalah seni mengoordinasikan dan memotivasi seseorang dan


l l l l l l l

kelompok dalam mencapai tujuan yang diinginkan. (Kepemimpinan merupakan


l l l l l l l l

seni mengkoordinasikan dan memotivasi seseorang dan kelompok dalam


l l l l l l

mencapai tujuan (Rozak, 2014). Menurut Hefniy Rozak, kepemimpinan mencakup


l l l l l l l l l l l

proses pengaruh sosial. Dimana hal ini pengaruh adalah secara sengaja dan
l l l l l l l

dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain karena adanya struktur operasional l l l l l l l l l

kegiatan dan hubungan dalam suatu kelompok atau organisasi.


l l l l l l l

Faktor-faktor tersebut antara lain pemimpin, arahan, waktu, lingkungan, l l l l l l

tujuan, jenis, gaya, fungsi, kinerja, dan ideologi. Aspek kepemimpinan ini
l l l l l l l l l

menjangkau semua macam-macam organisasi, termasuk di bidang pendidikan


l l l l l l l

(Rozak, 2014). Peter Drucker dalam Walter J. Wardsworth (2000) berpendapat l l l l l l l

bahwa seseorang dianggap sebagai pemimpin apabila memiliki pengikut. l l l l l l l

Meskipun pemimpin kurang efektif mungkin memiliki orang yang mengikuti,


l l l l l l l l l l

namun keberlangsungan mereka cenderung singkat. Hal ini disebabkan adanyal l l l l l l l l l

fakta bahwasanya esensi dari kepemimpinan adalah mencapai hasil. Pemimpin l l l l l l

yang tidak efektif akan mengalami kesulitan dalam memaksa orang lain, berpura- l l l l l l l l

pura mengendalikan keadaan, atau mengkalim mempunyai solusi yang cepat


l l l l l l l l l l

dalam mencapai tujuan jangka pendek. Sebaliknya, pemimpin yang kompeten l l l l l l l l l

berhasil mencapai tujuan jangka Panjang dengan cara memotivasi dan


l l l l l l

memberdayakan individu, serta memusatkan perhatian pada kepuasan pelanggan.


l l l l l l l l l l

Seorang pimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kegiatan guru l l l l l l l l l

dan tenaga kependidikan dapat dibentuk dari beberapa sudut pandang sebagai l l l l l l l l l l

berikut: (a) Kepala sekolah dapat mengadakan proses pendidikan yang sejalan
l l l l l l l l

dengan tujuan pendidikan secara umum secara efektif dan efisien, (b) Kepala
l l l l l l l l l l l l l

sekolah bisa mendapatkan sumber daya pendidikan dan tenaga kependidikan


l l l l l l l l

diharapkan mampu mengembangkan dan melaksanakan visi dan misi sekolah l l l l l

secara optimal, dan (c) Pendidik dan tenaga kependidikan akan mempunyai
l l l l l l l

keterampilan dan pengalaman yang kuat dan luas, serta dapat menjadi teladan
l l l l l l l l

terhadap peserta didik (Mufliha & Haryanto, 2019). Kepemimpinan adalah proses
l l l l l l l

dimana individu mengatur atau mengelola suatu organisasi publik atau lembaga l l l l l l l l l l l

pendidikan untuk memperoleh tujuan yang telah ditentukan.


l l l l l l l l l l l

Hal ini dilakukan dengan proses berbagai refleksi yang harus dilakukan l l l l l l l l

melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi terhadap


l l l l l l l l l l

4 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

setiap faktor yang telah diidentifikasi bersama. Kepemimpinan merupakan suatu


l l l l l l l l l l

keharusan dalam proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan agar


l l l l l l l l l l

pendidikan dapat diselenggarakan dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan


l l l l l l l

kebutuhan pendidikan saat ini.


l l l l

Tipologi Kepemimpinan
Secara praktis, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu l l l l l l l

keterampilan dalam memengaruhi dan memandu individu agar dapat bekerja


l l l l l l l l l l

sama sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing, dengan tujuan l l l l l l l l

mencapai target organisasi. Kepemimpinan melibatkan berbagai konsep yang telah


l l l l l l l l

terstruktur dan beberapa elemen yang saling terkait secara signifikan.


l l l l l l l l l l

Kepemimpinan memiliki definisi bahwa kepemimpinan adalah kemampuan, l l l l l l l l

mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dalam bekerja sama berdasarkan


l l l l l l l

tugas masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap kepemimpinan


l l l l l l l l l

terdapat, konsep yang jelas, dan mempunyai berbagai unsur, yang saling berkaitan
l l l l l l l l l

antara satu dengan yang lain. l l

hak dan wewenang untuk dapat menjalankan fungsi kepemimpinanya, l l l l l l l l

diterapkan secara mutlak, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan


l l l l l l l l

(kepemimpinan pedagogis). Beragam pandangan para ulama tentang realisasi


l l l l l l l

politik (kepemimpinan) yang terletak dalam Al-Quran (Rozak, 2014). Menurut l l l l l l l l

Sondang, gaya atau cara kepemimpinannya akan mirip dengan gaya l l l l

kepemimpinan orang-orang yang terlibat. Adapun gaya tau cara sesorang dalam
l l l l l l

memimpin dapat kita tinjau, sebagai berikut:


l l l l l

a. Pemimpin otokratis adalah orang yang sangat e gois. Pemimpin otokratis


l l l

melihat dirinya sebagai sember utama segala hal dalam konteks kehidupan l l l l l l l l l

organisasi, memandang kekuasaan sebagai suatu yang tidak perlu dibagikan l l l l l l l l

dengan pihak lain dalam suatu organisasi. Pemimpin yang diktator akan
l l l l

menunjukkan sikap mendongkrak egonya, terutama dalam bentuk: 1) l l l l l l l l l

Cenderung menangani bawahan seperti alat-alat lain dalam organisasi seperti


l l l l l l l l

mesin, sehingga kurang menghargai kehormatan dan martabatnya, 2) l l l l l

memberikan intruksi untuk mengutamakan pelaksanaan tugas tanpa l l l l l l l l l

memperhatikan kaitannya dengan kepentingan dan kebutuhan karyawan, l l l l l l l l

serta 3) mengabaikan peran bawahan dalam proses pengambilan keputusan


l l l l l l l l

dengan menyatakan bahwa keputusan sudah ditetapkan, dan karyawan


l l l l l l l

diharapkan atau bahkan diwajibkan untuk melaksanakannya. l l l l

b. Kepala kepemimpinan patriarki, masih umum terjadi di kehidupan social yang


l l l l l l l l

masih kental akan adat istiadat, seringkali masyarakat agraris. Ke populeran l l l l l

pemimpin patriarki dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: 1) Kuatnya


l l l l l l l l l

ikatan primordial, 2) Sistem kekeluargaan luas, 3) Kehidupan bermasyarakat, l l l l l l l l

4) Sangat kuatnya peran adat dalam kehidupan bermasyarakat, dan 5) l l l l l

Kemungkinan hubungan pribadi yang kuat hubungan intim antara satu l l l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 5


Sri Luktafiani, M. Syawal

anggota masyarakat dengan anggot masyarakat lainnya. Pe rsepsi pemimpin l l l l

yang paternalistik terhadap perannya dalam kehidupan organisasi mungkin l l l l l l

dipengaruhi oleh harapan para pengikutnya. l l l l l

c. Pemimpin yang memiliki karisma adalah figur yang mendapat pengaguman


l l l l l l

dari bawahan, walaupun seringkali para bawahan tidak dapat dengan jelas l l l l l

menjelaskan secara spesifik mengapa mereka mengagumi pemimpin tersebut.


l l l l l l l l l l l l l

Para bawahan yang mengikuti pemimpin karismatik tidak menanyakan l l l l

mengenai nilai-nilai, sikap, dan perilaku serta gaya yang dimiliki dari
l l l l l

pemimpin yang mereka ikuti. Seorang pemimpin karismatik bisa saja


l l l l l l

menggunakan gaya otokratis atau diktator, namun para bawahanya akan tetap
l l l l l

setia kepadanya. Pemimpin karismatik juga bisa menerapkan gaya


l l l l l l

paternalistik tanpa kehilangan daya tariknya. l l

d. Biarkan itu terjadi. Seorang pemimpin membiarkan segala sesuatunya berjalan l l l l l l l l l l

sesuai dengan pemikirannya bahwa organisasi secara umum akan berjalan


l l l l l l l l

baik dengan sendirinya sebab anggotanya adalah orang-orang dewasa yang l l l l

memahami maksud, tujuan, dan sasaran organisasi. Yang ingin dicapai


l l l l

organisasi, tugas-tugas yang harus diselesaikan. setiap anggota dan pimpinan l l l l l l

tidak mesti terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasi. l l l l l l l l l l

Namun nilai-nilai yang dianut oleh para pemimpin liberal dalam menjalankanl l l l l l

fungsi kepemimpinannya seringkali menyimpang dari falsafah hidup yang


l l l l l l

pada hakikatnya masyarakat mempunyai semangat solidaritas ketika hidup l l l l l

bersama, bersosialisasi, dan bersosialisasi. loyalitas terhadap orang lain dan


l l l l

terhadap organisasi, kepatuhan terhadap standar dan peraturanIyang


l l l l l l

disetujui bersama, sertaI rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang
l l l l l l l l

harus mereka lakukan. Berdasarkan nilai-nilai operasiona Itersebut, seorang


l l l l l l l l l l

pemimpin yang bebas dalam mengarahkan suatu organisasi dan bawahannya


l l l l l

kemungkinan besar akan mempunyai sikap permisif dalam arti anggota


l l l l l l

organisasi dapat berbuat sesuai dengan keyakinan dan motif hati nuraninya, l l l l l l l

sepanjang demi kebaikan bersama. dan tujuan organisasi dipertahankan dan


l l l l l l l

masih tercapai. l

e. Demokrasi. Para pemimpin demokratis seringkali menggambarkan peran


l l l l l l

pemimpin sebagai koordinator dan penyatuan setiap elemen dan bagian


l l l l l l l l

organisasi sehingga berfungsi secara keseluruhan. Pendekatan beliau dalam l l l l l l l l l l l l

menjalankan kepemimpinannya bersifat komprehensif. Seorang pemimpin


l l l l l l l l

demokratis setidaknya diperlukan beberapa sifat karakteristik tertentu untuk


l l l l l l l l l l l l

menjalankan peran kepemimpinannya (Siagian, 2003). Pemimpin harus


l l l l l l

mempunyai: (a) Keinginan untuk, memimpin, bukan hanya mengelola, (b)


l l l l l l l l l

Menjaga semangat kerja yang tinggi di kalangan pekerja, (c) Menginspirasi


l l l l l l

komitmen dan semangat tim, (d) Menunjukkan energi, gairah dan antusiasme, l l l l l l l l l

(e) Fokus dan mampu fokus pada yang dipimpinnya, f) Me natap masa depan
l l l l l l

6 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

dengan harapan dan optimisme, (g) Menerima risiko dengan hati-hati, (h)
l l l l l

Jujur pada diri sendiri (i) memahami bidang dan pekerjaan anda secara
l l l l l l l

mendalam, j) Berusaha menanamkan nilai-nilai pada masyarakat, k) Foku s


l l l l l

pada konsumen, (l) Menjamin bahwa masyarakat mempunyai sumber daya l l l l l l l

yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka, (m) Percaya pada diri l l l l l l l l l l l

sendiri dan orang-orang anda, (n) memulai perubahan dari pada bereaksi
l l l l l l l

terhadap perubahan, (o) Bertanggung jawab, (p) Tidak takut bekerja sama
l l l l l l l l

dengan orang-orang yang berbakat dan ambisius, dan (q) Jangan menyalahkan
l l l l

orang lain.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah terdiri dari dua suku kata, yakni kepala dan sekolah. Kepala l l l l l l l l l

yang mengacu kepada pimpinan atau pimpinan suatu organisasi atau instansi. l l l l l l l

Sekolah merujuk terhadap lembaga tempat siswa berlindung untuk mendapatkan


l l l l l l l l l l l l

pendidikan formal. Jadi, dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah dapat diartikan
l l l l

sebagai guru fungsional yang mempunyai fungsi dalam menjalankan sekolah,


l l l l l l l l l

tempat berlangsungnya proses belajar mengajar atau tempat berlangsungnya


l l l l l l l l l l

interaksi antar guru. Guru memberikan pelajaran dan siswa menerima pelajaran
l l l l l l l l l l l

(Priansa, 2017). Kepala sekolah adalah salah satu tokoh kunci keberhasilan l l l l l l

sekolah atau madrasah. Kepala sekolah adalah pemimpin komunitas sekolah dan
l l l l l l l

mempunyai tanggung jawab utama untuk menciptakan komunitas tersebut. Oleh


l l l l l l l l l l l l

sebab itu, kepala sekolah memiliki kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.


l l l l l l l l l

Terdapat empat model manajemen sekolah, diantaranya: (a) manajemen lokal, (b)
l l l l l l l l

kepemimpinan transformasional (berdasarkan etika dan moral), (c)


l l l l

kepemimpinan berbasis realitas dan (d) manajemen mutuItotal (TQM) atau


l l l l l l l l l

pembelajaran total berkualitas Kepala sekolah harus mampu mendorong tenaga


l l l l l l l l l l

pendidik dan kependidikan, serta siswa berperilaku sedemikian rupa sehingga


l l l l l l l l l l l

mencapai tujuan sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya: (a)
l l l l l l l l l l

Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat memaksa atau kasar kepada tenaga
l l l l l l

pendidik, kependidikan dan siswa, (b) Kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
l l l l l l l

menerapkan suatu tindakan yang menimbulkan kemauan bekerja dengan penuh


l l l l l l l l l l l l l

semangat dan percaya diri pada pihak guru dan staf dengan cara persuasi.
l l l l l l l

Meyakinkan berarti berusaha membuat guru, staf, dan siswa percaya bahwa apa
l l l l l l l l l

yang anda lakukan adalah benar. Incude yang berarti usaha dalam meyakinkan l l l l l l l

guru, pegawai, dan siswa bahwa apa yang dilakukan guru itu benar.
l l l l l l l l

Kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor l l l l l l l

dilaksanakan dengan penekanan pada pelatihan guru untuk: meningkatnya l l l l l l l l l

kemampuan dan profesionalisme guru untuk menhadirkan situasi proses belajar


l l l l l l l l l l l l

mengajar. Pembelajaran dengan cara yang melibatkan hubungan komunikasi dua


l l l l l l l l l

arah pada akhirnya akan meningkatkan kuantitas hasil belajar siswa dan l l l

membantu guru dalam mempersiapkan penguasaan materi dan strategi


l l l l l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 7


Sri Luktafiani, M. Syawal

pengajaran yang baik. (Utaminingsih & Mundilarno, 2015). Kepemimpinan kepala


l l l l l l

sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan


l l l l l l l

menginspirasi guru, staf, Isiswa, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya
l l l l l l l l

untuk bekerja serta ikut serta, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
l l l l l l l l l l l l l l

(Pohan, 2018).
Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan kata supervisi berasal dari bahasa Inggris, secara l l l l l l l

khusus supervisi terdiri dari dua suku kata yaitu super dan vision yang artinya
l l l l l l l l l l l

memperhatikan dengan seksama keseluruhan pekerjaan. “Super” artinya di atas


l l l l l l l l l l l l

dan “visi” artinya melihat, mengawasi, atau mempertimbangkan. Jadi, secara l l l l l l

etimologis supervisi adalah praktek mengamati, memeriksa dari atas, dan melihat
l l l l l l l l

apa yang dikerjakan atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan prestasi kerja l l l l l

seorang pegawai atau bawahan.


l l l

Pengawasan dapat dijelaskan sebagai gabungan atau keseluruhan dari proses, l l l l l l l l l l

prosedur, dan kondisi yang dirancang u ntuk meningkatkan performa kerja baik pada
l l l l l l l

tingkat kelompok maupun individu. Secara bahasa, pengawasan dapat dipahami l l l l l l

bahwa, menurut ahli melihat ke bawah dari atas sehingga dapat melihat sesuatu l l l l l l l l l l

yang mungkin sulit dilihat dengan cara konvensional. Dalam manajemen, l l l l l l

pengawasan merupakan memberikan arahan dan bimbingan terhadap orang-


l l l l l l

orang dalam pekerjaannya. Pengelolaan dilakukan berkaitan dengan kegiatan l l l l l l l l

perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan pelaksanaan proses kerja.


l l l l l l l l

Seseorang bisa saja menjadi pegawai atau disebut supervisor tanpa harus menjadi
l l l l l l l l l l l

manajer. Demikian pula seseorang dapat menjadi manajer tanpa melakukan l l l l l l l l l

pengawasan atau, pelayanan, meskipun di banyak lembaga manajer juga


l l l l l l l l

memberikan pengawasan dan sebaliknya supervisor melakukan pekerjaan


l l l l l l l l l l

manajer (Setiyadi, 2020). l l

Ngalim Purwanto dalam swadi, supervisi pendidikan memiliki arti luas, l l l l l l

terlebih dalam dukungan kepala sekolah untuk mengembangkan kemampuan


l l l l l l l l l l l l

kepemimpinan guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan


l l l l l l l l l l

pendidikan (Iswadi, 2020; Purwanto, 2017). Hal ini dilakukan dalam bentuk
l l l l l

dorongan, bimbingan, memberikan kesempatan untuk mengembangkan keahlian l l l l l l l l l

dan keterampilan guru, seperti upaya membimbing dan melaksanakan reformasi


l l l l l l l l l l

pendidikan dan pengajaran, memilih alat-alat pembelajaran metode pengajaran


l l l l l l l l

yang lebih baik dan sarana penilaian yang sistematis terhadap seluruh kegiatan l l l l l l l l

pembelajaran, tahapan proses pembelajaran, dll. Dengan demikian, supervisi


l l l l l l l l l

pembelajaran merupakan kegiatan pelatihan yang membantu guru dan staf


l l l l l l l l l l

sekolah lainnya mengerjakan pekerjaannya secara efektif. Kemudian jika kepala


l l l l l l l l l l l

sekolah hendak melaksanakan supervisi, maka ia harus mampu melakukan


l l l l l l l l l

berbagai kegiatan supervisi dan pemeriksaan untuk meningkatkan kinerja tenaga


l l l l l l l l l l l

kependidikan. l l

8 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

Pengawasan dan pengendalian merupakan pengecekan supaya kegiatan l l l l l l l l l l

pendidikan di sekolah bergerak menuju tujuan yang, telah ditetapkan. Pengawasan


l l l l l l l l l l l l

dan pengendalian juga memiliki fungsi sebagai Tindakan pencegahan terhadapl l l l l l l l l

adanya penyimpangan yang terjadi oleh tenaga kependidikan dan mendorong l l l l l l l

mereka untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya (Iswandi, 2020).


l l l l l l l l

Aktivitas supervise Pendidikan bertujuan membantu guru dalam meningkatkan l l l l l l l l l l l l

kemampuan professional mereka sehingga tercapainya target pembelajaran.


l l l l l l l l l l

Secara menyeluruh, supervise Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses


l l l l l l l l l l l l l

yang dinamis bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan faktor-faktor l l l l l l l

yang dapat mempengaruhi lingkungan Pendidikan. Oleh sebab itu, supervise l l l l l l l l l l l

Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam memberikan panduan,


l l l l l l l l

penglaman, dan umpan balik terkait dengan perkembangan pribadi, professional


l l l l l l l

dan Pendidikan dengan tujuan meningkatnya mutu pembelajaran (Hartati, 2021).


l l l l l l l l l

Supervisi pendidikan pada dasarnya merupakan suatu Upaya dalam l l l l l l l l

memberikan bantuan untuk meningkatkan kondisi pembelajaran, dengan


l l l l l l l l l

memberikan panduan dan arahan kepada guru dan staf lainnya agar bisa
l l l l l l

meningkatkan kualitas dari pekerjaan mereka dalam hal pengajaran beserta


l l l l l l l l l

aspek-aspek yang terkait (Risnawati, 2014). Supervise akademik mencakup


l l l l l l l l l

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang konkret, dengan


l l l l l l l l

tujuan melakukan perubahan yang berbasis pada pertimbangan yang rasional


l l l l l l l l

(Karsiyem & Wangid, 2015). l

Kepala Sekolah dalam Supervisi Pendidikan


Kepala sekolah adalah salah satu pejabat supervisi akademik yang l l l l l l l

mempunyai peranan utama di sekolah yang bertanggung jawab terhadap masing-


l l l l l l l l

masing sekolah, sedangkan pengawas memiliki tanggung jawab kepada sekolah l l l l l l l

dan wilayahnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah dan pengawas diharapkan dapat l l l l l l

bekerja sama secara harmonis dan bersinergi (Hartati, 2021). Kepala sekolah
l l l l l l l

memiliki tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan pembelajaran dengan


l l l l l l l

terus meningkatkan profesi guru.


l l l l l l

Kepala sekolah memiliki fungsi yang sangat penting sebagai pengawas, l l l l l l l

yakni: (a) memberikan bimbingan kepada guru agar ia dapat memahami l l l l l l

permasalahan yang di hadapi, (b) Me mberikan bantuan kepada guru yang


l l l l l l l

menagalami kesulitan dalam proses pembelajaran, (c) Memberikan bimbingan


l l l l l l l l

yang bijaksana kepada guru baru yang sedang orientasi, (d) Membantu guru l l l l l l l l l l

memperoleh keterampilan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan


l l l l l l l l l l

berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan sifat materi, (e) Membantu guru
l l l l l l l l l l l l l

memperkaya pengalaman belajar sehingga suasana mengajar dapat memberi


l l l l l l l l l

semangat bagi siswa, (f) Membantu guru memahami pengertian alat pelayanan, (g)
l l l l l l l l l

Menumbuhkan semangat kerja kelompok, menumbuhkan semangat kerja yang


l l l l l l l l l l l

tinggi dalam melaksanakan tugas sekolah pada seluruh pegawai, (h) Memberikan l l l l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 9


Sri Luktafiani, M. Syawal

pelayanan kepada guru agar dapat menggunakan seluruh kemampuannya dalam


l l l l l l l l l l l

melaksanakan tugasnya, dan (i) Memberikan kepemimpinan dan demokrasi yang


l l l l l l l

efektif. Kepala sekolah juga berperan sebagai motivator, artinya sebagai penggerak
l l l l l l l l l l l

dan pengarah perilaku pribadi lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan dan
l l l l l l l l l

pengajaran. l

Kepala sekolah memiliki tugas khusus yakni: (a) melakukan bimbingan, l l l l l l l l

memberikan semnagat kerja, dan memberikan perlindungan untuk guru dalm


l l l l l l l l l l l l

melaksanakan proses belajar mengajar, (b) Mengsuport dalm hal melakukan


l l l l l l l l

peningkatan kompetensi guru dan staf


l dengan cara memberikan l l l l l l l

pelatihan/kursus, dan (c) Memberikan pelatiahan secara continue, evaluasi tugas


l l l l l l l l l l l l

yang telah terlaksana, dan penerimaan (Anizah dan Maretta, 2017).


l l l l l

Hasil pengawasan yang sudah dilaksanakan dapat dijadikan suatu patokan l l l l

apakah ada peningkatan kompetensi pegawai guru dan staf pengajar. Hal ini l l l l l l l

pelanggang memiliki peran yang harus dilakukan sebagai bagian dari pelayanan
l l l l l l l

pokok manajemen, yaitu melaksanakan rencana proses manajemen, melaksanakan l l l l l l l l l

perencanaan yang telah di buat, dan mengontrol program pemeliharaan. Sutradara


l l l l l l l l

akan lebih memahaminya pengawasan terhadap guru dan tenaga kependidikan.


l l l l l l l l l

Layanan supervisi bagi guru dan mempelajari tongkat juga merupakan sebuah l l l l l l l l l l l

metode latihan bertujuan untuk mendukung guru dan staf pengajar untuk
l l l l l l l l l l l l l l l

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.


l l l l l

Hasil supervisi juga dapat dijadikan sebagai tindak lanjut dalam mengem l l l l l l l

bangkan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan agar dapat bekerja lebih baik l l l l l l l l

lagi. Kegiatan tersebut wajib dilaksanakan oleh kepala sekolah berkaitan dengan
l l l l l l l l l

tugas pokok supervisi yaitu merencanakan program supervisi, melaksanakan


l l l l l l l l l

program supervisi, dan memantau program supervisi. Kepala sekolah harus l l l l l l l l l

memahami secara jelas tentang pengawasan terhadap guru dan tenaga


l l l l l l l l l

kependidikan. Kegiatan supervisi terhadap guru dan tenaga kependidikan pada


l l l l l l l l l l l

dasarnya adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menunjang guru dan l l l l l l l l l l l

tenaga kependidikan guna meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.


l l l l l l l l l l

Dukungan yang diberikan profesional maka dari itu kepala sekolah harus l l l l l l l l

memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait supervis guru dan tenaga


l l l l l l l l l l l l

kependidikan terhadap kemampuanya dalam melakukan pengevaluasian dan


l l l l l l l l l l

komunikasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan(keterampilan teknis) sesuai


l l l l l l l l l

dengan proses pelatihan (Evanofrita dkk. 2020).


l l l l

Peningkatan Kualitas organisasi pendidikan yang diberikan kepada guru l l l l l l l

mempunyai peran kepemimpinan seseorang yang terus berupaya untuk menjadi


l l l l l l l l l l l l l l

lebih baik. Pengalamannya akan luar biasa cari tahu itu. Menunjukkan pengaruh
l l l l l l l l l l

profesional pada kepala sekolah pada khususnya dan pelatihan serta pemahaman
l l l l l l l l

tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya. Pengalaman sebagai guru,


l l l l l l l l l

wakil kepala sekolah atau anggota dewan mempengaruhi sejauh mana l l l l l l l l l

10 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

kewenangan kepala sekolah dan manajemen sekolah kegiatannya, serta pelajaran


l l l l l l l l l l

yang dilakukannya. l

Usaha yang akan dilaksanakan kepala sekolah dalam peningkatan kinerjanya l l l l l

sebagai pendidik, terkhusus dalam melaksanakan peningkatan kinerja staf, guru,


l l l l l l l l l l

dan prestasi belajar. Peserta didik, dapat diuraikan sebagai berikut: (a) l l l l l l l l

Melibatkan guru dalam kursus pelatihan untuk memperluas pengetahuan guru dan
l l l l l l l l l l l l l l l l

kepala sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan


l l l l l l l l l l l l l

pengetahuan dan keterampilannya.


l l l l l

dengan belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Kepala sekolah l l l l l l l

berperan dalam mencari beasiswa untuk para guru yang ingin melanjutkan
l l l l l l l l l l

pelatihan dan dukungan masyarakat, dunia industri, atau kerjasama tanpa


l l l l l l l

komitmen dengan perusahaan lain, (b) Mengerahkan tim penilai hasil l l l l l l l

pembelajaran untuk bekerja lebih keras berhasil, selanjutnya akan di paparkan di


l l l l l l l l l l l

tempat umum atau di papan pesan. Maka dari itu akan memotivasi siswa untuk
l l l l l l l l l

belajar dengan sungguh-sungguh dan dapat memberikan peningkatan bagi siswa,


l l l l l l l l l

dll. Mengatur waktu yang baik dalam belajar di sekolah dengan memberikan l l l l l l l l

motivasi kepada guru memulai dan menghentikan proses pembelajaran sesuai l l l l l l l l l l l l

waktu yang sudah di atur dan digunakan secara efektif dan efisien guna mencapai l l l l l l l l l l l

tujuan yang di inginkan (Mulyasa, 2018).


l l l

Dalam melaksanakan supervisi pendidikan di sekolah terdapat peran yang l l l l l l l

penting pemimpin (kepala sekolah), yakni :


l l l l

a. Pengembangan kurikulum l l l l l

Kurikulum adalah keseluruhan program, fasilitas, dan kegiatan suatu l l l l l l l l l l

lembaga pendidikan atau pelatihan yang dimaksudkan untuk mencapai visi dan
l l l l l l l l

misi lembaga tersebut. l l l l

Program belajar (kurikulum) memiliki arti seluruh program, fasilitas, dan l l l l l l l l

kegiatan yang ada di organisasi pendidikan atau pelatihan yang ditujukan untuk
l l l l l l l l

mencapai visi dan tujuan organisasi. l l l

Maka dari itu, program yang dilakukan memiliki tujuan menunjang l l l l l l l

kesuskesan dalam pelaksanaan pendidikan harus dibarengi dengan: 1)


l l l l l l l l

Terdapatnya dosen (guru) yang memiliki kompetensi, 2) Adanya sarana atau


l l l l l l l l

fasilitas dalam proses belajar mengajar yang lengkap, 3) Terdapat fasilitas yang di l l l l l

butuhkan untuk menunjang suatu proses belajar mengajar, I4) Adanya tenaga
l l l l l l l l l l l l

penunjang pendidikan seperti tenaga administrasi, pengawas, pustakawan, dan


l l l l l l l l

asisten laboratorium, 5) Memiliki money yang cukup, 6) Pengelolaan yang efektif


l l l l l l l l l l

dan efisien, 7) Terdapat budaya yang baik, seperti nilai-nilai keagamaan, l l l l l l l

berprilaku yang baik, dan kenegaraan, dan 8) Kepemimpinan yang memiliki ide-
l l l l l l l l

ide yang baik, transparan dan memiliki tanggung jawab. Program yang ada di
l l l

dalam suatu institusi yang baik adalah program yang me miliki peningkatan dari l l l l l

dan untuk masyarakat sekitar. l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 11


Sri Luktafiani, M. Syawal

Kurikulum merupakan sesuatu yang dirancang sebagai pedoman untuk l l l l l l l l l l l l

mencapai tujuan pendidikan. Dapat juga dipandang sebagai program, yaitu alat
l l l l l l l

yang digunakan sekolah untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat berupa l l l l l l l l l

pengajaran berbagai mata pelajaran, namun dapat juga mencakup segala kegiatan
l l l l l l l l l

yang dianggap mempengaruhi perkembangan siswa, misalnya perkumpulan l l l l l l l l

sekolah, perlombaan, pramuka, lapak sekolah, dan lain-lain. (Nasution, 2014).


l l l l l

Kurikulum terdiri dari berbagai komponen yakni memiliki tujuan l l l l l l l l l

pendidikan, tujuan melakukan proses pembelajaran, alat dan cara pengajaran,


l l l l l l l l l

seleksi dan bimbingan siswa, materi program, evaluasi, dan staf pelaksana
l l l l l l

kurikulum (Hamalik, 2018).


l l l

b. Membantu guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran. l l l l l l l l l

Guru sebagai pengajar harus mempunyai pengetahuan yang mendalam l l l l l l l l l l l

tentang mata pelajaran apa yang harus diajarkan agar mampu menyampaikannya
l l l l l

kepada siswa. Dalam bidang ini, guru harus belajar merencanakan dan mampu
l l l l l l l l

mengevaluasi siswa, termasuk aspek pengelolaan kelas. Guru adalah orang yang
l l l l l l l l l l l

mempunyai kemampuan mengajar untuk menemukan hal-hal baru, perubahan


l l l l l l l l l l l l l

atau hal baru dalam proses pembelajaran sebagai alat penyertaan dan perbaikan
l l l l l l l l l

diri dalam proses belajar mengajar. l l l

Untuk menilai kreativitas guru dalam mengajar, terdapat tujuh indikator: 1) l l l l l l l l l l

Mengembangkan motivasi dan perhatian siswa dalam belajar, 2) Meningkatkan


l l l l l

tingkat belajar siswa, 3) Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, 4) Catch- l l l l l l

up atau pengulangan, 5) Tantangan, 6) Penguatan dan umpan balik, dan 7)


l l l l l l l

Mengetahui perbedaan kepribadian siswa (Supardi dkk, 2021). Kualitas proses


l l l l l l l l l

pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi kualitas masukan, kualitas proses,


l l l l l l l l

dan kualitas hasil pembelajaran. Pertama, kualitas masukan pembelajaran adalah l l l l l l l l

segala sesuatu yang berkaitan dengan masukan untuk proses pembelajaran di


l l l l l l l l l l l l

sekolah. Masukan pembelajaran dapat berupa materi dan non materi. Ada
l l l l l l l l

beberapa indikator yang dapat diope rasionalkan sebagai masukan pembelajaran,


l l l l l l l

yaitu: 1) Memiliki kebijakan yang bermutu, 2) Tersedia sumber daya yang siap, 3)
l l l l l l l l l l

Memiliki ekspektasi prestasi yang tinggi, 4) Berfokus pada pemangku kepentingan


l l l l l l l l l l

(khususnya mahasiswa), dan 5) Memiliki masukan manajemen. Kedua kualitas


l l l l l l l l l

proses pembelajaran. Proses pembelajara di sekolah dapat dilihat berdasarkan


l l l l l l l l

indikator mutu pembelajaran. l l l l

Menilai sifat guru dan pengajarannya, ada tujuh indikator yakni: 1) l l l l l l

Mengembangkan motivasi dan perhatian siswa dalam belajar, 2) Meningkatkan


l l l l l

pembelajaran siswa, 3) Melibatkan siswa dalam proses belajar, 4) Menangkap atau


l l l l l l l

mengulangi, 5) Tantangan, 6) Dukungan dan umpan balik kembali, dan 7)


l l l l l l

Mengetahui keberagaman siswa (Supardi dkk, 2021). Kualitas kursus dapat


l l l l l l l l l

dikelompokkan menjadi entry level, level kursus, dan kualitas hasil pembelajaran.
l l l l l l l l l l l l

pertama, kualitas masukan pendidikan semua yang berkaitan dengan kontribusi


l l l l l l l l l

12 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

terhadap proses pembelajaran dan sekolah. Hadiah pendidikan dapat berupa


l l l l l l l l

materi dan non materi. Ada banyak pertunjukan yang dapat dijadikan masu kan
l l l l l l

pembelajaran, yaitu: 1) Memiliki prediksi sikap, 2) Ketersediaan sumber daya, 3)


l l l l l l l l l l

Memiliki impian sukses besar, 4) Fokus pada influencer (khususnya siswa), dan 5)
l l l l l l l l l l

Memiliki masukan manajemen. Kedua, kualitas proses pembelajaran


l l l l l l l l l l

Indikator biasanya digunakan untuk menentukan kualitas sekolah dan l l l l l l l l

pelaksanaan manajemen sekolah seperti: 1) Efektivitas sistem ini belajar


l l l l l l l l l l

mengajar, 2) Kepemimpinan yang kuat, 3) Manajemen staf guru yang efektif, 4)


l l l l l l l l l l

Budaya yang kental, 5) Kerja sama tim yang kompak, cerdas, dan berkuasa, 6)
l l l l l l

Otoritas (kebebasan), 7) Partisipasi guru dan masyarakat sekitar, 8) Keterbukaan l l l l l l l l

(pemahaman pengelolaan) dan 9) Analisa dan promosi ke tiga. Hasil konsisten


l l l l l

dengan hasil belajar, sedangkan hasil belajar adalah prestasi pendidikan yang
l l l l l l

dicapai melalui proses pembelajaran, pembelajaran dicapai melalui kualitas, l l l l l l l l l l

efisiensi, produktivitas, efisiensi, inovasi, kualitas hidup di tempat kerja dan


l l l l l l l l l

kebajikan di tempat kerja. Indikator umum Hasilnya dapat dibagi menjadi dua
l l l l l l l

kategori, yaitu hasil akademik dan hasil non akademik (Priansa, 2017).
l l l l

Salah satu tanggung jawab terpenting seorang pemimpin pendidikan atau l l l l l l l l

kepala sekolah adalah untuk membantu guru memahami hakikat proses


l l l l l l l l l l

pembelajaran. Jadi gurunya akan menentukan tujuan akademik siswa. Guru harus
l l l l l l l l l l l l l

mengetahui tujuannya, mengajari siswa dan memberikan sebuah pemahaman


l l l l l l l l l l l

bahwa mata pelajaran ini adalah sebuah alat mencapai tujuan ini. Dalam l l l l l l

mengembangkan mata pelajaran, guru memerlukan ruang dan kemampuan


l l l l l l l l l l l

bekerja sesuai kreativitas dan pemahaman. Tapi mereka menginginkannya


l l l l l l l l l

membantu mengidentifikasi bidang studi (Maunah, 2017).


l l l l l l

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan dalam lingkungan kecil. l l l l l l

Kepemimpinan kepala sekolah akan menentukan mutu pendidikan dalam situasi


l l l l l l l l l l l

yang besar, karena mutu pendidikan dalam konteks makro akan mengarah pada l l l l l l l

konteks mikro yaitu pembelajaran. l l l l

Perlu diperhatikan bahwa kepala sekolah memiliki peran yang sangat l l l l l l l

penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Meningkatkan efektivitas kepala


l l l l l l l l l

sekolah memerlukan proses yang sistematis dan terstruktur bagi pihak-pihak yang
l l l l l l l l l

terlibat berkepentingan untuk melanjutkan dan mengembangkan kinerja kepala


l l l l l l l l l l l l

sekolah (Iswadi, 2020).


l

c. Membina partisipasi guru dalam aktivitas dan pelayanan. l l l l

Guru penanggung jawab proses pendidikan. Sesuatu yang sangat penting l l l l l l l l l l

ialah guru harus mempunyai keterampilan yang sesuai dengan misi dan tujuan l l l l l l l l l l l l

sekolah. Oleh karena itu, guru harus bekerja keras untuk melayani dan memahami
l l l l l l l l l l l l l l

perkembangan siswa. Membantu guru dalam melakukan kegiatan peningkatan


l l l l l l l l l l

kesadaran lainnya dan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler, sehingga direktur


l l l l l l l l l l

pengelola sekolah sedang menunggu guru pelatihan diundang untuk bertindak


l l l l l l l l l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 13


Sri Luktafiani, M. Syawal

sebagai konsultan dalam program tersebut. Dengan tujuan melatih guru yang
l l l l l l l l l l l

dapat memimpin kegiatan siswa. Terdapat 3 kegiatan: 1) Mengembangkan l l l l l l

perilaku pegawai yang berkaitan dengan pengupahan, antusiasme dan tanggung


l l l l l l l l l l

jawab terhadap kegiatan ekstrakurikuler siswa, 2) Membantu guru mengetahui l l l l l l l l l l l l l

sejauh mana kontribusi kegiatan ekstrakurikuler mencapai tujuan akademik, dan


l l l l l l l l l l l l

3) Membantu pengguna memperoleh standar dan proses implementasi untuk


l l l l l l l l l l l l

membimbing kelompok siswa (Maunah, 2017). Guru memerlukan dukungan dan


l l l l l l l l l l

bantuan dari atasan, untuk menciptakan suasana kerjasama diantara orang orang.
l l l l l l

Guru akan mempelajari banyak keterampilan untuk mengetahui cara l l l l l l l l l l l

berpikir siswa dalam proses pembelajaran, keterampilan dan kemampuan mana


l l l l l l l l

yang perlu diperkuat, selain itu juga mempunyai metode pengajaran yang l l l l l l l l l l l l

mendorong siswa untuk belajar mandiri hingga mempunyai kemampuan


l l l l l l l l

memimpin diri. (mengelola dirinya sendiri), orang yang menjaga dirinya sendiri.
l l l l l l

Pengendalian diri (self-employment), pengendalian diri (self), disiplin diri dan


l l l l l l l l

analisis diri. Salah satu keterampilan yang harus diingat oleh guru adalah l l l l l l l

kemampuan mengelola kelas, terutama untuk menciptakan suasana kelas yang


l l l l l l l l l l l l

kuat, sehingga memungkinkan sumber belajar yang berbeda untuk menciptakan


l l l l l l l l l l l l

motivasi di dalam kelas. Guru dituntut untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang l l l l l l l l l l l l l l

berkembang seiring berjalannya waktu sehingga dapat mencakup seluruh proses


l l l l l l l l l l l l

pembelajaran siswa.
l l

Kompetensi berarti seorang guru pandai mengendalikan apa yang terjadi di l l l l l l l l l

kelas. Tugas utama seorang kepala sekolah adalah membantu dan mengendalikan
l l l l l l l l l l

apa yang terjadi di sekolah agar setiap orang dapat mencapai tujuannya. Untuk l l l l l l l l

melakukan hal ini, kepala sekolah perlu merencanakan, mengorganisasikan,


l l l l l l l l l

mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi. Kepala sekolah juga perlu


l l l l l l l l l l l

membimbing dan memotivasi guru, staf, dan siswa agar be rusaha sebaik mungkin
l l l l l l l l

dan mengikuti tujuan sekolah bagi siswa. l l l l l

PENUTUP
Kepemimpinan sangat penting dalam pendidikan. Hal ini membantu l l l l l l

memastikan sekolah berhasil dan dikelola dengan baik. Orang-orang yang bertugas
l l l l l l l

mengawasi perlu mengetahui teori-teori kepemimpinan agar mereka dapat


l l l l l l l l l l l l

menjalankan tugasnya dengan baik dan memotivasi orang lain. Kepala sekolah
l l l l l l

yang bertugas mengawasi perlu mengetahui bagaimana menjadi pemimpin yang l l l l l l l l l l

baik. Hal ini membantu dalam hal-hal seperti keberhasilan akademis, pengajaran l l l l l l l l

yang baik, dan lingkungan sekolah yang positif. l l

Kepala sekolah mempunyai tugas penting dalam memimpin sekolah dan l l l l l l l l

menjadikannya tempat belajar yang baik. Mereka harus mengambil tanggung


l l l l l l l l

jawab mereka dengan serius dan bekerja keras untuk mencapai tujuan sekolah. l l l l l l l l l l l l l l

Kepala sekolah perlu menggunakan informasi dan fakta untuk mengambil


l l l l l l l l l

keputusan, seperti berapa banyak guru dan siswa yang ada, dan su mber daya apa
l l l l l l l l l l

14 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022


Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pendidikan

yang dimiliki sekolah. Hal ini membantu mereka melakukan pekerjaan dengan l l l l l l l l l l

baik dalam mengawasi dan memastikan semua orang mendapatkan pendidikan l l l l l l

yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anizah, & Maretta, W. F. 2017. Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah dalam l l l l l l l

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan,


l l l l l l l l l l l

Dan Supervisi Pendidikan, 2(1),i97–105.http://dx.doi.org/10.31851/jmksp. l l l

v2i1.1157
Evanofrita, Rifma, & Nellitawati. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
l l l l l l l l

di Sekolah Luar Biasa. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi l l l l l l l l l

Pendidikan, 5(2), l(2020), 217–229.


http://dx.doi.org/10.31851/jmksp.v5i2 .3772
Fu’adi, A. Kompetensi Guru MI Ma’arif Setono Ponorogo dalam Pembelajaran Sains
l l l l l l l l

Berbasis Pendidikan Karakter. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif


l l l l l l

Kependidikan, 17(1), (2012), 1–16. https://doi.org/10.24090/insania.v17i


l l

1. 1484
Hamalik, O. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara, l l l l l l l l l

2018.
Handoko, T. H. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2nd ed.). BPFE, l l l l l l l l

2014.
Hasbullah. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya
l l l l

terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Rajawali Pers, 2010.


l l l l l l

Iswadi. Profesi Kependidikan. In Media, 2020. Jurnal Ansiru PAI, Menjadi Kepala l l l l l l l l

Sekolah dan Guru Profesional: Konsep Peran D. J. 2(1), (2017), 82–91.


l l l l l l

http://dx.doi.org/10.30821/ansiru.v2i1.1632 Prian sa l

Karsiyem, & Wangid, M. N. Pelaksanaan Supervisi Akademik Dalam Peningkatan


l l l l l l

Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus III Sentolo Kulon Progo. Jurnal l l l l l l l l l

Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3(2), (2015), 201–212. https:// l l l l

doi.org/10.21831/amp.v3i2.6337
Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, (2018).
l l l l l l

Mufliha, & Haryanto, B. Strategi Manajemen Kepemimpina Kepala Sekolah dalam


l l l l l l l l

Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


l l l l l l l

PALAPA: Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 7(2), 309–323. l l l l l

https://doi.org/10.36088/palapa.v7i2.376
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya, 2018.
l l l l l l l

Nasution, S. Asas-Asas Kurikulum (2nd ed.). Bumi Aksara, 2014.


l l l l l l

Pohan, M. M. Kepala Sekolah Sebagai Manajer dan Pemimpin Pendidikan, 2018. l l l l l l

Purwanto, M. N. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Remaja Rosdakarya, 2017.


l l l l l

Risnawati. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Aswaja Pressindo, 2014 l l l l

Rozak, H. Kepemimpinan Pendidikan dalam Al-Qur’an. Teras, 2014. l l l l l

Setiyadi, B. Supervisi dalam Pendidikan. Sarnu Untung, 2020.


l l l l l l l

Siagian, S. P. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Bumi Aksara, 2003. l l l l l

Sujarweni, W. (2020). Metodologi Penelitian. Pustaka Baru Press.


l l l l l l l l

Supardi, E., Mulyati, S., & Mahendra, G. Kompetensi Profesional dan Kreativitas
l l l l l l l l

Mengajar Guru, Dampaknya pada Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan


l l l l l l l l

Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung. l l l l l l

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022 ▐│ 15


Sri Luktafiani, M. Syawal

Manper Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 6(2), 204–213, 2021.


l l l l l l

https://doi.org/10.17509/jpm.v6i2.42426 (2021).
Utaminingsih, S. E., & Mundilarno. Manajemen Supervisi Kepala Sekolah dalam
l l l l l l l l l

Rangka Meningkatkan Mutu Mengajar Guru di SD Muhammadiyah


l l l l l l l

Suronatan Kota Yogyakarta. Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi


l l l l l l

Pendidikan, 3(3), (2021),.150–156. https://doi.org/10.30738/wd.v3i3.2193


l

16 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober – Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai