NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1, Nomor 2, Oktober - Maret 2022 ▐│1
Sri Luktafiani, M. Syawal
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dalam mempersiapkan peserta didik melalui l l l l l l l l
proses aktivitas berupa, bimbingan, dan latihan bagi pe rananya di masa yang akan
l l l l
membentuk orang lain untuk mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen bukan
l l l l l l l l l l l
hanya mencakup soal kepemimpinan tetapi juga fungsi lain seperti perencanaan, l l l l l l l l l l l
apabila sekolah yang dipimpin tersebut dapat menyelesaikan tugas dengan baik l l l l l l l l l
sesuai bidangnya. Pimpinan bisa saja me menuhi kebutuhan dan juga apa yang
l l l l l l l l l
diinginkan semua pihak untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan l l l l l l l l l l
sebelumnya. l l l
pendidikan. Dimana hal tersebut dapat dimengerti karena supervisi tidak hanya
l l l l l l l l l
kegiatan supervisi itu sendiri. Selain itu, ia harus memahami cara memotivasi
l l l l l l l l l l
motivasi kepada tenaga pengajar dalam bidang pendidikan agar siswa dapat l l l l
memperoleh kecerdasan ilmiah, terampil dan berilmu. Oleh karena itu peranan
l l l l l l l l l l l l
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan yaitu dengan cara
l l l l l l l l l l l
pinan kepala sekolah dalam supervisi pendidikan. Dari berbagai sumber yang telah l l l l l l l l l
antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain, sehingga kemudian l l l l l l l l l
suatu objek, permasalahan, atau latar sosial yang akan dimasukan kedalam tulisan
l l l l l l l l
naratif (Sugiyono, 2012). Menurut Lofland dalam Moleong (2018), sumber data l l l l l l l
dalam penelitian merupakan perkataan dan tindakan nyata serta dipenuhi dengan l l l l l l l l l
interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
l l l l l l l l l
verifikasi (Sugiyono, 2012). Oleh karena itu, peranan kepala sekolah sangat
l l l l l l l l
Kepemimpinan juga merupakan interaksi publik yang sangat penting dan menarik
l l l l l l l l l
untuk dikaji dan dimengerti dalam kajian pendidikan di satu sisi manusia
l l l l l l l
dan mengarahkan suatu individu dalam bekerja sama sesuai tugas masing-masing l l l l l l l l l
jelas dan terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan berat satu sama lain.
l l l l l l l l
proses pengaruh sosial. Dimana hal ini pengaruh adalah secara sengaja dan
l l l l l l l
dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain karena adanya struktur operasional l l l l l l l l l
tujuan, jenis, gaya, fungsi, kinerja, dan ideologi. Aspek kepemimpinan ini
l l l l l l l l l
yang tidak efektif akan mengalami kesulitan dalam memaksa orang lain, berpura- l l l l l l l l
dan tenaga kependidikan dapat dibentuk dari beberapa sudut pandang sebagai l l l l l l l l l l
berikut: (a) Kepala sekolah dapat mengadakan proses pendidikan yang sejalan
l l l l l l l l
dengan tujuan pendidikan secara umum secara efektif dan efisien, (b) Kepala
l l l l l l l l l l l l l
secara optimal, dan (c) Pendidik dan tenaga kependidikan akan mempunyai
l l l l l l l
keterampilan dan pengalaman yang kuat dan luas, serta dapat menjadi teladan
l l l l l l l l
terhadap peserta didik (Mufliha & Haryanto, 2019). Kepemimpinan adalah proses
l l l l l l l
dimana individu mengatur atau mengelola suatu organisasi publik atau lembaga l l l l l l l l l l l
Hal ini dilakukan dengan proses berbagai refleksi yang harus dilakukan l l l l l l l l
Tipologi Kepemimpinan
Secara praktis, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu l l l l l l l
sama sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing, dengan tujuan l l l l l l l l
terdapat, konsep yang jelas, dan mempunyai berbagai unsur, yang saling berkaitan
l l l l l l l l l
kepemimpinan orang-orang yang terlibat. Adapun gaya tau cara sesorang dalam
l l l l l l
melihat dirinya sebagai sember utama segala hal dalam konteks kehidupan l l l l l l l l l
dengan pihak lain dalam suatu organisasi. Pemimpin yang diktator akan
l l l l
dari bawahan, walaupun seringkali para bawahan tidak dapat dengan jelas l l l l l
mengenai nilai-nilai, sikap, dan perilaku serta gaya yang dimiliki dari
l l l l l
menggunakan gaya otokratis atau diktator, namun para bawahanya akan tetap
l l l l l
Namun nilai-nilai yang dianut oleh para pemimpin liberal dalam menjalankanl l l l l l
disetujui bersama, sertaI rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang
l l l l l l l l
organisasi dapat berbuat sesuai dengan keyakinan dan motif hati nuraninya, l l l l l l l
masih tercapai. l
komitmen dan semangat tim, (d) Menunjukkan energi, gairah dan antusiasme, l l l l l l l l l
(e) Fokus dan mampu fokus pada yang dipimpinnya, f) Me natap masa depan
l l l l l l
dengan harapan dan optimisme, (g) Menerima risiko dengan hati-hati, (h)
l l l l l
Jujur pada diri sendiri (i) memahami bidang dan pekerjaan anda secara
l l l l l l l
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka, (m) Percaya pada diri l l l l l l l l l l l
sendiri dan orang-orang anda, (n) memulai perubahan dari pada bereaksi
l l l l l l l
terhadap perubahan, (o) Bertanggung jawab, (p) Tidak takut bekerja sama
l l l l l l l l
dengan orang-orang yang berbakat dan ambisius, dan (q) Jangan menyalahkan
l l l l
orang lain.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah terdiri dari dua suku kata, yakni kepala dan sekolah. Kepala l l l l l l l l l
yang mengacu kepada pimpinan atau pimpinan suatu organisasi atau instansi. l l l l l l l
pendidikan formal. Jadi, dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah dapat diartikan
l l l l
interaksi antar guru. Guru memberikan pelajaran dan siswa menerima pelajaran
l l l l l l l l l l l
(Priansa, 2017). Kepala sekolah adalah salah satu tokoh kunci keberhasilan l l l l l l
sekolah atau madrasah. Kepala sekolah adalah pemimpin komunitas sekolah dan
l l l l l l l
Terdapat empat model manajemen sekolah, diantaranya: (a) manajemen lokal, (b)
l l l l l l l l
mencapai tujuan sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya: (a)
l l l l l l l l l l
Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat memaksa atau kasar kepada tenaga
l l l l l l
pendidik, kependidikan dan siswa, (b) Kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
l l l l l l l
semangat dan percaya diri pada pihak guru dan staf dengan cara persuasi.
l l l l l l l
Meyakinkan berarti berusaha membuat guru, staf, dan siswa percaya bahwa apa
l l l l l l l l l
yang anda lakukan adalah benar. Incude yang berarti usaha dalam meyakinkan l l l l l l l
guru, pegawai, dan siswa bahwa apa yang dilakukan guru itu benar.
l l l l l l l l
arah pada akhirnya akan meningkatkan kuantitas hasil belajar siswa dan l l l
menginspirasi guru, staf, Isiswa, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya
l l l l l l l l
untuk bekerja serta ikut serta, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
l l l l l l l l l l l l l l
(Pohan, 2018).
Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan kata supervisi berasal dari bahasa Inggris, secara l l l l l l l
khusus supervisi terdiri dari dua suku kata yaitu super dan vision yang artinya
l l l l l l l l l l l
etimologis supervisi adalah praktek mengamati, memeriksa dari atas, dan melihat
l l l l l l l l
apa yang dikerjakan atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan prestasi kerja l l l l l
prosedur, dan kondisi yang dirancang u ntuk meningkatkan performa kerja baik pada
l l l l l l l
bahwa, menurut ahli melihat ke bawah dari atas sehingga dapat melihat sesuatu l l l l l l l l l l
Seseorang bisa saja menjadi pegawai atau disebut supervisor tanpa harus menjadi
l l l l l l l l l l l
pendidikan (Iswadi, 2020; Purwanto, 2017). Hal ini dilakukan dalam bentuk
l l l l l
yang lebih baik dan sarana penilaian yang sistematis terhadap seluruh kegiatan l l l l l l l l
kependidikan. l l
memberikan panduan dan arahan kepada guru dan staf lainnya agar bisa
l l l l l l
dan wilayahnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah dan pengawas diharapkan dapat l l l l l l
bekerja sama secara harmonis dan bersinergi (Hartati, 2021). Kepala sekolah
l l l l l l l
yang bijaksana kepada guru baru yang sedang orientasi, (d) Membantu guru l l l l l l l l l l
berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan sifat materi, (e) Membantu guru
l l l l l l l l l l l l l
semangat bagi siswa, (f) Membantu guru memahami pengertian alat pelayanan, (g)
l l l l l l l l l
tinggi dalam melaksanakan tugas sekolah pada seluruh pegawai, (h) Memberikan l l l l l l l l l
efektif. Kepala sekolah juga berperan sebagai motivator, artinya sebagai penggerak
l l l l l l l l l l l
dan pengarah perilaku pribadi lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan dan
l l l l l l l l l
pengajaran. l
apakah ada peningkatan kompetensi pegawai guru dan staf pengajar. Hal ini l l l l l l l
pelanggang memiliki peran yang harus dilakukan sebagai bagian dari pelayanan
l l l l l l l
Layanan supervisi bagi guru dan mempelajari tongkat juga merupakan sebuah l l l l l l l l l l l
metode latihan bertujuan untuk mendukung guru dan staf pengajar untuk
l l l l l l l l l l l l l l l
Hasil supervisi juga dapat dijadikan sebagai tindak lanjut dalam mengem l l l l l l l
bangkan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan agar dapat bekerja lebih baik l l l l l l l l
lagi. Kegiatan tersebut wajib dilaksanakan oleh kepala sekolah berkaitan dengan
l l l l l l l l l
dasarnya adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menunjang guru dan l l l l l l l l l l l
Dukungan yang diberikan profesional maka dari itu kepala sekolah harus l l l l l l l l
lebih baik. Pengalamannya akan luar biasa cari tahu itu. Menunjukkan pengaruh
l l l l l l l l l l
profesional pada kepala sekolah pada khususnya dan pelatihan serta pemahaman
l l l l l l l l
yang dilakukannya. l
dan prestasi belajar. Peserta didik, dapat diuraikan sebagai berikut: (a) l l l l l l l l
Melibatkan guru dalam kursus pelatihan untuk memperluas pengetahuan guru dan
l l l l l l l l l l l l l l l l
berperan dalam mencari beasiswa untuk para guru yang ingin melanjutkan
l l l l l l l l l l
tempat umum atau di papan pesan. Maka dari itu akan memotivasi siswa untuk
l l l l l l l l l
dll. Mengatur waktu yang baik dalam belajar di sekolah dengan memberikan l l l l l l l l
waktu yang sudah di atur dan digunakan secara efektif dan efisien guna mencapai l l l l l l l l l l l
a. Pengembangan kurikulum l l l l l
lembaga pendidikan atau pelatihan yang dimaksudkan untuk mencapai visi dan
l l l l l l l l
kegiatan yang ada di organisasi pendidikan atau pelatihan yang ditujukan untuk
l l l l l l l l
fasilitas dalam proses belajar mengajar yang lengkap, 3) Terdapat fasilitas yang di l l l l l
butuhkan untuk menunjang suatu proses belajar mengajar, I4) Adanya tenaga
l l l l l l l l l l l l
berprilaku yang baik, dan kenegaraan, dan 8) Kepemimpinan yang memiliki ide-
l l l l l l l l
ide yang baik, transparan dan memiliki tanggung jawab. Program yang ada di
l l l
dalam suatu institusi yang baik adalah program yang me miliki peningkatan dari l l l l l
mencapai tujuan pendidikan. Dapat juga dipandang sebagai program, yaitu alat
l l l l l l l
yang digunakan sekolah untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat berupa l l l l l l l l l
pengajaran berbagai mata pelajaran, namun dapat juga mencakup segala kegiatan
l l l l l l l l l
seleksi dan bimbingan siswa, materi program, evaluasi, dan staf pelaksana
l l l l l l
tentang mata pelajaran apa yang harus diajarkan agar mampu menyampaikannya
l l l l l
kepada siswa. Dalam bidang ini, guru harus belajar merencanakan dan mampu
l l l l l l l l
mengevaluasi siswa, termasuk aspek pengelolaan kelas. Guru adalah orang yang
l l l l l l l l l l l
atau hal baru dalam proses pembelajaran sebagai alat penyertaan dan perbaikan
l l l l l l l l l
sekolah. Masukan pembelajaran dapat berupa materi dan non materi. Ada
l l l l l l l l
yaitu: 1) Memiliki kebijakan yang bermutu, 2) Tersedia sumber daya yang siap, 3)
l l l l l l l l l l
dikelompokkan menjadi entry level, level kursus, dan kualitas hasil pembelajaran.
l l l l l l l l l l l l
materi dan non materi. Ada banyak pertunjukan yang dapat dijadikan masu kan
l l l l l l
Memiliki impian sukses besar, 4) Fokus pada influencer (khususnya siswa), dan 5)
l l l l l l l l l l
Budaya yang kental, 5) Kerja sama tim yang kompak, cerdas, dan berkuasa, 6)
l l l l l l
dengan hasil belajar, sedangkan hasil belajar adalah prestasi pendidikan yang
l l l l l l
kebajikan di tempat kerja. Indikator umum Hasilnya dapat dibagi menjadi dua
l l l l l l l
kategori, yaitu hasil akademik dan hasil non akademik (Priansa, 2017).
l l l l
pembelajaran. Jadi gurunya akan menentukan tujuan akademik siswa. Guru harus
l l l l l l l l l l l l l
bahwa mata pelajaran ini adalah sebuah alat mencapai tujuan ini. Dalam l l l l l l
yang besar, karena mutu pendidikan dalam konteks makro akan mengarah pada l l l l l l l
sekolah memerlukan proses yang sistematis dan terstruktur bagi pihak-pihak yang
l l l l l l l l l
ialah guru harus mempunyai keterampilan yang sesuai dengan misi dan tujuan l l l l l l l l l l l l
sekolah. Oleh karena itu, guru harus bekerja keras untuk melayani dan memahami
l l l l l l l l l l l l l l
sebagai konsultan dalam program tersebut. Dengan tujuan melatih guru yang
l l l l l l l l l l l
bantuan dari atasan, untuk menciptakan suasana kerjasama diantara orang orang.
l l l l l l
yang perlu diperkuat, selain itu juga mempunyai metode pengajaran yang l l l l l l l l l l l l
memimpin diri. (mengelola dirinya sendiri), orang yang menjaga dirinya sendiri.
l l l l l l
analisis diri. Salah satu keterampilan yang harus diingat oleh guru adalah l l l l l l l
motivasi di dalam kelas. Guru dituntut untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang l l l l l l l l l l l l l l
pembelajaran siswa.
l l
kelas. Tugas utama seorang kepala sekolah adalah membantu dan mengendalikan
l l l l l l l l l l
apa yang terjadi di sekolah agar setiap orang dapat mencapai tujuannya. Untuk l l l l l l l l
membimbing dan memotivasi guru, staf, dan siswa agar be rusaha sebaik mungkin
l l l l l l l l
PENUTUP
Kepemimpinan sangat penting dalam pendidikan. Hal ini membantu l l l l l l
memastikan sekolah berhasil dan dikelola dengan baik. Orang-orang yang bertugas
l l l l l l l
menjalankan tugasnya dengan baik dan memotivasi orang lain. Kepala sekolah
l l l l l l
baik. Hal ini membantu dalam hal-hal seperti keberhasilan akademis, pengajaran l l l l l l l l
jawab mereka dengan serius dan bekerja keras untuk mencapai tujuan sekolah. l l l l l l l l l l l l l l
keputusan, seperti berapa banyak guru dan siswa yang ada, dan su mber daya apa
l l l l l l l l l l
yang dimiliki sekolah. Hal ini membantu mereka melakukan pekerjaan dengan l l l l l l l l l l
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anizah, & Maretta, W. F. 2017. Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah dalam l l l l l l l
v2i1.1157
Evanofrita, Rifma, & Nellitawati. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
l l l l l l l l
1. 1484
Hamalik, O. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara, l l l l l l l l l
2018.
Handoko, T. H. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2nd ed.). BPFE, l l l l l l l l
2014.
Hasbullah. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya
l l l l
Iswadi. Profesi Kependidikan. In Media, 2020. Jurnal Ansiru PAI, Menjadi Kepala l l l l l l l l
http://dx.doi.org/10.30821/ansiru.v2i1.1632 Prian sa l
Kinerja Guru Sekolah Dasar Gugus III Sentolo Kulon Progo. Jurnal l l l l l l l l l
doi.org/10.21831/amp.v3i2.6337
Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, (2018).
l l l l l l
https://doi.org/10.36088/palapa.v7i2.376
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya, 2018.
l l l l l l l
Supardi, E., Mulyati, S., & Mahendra, G. Kompetensi Profesional dan Kreativitas
l l l l l l l l
Siswa SMK Negeri Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung. l l l l l l
https://doi.org/10.17509/jpm.v6i2.42426 (2021).
Utaminingsih, S. E., & Mundilarno. Manajemen Supervisi Kepala Sekolah dalam
l l l l l l l l l