DISUSUN OLEH
NURFADILLAH SAID
32120036
3B D3
LISTRIK
KELOMPOK 4
1.2 Tujuan
a. Untuk mengukur dan menetukan perbandingan jumlah kumparan sisi
primer dan sisi sekunder.
b. Untuk menentukan error perbandingan belitan transformer antara name
plate dan pengukuran.
c. Untuk mengetahui tapping pada transformator dan kegunaannya.
1.3Rumusan Masalah
2.1 Pengertian
Transformator merupakan suatu peralatan listrik (elektrogamnetik statis)
Yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu
rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan (transformasi) tertentu melalui suatu gandingan magnet dan
bekerja berdasarkan prinsip induksi (elektromagnetik) dimana perbandingan
tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan
perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan
arusnya.
2.2 Fungsi
Transformator atau sering disingkat dengan istilah (Trafo) memiliki fungsi
yaitu dapat mengubah besaran listrik suatu rangkaian, besaran utama yang
diubah adalah tegangan. Trafo berfungsi untuk menurunkan (Trafo step down)
atau menaikkan (Trafo step up) tegangan listrik sehingga dapat mengubah taraf
suatu tegangan AC (Alternating Curent) ke taraf lain. Maksud dari pengubahan
taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 200VAC ke
12 VAC (Voltage Aalternating Curent) ataupun menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC. Transformator ini bekerja berdasarkan prinsip induksi
(Elektromagnet) dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak
balik (AC).
Transformator memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikkan listrik yang ebrasal
dari pembangkit listrik PLN (Pembangkit Listrik Negara) hingga ratusan kilo
Volt untuk di distribusikan dan kemudian transformator lainnya menurunkan
tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga
maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan tegangan AC 220 v
2.3 Prinsip Kerja
Jika sisi sekunder memiliki jumlah lilitan yang lebih banyak dari sisi primer,
maka tegangan sisi sekunder akan lebih tinggi dibandingkan sisi primer dengan
arus yang mengalir lebih rendah. Kondisi ini disebut transformator “step-up”
(step-up transformer). Sebaliknya jika sisi sekunder memiliki jumlah lilitan
lebih sedikit dibandingkan maka akan dihasilkan step-down transformer.
Hubungan langsung antara jumlah belitan dan tegangan antara sisi primer
terhadap sekunder dinyatakan sebagai berikut :
= =
Dimana :
Vp = Tegangan Primer
Vs = Tegangan Sekunder
Np = Jumlah Lilitan Primer
Ns = Jumlah Lilitan Sekunder
Notasi standar untuk indikasi sisi belitan yang lebih tinggi adalah “H”
dengan terminasi H1 dan H2. Belitan tegangan lebih rnedah dinotasikan “X”
dengan terminasi X1 dan X2. Sumber tegangan dapat dihubungkan ke dua sisi
tranformator, tergantung kebutuhan apakah digunakan sebagai step-up
transformer atau step-down transformer.
3. Untuk Rangkaian 2 (2U2 dan 3U1; 2V2 dan 3V1; 2W2 dan 3W1 tidak
terhubung)
NO Titik Ukur Tegangan
SISI PRIMER
1 IU1-1V1 43,1
2 1V1-1W1 42,6
3 1W1 – 1U1 42,4
4 1U1-1U2/N ( PRIMER) 24,10
5 1V1-1V2/N ( PRIMER) 24,38
6 1W1-1W2/N ( PRIMER) 24,15
SISI SEKUNDER 1
1 2U1-2V1 31,47
2 2V1-2W1 30,73
3 2W1-2U1 30,45
4 2U1-2U2/N(SEKUNDER 1) 17,40
5 2V1-2V2/N(SEKUNDER 1) 17,70
6 2W1-2W2/N(SEKUNDER 1) 17,24
SISI SEKUNDER 2
1 3U1-3V1 31,46
2 3V1-3W1 30,55
3 3W1-3U1 30,43
4 3U1-3U2/N(SEKUNDER) 17,41
5 3V1-3V2/N(SEKUNDER) 17,70
6 3W1-3W2/N(SEKUNDER) 17,28
4. Untuk Rangkaian 2 (hubungkan 2U2 dan 3U1; 2V2 dan 3V1; 2W2 dan
3W1 tidak terhubung dan lepaskan Netral 1)
NO Titik Ukur Tegangan
SISI PRIMER
1 IU1-1V1 43
2 1V1-1W1 43,2
3 1W1 – 1U1 43,2
4 1U1-1U2/N ( PRIMER) 24,67
5 1V1-1V2/N ( PRIMER) 24,64
6 1W1-1W2/N ( PRIMER)
SISI SEKUNDER
1 2U1-2V1 64,7
2 2V1-2W1 34,84
3 2W1-2U1 34,11
4 2U1-2U2/N(SEKUNDER 1) 35,30
5 2V1-2V2/N(SEKUNDER 1) 35,40
6 2W1-2W2/N(SEKUNDER 1) 11,34
BAB V
ANALISA
o Pada percobaan pertama yaitu ( 2U2 DAN 3U1,2W2 DAN 3W1 tidak
terhubung) dilakukan pengukuran tegangan pada sisi primer ,sisi sekuinder
1,dan sisi sekunder 2 pada percobaan ini di peroleh hasil seperti pada data
percobaan dimana, ratio tegangan line – line antara sisi primer 1U1 -1V1
sebesar 34,5 sedangkan pada sisi sekunder 1 sebesa 13,28 sisi sekunder 2
sebesar 13,28 sehingga dapat di katakan pada percobaan satu menggunakan
trafo step- down .
o Pada percobaan ke dua yaitu hubungkan 2U2 dan 3U1:2V2 dan 3V1 : 2W2
dan 3W1 tidak terhubung dan di lepaskan netral pada percobaan kedua
dapat dilihat bahwa tegangan pada sisi primer lebih tinggi di bandingkan
tegangan pada sisi sekunder dengan nilai tegangan pada sisi primer 1U1-
1V1 sebesar
= 43,1 sedangkan pada sisi sekunder 2U1 – 2V1 sebesar =17,90 sehingga
dapat di katakan bahwa trafo yang di gunakan adalah trafo step -down .
o Pada percobaan ke tiga yaitu dengan menggunakan rangkaian 2 ( 2U2 dan
3U1 : 2V2 dan 3V1 : 2W2 dan 3W1 tidak terhubung ) dapat kita lihat pada
percobaan ketiga ini bawha nilai tegangan pada sisi primer lebih besar di
bandingkan dengan nilai sisi sekunder 1 dan sekunder 2 yaitu nilai
tegangan sisi primer 1U1-1V1 sebesar 43,1 sedangakan nilai tegangan pada
sisi sekunder 1 sebesar 31,47 sedangan sisi sekunder 2 sebesar 31,46
sehingga dapat di katakan bahwa percobaan ke tiga ini menggunakan trafo
step-down.
o Pada percobaan ke empat atau percobaan terakhir dengan menghubungkan
(2U2 dan 3U1 : 2V2 dan 3V1 dan 3W1 tidak terhubung dan lepas kan
netral 1 ) dapat kita lihat pada percobaan ke 4 ini bahwa nilai tegangan
pada sisi sekunder lebih besar di bandingkan nilai tegangan pada sisi
primer dengan nilai tegangan pada sisi primer 1U1-1V1 sebesar 43,0
sedangkan nilai tegangan pada sisi sekunder sebesar 64,7 sehingga dapat
kita liat bahwa pada percobaan ke empat atau terkhir ini trafo yang di
gunakan adalah trafo ,step
-up .
Percobaan pertama
Hasil pengukuran :
Vp
Vs = 34,5 = 2,59
13,28
vp = 38 = 3,45
vs 11
Percobaan ke dua
Hasil pengukuran :
Vp
Vs = 43,1 = 2,40
17,90
vp = 38 = 3,45
vs 11
Hasil pengukuran :
Vp
Vs = 43,1 = 1,3
41,47
vp = 38 = 3,45
vs 11
Percobaan ke empat
Hasil perhitungan secara teori :
Hasil pengukuran :
Vp
Vs = 43 = 0,6
64,7
vp = 38 = 3,45
vs 11
KESIMPULAN
https://www.google.com/search?q=pengertian+tentang+transformator&oq=penger
tian+tentang+transformator+&aqs=chrome..69i57j0i15i22i30j0i22i30l8.11356j0j1
5&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=prinsip+kerja+transformator+pdf&sxsrf=ALiC
zsZ1vFbloTgg3K5zKgv1mTYj4dl3eg%3A1667517318621&ei=hktkY8vSJdmVs
eMP9Oq7qAI&oq=prinsip+kerja+sisi+sekunder&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnC
4AQEqAggAMgoQABhHGNYEGLADMgoQABhHGNYEGLADMgoQABhHG
NYEGLADMgoQABhHGNYEGLADMgoQABhHGNYEGLADMgoQABhHGN
YEGLADMgoQABhHGNYEGLADMgoQABhHGNYEGLADkAYISJIPUABY
AHABeAHIAQCQAQCYAQCgAQCqAQDiAwQgTRgB4gMEIEEYAOIDBCB
GGACIBgE&sclient=gws-wiz-serp
LAMPIRAN
2. uaaa•',g'«1o l $abwuas zv: 4»a«i, a?: 4o n-I:›un a‹c ‹sitaa