Anda di halaman 1dari 23

PENGATURAN MOTOR DC

“PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DIPENGARUHI OLEH TEGANGAN”

DISUSUN OLEH :

Ardiansyah Dodi Saputra (21060115060045)


Raka Adipratika (21060115060046)
Prayudha Bhakti Wiratama (21060115060047)

TEKNIK ELEKTRO

DEPARTEMEN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1. Pengertian Motor DC .............................................................................................................. 3

2.2. Jenis-Jenis Motor DC .............................................................................................................. 4

2.3. Prinsip Kerja Rangkaian Motor DC ........................................................................................ 7

2.4. Pengaruh Tegangan Terhadap Kecepatan Motor DC ........................................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 17

1.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 17

1.2. Saran ..................................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18

LAMPIRAN………………………………………………………………………………….15

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWTkarena atas berkat, rahmat, serta
anugerah dari-Nya saya dapat menyelesaikan makalah politik tentang " Pengaturan
Kecepatan Motor DC Dipengaruhi Tegangan" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan kewarganegaraan dengan tema politik. Disamping itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sayadalam penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Saya sadar dalam penyusunan makalah ini pasti masih memiliki kekurangan baik
dalam hal isi maupun hal yang lainnya. Oleh karena itu Saya juga mengharapkan kritik serta
saran agar dapat menjadi perbaikan dalam penyusunan makalah.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Semoga
dengan dibuatnya makalah ini pemahaman saya maupun pembaca tentang politik dapat lebih
terbuka.

Semarang, 28 November 2016

Penyusun,

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Motor DC merupakan alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.

Pengoperasian motor arus searah sangat mudah pelaksanaannya sehingga masih

banyak industri yang menggunakannya walaupun sangat sulit dalam

pemeliharaannya. Motor DC sangat banyak digunakan dalam aplikasi industri. Penggunaan


motor DC dapat dijumpai misalnya sebagai motor penggerak beban mekanik. Dalam
penggunaannya diharapkan motor DC dapat bekerja secara efisien, dimana efisiennya suatu
motor DC dapat kita lihat dari besarnya nilai efisiensinya

Pengaturan kecepatan motor sangat diperlukan untuk berbagai

aplikasi. Untuk kelancaran proses di industri, biasanya motor diatur dengan

menggunakan elektronika daya yang berfungsi sebagai pengganti komponen yang

yang bersifat mekanis. Berdasarkan hubungan rangkaian penguat medannya, salah satu jenis
motor DC adalah motor DC penguatan shunt. Motor DC penguatan shunt memiliki
kecepatan putaran yang konstan dan tidak tergantung pada beban. Oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti pada mesin bubut, lift,
dan lainlain.Motor DC yang dipergunakan di bidang industri pada umumnya memiliki
kapasitas daya yang relatif besar dan disesuaikan dengan beban mekanis dan volume
produksi. Untuk itu diperlukan pengaturan kecepatan motor yang baik dalam pelaksanaannya.

Dalam pengaturan kecepatan motor arus searah terdiri dari

tiga metode yaitu dengan pengaturan tegangan jepit ( Vt ), fluksi ( φ ) dan mengatur

tahanan jangkar ( Ra ).

1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian motor DC?
b. Apa Saja Jenis-Jenis Motor DC?
c. Bagaimana Prinsip Kerja rangkaian Motor DC?
d. Bagaimana pengaruh Tegangan terhadapan kecepatan Pada Motor DC?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui pengertianMotor DC.
b. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Motor DC.
c. Untuk mengetahui prinsip kerja Rangkaian motor DC.
d. Untuk mengetahui pengaruh Tegangan Terhadap kecepatan motor DC.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Motor DC


Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik,
dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Antara motor DC dan
generator DC tak ada perbedaan konstruksi.Pada prinsipnya, motor DC bisa dipakai
sebagai generator DC, sebaliknya generator DC dapat dipakai sebagai motor DC.

Motor DC juga merupakan motor listrik yang memerlukan suplai tegangan


arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Pada
motor DC kumparanmedandisebut stator (bagian yang tidakberputar)
dankumparanjangkardisebut rotor (bagian yang berputar).
Jikatejadiputaranpadakumparanjangkardalampadamedan magnet,
makaakantimbultagangan (GGL) yang berubah-ubaharahpadasetiapsetengahputaran,
sehinggamerupakanteganganbolak-balik.

Pada mesin arus searah terdapat kumparan medan yang berbentuk kutub
sepatu merupakan stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar yang
merupakan rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah bekerja berdasarkan
prinsip yang menyatakan bahwa ketika kumparan yang membawa arus ditempatkan
dalam medan magnet, maka kumparan mengalami gaya mekanik. Gaya mekanik ini
akan menimbulkan torsi yang akan membuat jangkar berputar.

Prinsipdariarussearahadalahmembalikphasanegatifdarigelombang sinusoidal
menjadigelombang yang mempunyainilaipositifdenganmenggunakankomutator,
dengandemikianarus yang berbalikarahdengankumparanjangkar yang
berputardalammedanmagnet,dihasilkantegangan (GGL).

3
2.2. Jenis-Jenis Motor DC

A. MOTOR DC SHUNT

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara


paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. Karakter kecepatan motor
DC tipe shunt yaitu kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada
beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan
dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

Persamaan pada motor DC shunt:

- Vt = Tegangan terminal
- IL = Arus jala-jala
- Pin = Vt.IL
- Ia = Arus Armatur
- Ish = Arus Shunt
- IL = Ia + Ish
- Rsh = Hambatan kumparan Shunt
- Vsh = Ish.Rsh (Tegangan kumparan Shunt)
- Ra = Hambatan Armatur
- VRa = Ia.Ra
- Pa = Ea.Ia
- Ea = Vt-IaRa-Vs
= Vt – (IL- Ish).Ra-Vs
- (Pcu)tot =Ia2Ra+Ish2Rsh

4
B. MOTOR DC SERI

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo. Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah Kecepatan dibatasi
pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa terkendali.

Persamaan motor DC Seri:

- Ia = IL
- Pin = VTIL
- Rsr = Hambatan Kumparan Seri
- Vsr = Tegangan jatuh pada kumparan seri
- Pa = Ea.Ia
- Ea = Vt – IaRa – IaRsr-Vs
- (Pcu)tot =Ia2Ra+IL2Rsr

C. MOTOR DC KOMPON PENDEK

Motor kompon pendek, motor penguat sendiri yang mempunyai dua lilitan
penguat magnet yaitu lilitan shunt dan seri, dimana lilitan seri terletak
pada rangkaian sumber tegangan.
Pada motor arus searah penguatan kompon pendek diferensial, polaritas kedua
kumparan medannya saling berlawanan, sehingga fluksi yang dihasilkannya
menjadi saling mengurangi.Pada motor arus searah penguatan kompon panjang
komulatif, polaritas kedua kumparan medannya sama sehingga fluksi yang
dihasilkannya saling menguatkan.

5
Persamaan Motor DC kompon Pendek:

- Pin = Vt.IL
- IL = Ia + Ish
- Pa = Ea.Ia
- Ea = Vt – IL.Rsr – Ia.Ra - Vs
- IL.Rsr = Teganganjatuhpadakumparanseri
- IL2.Rsr = RugiDayaArmatur
- Ia.Ra = Teganganjatuhpadakumparanarmatur
- Ia2.Ra = Rugidayaarmatur
- (Pcu)tot = Ia2Ra + IL2Rsr + Ish2Rsh
- Ish.Rsh = Vsh
= Vt - Vsr
- Ish2.Rsh =Rugidayapadakumparan shunt
-

D. MOTOR DC KOMPON PANJANG

Motor kompon panjang, motor penguat sendiri yang mempunyai dua


buah lilitan penguat seri dan shunt, dimana lilitan penguat seri dihubung
seri dengan lilitan jangkar.

Pada motor arus searah penguatan kompon panjang diferensial, polaritas


kedua kumparan medannya saling berlawanan atau sesuai aturan dot, salah satu
arus medannya memasuki dot sedangkan yang lainnya meninggalkan dot,
sehingga fluksi yang dihasilkannya menjadi saling mengurangi.

Pada motor arus searah penguatan kompon panjang, polaritas kedua kumparan
medannya sama atau dikarenakan kedua arus medannya sama – sama memasuki
dot, sehingga fluksi yang dihasilkannya saling menguatkan.

6
Persamaan motor DC kompon panjang:

- Pin = Vt.IL
- IL = Ia + Ish
- Pa = Ea.Ia
- Ea = Vt – Ia.Rsr – Ia.Ra - Vs
- Vsh = Vt
- Vsh = Ish.Rsh
- Ia2.Ra = Rugi daya pada hambatan armatur
- Ia2.Rsr = Rugi daya pada hambatan seri
- Ish2.Rsh = Rugi daya pada ambatan shunt

2.3. Prinsip Kerja Rangkaian Motor DC

Sebuah motor DC adalah salah satu jenis mesin elektrik yang mengubah arus
listrik menjadi daya mekanik. Tipe yang paling umum bergantung pada medan yang
diproduksi oleh medan magnet. Hampir semua jenis motor DC memiliki mekanisme
internal, antara itu elektromekanikal atau elektronik, sampai yang secara periodik
mengubah arah arus di dalam bagian dari motor. Sebagian besar tipe memproduksi
gerakan putaran, sebuah motor yang linear memproduksi secara langsung kekuatan
dan gerakan dalam garis lurus.

Motor DC adalah tipe pertama yang paling sering digunakan, karena sejatinya
mereka dapat dihidupkan lewat distribusi arus dc yang sudah ada. Sebuah kecepatan
motor DC dapat dikendalikan dalam jarak yang jauh, menggunakan antara suplai
tegangan atau dengan mengubah kekuatan dari arus dalam medan winding. Motor DC
yang kecil digunakan untuk rangkaian dan peralatan kecil. Motor DC yang besar
digunakan dalam kendaraan listrik, lift dan katrol mesin, atau pengendali untuk kincir
berputar baja. Kelebihan dari menggunakan kekuatan elektrik sudah mengakibatkan
penggantian motor DC dengan motor AC dalam banyak penggunaan.

7
Sebuah kumparan dengan arus yang melewatinya akan mengakibatkan
terbentuknya medan elektromagnetik yang berpusat pada pusat dari kumparan. Arah
dan ukuran dari medan magnetic yang diproduksi oleh kumparan dapat berubah
sesuai dengan arah dan ukuran dari arus yang mengalir melaluinya.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop
maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.
3. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamo untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Berbeda dengan generator, DC Motor adalah alat yang berfungsi untuk


mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip kerja DC Motor hampir
sama dengan generator yaitu memanfaatkan garis gaya magnet. Prinsip kerja DC
Motor apabila konduktor dihubungkan dengan arus listrik dengan melihat arah arus
listrik dan arah medan magnet maka konduktor tersebut akan bergerak keatas. Hal ini
dapat digambarka dengan hukum tangan kanan. Apabila arah arus dibalik maka
konduktor akan terdorong kebawah.

Pada motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet

8
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi

Sebuah motor DC yang sederhana memiliki satu set magnet yang tetap tidak
berubah dalam stator dan sebuah armatur dengan satu atau lebih gerakan yang
terinsulasi dan dilapisi dengan inti besi lunak yang menjadi pusat konsentrasi dari
medan magnetik. Gerakannya biasanya memiliki lebih dari satu putaran mengelilingi
inti, dan dalam motor yang besar terdapat beberapa arah arus yang paralel. Akhir dari
putaran dari kumparan dihubungkan dengan komutator. Dengan adanya komutator,
setiap kumparan armature dapat dihidupkan dalam giliran dan terhubung dengan
kumparan yang berputar dengan daya ekternal yang di suplai melalui sikat. (Motor
DC tanpa sikat memiliki system yang mana mengubah arus DC paada setiap
kumparan hidup dan mati.)

Apabila konduktor dialiri arus listrik, maka akan terjadi gaya magnet yang
arahnya tergantung dari arah arusnya. Gaya tersebut akan mengubah arah garis gaya
magnet sehingga menyebabkan konduktor bergerak menuju arah tertentu. Komponen
– komponen dasarpada DC Motor sama dengan DC Generator yaitu Magnet, Loop,
komutator, dan brush. Dengan menggunakan single loop apabila pada loop diberikan
arus listrik, yang terjadi adalah loop tersebut akan terlempar keluar atau hanya
berputar sebesar 90 derajat. Untuk menjadikan loop berputar 360 derajat, maka
diperlukan tambahan loop dan komutator pada DC Motor. Penambahan komutator
dan loop tersebut dimaksudkan agar gaya yang terjadi pada loop seimbang sehingga
motor dapat berputar. Semakin banyak loop dan komutator, maka semakin halus
pergerakn rotasi pada motor Pada kenyataannya, ada banyak loop dan komutator pada
sebuah DC Motor. Sama halnya dengan DC Generator, pada DC Motor juga terdapat
Neutral Plane atau garis netral. Garis ini dipengaruhi oleh beban yang terjadi pada DC
Motor. Percikan bunga api yang terjadi juga terjadi diantara brush dan komutator.
Untuk menghilangkan percikan bunga api sama dengan mengilangkan percikan pada
DC Generator yaitu dengan mengubah arah brush atau menambah magnet diantara
magnet utama yang akan mengubah Neutral Plane kembali ke posisi semula.

Jumlah total dari arus yang dikirim ke kumparan, ukuran kumparan dan jenis
kumparan mempengaruhi kekuatan dari medan elektromagnetik yang diciptakan.
Sekuensi dari setiap itu merubah kumparan tertentu untuk hidup atau mati

9
mempengaruhi arah dan efektivitas dari medan elektromagnetik. Dengan
menghidupkan atau mematikan kumparan, sekuensi dari elektromagnetik yang
berputar dapat diciptakan. Medan magnet yang berputar ini berinteraksi dengan
medan magnetic dari magnet (permanen atau electromagnet) dalam bagian yang diam
dari motor (stator) untuk menciptakan kekuatan pada armature yang menyebabkan itu
untuk berputar. Pada beberapa motor DC di desain untuk medan stator menggunakan
elektromagnetik untuk menciptakan medan magnet yang mengakibatkan koendali
lebih besar terhadap motor.

Pada level tenaga yang besar, motor DC selalu didinginkan menggunakan


udara.
Perbedaan jumlah stator dan medan armature dan juga bagaimana mereka terhubung
mengakibatkan kecepatan putaran yang berbeda. Kecepatan dari motor DC dapat
dikendalikan oleh perubahan tegangan yang diterapkan pada armature. Pengenalan
dari berbagai resistansi berbeda dalam sirkuit armature atau medan sirkuit yang
menyebabkan kendali kecepatan. Motor DC modern bahkan sweing dikendalikan oleh
system elektronik yang mengatur tegangan dengan melakukan pemotongan dari arus
DC menjadi siklus hidup dan mati yang mana memiliki tegangan efektif yang lebih
rendah.

Kita tahu bahwa apabila sebuah konduktor bergerak dalam medan magnet
maka akan terjadi EMF. Pada DC Motor, satu rotasi pada motor diperlukan untuk
menghasilkan EMFpada konduktor. Namun, pada kondisi tersebut, juga akan terjadi
perlawanan pada EMF yan disebut CEMF. CEMF ini akan menghambat EMF.
Besarnya CEMF tergantung dari besarnya kecepatan konduktor.Apabila kecepatan
motor semakin besar, maka CEMF juga akan semakin besar. CEMF yang
menghambat EMF menyebabkan arus yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor
pada starting awal akan lebih besar dibandingkan saat motor sudah berjalan. Namun
ketika motor berputar semakin cepat, hanya dibutuhkan arus listrik yang kecil.

10
2.4. Pengaruh Tegangan Terhadap Kecepatan Motor DC

Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik,
dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Antara motor DC dan
generator DC tak ada perbedaan konstruksi.Pada prinsipnya, motor DC bisa dipakai
sebagai generator DC, sebaliknya generator DC dapat dipakai sebagai motor DC.
Pada mesin arus searah terdapat kumparan medan yang berbentuk kutub
sepatu merupakan stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar yang
merupakan rotor (bagian yang berputar)
Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip yang menyatakan bahwa ketika
kumparan yang membawa arus ditempatkan dalam medan magnet, maka kumparan
mengalami gaya mekanik. Gaya mekanik ini akan menimbulkan torsi yang akan
membuat jangkar berputar
Motor DC bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik.
Ketika kumparan medan dan kumparan jangkar dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan DC maka pada kumparan medan akan mengalir arus medan (If) sehingga
menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan.
Sedangkan pada kumparan jangkar menghasilkan arus jangkar (Ia), sehingga pada
konduktor jangkar timbul fluksi magnet yang melingkar. Fluksi jangkar ini akan
memotong fluksi dari kumparan medan sehingga menyebabkan perubahan kerapatan
fluksi dari medan utama. Sesuai dengan hukum Lorentz, interaksi antara kedua fluksi
magnet ini akan menimbulkan suatu gaya mekanik pada konduktor jangkar yang
disebut gaya Lorentz. Besar gaya ini sesuai dengan persamaan :
F = B .i .l

Dimana :

F = gaya yang bekerjapadakonduktor (N)


B = kerapatanfluks magnetic (Wb/m2)
i = arus yang mengalirpadakonduktor (A)
l = panjang konduktor (m)

11
ArahgayainidapatditentukandengankaidahtangankiriFlemming.
Kaidahtangankirimenyatakan,
jikajaritelunjukmenyatakanarahdarivektorkerapatanfluks B
danjaritengahmenyatakanarahdarivektorarus i, makaibujariakanmenyatakanarahgaya
F yang bekerjapadakonduktortersebut.
Gaya yang timbul pada konduktor tersebut akan menghasilkan momen putar
atau torsi. Torsi yang dihasilkan oleh motor dapat ditentukan dengan persamaan :
Ta = F .r

Dimana :

Ta = torsi jangkar (Newton-meter)


r = jari-jari rotor (meter)

Apabila torsi start lebih besar dari torsi beban, maka jangkar akan berputar.

Prinsip kerja motor DC dapat dilihat pada Gambar

Prinsip perputaran motor DC

Berdasarkan sumber tegangan penguatannya, motor DC dapat dibagi menjadi


dua, yaitu motor DC penguatan bebas (penguatan luar) dan motor DC penguatan
sendiri. Salah satu jenis motor DC penguatan sendiri adalah motor DC penguatan
shunt.

12
Rangkaian ekivalen motor DC penguatan shunt dapat dilihat pada Gambar :

Rangkaian ekivalen motor DC Penguatan shunt

Dari Gambar diatas, diperoleh persamaan tegangan terminal motor DC


penguatan shunt seperti ditunjukkan oleh persamaan :

Vt = Ea + Ia . Ra
Vsh = Vt = Ish .Rsh
IL = Ia + Ish

Dimana:
Ish = aruskumparanmedan shunt (ohm)
Vsh= tegangankumparanmedan shunt (volt)
Rsh = tahananmedan shunt (ohm)
IL = arus beban (amp)

Pengaturankecepatanmemegangperananpentingdalam motor arussearahkarena


motor arussearahmempunyaikarakteristikkopel-kecepatan yang
menguntungkandibandingkandengan motor lainnya.

13
Kecepatan putaran motor DC dapat diturunkan dengan persamaan :

Dimana :
n = jumlahputaran
K =konstanta( bergantungpadaukuranfisik motor)
Vt = tegangan terminal
Ra = tahananjangkar
Ia = arusjangkar
= fluksmagnetik
Denganpersamaandiatas, dapatdilihatbahwakecepatanputaran motor
dapatdiaturdengancaramengubah :
a) Tahananjangkar (Ra)
b) Fluksmagnetik (
c) Tegangan terminal (Vt)

Salah satu cara pengaturan kecepatan putaran motor


adalahdenganmetodepengaturantegangan( Ward Leonard System)
Beberapapenggunaan motor DC memerlukandaerah pengendalian kecepatan yang
luasdantahapan yang halus.Sistem Ward Leonard atau system pengaturantegangan,
memberikanpengendalian yang demikiandanmelibatkan generator lain
untukmenggerakan motor yang kecepatannyadapatdiatur .

Apabila daya motor besar dan dilakukan berulang-ulang maka kerugian daya
menjadi besar sekali. Bila motor diinginkan tidak banyak mengalami kerugian tenaga
pada waktu start (pengasutan), untuk kerja dengan perubahan kecepatan yang luas
maka cara yang paling efisien adalah dengan mengubah tegangan jepit motor dengan
penguat terpisah sehingga didapat fluksi magnetik yang tetap penuh untuk semua
macam kecepatan. Selain diperoleh daerah pengaturan yang luas (dari tegangan jepit
nol sampai tegangan penuh), pengaturan putaran halus.

14
RangkaianEkivalenPengaturan
Kecepatan Dengan Metode Ward Leonard

Pengaturanputaran Ward Leonard dilaksanakandenganmengubahteganganjepit


(U) dimanafluks magnet motor konstan.Penggerak semula yang biasanya motor
induksiberkecepatankonstandipergunakanuntukmenggerakangenerator (G).
Perubahantahananmedan generator G (RG) akanmerubahteganganjepit U yang
diberikankepada motor dc (M) yang diaturputarannya. Untukmengaturputaran motor
M dilakukandenganmengubahteganganjepit U.
Untukitudilakukandenganmengaturtahananmedan (RG) padabelitan generator DC
.Kecepatan motor
dapatdisetelpadasetiapkecepatanantaranoldankecepatanmaksimumnyadenganmenyetel
eksitasimedan generator G padaharga yang dikehendaki .
Jikapada motor yang sedangbekerja, tegangantiba-tiba diturunkansampai di
bawahhargaggllawandari motor, arusjangkardibalikdan motor berlakusebagai
generator, menggerakkan generator sebagai motor. Makaterjadipengeremandinamis
yang menyebabkan motor cepatberhenti. Motor
dapatdibalikdenganmenurunkantegangan terminal kenoldanmembalikarusmedan
generator. Jikategangandinaikandenganpolaritasberlawanan, motor
bertambahcepatdenganarah yang berlawanan.
Biaya awal sistem Ward Leonard mahal dan relative tidak efisien karena
adanya beberapa transformasi energi.Tetapi pengendalian kecepatannya sangat
efektif, yaitu respons terhadap perubahan kecepatannya cepat, daerah penyetelan
kecepatannya luas, tersedianya pembalikan dan pengereman dinamis. Dalam
penggunaan dimana faktor-faktor ini penting, maka kelebihan sistem Ward Leonard
dapat menutupi harga yang mahal.

15
16
BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Berdasarkan penyampaian dalam bab-bab diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan, diantaranya:

Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik,
dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Antara motor DC dan
generator DC tak ada perbedaan konstruksi.Pada prinsipnya, motor DC bisa dipakai
sebagai generator DC, sebaliknya generator DC dapat dipakai sebagai motor DC.

Motor DC dibagi menjadi beberapa jenis yaitu;


a. Motor DC Shunt
b. Motor DC Seri
c. Motor DC Kompon Pendek
d. Motor DC Kompon Panjang

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau
loop maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamo untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

a. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang berguna dalam penuntutan ilmu
pada masa yang akan datang. Dalam penulisan makalah ini tentu masih terdapat berbagai
kekurangan dalam kelengkapan materinya, karena itu penulis menerima berbagai masukan
dalam penyusunan makalah ini agar dalam keberjalanannya makalah ini dapat menjadi
makalah yang baik dan berguna.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. jurnal.usu.ac.id/singuda_ensikom/article/download/5068/2920
2. http://blogs.itb.ac.id/motordc/2013/04/28/hello-world/
3. http://dokterotomotif1.blogspot.co.id/2014/05/motor-listrik-dc.html
4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21583/3/Chapter%20II.pdf
5. https://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/
6. http://insauin.blogspot.co.id/2014/12/makalah-motor-dc.html
7. http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/
8. “Universal motor”, Construction and working characteristics, Diambil 29
November 2016

18
LAMPIRAN
1. KECEPATAN MOTOR KETIKA TEGANGAN YANG MASUK MASIH 20V KARENA HAMBATAN
PADA POTENSIO MASIH 0%

2. KECEPATAN MOTOR KETIKA TEGANGAN YANG MASUK PADA TERMINAL TIDAK SAMA
DENGAN TEGANGAN INPUT YANG SEMULA KARENAKA POTENSIO SUDAH DIPUTAR
SEBESAR50%

19
3. KECEPATAN MOTOR SAAT POTENSIO SUDAH DIPUTAR 100%.

20

Anda mungkin juga menyukai