Anda di halaman 1dari 20

Dioda & Thyristor

Aditya Faddilah Ahmad ( 10417167 )


Muhammad Fiero Donovan ( 14417006 )
Mohammad Riski ( 13417705 )
Nurhady Abdul Rachman ( 14417601 )
Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya. Struktur dioda adalah sambungan
semikonduktor P dan N. Dioda biasanya terbuat dari bahan semikonduktor jenis
germanium dan silikon.
Simbol dan struktur dioda :
Prinsip Kerja Dioda
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang
digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut PN junction.
Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan
bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu
elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi
sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut
anode) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik di mana elektron bebas pada sisi N (katode)
akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus.
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber,
maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Di
dalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Aplikasi Dioda
1. Sebagai penyearah setengah gelombang

2. Sebagai penyearah gelombang penuh

3. Penyearah (Rectifier)

4. Pemotong (Clipper)/Pembatas (Limiter)

5. Penggenggam (Clamper)

6. Detektor Puncak (Peak Detector)


Karakteristik Dioda
 Forward Bias (Bias Maju)
Suatu keadaan dimana dioda dapat mengalirkan arus listrik dari sisi P (kaki
anoda) ke sisi N (kaki katode) tanpa adanya suatu hambatan.
Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar tertutup
 Reverse Bias (Bias Mundur)
Suatu keadaan dimana tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole
dari P ke N maupun sebaliknya, dikarenakan baik hole dan elektron masing-
masing tertarik ke arah kutub berlawanan sehingga menyebabkan lapisan deplesi
(depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Pada keadaan ini dioda bisa dianggap sebagai saklar terbuka
 Tegangan Breakdown
 Suatu keadaan dimana dioda tidak dapat menahan aliran elektron di lapisan
deplesi yang disebabkan karena reverse bias pada dioda yang tidak dapat
mengalirkan arus pada tegangan puluhan sampai ratusan volt.

 Tegangan knee
 Tegangan pada saat arus mulai membesar dengan cepat dikarenakan forward bias
pada dioda yang dapat mengalirkan arus dengan mudah.
 Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan knee maka dioda akan
menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka
dioda tidak menghantar dengan baik
 Tegangan dioda pada bahan silikon diatas 0,7 volt dan pada bahan germanium
diatas 0,3 volt.
Jenis-Jenis Dioda
 Dioda Penyearah (Rectifier)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang
berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (AC) ke arus
searah (DC) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini
disimbolnya.
 LED (Light Emitting Dioda)
 Merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya jika diberikan
forward-bias.
 Warna yang dapat dikeluarkan adalah merah, biru, hijau, dll.
 Simbol :
 Dioda Bridge
Dioda Jembatan adalah jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-
balik (Alternating Current/AC) menjadi arus searah (Direct Current/DC). Dioda
Bridge pada dasarnya merupakan susunan dari empat buah Dioda yang dirangkai
dalam konfigurasi rangkaian jembatan (bridge) yang dikemas menjadi satu
perangkat komponen yang berkaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan
sebagai Input untuk tegangan/arus listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki
terminalnya lagi adalah terminal Output yaitu Terminal Output Positif (+) dan
Terminal Output Negatif (-).
THYRISTOR
 Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch)
atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor.
 Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya
memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor,
Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor.
 Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
Aplikasi Thyristor
Dalam aplikasinya, Thyristor banyak digunakan di perangkat atau rangkaian-
rangkaian elektronika seperti :

1. Pengendali Daya

2. Timer

3. Osilator

4. Peredam Cahaya

5. Pengendali kecepatan motor listrik, dan lain sebagainya.


Prinsip Kerja Thyristor
Pada prinsipnya, Thyristor yang berterminal tiga akan
menggunakan arus/tegangan rendah yang diberikan pada
salah satu kaki terminalnya untuk mengendalikan aliran
arus/tegangan tinggi yang melewati dua terminal lainnya.
Sedangkan untuk Thyristor yang berterminal dua yang tidak
memiliki terminal kendali (GATE), fungsi saklarnya akan
diaktifkan apabila tegangan pada kedua terminalnya
mencapai level tertentu.
Level tegangan yang dimaksud tersebut biasanya disebut
dengan Breakdown Voltage atau Breakover Voltage. Pada
saat dibawah tegangan breakdownnya, kedua kaki terminal
tidak akan mengaliri arus listrik atau berada di posisi OFF.
Karakteristik Thyristor
Thyristor memiliki 3 karakteristik berdasarkan kondisi yang terjadi pada sebuah
Thyristor yaitu:
 Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )
 Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )
 Kondis Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )

 Kondisi Reverse Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Balik )


Pada kondisi demikian, sebuah thyrsistor menutup aliran arus dengan cara seperti
yang terjadi pada sebuah diode bias reverse.  Thyristor / SCR hanya dapat
mengalirkan arus pada satu arah dan menutup arah arus ke arah sebaliknya.
 Kondisi Forward Blocking ( Kondisi Thyristor Tegangan Maju )
Pada kondisi tersebut, thyistor menutup arus maju dan akan menghartarkan arus
tetapi dapat secara normal mengantarkan arus seperti diode bias arus maju. Pada
kondisi ini, thyristor /SCR tidak dalam keadaan hidup akibat gerbang tidak
mengalami stimulasi.

 Kondisi Conducting ( Kondisi Thyristor Konduksi )


Pada kondisi ini, thyristor sudah dalam keadaaan mengantarkan arus akibat arus di
gerbang dan akan terus mengalirkan sesuai kondisi di gerbang. Thyristor pada
keadaan ini hanya akan berhenti mengalirkan jika arus maju turun di bawah arus
holding atau arus kerja gate.
Thyristor terdiri dari 4 buah semikonduktor dengan susunan PNPN. P terluar untuk
membentuk anoda, dan N terluar akan membentu katoda.
Jenis-Jenis Thyristor
 SCR (Silicon Controlled Rectifier)
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang
masing-masing terminal dinamai dengan GATE, ANODA dan
KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor
yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P
(Positif).

Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada
di keadaan OFF. Saat terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR
akan menjadi ON dan menghantarkan arus listrik dari ANODA ke
KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan
tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari ANODA
ke KATODA tersebut juga dihilangkan atau 0V.
 SCS (Silicon Controlled Switch)
SCS merupakan jenis Thyristor yang memiliki 4 kaki terminal
yaitu terminal GATE, ANODE GATE, ANODE dan CATHODE.
Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga
berfungsi sebagai Saklar.

Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR,
namun SCS dapat di-OFF-kan dengan cara memberikan tegangan
tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).
Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan
negatif ke Anode Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu
dari Anoda (A) ke Katoda (K).
 TRIAC (Triode from Alternating Current)
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-
masing terminalnya dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah
dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu menghantarkan arus
listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga
dengan Bidirectional Triode Thyristor.

Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan
SCR, namun TRIAC dapat mengendalikan arus listrik dari dua arah
baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2 ke MT1. Dengan
demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar yang mengendalikan
arus DC maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON
dan menghantarkan arus listrik apabila terminal GATE-nya diberikan
arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan makan TRIAC akan
berubah menjadi OFF.
 DIAC (Diode Alternating Current)
DIAC adalah Thyristor yang hanya memiliki dua kaki terminal dan
dapat menghantar arus listrik dari kedua arah apabila tegangan
melampaui batas tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC
sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.

Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF apabila


tegangan yang diberikannya masih dibawah tegangan breakover-nya.
Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas breakover-nya, DIAC
akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik.
Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan
arus listrik (dalam kondisi ON) meskipun tegangan yang diberikan
tersebut turun dibawah tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti
menhantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi OFF apabila
tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus
listriknya diputuskan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai