Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN

LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN THYRISTOR

Disusun Oleh :
Tommy Ardiansyah
NRP: 561 189823 /T

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV


JAKARTA
2022
A. Tujuan Praktikum

1. Menjelaskan struktur, simbol dan susunan SCR


2. Menjelaskan tentang thyristor sebagai saklar
3. Menjelaskan Konsep Thyristor
4. Menjelaskan dan melakukan analisis DC Thyristor circuit
5. Menjelaskan dan melakukan analisis AC Thyristor circuit

B. Teori Dasar

Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch)


atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara
ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki
terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai
Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang
artinya adalah “Pintu”.

Pada prinsipnya, Thyristor yang berterminal tiga akan menggunakan


arus/tegangan rendah yang diberikan pada salah satu kaki terminalnya untuk
mengendalikan aliran arus/tegangan tinggi yang melewati dua terminal lainnya.
Sedangkan untuk Thyristor yang berterminal dua yang tidak memiliki terminal
kendali (GATE), fungsi saklarnya akan diaktifkan apabila tegangan pada kedua
terminalnya mencapai level tertentu. Level tegangan yang dimaksud tersebut biasanya
disebut dengan Breakdown Voltage atau Breakover Voltage. Pada saat dibawah
tegangan breakdownnya, kedua kaki terminal tidak akan mengaliri arus listrik atau
berada di posisi OFF.

Jenis-jenis Thyristor
1. SCR (Silicon Controlled Rectifier)

SCR adalah jenis Thyristor yang mempunyai tiga kaki terminal yang masing-
masing terminalnya dinamai dengan sebutan GATE, ANODA dan KATODA.

Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yakni PNPN yang terminal
pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).

Cara Kerja SCR :

Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada dalam keadaan Off. Saat terminal
GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi On serta menghantarkan arus listrik
dari ANODA ke KATODA.

Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan On
hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA tersebut dihilangkan atau 0V.

2. SCS (Silicon Controlled Switch)

SCS adalah jenis Thyristor yang mempunyai 4 kaki terminal yaitu terminal GATE,
ANODA GATE, ANODE serta CATHODE.

Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai Saklar.

Cara Kerja SCS :

Cara kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-Off-kan dengan cara
memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).

Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke Anode Gate,
arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).

3. TRIAC (Triode from Alternating Current)

TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya
dinamai dengan GATE, M1 dan Ml2.

Setelah dipicu (trigger) menjadi On, TRIAC dapat menghantarkan arus listrik dari
kedua arah. Maka dari itu, TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode
Thyristor.

Cara Kerja TRIAC :

Cara kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC bisa
mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari
MT2 ke MT1.
Maka, dengan demikian TRIAC bisa digunakan sebagai saklar yang mengendalikan
arus DC maupun arus AC.

TRIAC akan berubah menjadi kondisi On dan menghantarkan arus listrik apabila
terminal GATE-nya di berikan arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan maka
TRIAC akan berubah menjadi Off.

4. DIAC (Diode Alternating Current)

DIAC adalah Thyristor yang hanya mempunyai dua kaki terminal serta bisa
menghantarkan arus listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas
tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Thyristor.

Cara Kerja DIAC :

DIAC akan berada dalam kondisi Off apabila tegangan yang diberikannya masih
dibawah tegangan breakover-nya.

Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas breakover dipicu menjadi On, DIAC
akan terus menghantarkan arus listrik (dalam kondisi On) meskipun tegangan yang
diberikan tersebut turun dibawah tegangan breakover.

DIAC hanya akan berhenti menghantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi
Off apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus
listriknya diputuskan.

Fungsi Thyristor

Sederhananya, operasional sebuah Thyristor bisa dijelaskan sebagai saklar. Setelah


dihidupkan oleh aliran arus pada bagian gerbang.

Maka Thyristor mengharuskan voltase di Katoda dan Anoda berhenti mengalir


sebelum bisa ditutup kembali.

Thyristor sendiri fungsinya sebagai sebuah saklar elektronik yang banyak


dipergunakan pada peralatan listrik mulai dari arus lemah hingga arus besar.

Cara Kerja Thyristor

Cara kerja Thyristor ini sangat mirip dengan Saklar. Arus listrik tidak akan bisa
mengalir ke kedua terminal, meskipun kabelnya sudah terpasang.

Untuk mengalirkan listrik ke dalam komponen atau mengaktifkannya, arus listrik


harus dialirkan ke GATE.

Sementara untuk mematikan atau mengubah posisinya ke Off, tegangan listrik harus
diturunkan ke level 0.
C. Alat dan Bahan

D. Langkah Kerja

E. Kesimpulan

Thyristor berasal dari bahasa Yunani yang berarti pintu. Nama tersebut sangat
relevan dengan cara kerja komponen ini yang secara sederhana memang seperti pintu.
Pintu tersebut dapat terbuka dan tertutup untuk menahan dan membiarkan
perpindahan elektron, khususnya pada arus listrik AC (Alternating Current) atau arus
bolak-balik. Komponen thyristor tersusun dari dua buah transistor. Komponen ini
akan bekerja selayaknya sebuah saklar, yang mana saat saklar tersebut dibuka maka
arus listrik bisa mengalir dari anoda ke katoda. Akan tetapi, jika gate ini ditutup,
maka arus tersebut otomatis akan berhenti pula. Anda sendiri dapat menemukan
komponen ini pada perangkat elektronik yang menggunakan arus kecil maupun arus
besar.

Anda mungkin juga menyukai