Anda di halaman 1dari 24

THYRISTOR

KELOMPOK 2
HUSAIN ATAMIMI
RALDI ONIMUS TIWERY
GANTI TAPA TIKU ALLO
Pengertian Thyristor dan Jenis-
jenisnya –

• Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi


sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari
bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif
bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua
hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari
semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai
Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor”
berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
Karakteristik

Thyristor terminal tiga Thyristor terminal dua

Perbedaan Transistor dan


Thyristor
Cara Kerja Thyristor

• Cara kerja Thyristor ini sangat mirip dengan


Saklar. Arus listrik tidak akan bisa mengalir ke
kedua terminal, meskipun kabelnya sudah
terpasang.
• Untuk mengalirkan listrik ke dalam komponen
atau mengaktifkannya, arus listrik harus dialirkan
ke GATE.
• Sementara untuk mematikan atau mengubah
posisinya ke Off, tegangan listrik harus
diturunkan ke level 0.
Simbol Thyristor
Jenis-jenis Thyristor

• SCR (Silicon Controlled Rectifier)


• SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki
tiga kaki terminal yang masing-masing
terminal dinamai dengan GATE, ANODA
dan KATODA. Secara struktur, SCR
terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaitu
PNPN yang terminal pengendalinya
terdapat pada lapisan P (Positif)
• Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik,
SCR akan berada di keadaan OFF. Saat terminal
GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi
ON dan menghantarkan arus listrik dari ANODA ke
KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya
dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan ON
hingga arus yang mengalir dari ANODA ke
KATODA tersebut juga dihilangkan atau 0V.
• SCS (Silicon Controlled Switch)
• SCS merupakan jenis Thyristor
yang memiliki 4 kaki terminal
yaitu terminal GATE, ANODE
GATE, ANODE dan CATHODE.
Sama seperti SCR, SCS atau
Silicon Controlled Switch juga
berfungsi sebagai Saklar.
• Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama
dengan SCR, namun SCS dapat di-OFF-kan dengan
cara memberikan tegangan tertentu pada kaki
terminal Anode Gate (Gerbang Anoda). Perangkat
ini juga dapat dipicu dengan memberikan
tegangan negatif ke Anode Gate, arus listrik akan
mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke
Katoda (K)
• TRIAC (Triode from Alternating C
urrent)
• TRIAC adalah Thyristor yang
berkaki terminal tiga yang masing-
masing terminalnya dinamai
dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah
dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC
mampu menghantarkan arus listrik
dari kedua arah. Oleh karena itu,
TRIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Triode Thyristor.
• Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir
sama dengan SCR, namun TRIAC dapat
mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari
arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2 ke MT1. Dengan
demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar
yang mengendalikan arus DC maupun arus AC.
TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan
menghantarkan arus listrik apabila terminal GATE-
nya diberikan arus listrik, jika arus listriknya
dihilangkan makan TRIAC akan berubah menjadi
OFF
• DIAC (Diode Alternating Current
)
• DIAC adalah Thyristor yang hanya
memiliki dua kaki terminal dan
dapat menghantar arus listrik dari
kedua arah apabila tegangan
melampaui batas tegangan
breakovernya (tegangan
breakdown). DIAC sering disebut
juga dengan Bidirectional
Thyristor.
• Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF
apabila tegangan yang diberikannya masih dibawah
tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau
melampaui batas breakover-nya, DIAC akan berubah
menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik.
Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus
menghantarkan arus listrik (dalam kondisi ON) meskipun
tegangan yang diberikan tersebut turun dibawah
tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti
menhantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi
OFF apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0”
atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.
• Fungsi Thyristor
• Sederhananya, operasional sebuah Thyristor bisa
dijelaskan sebagai saklar. Setelah dihidupkan oleh
aliran arus pada bagian gerbang.
• Maka Thyristor mengharuskan voltase di Katoda dan
Anoda berhenti mengalir sebelum bisa ditutup
kembali.
• Thyristor sendiri fungsinya sebagai sebuah saklar
elektronik yang banyak dipergunakan pada peralatan
listrik mulai dari arus lemah hingga arus besar.
• Simbol dari Thyristor yang pertama adalah seperti pada bentuk
segitiga dengan dua buah garis lurus di bagian puncak dan alasnya.
• Garis yang ada di bagian alas melambangkan Anoda dan garis di
puncak segitiga disebut dengan Katoda.
• Di puncak segitiga terdapat garis yang sejajar dengan alas, bagian ini
melambangkan gerbang atau GATE.
• Struktur sebuah Thyristor yang sederhana sangat mirip dengan dua
Transistor yang disusun dengan cara back to back. Maka, dengan
demikian, susunannya menjadi NPNP atau PNPN jika dibalik.
• Varian PNP terbentuk pada emitor yang tersambung pada Anoda.
Semetara varian NPN terbentuk dari emitor yang tersambung dengan
Katoda.
• Sedangkan GATE atau gerbang disambungkan ke bagian Base (dasar)
dari Transistor NPN.
• Secara umum, aplikasi Thyristor digunakan
untuk :
1. Mengontrol kecepatan dan frekuensi
2. Penyearahan
3. Pengubahan daya
4. Manipulasi robot
5. Kontrol temperatur
6. Kontrol cahaya
Rangkaian Sensor Alarm
Menggunakan Thyristor
• Sensor Alarm System menggunakan Thyristor
• Rangkaian alarm sensor menggunakan thyristor dapat
dibangun dengan kapasitor, dioda, resistor untuk
membasmi thyristordan menghasilkan alarm. Proyek ini
dirancang untuk mendeteksi gangguan, masuk secara ilegal ke
area atau bangunan apa pun. Alarm sensor dapat digunakan di
properti komersial, perumahan, industri, dan militer di mana
area pelaporan untuk alarm sangat besar untuk menjaga dari
perampokan dan sebagai instrumen untuk perlindungan
individu terhadap penyusup.Pemikiran dasarnya adalah untuk
membangun alarm sensor yang dapat menahan dan bekerja
pada kekuatan besar dan memberikan tujuan perlindungan
perampokan dan perlindungan gangguan.
• Sensor Alarm System menggunakan Sirkuit Thyristor
• Komponen yang diperlukan dari sistem alarm sensor ini
menggunakan Thyristors termasuk suplai tegangan, switch,
Thyristors, resistor, LED, Kapasitor, dan resistor variabel
(potensiometer) .
• D1 yang dipimpin ditunjukkan dalam diagram rangkaian
menentukan keadaan tegangan suplai input, ketika D1
dipimpin di atasnya menunjukkan bahwa tegangan suplai
aktif. The R2 resistor dan kapasitor C1 membentuk sistem
pengisian RC. Sebagai resistor R5 digunakan untuk mengatur
sudut tembak SCR. D3 yang dipimpin adalah o / p yang
sebenarnya, hanya berkedip ketika SCR diaktifkan.
Sensor Alarm menggunakan Thyristor
• Pada mulainya misalkan suplai tegangan OFF sehingga
kedua LED akan turun. Sekarang, tegangan suplai
dinyalakan sehingga secara bersamaan D1 memimpin
bersinar tetapi D3 yang dipimpin akan mati. Sekarang
jika saklar didorong oleh pengguna setelah
menyesuaikan resistor untuk nilai tertentu, tanpa
penundaan LED D3 bersinar segera setelah tegangan di
kapasitor sama dengan mengaktifkan tegangan
SCR. Karena SCR ini masuk ke depan melakukan
wilayah dan D3 memimpin bersinar.Sekarang, ketika
switch bebas kapasitor C2 rilis melalui resistor dan
setelah beberapa waktu SCR akan dinyalakan dan D3
menyebabkan mati.
• Dengan demikian sudut pengaktifan SCR dan dalam
memutar waktu yang dipimpin cahaya D3 dapat
dikontrol oleh pengguna dengan mengoreksi nilai
resistor.
• Keuntungan dan kerugian
1. Keuntungan dan kerugian dari sistem alarm sensor
menggunakan thyristor termasuk yang berikut ini.
2. Sirkuit ini padat dan sangat mudah untuk dirancang
3. Thyristor dapat memberikan DC dari sumber AC
(penyearah terkontrol) dengan berbagai tegangan
atau kontrol arus.
• Aplikasi
• Aplikasi sistem alarm sensor termasuk yang berikut ini
1. Memberi tanda untuk memfasilitasi melalui SOS
2. Dalam komunikasi antar kapal
3. Selama operasi laut
4. Selama keadaan mengenai keamanan dan transmisi pesan
penting yang mudah
• Dari informasi di atas, akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa
sistem alarm sensor ini dapat menahan kekuatan besar dan dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi pertahanan. Sebuah buzzer
dapat dimasukkan untuk hasil yang lebih baik. Untuk bencana
bertingkat, sirkuit tembak dapat digunakan dengan menggunakan
sudut bidikan thyristor yang dapat divariasikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai