KOMPONEN AKTIF :
THYRISTOR
Disusun oleh :
ALION AMARDI
Membahas mengenai Saklar (Switch) elektronik, pada dasarnya kita juga dapat menggunakan
Transistor. Namun jika dibandingkan dengan Transistor, Thyristor yang didedikasi sebagai
Komponen Saklar ini akan dapat berfungsi lebih baik. Hal ini dikarenakan Transistor
memerlukan tegangan/arus yang tepat untuk mengoperasikan fungsi saklarnya, jika
tegangan/arus yang diberikannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan maka
Transistor tersebut akan berada diantara keadaan ON dan OFF. Saklar yang berada diantara
keadaan ON dan OFF bukanlah suatu saklar yang baik. Berbeda dengan Transistor, Thyristor
dirancang untuk hanya berada di dua keadaan yaitu keadaan ON atau keadaan OFF saja.
Jenis-jenis Thyristor
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing
terminal dinamai dengan GATE, ANODA dan KATODA. Secara struktur, SCR terdiri
dari 4 lapis semikonduktor yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada
lapisan P (Positif).
Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat
terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus
listrik dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR
akan tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA
tersebut juga dihilangkan atau 0V.
2. SCS (Silicon Controlled Switch)
SCS merupakan jenis Thyristor yang memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal GATE,
ANODE GATE, ANODE dan CATHODE. Sama seperti SCR, SCS atau Silicon
Controlled Switch juga berfungsi sebagai Saklar.
Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-
OFF-kan dengan cara memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate
(Gerbang Anoda). Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif
ke Anode Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).
3. TRIAC (Triode from Alternating Current)
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya
dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC
mampu menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering
disebut juga dengan Bidirectional Triode Thyristor.
Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun
TRIAC dapat mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2
ataupun dari MT2 ke MT1. Dengan demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar
yang mengendalikan arus DC maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi
ON dan menghantarkan arus listrik apabila terminal GATE-nya diberikan arus listrik, jika
arus listriknya dihilangkan makan TRIAC akan berubah menjadi OFF.
4. DIAC (Diode Alternating Current)
DIAC adalah Thyristor yang hanya memiliki dua kaki terminal dan dapat menghantar
arus listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas tegangan breakovernya
(tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.
Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF apabila tegangan yang
diberikannya masih dibawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau
melampaui batas breakover-nya, DIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan
menghantarkan arus listrik. Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus
menghantarkan arus listrik (dalam kondisi ON) meskipun tegangan yang diberikan
tersebut turun dibawah tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti menhantarkan
arus listrik atau berubah menjadi kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya
menjadi “0” atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.