Anda di halaman 1dari 28

BAHAN

BAKAR
PEMBAKARAN
Tujuan dari pembakaran adalah untuk
mendapatkan kandungan panas atau tenaga
yang dimiliki oleh bahan bakar guna
keperluan lain seperti pemanasan,
menggerakan mesin dan lain - lain.
Bahan bakar : adalah bahan yang mudah
terbakar dan murah serta mudah didapat.
Video.mp4
BAHAN BAKAR HAYATI
ETANOL.
dibuat dengan cara fermentasi yang memakai
bahan baku tetes tebu.

memiliki kandungan oksigen lebih tinggi (35


persen) sehingga terbakar lebih sempurna,
bernilai oktan tinggi (118), lebih ramah
lingkungan karena mengandung emisi gas
karbon monooksida lebih rendah 19-25 persen
dibandingkan BBM.
KLASIFIKASI : bioetanol dan biodiesel.

BIOETANOL yakni campuran 10-30 persen


ethanol dengan premium. Untuk Gasohol
(gasoline-alkohol) E30, kandungannya
terdiri dari campuran 30 persen etanol dan
70 persen premium/bensin.

BIODIESEL : dari minyak jarak dan Crude Palm


Oil (CPO). Campuran antara 10 persen
biodiesel (CPO) dengan 90 persen solar
disebut sebagai biodiesel B-10.
METANOL
methanol merupakan bahan baku dalam
pembuatan formalin, asam asetat dan MTBE.
Angka oktan methanol tinggi sehingga dapat
digunakan dengan perbandingan kompresi yang
lebih tinggi daripada bensin.
dapat digunakan pada motor bensin dengan
modifikasi yang tidak terlalu banyak pada
system penyaluran bahan bakarnya
korosif dan abrasif pada penyemprot bahan
bakarnya.
emisi gas buangnya lebih baik daripada motor
bensin.
ALKIL ESTER
Alkil ester dari minyak nabati dan gemuk hewan
merupakan bahan bakar terbarukan untuk
motor diesel

KEDELAI
temperature kristalisasi masih terlalu tinggi(1,4
sampai 5,2 oC.
(berkaitan dengan kemudahan aliran pada temperatur
rendah. Hal tersebut diatasi dengan menggunakan
isopropilester yang memiliki temperatur kristalisasi
yang lebih rendah -10 sampai -6 oC).
tidak beracun , biogradable, terbarukan, tidak
mengandung senyawa senyawa aromatic,
kadar belerangnya sangat rendah dan bilangan
setannya tinggi(~ 55 – 60).

viskositasnya lebih tinggi dan volatilitasnya lebih


rendah daripada minyak diesel.
(pengabutannya kurang baik dan pembakarannya
meninggalkan kerak pada dinding ruang bakar dan
penyemprotkan bahan bakar).
BAHAN BAKAR FOSIL
Bahan Bakar Gas (BBG).
Bahan bakar gas adalah gas bumi yang
transparan, tidak berwarna, dan terdiri dari
metana sebagai komponen utama.
BBG dapat digunakan langsung sebagai bahan
bakar motor karena bilangan oktannya tinggi,
kira-kira 130. Untuk kendaraan bermotor
dengan BBG gas disimpan dalam tangki pada
tekan tinggi (~200 atmosfer) supaya
memungkingkan jarak jelajah 200 km.
BBG mengandung volume karbon per satuan
energi yang kecil, maka kendaraan BBG dapat
menghasilkan emisi CO2 yang rendah kira-kira
20% atau lebih dibandingkan dengan
kendaraan bermotor bensin.

Untuk kendaraan bermotor dengan BBG gas


disimpan dalam tangki pada tekan tinggi (~200
atmosfer) supaya memungkingkan jarak jelajah
200 km.
BBG mengandung volume karbon per satuan
energi yang kecil, maka kendaraan BBG dapat
menghasilkan emisi CO2 yang rendah kira-kira
20% atau lebih dibandingkan dengan
kendaraan bermotor bensin.
Elpiji (L.P.G = Liquified Petroleum
Gasses). C3(propana) dan C4(butana).
Ada 6 grade LPG, (tabel):

Bensin (Gasoline).
(mogas & avgas
a. Mogas.
- premium, premix, super TT dan
- BB2L, reguler dan premium,
- a o : 87 dan 88

- pertamax (a o =92) hijau


- pertamax plus (a o : 95) merah kekuning-
b. Avgas.

Terdapat beberapa grade sebagai berikut :

1) Grade 1, a o 73, tidak diberi warna.


2) Grade 2, a o 80/87, warna merah.
3) Grade 3, a o 91/98, warna biru.
4) Grade 4, a o 100/130, warna hijau.
5) Grade 5, a o 108/135, warna coklat.
6) Grade 6, a o 115/145, warna ungu.
Syarat Umum Mogas.

- Tingkat penguapannya bagus.


(good volatility).
- Nilai anti knock bagus.
- Kecenderungan membentuk gum kecil.
- Tidak ada bau yang kurang sedap.
- Bebas dari air, sulfur.
- Bebas dari vapour lock.
- Crankcase dilutionnya baik.
a. Volatilitas.

1) RVP (Reid Vapour Pressure)


2) Destilasi ASTM
3) Flash Point

Angka Oktan (Octane Number).


adalah angka yang menyatakan prosentase
volume iso oktan dalam campurannya dengan
normal heptana yang mempunyai kecenderungan
detonasi yang sama dengan bahan bakar.
CH3 H
 
CH3 - C - CH2 - C - CH3
 
CH3 CH3
Iso oktana, stabil tidak mempunyai kecenderungan detonasi
(knocking), mempunyai nilai oktan = 100.

CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3


Normal heptana, paling mudah detonasi, mempunyai nilai
oktan = 0.
Senyawa Anti Knock.

1) TEL (Tetra Ethhyl Lead).


2) Tetra Fenil Lead.
3) Dibutil Difenil Lead.
4) AK - 33X
5) Pencampuran cairan Ethyl
( yaitu suatu cairan yang mengandung 2/3
bagian TEL dan 1/3 bagian cairan tak berwarna
Ethyl Bromida, C2H4Br2).
6) Tertier Butil Metil Eter
d. Pembentukan Gum.

e. Bau Yang Kurang Sedap.


Bau ini disebabkan oleh senyawa
belerang, yang dapat menimbulkan :

1) Korosi pada logam (selang, saluran


dll).

2) Polusi udara, karena hasil pembakaran


mengandung SO2.
f. Sifat Umum Bensin.

1) Campuran hidrokarbon cair.


2) Volatil (mudah menguap)
3) Diperoleh dari penyulingan atau
perengkahan.
4) Daerah titik didih 40oC - 200oC.
5) Uapnya mudah terbakar dan berbahaya.
4. Kerosin (Minyak Tanah).
Kerosin mempunyai sifat - sifat :

a. Tidak mengandung belerang


b. Mempunyai smoke point minimum 16
mm.
c. Flash point minimum 100oF.
5. Bahan Bakar Diesel.

Fraksi antara 300o - 700oF.

Di Indonesia memproduksi dua


macam bahan bakar diesel,
yaitu bahan bakar solar yang
digunakan sebagai bahan bakar
diesel dengan kecepatan
perputaran tinggi dan sedang ,
dan bahan bakar IDO untuk
mesin diesel dengan perputaran rendah.
Keterlambatan waktu yang sangat pendek
Antara permulaan injeksi bahan bakar
Dengan penyalaan disebut keterlambatan penyalaan
(Ignation Delay).

a. Sifat Sifat Bahan Bakar Diesel.


1) Kualitas penyalaan,
2) Kemudahan menguap
3) Kebersihan.
4) Fluidisasi & atomisasi.
Angka Cetan.
Angka cetan bahan bakar diesel adalah
prosentase volume cetan dalam campurannya
dengan alpha methyl napthalena yang
mempunyai kualitas penyalaan sama dengan
bahan bakar diesel.
Angka cetan bahan bakar diesel
untuk mesin diesel dengan kecepatan perputaran
tinggi dan sedang, ialah antara 40 – 60
sedangkan untuk mesin diesel dengan
kecepatan perputaran rendah
antara 25 - 40.
Karena periksaan angka setana
dengan mesin mahal,
maka dicari korelasi antara
sifat fisiknya dengan indeks
diesel, yakni :

Anilin point (F) x o


API
Indeks diesel 
100
141,5
o
API   131,5
SG60/60F
d. Kemudahan Menguap.

e. Viskositas.
Terlalu rendah akan mengakhibatkan kebocoran
pada pompa injeksi bahan bakar.

Terlalu tinggi akan mengakibatkan berpengaruh


pada kerja pompa injeksi menjadi berat.
Dan juga akan mengakibatkan tetes- tetes minyak akan
lambat menyala dan menem pel pada dinding silinder, yg
dpt memben tuk karbon dan mengalir ke bawah dlm carter
dan akan mengencerkan minyak pelumas.
Di Metil Eter (DME).
biasa digunakan pada semprotan untuk cat dan
kosmetika.
Titik nyala DME yang rendah
emisi NOx sangat rendah dan tidak mengandung
SOx serta tidak berasap pada beban tinggi
viskositas dan koefisien elastisitasnya yang
rendah.
(masalah keausan pompa dan masalah saat
penyemprotan bahan bakar, karena waktu kelambatan
penyemprotan (injection delay) bahan bakar yang
lebih panjang daripada minyak diesel).
jarak penetrasi bahan bakar di dalam silinder
lebih pendek sehingga distribusi minyak bakar
di dalam silinder kurang sempurna.

Melalui system penyemprotan bahan bakar


dengan akumulator (common rail fuel injection
system) masalah waktu kelambatan tersebut
dapat diatasi sehingga operasi motor dengan
DME dapat menghasilkan daya poros motor
yang sama dengan apabila digunakan minyak
diesel.
DME dapat diproduksi dari berbagai senyawa
yang mengandung karbon, antara lain bahan
bakar gas, batubara atau biomasa, untuk
berbagai keperluan. DME merupakan bahan
bakar yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai