0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang proteksi DTL (Distribusi Tegangan Rendah) menggunakan relai arus lebih. Relai arus lebih memiliki beberapa karakteristik seperti waktu kerja seketika, waktu kerja tertentu, dan waktu kerja terbalik. Relai arus lebih digunakan untuk mengamankan arus lebih akibat hubungan pendek atau beban berlebih. Relai ini relatif murah namun tidak selalu
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang proteksi DTL (Distribusi Tegangan Rendah) menggunakan relai arus lebih. Relai arus lebih memiliki beberapa karakteristik seperti waktu kerja seketika, waktu kerja tertentu, dan waktu kerja terbalik. Relai arus lebih digunakan untuk mengamankan arus lebih akibat hubungan pendek atau beban berlebih. Relai ini relatif murah namun tidak selalu
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang proteksi DTL (Distribusi Tegangan Rendah) menggunakan relai arus lebih. Relai arus lebih memiliki beberapa karakteristik seperti waktu kerja seketika, waktu kerja tertentu, dan waktu kerja terbalik. Relai arus lebih digunakan untuk mengamankan arus lebih akibat hubungan pendek atau beban berlebih. Relai ini relatif murah namun tidak selalu
1. a. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika
(instantaneous time overcurrent relay ). Relai ini memiliki waktu kerja yang sangat singkat (30ms). Relai ini pada umumnya dikombinasikan dengan relai arus lebih karakteristik waktu tertentu, atau dengan relai karakteristik waktu kerja terbalik. b. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja tertentu ( definite time overcurrent relay ). Relai ini bekerja berdasaarkan waktu tunda yang tertentu tidak tergantung besar arus lebih yang menggerakan. Pola ini menggabungkan waktu start, peralatan waktu tunda, relai sinyal, dan relai bantu. c. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja terbalik ( Delay time overcurrent relai ). Relai dengan karakteristik waktu kerja terbalik ialah jika jangka waktu relai mulai kerja sampai selesainya kerja diperpanjang, dengan nilai berbanding terbalik dengan besarnya dengan arus yang menggerakannya, juga keuntungan mendekati invers yang proporsional dari waktu pengoprasian pengaman terhadap besarnya arus yang melewati relai.
2. Pengamanan dengan menggunakan relai arus lebih mempunyai beberapa
keuntungan yaitu : a. Dapat mengamankan arus lebih yang terjadi karena hubung singkat atau beban lebih. b. Dapat berfungsi sebagai pengaman utama dan juga merupakan pengaman cadangan. c. Harganya relatif murah. Adapun
beberapa
kerugian
atau
kekurangan
pengamanan
dengan
menggunakan relai arus lebih adalah :
a. Untuk jaringan dengan sirkuit ganda tanpa dilengkapi dengan relai arah tidak dapat selektif.
Proteksi DTL
b. Untuk jaringan yang interkoneksi tidak dapat sebagai pengaman utama,
karena sukar untuk dapat selektif bila tidak dilengkapi dengan relai arah. Dengan demikian pemakaian relai arus lebih pada sistem pada sistem tenaga listrik umumnya digunakan pada : a. Jaringan tegangan menengah atau saluran transmisi. b. Jaringan sub-transmisi radial. c. Pengaman untuk motor-motor tegangan menengah yang kecil. d. Pengaman cadangan untuk generator, motor yang besar, transformator daya, jaringan transmisi tegangan tinggi. e. Bila dilengkapi dengan relai arah dapat digunakan sebagai pengaman saluran transmisi sirkuit ganda dan pengaman gangguan tanah sampai tegangan ekstra tinggi.
JAWABAN JOBSHEET MODUL PRAKTIKUM 2
1. Gangguan hubung singkat dua fasa adalah gangguan hubung singkat yang berupa hubungan pendek antara satu fasa dengan fasa yang lain. 2. Gangguan hubung singkat tiga fasa adalah gangguan hubung singkat yang berupa hubungan pendek antara ketiga fasanya. 3. a. Surja Petir Biasanya sering terjadi pada saat musim penghujan. Gangguan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang berbeda-beda di suatu tempat. Gangguan yang disebabkan oleh petir ini sangat berbahaya karena dapat merusak isolasi dari peralatan. b. Surja Hubung Merupakan kenaikan tegangan pada saat dilangsungkan pemutusan arus oleh pemutus tenaga. Gangguan ini pun dapat mengakibatkan rusaknya isolasi pada peralatan. c. Polusi Debu Debu-debu yang menempel pada isolator, bila udara lembab maka debu tersebut akan menjadi konduktor yang dapat menyebabkan gangguan ke tanah.
Proteksi DTL
d. Pohon-pohon yang Tidak Terawat
Ranting-ranting yang masuk ke daerah bebas saluran transmisi dan distribusi akan mengakibatkan terjadinya gangguan ke tanah. e. Isolator yang Rusak Isolator yang rusak akibat tersambar petir atau usia yang sudah tua dapat menyebabkan terjadinya gangguan antar fasa atau gangguan dari fasa ke tanah. f. Daun-daun atau Sampah yang Menempel Pada Isolator Daun-daun atau sampah yang terbang terbawa angin dan kemudian menempel pada isolator akan mengakibatkan jarak bebas berkurang sehingga dapat menyebabkan terjadinya loncatan bunga api. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan antar fasa atau gangguan dari fasa ke tanah. g. Kerusakan Mekanis dari Peralatan h. Turunnya Kekuatan Dielektris dari Isolasi Sistem