(Kelompok 1)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama Kelompok :
02 Mitos Kepemimpinan
03 Pekerjaan Pemimpin
05 Efektivitas Kepemimpinan
08 Interaksi Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
Beragam pandangan defenisi proses kepemimpinan satu individu
sebagai kemampuan mempengaruhi anggota kelompok lain
mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian tujuan kelompok atau
menuju pada pencapaian tujuan. organisasional yang di defenisi kan .
Sumber dari pengaruh mungkin sedangkan pemimpin adalah induvidu
bersifat formal, seperti yang di dalam kelompok atau organisasi yang
berikan pada jabatan manajerial paling berpengaruh terhadap orang lain
dalam organisasi .
(Greenberg dan
(Robbins ,2003:314) Baron ,2003:471)
B. Consultative Style
Pemimpin menunjukkan masalah kepada pekerja
individual atau kelompok kerja, minta pendapat atau
saran mereka, sebelum akhirnya membuat keputusan
sendiri.
C. Facilitative Style
Pemimpin menunjukkan masalah kepada kelompok
pekerja dan mencari konsensus tentang solusi,
memastikan bahwa pendapatnya sendiri tidak
menerima bobot lebih daripada setiap orang lainnya.
D. Delegative Style
Pemimpin memberi pekerja individual atau kelompok
pekerja tanggung jawab untuk membuat keputusan
dengan serangkaian batasan kondisi spesifik.
Kepemimpinan dan Kekuasaan (Tipe Kekuasaan)
Referent power
merupakan
kekuasaan yang
Expert power
diperoleh ketika
Legitimate power merupakan orang lain
kekuasaan yang mempunyai
merupakan kekuasaan Coercive power diperoleh dari keinginan
yang diperoleh dari keahlian, nengidentifikasi
posisi otoritas di dalam Reward power merupakan keterampilan, dan berkaitan
organisasi dan kadang- kekuasaan yang atau dengan orang.
kadang dinyatakan merupakan terjadi ketika pengetahuan
sebagai formal authority, kekuasaan yang orang mempunyai orang, atas mana
atau kewenangan formal. terjadi ketika kontrol atas orang bergantung.
seseorang penghukuman
mempunyai dalam organisasi.
kontrol atas
sumber daya atau
menghargai
keinginan orang
lain.
Gaya Resolusi Konflik
Competing (high assertiveness, low
cooperation)
terjadi ketika satu pihak berusaha
mendapatkan tujuan mereka tercapai
tanpa perhatian pada hasil pihak lain.
Collaboration (high assertiveness,
high cooperation)
terjadi ketika kedua pihak bekerja
bersama untuk memaksimalkan hasil.
Avoiding (low assertiveness, low
cooperation)
terjadi ketika satu pihak ingin tetap netral,
menjauhi konflik, atau menunda konflik
untuk menghimpun informasi atau Compromise (moderate assertiveness,
menunggu situasi dingin. . moderate cooperation)
terjadi ketika konflik diselesaikan melalui
konsesi memberi dan menerima.
Accomodating (low assertiveness,
high cooperation)
terjadi ketika satu pihak memberikan
kepada yang lain dan bertindak dengan
cara tidak mementingkan diri sendiri
sepenuhnya.
Interaksi Kepemimpinan
The Leader
The Follower
Follower menyangkut: nilai- nilai,
norma, kohesivitas dan
sebagainya. Pengikut The Situation
merupakan bagian dari Situation menyangkut tugas stres,
kepemimpinan, tetapi peran lingkungan dan sebagainya. Situasi
mereka tidak selalu diapresiasi. mungkin merupakan aspek yang paling
Review literatur kepemimpinan ambisius dari kerangka kerja
menunjukkan sedikitnya kepemimpinan karena dapat dikembalikan
perhatian pada peran pengikut pada semua hal dari tugas spesifik suatu
dalam proses kepemimpinan. kelompok yang terikat disemua cara
Tetapi kita tahu bahwa harapan memperluas konteks situasional. Situasi
pengikut, sifat kepribadian mungkin merupakan alasan utama sifat
tingkat kedewasaan, tingkat kepribadian, pengalaman, atau
kompetensi, dan motivasi kemampuan kognitif berhubungan kurang
memengaruhi proses konsisten pada efektivitas kepemimpin
kepemimpinan juga. daripada pada tumbuhnya kepemimpinan.
Terima Kasih