Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR ETIKA

Ns. Rizka Wahyu Utami, S.Kep


Adat,kebiasaan,
Ethos perilaku, karakter

ETIKA

Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia


hidup dalam bermasyarakat yg menyangkut aturan yg menentukan:
• Tingkah laku yang benar yaitu baik buruk tindakan atau perbuatan.
• Kewajiban dan tanggung jawab
Pengertian Etika
• Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
• Kumpulan azas atau nilai yg berkenan dengan akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu
golongan msy.
• Etika : Ilmu yang mempelajari moralitas perbuatan
seseorang melalui kegiatan yang beralasan
• Etika  studi tentang moral.
Pengertian Etika menurut para Ahli

James J. Spillane SJ

Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia


dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral.

Prof. DR. Franz Magnis Suseno

Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada
tindakan manusia.

Soergarda Poerbakawatja

Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya
tindakan dan kesusilaan.
APA ?

MENGAPA?

BAGAIMANA?

LAMIJAN 5
GUNA ETIKA……….

Adalah…………
Memberi arah bagi perilaku manusia tentang
apa yg baik atau yg buruk, apa yang benar
atau yang salah, hak dan kewajiban moral
(akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh
dilakukan.
Etika, Nilai, Moral, dan Norma

Etika, Nilai, Moral, dan Norma saling berkaitan,


sebab semuanya berusaha mengarahkan
manusia agar memiliki pola pikir, sikap, dan
perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara

LAMIJAN 7
Etika, Nilai, Moral, dan Norma

Etika
• ETHOS = Kebiasaan/adat/ Perilaku yang dan
baik dan buruk (Self Kontrol) Absolut Mutlak.

Nilai
• Sesuatu yang memberi makna hidup
(Penghargaan dan Penghormatan)
Etika, Nilai, Moral, dan Norma

Moral
• Pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah yang
dapat atau tidak dapat dilakukan.

Norma
• Pedoman, ukuran, kriteria, atau ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia yang menjadi dasar
pertimbang-an dan penilaian yang mengandung sanksi
dan penguatan terhadap tingkah laku manusia.
APA?
Etika dan Moral mempunyai pengertian
yang hampir bersamaan/berkaitan, karena
keduanya mengandung nilai dan norma
untuk mengatur tingkah laku manusia,
yang mengacu pada kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat
10
LAMIJAN
Mengapa Kita perlu Etika dan Moral?
Karena :
1. Merupakan panutan bagi orang lain dalam
segala pemikiran dan tingkah lakunya
2. Sebagai Pendidik
3. Sebagai Profesi (perlu Etika Profesi )

LAMIJAN 11
BAGAIMANA CARA MENERAPKAN ETIKA DAN
MORAL?
1. Harus memiliki dan mampu menerapkan nilai-
nilai dan norma
2. Harus dapat menerima perbedaan nilai dan
norma yang dianut oleh orang lain
3. Harus menyadari bahwa kehidupan merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan aspek etika
dan moral

LAMIJAN 12
EMPAT MACAM NORMA
1. Norma Kesopanan
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum

Norma Hukum, punya karakteristik


tersendiri, yakni berupa sanksi yang
tegas dan imperatif, jika dibanding
dengan norma-norma yang lain
LAMIJAN 13
PEMBAGIAN MORAL:
1. MORAL UMUM
2. MORAL KHUSUS

MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI


Contoh:
• ETIKA DOKTER, PERAWAT, BIDAN,
PEREKAM MEDIS, WARTAWAN, ADVOKAT,
GURU/DOSEN

LAMIJAN 14
HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL, ETIKA,
SIKAP DAN TINGKAH LAKU
Ragaan

NILAI NORMA MORAL ETIKA

SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA

LAMIJAN 15
MANFAAT Kita Mempelajari Nilai,
Norma, Etika, dan Moral

• Kita dapat menjunjung dan menghargai


nilai-nilai kemanusiaan
• Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil
dalam bersikap dan bertindak
• Kita lebih dapat menghargai kemampuan
dan karya orang lain
• Kita lebih bertanggung jawab terhadap
bidang ilmu yang diampunya
• Kita dapat meningkatkan profesionalitas

LAMIJAN 16
Konteks Etika
Sumber
Agama Etika

Tradisi Filsafat

Etika

Hukum Politik

Ekonomi Sosial
Penerapan
Profesi Seni
Etika
Administrasi 17
Empat Hirarki Etika

Makro

Etika Sosial

Etika organisasi

Etika profesi

Moralitas pribadi

Mikro
18
Moralitas Pribadi
• Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah
terinternalisasi dalam diri individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
• Moralitas pribadi adalah superego atau hati nurani
yang hidup dalam jiwa dan menuntun perilaku
individu
• Konsistensi pada nilai mencerminkan kualitas
kepribadian individu
• Moralitas pribadi menjadi basis penting dalam
kehidupan sosial dan organisasi

19
Etika profesi
• Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait
dengan pekerjaan profesional
• Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-
prinsip profesionalisme (kapabilitas teknis,
kualitas kerja, komitmen pada profesi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik
profesional yang berlaku secara universal
• Penegakan etika profesi melalui sanksi profesi
(pencabutan lisensi)
20
Etika Organisasi
• Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan
kehidupan organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi modern (efisiensi, efektivitas, keadilan,
transparansi, akuntabilitas, demokrasi)
• Dapat dirumuskan ke dalam kode etik organisasi yang
berlaku secara universal
• Dalam praktek penegakan kode etik organisasi
dipengaruhi oleh kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau kepentingan politik dari
politisi yang membawahi birokrat
• Penegakan etika organisasi melalui sanksi organisasi

21
Etika Sosial
• Konsep benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan
hubungan-hubungan sosial
• Nilai bersumber dari agama, tradisi, dan dinamika sosial
• Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup
dalam memori publik, dan terinternalisasi melalui
sosialisasi nilai di masyarakat
• Etika sosial menjadi basis tertib sosial [Jepang, tidak
boleh mengganggu dan merepotkan orang lain]
• Masyarakat memiliki mekanisme penegakan etika
sosial, yaitu melalui penerapan sanksi-sanksi sosial
[diberitakan sebagai tersangka]

22
Prinsip-prinsip etika
• Berkembang dari telaah Aristoteles (460 SM)
• Prinsip Etika:
1. non-maleficience (Tidak merugikan)
2. beficence (Membawa kebaikan)
3. Confidentiality (Menjaga Kerahasiaan)
4. Autonomy of Pasien (Otonomi Pasien)
5. Truth Telling (Berkata Benar)
6. Justice (Belaku Adil)
7. Privacy (Menghormati Privasi)
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
Etika menyangkut cara dilakukannya Etiket menyangkut cara (tata
suatu perbuatan sekaligus memberi acara) suatu perbuatan harus
norma dari perbuatan itu sendiri. dilakukan manusia. Misal : Ketika
Misal : Dilarang mengambil barang saya menyerahkan sesuatu
milik orang lain tanpa izin karena
mengambil barang milik orang lain
VS kepada orang lain, saya harus
menyerahkannya dengan
tanpa izin sama artinya dengan
mencuri. menggunakan tangan kanan. Jika
“Jangan mencuri” merupakan suatu saya menyerahkannya dengan
norma etika. tangan kiri, maka saya dianggap
Di sini tidak dipersoalkan apakah melanggar etiket.
pencuri tersebut mencuri dengan
tangan kanan atau tangan kiri.
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
Etiket hanya berlaku dalam situasi • Etika selalu berlaku, baik
dimana kita tidak seorang diri (ada kita sedang sendiri atau
orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada bersama orang lain.
orang lain di sekitar kita atau tidak ada
Misal: Larangan mencuri
saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
VS selalu berlaku, baik
sedang sendiri atau ada
Misal: Sedang makan bersama teman
sambil meletakkan kaki di atas meja
orang lain. Atau barang
makan, maka saya dianggap melanggat yang dipinjam selalu
etiket. Tetapi kalau saya sedang makan harus dikembalikan
sendirian (tidak ada orang lain), maka meskipun si empunya
saya tidak melanggar etiket jika saya barang sudah lupa.
makan dengan cara demikian.
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
Etika bersifat absolut. Etiket bersifat relatif.
Yang dianggap tidak sopan
“Jangan mencuri”, dalam satu kebudayaan,
“Jangan membunuh” VS bisa saja dianggap sopan
dalam kebudayaan lain.
merupakan prinsip- Misal: makan dengan
prinsip etika yang tangan atau bersendawa
tidak bisa ditawar- waktu makan.
tawar.
Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
Etika memandang Etiket memandang
manusia dari segi
manusia dari segi lahiriah saja.
dalam.
Orang yang etis tidak VS Orang yang berpegang
pada etiket bisa juga
mungkin bersifat bersifat munafik. Misal :
Bisa saja orang tampil
munafik, sebab orang sebagai “manusia
yang bersikap etis pasti berbulu domba”, dari
orang yang sungguh- luar sangat sopan dan
sungguh baik. halus, tapi di dalam
penuh kebusukan.
PENILAIAN ETIKA
Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah
pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila.
Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah
menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging,
itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti.
Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam
bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi
pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari
semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai
ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
15
Sekian, Terima Kasih…
^_^

Anda mungkin juga menyukai