Anda di halaman 1dari 4

Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara mencampurkan 10 mL

larutan CH₃COOH 0,5 M dengan 10 mL larutan CH₃COONa 0,5 M, bila


kedalam campuran tersebut ditambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M Jika
Ka CH₃COOH = 10⁻⁵, maka terjadi perubahan pH dari     menjadi
Penjelasan:
Diketahui:  Volume CH₃COOH = 10 mL
                   Molaritas CH₃COOH = 0,5 M
                   Volume CH₃COONa = 10 mL
                   Molaritas CH₃COONa = 0,5 M
                   Volume HCl = 1 mL
                    Molaritas HCl = 0,1 M
                    Ka CH₃COOH = 10⁻⁵
Ditanya: Nilai pH sebelum dan sesudah penambahan...?
Jawab:
Larutan Penyangga atau disebut juga dengan Larutan Buffer atau
Dapar merupakan Sistem larutan yang dibuat untuk dapat
mempertahankan pH atau agar tidak terjadi perubahan pada pH secara
signifikan akibat dari penambahan asam atau basa ataupun pengenceran
yang dilakukan.
Secara umum terdapat 2 jenis larutan penyangga yaitu:
1. Larutan Penyangga Asam
Merupakan Larutan penyangga yang terdiri dari komponen pasangan
Asam dan Basa Konjugasinya
atau
Ketika terjadi reaksi antara Asam lemah dan Basa kuat, maka Asam lemah
akan tersisa dan Basa kuat akan habis bereaksi seluruhnya
2.  Larutan Penyangga Basa
Merupakan Larutan penyangga yang terdiri dari komponen pasangan Basa
dan Asam Konjugasinya
atau
Ketika terjadi reaksi antara Asam kuat dan Basa lemah, maka Basa lemah
akan tersisa dan Asam kuat akan habis bereaksi seluruhnya
Maka berdasarkan penjabaran diatas, Larutan penyangga pada soal
tergolong sebagai larutan penyangga Asam karena terdiri dari komponen
asam lemah dan basa konjugasinya.
pH Larutan sebelum penambahan  
  Campuran yang terdiri dari CH₃COOH dan CH₃COONa merupakan
campuran yang bersifat penyangga Asam, karena mengandung Asam
Lemah CH₃COOH disertai basa Konjugasinya yaitu CH₃COONa.
Maka untuk mengetahui nilai pH sebelum penambahan, kita hitung
berdasarkan rumus pH Penyangga Asam, yaitu:

maka kita mulai hitung dari nilai mol masing-masing komponen penyusun
penyangga tersebut, yaitu:

maka

sehingga:
mol CH₃COOH = 0,5 M x 10 mL
mol CH₃COOH = 5 mmol
dan
mol CH₃COONa = 0,5 M x 10 mL
mol CH₃COONa = 5 mmol
Selanjutnya maka nilai [H⁺] nya yaitu:

[H⁺] = 10⁻⁵ . (5 mmol / 5 mmol)


[H⁺] = 10⁻⁵ . 1
[H⁺] = 10⁻⁵ M
maka
pH = - log 10⁻⁵
pH = 5
Jadi, pH larutan penyangga tersebut sebelum pencampuran adalah 5
pH Larutan setelah penambahan 1 ml HCl 0,1 M
Ketika terjadi penambahan HCl, maka yang bereaksi adalah komponen
basa konjugasinya yaitu CH₃COONa.
Sesuai persamaan reaksi berikut:
CH₃COONa +  HCl  ==>  CH₃COOH  +  NaCl
Selanjutnya kita hitung mol HCl yang bereaksi terlebih dahulu, yaitu:

mol HCl = 0,1 M x 1 mL


mol HCl = 0,1 mmol
Reaksi yang terjadi pada campuran setelah penambahan, yaitu:
            CH₃COONa   +     HCl      ==>     CH₃COOH  
Awal:       5 mmol          0,1 mmol                5 mmol    
Reaksi   - 0,1 mmol      - 0,1 mmol              + 0,1 mmol
----------------------------------------------------------------------------------------   +
Sisa         4,9 mmol              -                         5,1 mmol  
Karena setelah penambahan HCl, campuran masih terdiri atas CH₃COOH
sebagai asam dan CH₃COONa sebagai Basa konjugasinya, maka
campuran masih bersifat Larutan Penyangga Asam, sehingga perhitungan
nilai pH nya yaitu:

[H⁺] = 10⁻⁵ . (5,1 mmol / 4,9 mmol)


[H⁺] = 10⁻⁵ . 1 ,04
[H⁺] = 1,04 x 10⁻⁵ M
maka
pH = - log 1,04 x 10⁻⁵
pH = 5 - log 1,04
Jadi, pH larutan penyangga tersebut setelah pencampuran 1 mL
larutan HCl 0,1 M adalah 5 - log 1,04.

Anda mungkin juga menyukai