Anda di halaman 1dari 42

Etika publik

Kompetensi Dasar

Mampu menanamkan nilai dan


membentuk sikap dan perilaku
patuh kepada standar etika
publik yang tinggi

PerLAN 18 tahun 2019 ttg


Pedoman Penyelenggaraan
Latsar ASN
MATERI POKO
K
1. Kode Etik dan Perilaku Pejabat
Publik
2. Bentuk-bentuk Kode Etik dan
Implementasinya
3. Aktualisasi ETIKA Aparatur Sipil
Negara
Ilmu tentang Kumpulan Nilai mengenai
apa yang baik asas atau benar dan
dan nilai yang salah yang
apa yang berkenaan dianut suatu
buruk dengan akhlak golongan atau
dan tentang masyarakat
hak dan
kewajiban
moral (akhlak)
Nilai-nilai normatif pola perilaku
seseorang atau sesuatu badan /
ETIKA lembaga / organisasi sebagai
suatu kelaziman yang dapat
diterima umum dalam interaksi
dengan lingkungan
Objek pembahasannya:
Perbuatan Yang Dilakukan Oleh
Manusia.

ETIKA Sumbernya:
Akal Pikiran Atau Filsafat.

Bersifat Relatif Yakni Dapat Berubah-


Ubah Sesuai Dengan Tuntutan
Zaman.
ETIKA & MORAL
Moral Etika
• Etika semacam penelaah
Menilai substansi Hanya menilai cara
terhadap aktivitas tindakan bertindak
kehidupan manusia sehari- Hanya berlaku
Berlaku sepanjang
hari. hidup dalam pergaulan
• Moral merupakan subjek Menyangkut Menilai segi lahiriah
yang menjadi penilai benar manusia dari dari manusia
dalamnya
atau tidak. Lebih bersifat Bersifat sangat
universal relatif, tergantung
• Perbedaan etika dan moral budaya
yaitu:
NILAI, MORAL, ETIKA
Prinsip-prinsiptuntunan dan perilaku yang melekat di dalam cara
bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.

NILAI

Adat istiadat, kebiasaan, tingkah laku yang dilandasi oleh nilai2


tertentu yang diyakini sebagai sesuatuyang baik atau buruk

MORAL
Nilai2 atau norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

ETIKA
Norma, dalam bahasa Latin,
ETIKA, MORAL, norma berarti penyiku atau
pengukur, dalam bahasa
NORMA, NILAI Inggris, norm, berarti
aturan atau kaidah

Etika, dari bahasa Yunani


ethos, artinya: kebiasaan
atau watak Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti
konsep tentang baik dan buruk baik
Moral, dari bahasa Latin yang berkenaan dengan proses
mos (instrumental) atau hasil (terminal)
(jamak: mores), artinya:
cara hidup atau kebiasaan
Etika, Moral, dan Akhlak
Sumber yang dijadikan patokan untuk
menentukan baik dan buruk. Jika dalam
etika penilaian baik buruk berdasarkan
pendapat akal pikiran, dan pada moral
dan susila berdasarkan kebiasaan yang
berlaku umum di masyarakat, maka pada
akhlak ukuran yang digunakan untuk
menentukan baik buruk itu adalah al -
qur'an dan al - hadis.
ALIRAN PEMIKIRAN
ETIKA
01 02 03 04
Etika diambil Manusia
Manusia Ketentuan
dari secara
menentukan baik dan
pengalaman naluriah
apa yang buruk
dan atau
baik dan datang
dirumuskan otomatis
buruk dari Yang
sebagai mampu
berdasar Maha
kesepak-atan membedaka
penalaran Kuasa
n hal yang
atau logika
baik dan
buruk
FUNGSI ETIKA

Sebagai Ukuran Baik- Untuk menjalankan Visi


buruk, dan Misi Lembaga/
Wajar – Tidak Wajar, Institusi
Dan 1 2
Benar – Tidak Benar 3 4
Landasan Bertindak
Untuk Menjaga Citra
dalam
Lembaga/Institusi
sebuah Kehidupan
Kolektif yang Profesional
KENAPA DIPERLUKAN
PERATURAN ETIKA?
Untuk meredam kecenderungan kepentingan
pribadi.
Etika bersifat kompleks, dalam banyak kasus bersifat dilematis, karena
itu diperlukan yang bisa memberikan kepastian tentang mana yang
benar dan salah, baik dan buruk.
Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis menimbulkan
efek reputasi.

Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena kinerjanya


dinilai buruk, karena itu perlu etika.
PRINSIP
ETIKA Berdasarkan buku yang berjudul “The Great Ideas “ yang
diterbitkan pada tahun 1952, dalam buku tersebut diringkas
menjadi 6 prinsip dan merupakan landasan prinsipil

KEINDAHAN PERSAMAAN KEBAIKAN KEADILAN KEBEBASAN KEBENARAN


ESTETIS EQUALITY GOODNESS JUSTICE LIBERTY TRUTH
SUMBER ETIKA

Lingkunga Lingkunga Lingkunga Lingkunga


n n n n
Masyarak Tetangga Keluarga Individu
at
MAKNA ETIKA PUBLIK

• Perbuatan manusia yang bersumber


AKAL PIKIRAN ATAU FILSAFAT.
• Bersifat relatif yakni dapat berubah-
ubah sesuai dengan tuntutan
zaman.
Refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
Pelayanan

ETIKA PUBLIK
publik
yang
berkualita
dan
relevan
Refleksi tentang Standar / norma
yang menentukan baik/buruk,
benar / salah perilaku, tindakan
FOKUS
dan keputusan untuk UTAMA
Sisi dimensi
mengarahkan kebijakan public Reflektif, Etika Modalitas
dalam rangka menjalankan Publik Etika,
berfungsi menjembat
tanggung jawab pelayanan publik sebagai ani antara
bantuan dalam norma
menimbang moral dan
pilihan sarana tindakan
kebijakan faktual
publik dan alat
evaluasi.
FOKUS ETIKA LAYANAN PUBLI
K

Sisi dimensi
reflektif, Etika
Publik berfungsi
Pelayanan sebagai bantuan Modalitas Etika,
publik dalam menimbang menjembatani
yang pilihan sarana antara norma
berkualitas kebijakan publik moral
dan relevan dan alat evaluasi
DIMENSI ETIKA PUBLIK
Kualitas pelayanan public
Nilai, norma, serta prinsip moral membentuk
integritas pelayanan publik

Modalitas
Bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku (
akuntabilitas, transparansi dan netralitas )

Tindakan integritas publik


Tidak melakukan korupsi atau kecurangan: niat baik
yang didukung institusi sosial ( hukum, aturan,
kebiasaan, dan sistem pengawasan )
SUMBER ETIKA
PUBLIK
PP No. 11 Th 1959 tentang PP Nomor 53 Tahun 2010
Sumpah Jabatan PNS dan tentang Disiplin PNS
Anggota Angkatan Perang

PP Nomor 21 Tahun 1975 UU Nomor 5 Tahun 2014


tentang Sumpah/Janji PNS tentang ASN

PP Nomor 30 Tahun 1980


tentang Peraturan Disiplin PNS

PP Nomor 42 Tahun 2004


tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik PNS
ASAS ETIS ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN
1. TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
2. PENGABDIAN (DEDICATION)
3. KESETIAAN (LOYALTY)
4. KEPEKAAN (SENSITIVITY)
5. PERSAMAAN (EQUALITY)
6. KEPANTASAN (EQUITY)
a. Penerapannya di tempat kerja (satu tupoksi)
b. Permasalahan
c. solusi
PERILAKU TIDAK ETIS DI BI
ROKRASI PEMERINTAH
• Bohong kepada publik
• Korupsi, kolusi, nepotisme
• Melanggar nilai - nilai publik: responsibilitas, akuntabilitas,
transparansi, keadilan, dan lain-lain
• Melanggar sumpah jabatan
• Mengorbankan, mengabaikan, atau merugikan kepentingan publik
KODE ETIK
Aturan Tingkah Laku Suatu
Kelompok Khusus, Berupa Hal -
Hal Prinsip Dalam Bentuk
Ketentuan - Ketentuan Tertulis

Norma / Azas Yang Diterima


Oleh Kelompok Tertentu Sebagai
Landasan Tingkah Laku Sehari -
Hari Di Masyarakat Maupun Di
Tempat Kerja.
NILAI - NILAI ETIK POLA PERILAKU KODE ETIK
A

DISEPAKATI BERSAMA UNTUK MENCEGAH PERILAKU


YANG TIDAK SESUAI ETIKA
PROFESI
PELANGGARAN KODE ETIK

UCAPAN

MELANGGA SANKSI
TULISAN KODE ETIK
R MORAL
PERBUATA
N
KODE ETIK PROFESI
ASN

Mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok


masyarakat melalui ketentuan - ketentuan tertulis yang
dipegang teguh oleh kelompok profesional tertentu.
KODE ETIK DAN PERILAKU
APARATUR SIPIL NEGARA
1. Melaksanakan tugasnya dengan Jujur, Bertanggung Jawab, Dan Berintegritas
Tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan Cermat Dan Disiplin;
3. Melayani dengan Sikap Hormat, Sopan, Dan Tanpa Tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang -
Undangan;
5. Melaksanakan tugasnya Sesuai Dengan Perintah Atasan Atau Pejabat Yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga Kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara Bertanggung Jawab,
Efektif, Dan Efisien;
8. Menjaga agar Tidak Terjadi Konflik Kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan Informasi Secara Benar Dan Tidak Menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak Menyalahgunakan Informasi Intern Negara, Tugas, Status, Kekuasaan, Dan
Jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang Teguh Nilai Dasar ASN dan selalu Menjaga Reputasi Dan Integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Disiplin
Implementasi, Senior VS Yunior, Penguatannya
Pegawai ASN.
NILAI NILAI DASAR
ETIKA PUBLIK (UU No. 5/2014 ttg
ASN)

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


2. Setia dan mempertahankan Undang - Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip Keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
NILAI NILAI DASAR
ETIKA PUBLIK (UU No. 5/2014 ttg
ASN)
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
1.Pilih salah satu tugas pokok sesuai SKP
2.Jelaskan prosedur dan tahapan pelaksanaan tugas
tersebut
3.Apa & bagaimana mengaktualisasikan nilai - nilai etika
publik dalam tugas tsb diunit kerja
4.Manfaat dan dampak aktualisasi nilai tsb bagi
pencapaian visi organisasi dan bagi pihak lain
5.Hambatan aktualisasi nilai dan solusi
PERILAKU PEJABAT PUBLI
K

1. PENGUASA 1. PELAYAN Kultur Kolonial


2. WEWENANG 2. PERANAN BIROKRASI sebagai sarana melanggengkan
3. JABATAN 3. AMANAH kekuasaan dengan cara memuaskan pimpinan
KONFLIK KEPENTINGA
N pribadi dengan organisasi
Tercampurnya kepentingan

Dampaknya:

• Aji mumpung (self - dealing);


• Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, gratifikasi)
• Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling)
• Pemanfaatan fasilitas organisasi/lembaga untuk kepentingan pribadi.
• Pemanfaatan informasi rahasia
• Loyalitas ganda (outside employment, moonlighting)
SOSIOLOGIS
Legitimasi
bersumber
dari
pilihan
interaksi Basis
Legitimasi masyarakat perilaku
bersumber manusia,
tatanan
religi atau normatif ,
keyakinan tidak
agama RELIGIUS dibatasi
ruang dan
waktu ETIS
HIRARKI ETIK
A
Makro • Konsep baik – buruk, benar – salah
yang telah terinternalisasi dalam diri
Etika Sosial individu
• Produk dari sosialisasi nilai masa lalu
Etika • Moralitas pribadi adalah superego
organisasi atau hati nurani yang hidup dalam
Etika jiwa dan menuntun perilaku individu
profesi • Konsistensi pada nilai mencerminkan
Moralitas pribadi kualitas kepribadian individu
Mikro
• Moralitas pribadi menjadi basis
penting dalam kehidupan social dan
organisasi
HIRARKI ETIK
A • Nilai benar – salah dan baik – buruk
Makro
yang terkait dengan pekerjaan
professional
Etika Sosial
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip
– prinsip profesionalisme (kapabilitas
Etika
teknis, kualitas kerja, komitmen
organisasi
pada profesi)
Etika profesi
• Dapat dirumuskan ke dalam kode
etik professional yang berlaku
Moralitas pribadi secara universal
Mikro • Penegakkan etika profesi melalui
sanksi profesi (pencabutan lisensii)
HIRARKI ETIK
A • Konsep baik – buruk dan benar –
salah yang terkait dengan kehidupan
Makro organisasi
• Nilai tersebut terkait dengan prinsip -
Etika Sosial prinsip pengelolaan organisasi
modern (efisiensi, efektivitas,
Etika keadilan, transparansi, akuntabilitas,
organisasi demokrasi)
Etika profesi • Dapat dirumuskan ke dalam kode
etik organisasi yang berlaku secara
Moralitas pribadi universal
Mikro • Dalam praktek penegakan kode etik
organisasi dipengaruhi oleh
kepentingan sempit organisasi,
kepentingan birokrat, atau
kepentingan politik dari politisi yang
membawa birokrat
HIRARKI ETIK
A • Konsep benar – salah dan baik –
buruk terkait dengan hubungan –
Makro hubungan social
• Nilai bersumber dari agama, tradisi
Etika dan dinamika social
Sosial • Pada umumnya etika sosial tidak
Etika organisasi tertulis, tetapi hidup dalam memori
publik, dan terinternalisasi melalui
Etika profesi sosialisasi nilai di masyarakat
• Etika sosial menjadi basis tertib
Moralitas pribadi sosial (Jepang, tidak boleh
Mikro mengganggu dan merepotkan orang
lain)
• Masyarakat memiliki mekanisme
penegakan etika sosial, yaitu melalui
penerapan sanksi – sanksi social.
PRINSIP ETIKA &
GROUP DISCUSS
PERILAKU
1. Kejujuran (Honesty)
2. Memegang prinsip (Integrity)
3. Memelihara janji (Promise Keeping)
4. Kesetiaan (Fidelity)
5. Kewajaran (Fairness)
6. Suka membantu orang lain (Caring for
other)
7. Hormat kepada orang lain (Respect for
other)
8. Warga negara yang bertanggung jawab
(Responbility citizenship)
9. Mengejar keunggulan (pursuit of
excellence)
10. Dapat dipertanggungjawabkan
(accountability)
PERUMPAMAAN LEBAH & LALAT

&
LEBAH LALAT
PENUTUP
1. PELAYANAN PUBLIK PROFESIONAL membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi
etika;
2. KODE ETIK ASN, perilaku pejabat publik harus berubah,
3. setiap aktivitas seorang baik sebagai Aparatur Sipil Negara
maupun sebagai anggota masyarakat selalu melekat di
dalamnya nilai-nilai etika
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai