Anda di halaman 1dari 7
SENYAWA METABOLIT SEKUNDER A. Pengertian metabolit sekunder Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Sedangkan senyawa-senyawa organik yang dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme itu disebut sebagai metabolit. Beberapa metabolit penting dalam metabolisme tersebut adalah senyawa- senyawa: karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat; yang kesemuanya (kecuali lemak) berupa senyawa berbentuk polimerik; yaitu. senyawa karbohidrat tersusun dari unit-unit gula, protein tersusun dari asam-asam amino, dan asam nukleat terdiri dari nukleotid- nukleotid. Makhluk hidup mempunyai kemampuan yang bervariatif dalam melakukan sintesis dan transformasi senyawa organik tersebut. Misalnya tanaman sangat efektif menggunakan proses fotosintesis untuk sintesis karbohidrat; sedangkan organisme lain seperti mikroba dan hewan melakukan sintesis dari senyawa anorganik yang dikonsumsinya. Jadi jalur-jalur metabolik secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua macam jalur, yaitu jalur yang bertanggung jawab terhadap degradasi material yang dikonsumsi, dan jalur yang bertanggung jawab —terhadap —_sintesis_senyawa- senyawa_ organik tertentu (yang dibutubkan) dari senyawadasar yang didapatnya. Meskipun karakteristik makhluk hidup sangatlah bervariasi, akan tetapi jalur metabolik yang secara umum mensintesis dan memodifikasi senyawa-senyawa karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat ternyata secara esensial sama pada semua makhluk (bersifat universal); walaupun ada _sedikit_ penyimpangan. Kesamaan ini menunjukkan adanya keseragaman proses yang fundamental pada semua mahluk hidup, yang secara kolektif disebut sebagai metabolisme primer, dan segala senyawa yang terlibat didalam jalur metabolisme tersebut disebut sebagai metabolit primer (Dewick, 1999, Strohl, 1997). Beberapa contoh proses metabolisme primer adalah (Dewick, 1999): 1. Katabolisme senyawa karbohidrat dan gula, biasanya terjadi melalui jalur glikolisis dan siklus Krebs asam sitrat trikarboksilat yang menghasilkan energi dari reaksi oksidasi, 2. Katabolisme lemak melalui reaksi J3-oksidasiyang juga menghasilkan energi 3. Optimasi pembentukan energi melalui proses oksidasi fosforilasi pada organisme aerobik, dll. Metabolit dan metabolisme primer dibutuhkan untuk menunjang terjadinya pertumbuhan pada setiap organisme; oleh karena itu bersifat growth link. Berlawanan dengan jalur metabolisme primer terdapat jalur metabolisme lain yang melibatkan senyawa- senyawa organik spesifik dan terjadi sangat terbatas di alam. Metabolisme itu disebut metabolisme sekunder, dan senyawa yang dihasilkan disebut sebagai metabolit sekunder. Metabolit sekunder tertentu hanya ditemukan pada organisme spesifik, atau bahkan strain (galur) yang spesifik, dan hanya diproduksi pada kondisi-kondisi tertentu (Dewick 1999). Sampai dengan saat ini telah diidentifikasi lebih dari 100.000 senyawa metabolit sekunder yang. dapat digo-longkan ke dalam: a). senyawa tanpa atom nitrogen dalam struktumya (seperti golongan terpen, poliketid, saponin, poliasetilen, dU., dan b). senyawa mengandung nitrogen (golongan alkaloid, amina, glikosida sianogenik, asam amino non protein, proteinlenzim tertentu, dU.) (Wink, 1999). Pada kenyataannya di alam terdapat beberapa senyawa organik yang secara tegas tidak dapat digolongkan sebagai metabolit primer atau sekunder, contohnya asam-asam lemak dan gula-gula. Sekitar seratus tahun yang lalu Stahl menyatakan bahwa metabolit sekunder memang tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, akan tetapi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya, yaitu merupakan senyawa yang berguna untuk menangkal serangan dari predator dan untuk bertahan terhadap lingkungan (Wink,1999). Metabolit sekunder di alam dihasilkan dalam jumlah sangat kecil, dan dalam kondisi tertentu (Kondisi stressing), serta tidak diproduksi secara universal tetapi hanya pada spesies atau bahkan strain spesifik. B, Macam- macam metabolit sekunder Ada beberapa cara klasifikasi bisa dibuat, seperti berdasarkan sifat_struktur, asal-usul biosintesis, atau lainnya. Berdasarkan sifat struktumya, Hanson (2011) membagi Metabolit Sekunder ke dalam 6 golongan, yaitu 1) poliketida dan asam lemak, 2) terpenoid dan steroid, 3) fenilpropanoid, 4) alkaloid, 5) asam amino khusus dan peptida, dan 6) karbohidrat khusus. Berdasarkan asal-usul biosintesisnya, Springob dan Kutchan (2009) membagi Metabolit, Sekunder menjadi empat kelompok, yaitu 1) alkaloid, 2) fenilpropanoid, 3) poliketida, dan 4) terpenoid. Berdasarkan kandungan N, Wink (2010) membagi MS ke dalam dua kelompok besar, yaitul) Metabolit Sekunder yang mengandung N dan 2) Meetbolit Sekunder yang tidak mengandung N. Kelompok pertama dibagi lagi menjadi 7 anak kelompok, dan kelompok kedua dibagi lagi menjadi 10 anak kelompok. C. Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder Biosintesis metabolit sekunder sangat beragam tergantung dari golongan senyawa yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan metabolit sekunder ada tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan jalur asam mevalonat. Sebelum mengetahui jalur tersebut, berikut merupa metabolit sekunder + an hubungan metabolit primer menjadi Gtikoside ule Kerbohideat —____p- Polsakaride Rowpleks +" s > ‘AB Amino Glkouss Encore ° ain i Ain cs Fen sp iit Pom Ee Sematen —" acon tn Cok eR pied | x A a {Facet Sig Azwaguinon ~ Sie Aci Tatehlt—hopnge > Tera y er ‘Bagan Hubungas Brosmtests Metabolit Primer Mesgads Metabolt Sekunder 1. Jalur asam asetat 2. Jalur asam shikimat Jalur asam sikimat merupakan jafur alternatif menuju senyawa aromatik, utamanya L- fenilalanin, L-tirosina, dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam mikroorganisme dan

Anda mungkin juga menyukai