TABLET
DISUSUN OLEH :
Achmad riandi
Fiarti k.
Noris Arya Saputra
Riski Ayu Kencana
zahrotunnisa
3. Berdasarkan Pemakaian
a. Tablet biasanya / tablet telan. Digukanakn per-oral dengan cara
ditelan, pecah di lambung.
b. Tablet kunyah. Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah
dulu dalam mulut kemudian ditelan.
c. Tablet isap.
d. Tablet effervescent.
e. Tablet implant, Bulat atau oval, steril dimasukan secara implantasi
dalam kulit badan.
f. Tablet hipodermik. Tablet yang mudah larut dalam air. Dilarutkan
dalam aqua pro injeksi, digunakan sebagi injeksi untuk disuntikan
dibawah kulit.
g. Tablet bukal. Digunakan dengan cara dimasukan diantara pipi dan gusi
dalam rongga mulut.
h. Tablet subliingul. Digunakan dengan jalan dimasukan dibawah lidah.
Absorpsi terjadi melalui mukosa mulut masuk peredaran darah.
i. Tablet vagina (ovula). Berbentuk oval digunakan sebagai anti infeksi.
4. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh:
Dibedakan menjadi 2 ( dua ) bagian :
a. Bekerja lokal
tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut. Ovula
pengobatanpada infeksi di vagina
b. Bekerja sistemik
per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan menjadi :
a) Yangbekerja short acting (jangka pendek)
dalam satu hari memerlukan beberapakali menelan tablet.
b) Yangbekerja long acting (jangka panjang )
Dalam satu hari cukup menelan satu tablet. Long acting ini dapat
dibedakan lagi menjadi :
1) Delayed action tablet ( DAT )
Dalam tablet ini terjadi penangguhan pelepasan zat berkhasiat
karena pembuatannya sebagai berikut :
diapa-
dari
semua
kelompok
dicampurkan
danbaru dicetak.
2) Repeat action tablet ( RAT ) Granul-granul dari kelompok yang
paling lama pecahnya dicetak dahulu menjadit a b l e t i n t i
( core tablet ). Kemudian granul-granul yang kurang lama
pecahnyadimampatkan di sekelilingnya kelompok pertama
sehingga terbentuk tablet baru.
C. KOMPONEN TABLET
1. Zat aktif harus memenuhi syarat yang ditentukan Farmakope
2. Bahan Tambahan Maksud bahan tambahan adalah untuk memperbaiki
sifat-sifatbahan yang akan ditablet.
Macam bahan tambahan
a. Bahan Pengisi (diluent)
b. Bahan Pengikat (binder)
c. Bahan Penghancur (disintegrant)
d. Bahan Pelicin (lubricant)
e. Zat pewarna (coloring agent)
f. Glidant dan Antiadherent
g. Pemanis (flavoring agent)(khususnya untuk tablet kunyah)
1) Bahan Pengisi (Filler)
Tujuan Penggunaan :
berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak (tablet isap
Penisillin), biasanya digunakan untuk tablet yang
penggunaannyalama di mulut. Misalnya macam-macam minyak atsiri.
D. CPOB
Cara pembuartan obat yang baik(CPOB) adalah pedoman dasar dalam
pembuatan obat yang menyangkut seluruh aspek dalam produksi dan
pengendalian mutu, meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat yang
bertujuan untuk menjamin agar produk obat yang dihasilkan senantiasa
memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
penggunaanya.
Yang dimaksud dengan pengawasan dan pengendalian yang menyeluruh
yaitu pengawasan yang dilakukan sejak pengadaan bahan awal, proses
pembuatan obat shingga menjad obat jadi termasuk jga pengawasan
terhadap bangunan, peralatan yang digunakan, personalia uyang membuat
obat,higinre dan sanitasi.
Aspek aspek cpob adalah :
1. Personalia
2. Bangunan dan lingkungan kerja
3. Sanitasi
4. Peralatan
5. Bahan awal
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Dokumentasi
9. Inspeksi diri
10. Penangana terhadap hasil pengamatan, keluhan dan penilaian kembali
obat jadi.
Keuntungan
tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi kering
iniserta penggunaan alatnya lebih sederhana.
Kerugian
menghasilkan tablet yang kurang tahan lama dibanding dengan
cara granulasi basah.
Cetak/kempa langsung dilakukan apabila:
1. jumlah zat khasiat per tabletnya cukup untuk dicetak.
2. zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flowing )
3. zat khasiatnya berbentuk kristal yang bersifat free-flowing.
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan
adalah selulosamikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang
dapat dikempa dan beberapa pati termodifikasi. Misalnya tablet Hexamin, tablet
NaCl, tablet KMnO4.
2. jumlah zat atau zat zat yang berkhasiat dalam tiap tablet.