Syrup kering / Dry syrup

Farmasetika Sediaan Likuida

2020

apt. DR. TRISTIANA ERAWATI M., M.Si (UNAIR)

apt. Dra. Uswatun Chasanah,M.Kes (UMM)apt. a
Dry syrup = sirup kering
• Campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan
pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan (FI V hal 57)
DRY SYRUP/
RECONSTITUABLE SUSPENTION/
FOR ORAL SUSPENSION
---------------------------------------------------------------------------------

• Pada penyimpanan  kering SERBUK/ GRANUL , dilakukan

rekonstitusi dengan air ketika akan digunakan.
• Bahan aktif tidak tahan lama dalam air (± 2minggu).
• Lebih menguntungkan dalam hal pengiriman dari pada suspensi
konvensional  lebih tahan perubahan temp.
Karakteristik dry syrup:
1.Campuran serbuk harus homogen
2.Rekonstitusi  mudah dan cepat terdispersi dalam pembawa
3.Redispersi dan penuangan mudah
4.Aseptabel, bentuk, bau dan rasa

• Untuk mendapatkan karakteristik yg diinginkan …………………

 dispersing agent yang cepat terdispersi
A. Bahan aktif
Antibiotika:
1. Amoxicillin
2. Ampicillin
3. Cephalexin
4. Dicloxacillin
5. Erythromycin
6. Penicillin V potassium
7. dll
B. Bahan Tambahan
1. Suspending agent 8. Anticaking agent
2. Sweetener 9. Flocculating agent
3. Wetting agent 10. Solid diluent
4. Preservative 11. Antifoaming
5. Color
12. Granule binder
6. Flavor
7. Buffer 13. Granule disintegrant
14. Antioxidant,
15. Lubricant
1. Suspending agent
Mudah terdispersi  dikocok dengan tangan
Suspending agent yang cocok untuk dry Suspending agent yang tidak
syrup: cocok untuk dry syrup:
Acacia
CMC-Na
Iota Carrageenan Agar,
Microcrystalline cellulose with CMC-Na carbomer,
Povidone MC,
Propylenglicol alginate aluminum megnesium
Silicon dioxide colloidal
Sodium starch glycolate silicate
Tragacanth
Xanthan gum
2. Sweetener
Sukrosa  pemanis
pengisi
pembawa minyak menguap

Mannitol, dextrose, sodium saccharin (for pediatric use ??)

Aspartame  tidak tahan panas

3. Wetting agent
Umum : polysorbate 80, Sodium Lauryl Sulfas
4. Bahan Tambahan lain
• Preservative : Sod. Benzoate, Sod. propionate
• Buffer (dapar) : Sod. Citrate __ https://www.cusabio.com/m-296.html#a07
• Flavors : Raspberry, pineapple
(In some cases, refrigeration after reconstitution is required for the
stability the flavoring agent rather than for the stability of the drug).

Sukar larut tidak direkomendasikan :

asam sorbat, nipagin, nipasol
https://www.cusabio.com/m-296.html#a07
Contoh dry syrup:
ERYTHROMYCIN ESTOLATE FOR ORAL SUSPENSION AMPICILLIN FOR ORAL SUSPENSION B.P.
          Each 5ml. of prepared Suspn. contains :           Each 5ml. of prepared Syrup contains :
          Erythromycin Estolate B.P..                        Ampicillin Trihydrate B.P..
          Equi. to Erythromycin base        125mg.           Equi. to Ampicillin                    0.125gm.
          Colour  : Sunset Yellow F.C.F.           Colour : Sunset yellow
          Excepients            Q.S.

AMOXYCILLIN FOR ORAL SUSPENSION B.P. RIFAMPIN DRY SYRUP

          Each 5ml. of prepared Suspn. contains :            Each 5ml. of reconstituted syrup contains :
          Amoxycillin Trihydrate B.P..                        Rifampicin         B.P..              100.0mg.
          Equi. to Amoxycillin              125mg.           Flavoured Syrupy base
          Colour :  Sunset Yellow F.C.F.           Excepients         Q.S.                         
          Excepients              Q.S.
Pembuatan “Dry Mixer”
1. POWDER BLEND : (komponen formula dicampurkan dalam bentuk
serbuk) bahan dengan jumlah sedikit dilakukan pencampuran dua
tahap, pertama dicampur dengan sebagian sucrose, selanjutnya
dicampur dgn bahan yang lain  hasil yg homogen.
2. GRANULATED PRODUCT

3. COMBINATION PRODUCT: bahan yang tidak tahan panas (flavor),

di tambahkan setelah pengeringan granul
Granulated product
1. REDUKSI UKURAN PARTIKEL:
- bahan btk serbuk di milling dgn mesh size tertentu, dilengkapi screen/ayakan.
- perameter kritis: - kecepatan milling
- ukuran mesh

2. PENCAMPURAN SUSPENDING AGENT, WETTING AGENT

DAN ANTI FOAMING AGENT :
- wetting agent + anti foaming agent.
- Suspending agent ditambahkan per-lahan2 pd campuran wetting agent &
anti foaming agent.
- parameter kritis : - kecepatan pengadukan
- waktu pengadukan
Granulated product
3. PENCAMPURAN BAHAN AKTIV:

- bahan yang sudah dimilling (Langkah 1) ditambahkan pada

campuran langkah no. 2, diaduk sampai homogen
- parameter kritis : - kecepatan pengadukan
- waktu pengadukan

4. GRANULASI:
Pada campuran no. 3, dilakukan pembentukan granul dgn mesh
size tertentu ( dng cairan pembentuk masa granul )
Granulated product
5. PENGERINGAN:
Granul hasil langkah no. 4 dikeringkan sampai % moisture content
tertentu (tray oven atau fluid bed drier)
parameter kritis : - temperatur
- waktu pengeringan

6. MILLING :
hasil pengeringan  distribusi ukuran partikel

7. FINAL BLEND :
(pencampuran akhir)
parameter kritis : - waktu & kecepatan pengadukan
 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PEMBUATAN “DRY MIXTURE”
TYPE ADVANTAGE DISADVANTAGE

POWDER BLEND Economy. Low incidence of instability Mixing and segregation problem, losses
of drug

GRANULATED Appearance, flow characteristic, less Cost, effect of heat and granulating
PRODUCT segregation, less dust fluids on drug and excipients

COMBINATION Reduce cost, no use of heat  No segregating mix of granular and non
POWDER & sensitive ingredient granular ingredient
GRANULATION
 GULA
PENGAWET
DAPAR SOLVEN YANG SESUAI
SUSPENDING AGENT
PENGENTAL

DALAM MIXER
PROSE
MASA GRANUL
S SCREENING DGN
FABRI OSCILATING GRANULATOR
MASA GRANUL DASAR
KASI
PENGERINGAN: OVEN/FBD
GRANULAT I
BAHAN AKTIF
Q.C. : KADAR AIR
SUPER MIXER, SCREENING ROLL COMPACTOR
GRANULAT II
+ FLAVOR, V MIXER

GRANULAT III KERING

SIAP DIISIKAN DLM WDH PRIMER
KARANTINA Q.C
SIRUP KERING DLM BOTOL
KARANTINA Q.C

+ ETIKET, LABEL, LEAFLET, BROSUR

+ KEMASAN SEKUNDER
KARANTINA Q.C
DISIMPAN DLM GUDANG OBAT JADI
SIAP DIPASARKAN
PENGEMASAN
Sekian