TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Biodata pasien
Nama : Tn. A
Umur : 49 th
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
No MR : 0233xxx
Ruang Rawat ; Marwah
Tanggal Masuk : 21 Desember 2016
Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2016
Diagnosa Medik : BPH
Alamat : Blorong 03/01 ngunut jumantnokab. karanganyar
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Hubungan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Blorong 03/01 Ngunut Jumantno Kab. Karanganyar
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri, pengkajian nyeri
P : ketika bergerak
Q :nyeri seperti terbakar
R : daerah supra pubis
S : 8
T : terus menerus
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan sulit untuk kencing sejak 3 hari yang lalu, kencing hanya menetes, lalu oleh
keluarga, pasien dibawa ke rumah sakit PKU Muhammadiyah karanganyar.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Apabila sakit hanya membeli obat
warung atau dibawa ke puskesmas. Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
menurun(DM, hipertensi, asma) atau penyakit menular (HIV.TBC). Pasien mengatakan
sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini.
4. Pola Fungsional
a. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan kalau ada keluarga yang sakit langsung dibawa kerumah sakit terdekat.
b. Pola Nutrisi
1. Sebelum masuk ke rumah sakit: pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu nasi,
sayur, dan lauk pauk seadanya. Makan 1 porsi habis. Pasien minum botol air mineral
kurang lebih 1,5 liter, pasien mengatakan juga minum teh.
2. Selama di rumah sakit: makan dengan menu rumah sakit yaitu diet bubur tinggi serat dan buah.
Pasien makan habis 1 porsi, minum 5-6 gelas air putih dan minum teh, volume 1800 cc/hari.
c. Pola Eliminasi
1. Sebelum masuk kerumah sakit : pasien mengatakan BAK 3-4 kali/hari warnah urin kuning
jernih, bau khas. BAB 1 kali/hari.
2. Setelah berada di rumah sakit: BAK melalui kateter 500cc dari jam 06.00-90.00, aliran urin
lancar, warnah agak kemerahan dan agak keruh terdapat sedikit stosel terkadang BAK tidak
terasa dan sulit ditahan. BAB 1 kali dalam 2 hari ini. Konsistensi feces lunak, warna kuning.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Sebelum sakit : pasien mengatakan dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari, seperti makan,
minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilitas dilakukan sendiri.
2. Selama sakit : pasien mengatakan hanya terbaring di tempat tidur dan aktivitas pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga dan perawat.
e. Pola Istirahat dan Tidur
1. Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur mulai jam 23.00 WIB, bangun jam 05.00 WIB. Waktu
siang kadang tidur 1 jam. (tidak ada gangguan tidur).
2. Selama sakit : pasien mengatakan tidur hanya 5-6 jam/hari, kadang terbangun karena nyeri.
f. Pola Kognitif
Pasien mengetahui tentang kondisi penyakitnya saat ini dan keluarga mampu merawatnya sesuai
dengan apa yang dianjurkan oleh dokter maupun perawat.
g. Pola Konsep Diri
1. Gambaran diri : pasien mengatakan sedih dengan keadaan penyakitnya. Pasien merasa telah
banyak merepotkan orang, pasien menerima kondisinya saat ini.
2. Harga diri: pasien tidak merasa rendah diri dengan sakitnya sekarang, karena pasien merasa
bahwa ada yang lebih parah darinya. Pasien berjenis kelamin laki-laki umur 49 tahun.
3. Peran: pasien mengatakan sebagai kepala keluarga
4. Ideal diri: pasien ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan keluarga.
h. Pola Hubungan Pasien
1. sebelum sakit: pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik-baik saja, tidak ada masalah,
begitu juga dengan tetangga dan lingkungan sekitar.
2. Selama sakit : pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, orang lain, petugas rumah sakit
cukup baik.
j. Pola Koping dan Stress
pasien mengatakan bila ada masalah diselesaikan dengan cara baik- baik bersama keluarganya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1. keadaan umum: sedang
2. Tanda – tanda vital : TD:140/90 mmhg S: 36,6 C
N:80x/mnt RR: 22 x/mnt
3. Kesadaran : composmentis
b. Kepala dan wajah : bentuk normal,ada sianosis
c. Mata: simestris. Sclera anikterik, tidak terdapat gangguan penglihatan, konjungtiva nonanemis.
d. Telinga : simetris, bersih, tida ada gangguan pendengaran.
e. Hidung: simetris bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan penciuman.
f. Mulut: mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih, lidah bersih.
g. Abdomen (Perut)
1. Inspeksi :simetris kiri dankanan, tidak ada tonjolan,
tidak ada kelainan umbilicus dan adanya pergerakan didindng abdomen
2. Palpasi: terdapat nyeri tekan pada dareah kelejar prostat.
3. Auskultasi :terdengar bunyi peristaltic usus 16x/mnt
h. Thorak (dada)
1. Inspeksi : bentuk simetris kanan dan kiri
2. Palpasi : Tidak ada tonjolan
3. Perkusi : vocal fremitus sama antara kanan dan kiri
4. Auskultasi : tidak didapatkan suara ronki
i. Genetalia:
Pasien jenis kelamin laki-laki, terpasang three way kateter pada penis, urine keluar warna
kuning kemerahan,jumlah 500 cc.
j. Ekstermitas
1. Ekstermitas atas : tangan kanan terpasang infus RL dan kedua tangan tidak ada kelainan.
2. Ekstermitas bawah: kedua kaki belum bisa di gerakan.
6. Data Penunjang
a. Data Laboratorium
Jumlah sel darah
Jumlah Nilai normal
Leukosit 6,65 ribu/ul 3,8 – 10,6
Erutrosit 5,43 juta/ul 4,5 – 6.5
Hemoglobin 13,3 g/dl 13,0 – 18,0
Hematocrit 40,8 % 40 – 62
Trombosit 290 ribu/mm3 150 - 440
Mpv + 7,94 fl
Pct 0,2 %
INDEX
MCV - 75,0 fl 80 – 100
MCH - 24,4 pg 26 – 34
MCHC 32,5 % 32 - 36
DIFFERENTIAL
BASOFIL 04% 0 – 1
MONOSIT 7.4% 2- 8
EOSINOFIL 2.2% 1-6
LIMFOSIT 37.5% 30-45
NEUTROFIL 52.2% 50-70
b. TERAPI
1. Ceftriaxone 1gr/12jm
2. Santagestik 1am/12jm
B. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1. DS: Agen injury fisik Nyeri akut
pasien mengatakan nyeri pada bekas
luka post op
Pengkajian nyeri
P: factor yang memicu nyeri adalah
ketika bergerak.
Q: rasa nyeri seperti terbakar
R: daerah supra pubis
S: 8
T: terus menerus
DO:
TTV: TD: 140/90mmhg
N: 80 x/mnt
S:36,6c
Rr:22x/mnt
Pasien tampak lemah,
Pasien tampak meringis kesakitan
DO:
pasien tampak lemah,berbaring
ditempat tidur
pasien terpasang threeway cateter.
Aktivitas pasien tampak di bantu
keluarga
DO:
Terpasang three way cateter
Terpasang NACL untuk spul cateter
Urine berwarna kemerahan
Terpasang infus D5
C. Diagnosa keperawatan
D. Intervensi keperawatan
No DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Setealah dialakukan asuhan Lakukam pengkajian nyeri secara
keperawatan selama 3x24 komprehensif.
jam,diharapkan masalah pasien Observasi reaksi nonverbal dari
dapat teratasi dengan kriteria hasil ketidaknyamanan
: Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu mengetahui pendalaman nyeri pasien
penyebab nyeri, mampu Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu.
menggunakan teknik Gunakan teknik nonfarmakologis untuk
nonfarmakologi nuntuk mengurangi rasa nyeri
mengurangi nyeri) Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
2. Melaporkan bahwa nyeri lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
berkurang dengan menggunakan masa lampau.
manajemen nyeri. Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk
3. Mampu mengenali nyeri memgurangi nyeri
(skala,intensitas,frekuensi dan
tanda nyeri).
4. Menyatakan nyaman setelah
nyeri berkuramg.
2. Setelah dialkukan asuhan Kaji status nyeri saat beraktifitas
keperawatan selama 3x24jam Motivasi pasien untuk melakukan ubah posisi
diharapkan masalah pasien dapat secara bertahap sesuai kemampuan
teratasi dengan kriteria hasil: Memotivasi untuk melakukan gerakan ringan
1. Klien meningkat dalam aktivitas Berikan gerak latihan aktif / pasif.
fisik Perhatikan waktu, jumlah aliran kateter dan
2. Aktifitas dapat dilakukan kesulitan berkemih
sendiri s
ecara bertahap tanpa bantuan keluarga
E. IMPLEMENTASI
Hari, tanggal, No. Implementasi Respon ttd
jam Dx
Kamis, 22 1 Mengkajian nyeri secara DS: pasien mengatakan Asfan
desember 2016 komprehensif. nyeri pada bekas luka
Jam 16.00 post op
P: factor yang memicu
nyeri adalah
ketika bergerak.
Q: rasa nyeri seperti
terbakar
R: daerah supra pubis
S: 8
T: terus menerus
DO:
Pasien tampak lemah
Pasien tampak
meringis kesakitan
DS : Pasien mengatakan
bersedia seprainya di
Jam 19.00 3 Melakukan
tindakan ganti Annas
mengganti seprai
DO : Pasien terlihat
nyaman setelah di ganti
seprai
DS : pasien mengatakan
bersedia untuk diajari
Jam 20.00 1 Mengajari pasien untuk teknik nafas dalam Asfan
mengontrol nyeri
dengancara teknik relaksasi DO : pasien dapat
nafas dalam memperagakan teknik
nafas dalam dengan
baik
DS : pasien mengatakan
Memberikan injeksi untuk bersedia
untuk
Jum’at ,23 1. mengurangi nyeri dilakukan injeksi Annis
desember 2016
jam 16.00 DO : injeksi Santagestik
1am/12jam
Motivasi pasien
untuk DS : pasien mengatakan
melakukan ubah posisi bersedia diberikan
secara bertahap sesuai motivasi Annas
Jam 17.00 3 kemampuan
DO : pasien terlihat
mengerti dengan apa
mengkaji status nyeri saat yang sudah dijelaskan
beraktifitas
DS : pasien mengatakan
masih nyeri
Jam 20.00 1 P: factor yang memicu Annis
nyeri adalah
ketika bergerak.
Q: rasa nyeri seperti
terbakar
R: daerah supra pubis
S: 6
T: terus menerus
DO : Pasien tampak
Memberikan injeksi untuk meringis kesakitan
mengurangi nyeri
DS : pasien mengatakan
bersedia untuk
Jam 22.00 1 dilakukan injeksi Asfan
Melakukan
perawatan DO : injeksi Santagestik
infus 1am/12jam
DS : Pasien mengatakn
bersedia di lakukan
Jam 23.00 3 perawatan infus Asfan
DO : Pasien terlihat
senang karena tidak ada
darah di sekitar infus
Mengajari dan yang terpasang di
menganjurkan klien, tangan.
pengunjung dan
keluarga untuk cuci tangan DS : klien, Keluarga
dengan tepat menggunakan dan pengunjung
Sabtu,24 3 sabun/ handscrab mengatakan sudah Annas
desember 2016 mengerti cara mencuci
Jam 07.30 tangan dengan benar.
DO : Pasien, keluarga,
dan pengunjung dapat
mempraktikan kembali
cara mencuci tangan
Melakukan
perawatan dengan benar
infus menggunakan
sabun/handsrub
DS : Pasien mengatakn
bersedia di lakukan
Jam 09.00 3 perawatan infus Annas
DO : Pasien terlihat
senang karena tidak ada
Melakukan teknik darah di sekitar infus
perawatan luka yang tepat yang terpasang di
tangan.
DS : Pasien mengatakan
bersedia di lakukan
perawatan luka POST Annas
Jam 10.00 3 OP
Memberikan
Motivasi
kepada klien untuk makan DO : Pasien terlihat
sedikit tapi sering menahan nyeri ketika di
lakukan perawatan
DS : Pasien mengatakan
bersedia makan sedikit
Jam 11.00 2. tapi sering Annas
Motivasi pasien
untuk DS : pasien mengatakan
melakukan ubah posisi bersedia untuk
Jam 16.00 1. secara bertahap sesuai dilakukan injeksi Asfan
kemampuan
DO : injeksi ceftriaxone
DS : pasien mengatakan
bersedia diberikan
Jam 20.00 2. motivasi Annis
DO : pasien terlihat
mengerti dengan apa
yang sudah dijelaskan
F. EVALUASI
Hari, tanggal, jam No dx Evaluasi ttd
Kamis,22 desember 1 S : pasien mengatakan nyeri pada bekas Annas
2016 jam 21.00 luka post op berkurang
P: factor yang memicu nyeri adalah
ketika bergerak.
Q: rasa nyeri seperti terbakar
R: daerah supra pubis
S: 6
T: terus menerus
O : pasien tampak meringis menahan rasa
nyeri nya
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Gunakan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi dalam pemberian analgetik
untuk memgurangi nyeri