Anda di halaman 1dari 13

1

PROPOSAL PROGRAM KERJA


PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
DESA GENTAN KECAMATAN SUSUKAN
KABUPATEN SEMARANG

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT


SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERJADINYA STUNTING
Oleh :
1. Anastasia Mbewu NIM 050218A018
2. Anis Nur Salsabila NIM 0502181021
3. Irda Kristiyani NIM 010218A008

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT


karena hanya dengan bimbingannya dan petunjuk-Nya sehingga proposal program
kerja “Pendidikan Kesehatan Masyarakat Sebagai Upaya Preventif Terjadinya
Stunting” di Desa Gentan, Kecamatan Sususkan, Kabupaten semarang dapat
terselesaikan dengan baik.
Tak lupa pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal program kerja ini.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan kesehatan
baik jasmani dan rohani.
2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.
3. Ayah dan Ibu yang senantiasa berdoa dan mendukung kami.
4. Bapak Prof. Dr. Subiyantoro, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ngudi
Waluyo
5. Ibu Sigit Ambarwati, S.KM., M.Kes selaku Ketua LPPM.
6. Ibu Ita Puji Lestari, S.KM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
7. Bapak Miftahul Khoiri selaku Kepala Desa Gentan Kecamatan Susukan.
8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal KKN ini.
Kami menyadari penyusunan proposal ini belum sempurna, oleh karena itu
kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan ini. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan proposal
ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semarang, Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Halaman Cover............................................................................................ 1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi...................................................................................................... 3
Daftar Tabel ................................................................................................ 4
Daftar Lampiran .......................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ........................................................................... 6
B. Permasalahan .............................................................................. 7
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi .......................................................................................... 9
B. Target Luaran ............................................................................. 9
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sarana dan Metode Kegiatan ...................................................... 10
B. Waktu dan Tempat Kegiatan ...................................................... 10
C. Sarana dan Alat ........................................................................... 10
D. Pihak yang Terlibat ..................................................................... 11
BAB IV PENUTUP
A. Anggaran Biaya .......................................................................... 12
B. Jadwal Kegiatan .......................................................................... 12
LAMPIRAN ................................................................................................ 13

3
DAFTAR TABEL

4.1 Biaya Program Kerja


4.2 Jadwal Kegiatan

4
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Rencana program kerja dan jadwal penyuluhan

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya. Stunting didefinisikan sebagai kondisi
anak usia 0 – 59 bulan, dimana tinggi badan menurut umur berada di bawah
minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median WHO.
Stunting memiliki dampak yang besar terhadap tumbuh kembang anak dan
juga perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Dampak stunting
terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak sangat merugikan. Stunting
dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang anak terutama pada anak
berusia di bawah dua tahun. Anak-anak yang mengalami stunting pada
umumnya akan mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan
motoriknya yang akan mempengaruhi produktivitasnya saat dewasa. Selain itu,
anak stunting juga memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita penyakit
tidak menular seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung pada saat
dewasa. Secara ekonomi, hal tersebut tentunya akan menjadi beban bagi negara
terutama akibat meningkatnya pembiayaan kesehatan.
Kondisi ini semua sudah semakin jelas untuk Indonesia, yang
menunjukkan adanya tren (kecenderungan) PTM meningkat dari tahun 2007
ke tahun 2013, dimana diperkirakan ada 70-an juta penduduk dewasa (>18
tahun) yang menderita PTM
Kondisi gizi masyarakat yang buruk dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi sekitar 8% yang secara langsung disebabkan karena kerugian akibat
penurunan produktivitas, rendahnya kualitas pendidikan dan pengetahuan yang
kurang. Menurut Global Nutrition Report, setiap tahunnya 3 juta anak balita di
dunia mengalami kekurangan gizi dan secara global kerugian akibat biaya yang

6
perlu dikeluarkan untuk perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas
mencapai miliaran dolar. Keadaan tersebut sebetulnya dapat dicegah, melalui
berbagai forum ilmiah telah disampaikan berbagai bukti bahwa dengan
perbaikan gizi pada seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) mulai
kehamilan sampai sampai anak berusia dua tahun, maka dapat membantu
jutaan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal serta memberikan
dampak perbaikan ekonomi dalam jangka panjang.
Potensi kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh stunting sangat besar.
Laporan World Bank pada tahun 2016 menjelaskan bahwa potensi kerugian
ekonomi akibat stunting mencapai 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan demikian, apabila PDB Indonesia sebesar Rp 13.000 trilyun, maka
potensi kerugian ekonomi yang mungkin dialami adalah sebesar Rp260-390
trilyun per tahun. Di beberapa negara di Afrika dan Asia potensi kerugian
akibat stunting bahkan lebih tinggi lagi bisa mencapai 11% .
Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan program
intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan lintas kementerian
dan lembaga. Pada tahun 2018, ditetapkan 100 kabupaten di 34 provinsi
sebagai lokasi prioritas penurunan stunting. Jumlah ini akan bertambah
sebanyak 60 kabupaten pada tahun berikutnya. Dengan adanya kerjasama lintas
sektor ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Indonesia sehingga
dapat tercapai target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2025
yaitu penurunan angka stunting hingga 40%.

B. Permasalahan Mitra
Indonesia saat ini tengah bermasalah dengan stunting. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukkan prevalensi stunting mencapai
37,2%. Saat ini diperkirakan ada 37,2% dari anak usia 0-59 bulan atau sekitar 9
juta anak dengan kondisi stunting, yang berlanjut sampai usia sekolah 6-18
tahun.
Stunting bukan perkara sepele. Hasil riset Bank Dunia menggambarkan
kerugian akibat stunting mencapai 3—11% dari Pendapatan Domestik Bruto

7
(PDB). Dengan nilai PDB 2015 sebesarRp11.000 Triliun, kerugian ekonomi
akibat stunting di Indonesia diperkirakan mencapai Rp300-triliun—Rp1.210
triliun per tahun.
Anak merupakan aset bangsa di masa depan, jika saat ini banyak anak
Indonesia yang menderita stunting, maka dapat dipastikan bangsa ini tidak
akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global.
Dilihat dari observasi yang telah dilakukan di Desa Gentan Kecamatan
Susukan masih terdapat 1 orang yang menderita stunting. Oleh karena itu,
perlu adanya pemberian informasi atau pendidikan kesehatan masyarakat untuk
pencegahan stunting agar wawasan masyarakat dapat bertambah dan dapat
menghindari penyebab terjadinya stunting. Program ini juga merupakan upaya
untuk membantu pemerintah mencanangkan program intervensi pencegahan
stunting.

8
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
1. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
adalah dengan memberikan edukasi atau pengetahuan tentang stunting dari
penyebab, ciri-ciri stunting, dampak terjadinya stunting dan cara
pencegahan terjadinya stunting yang diharapkan nantinya masyarakat dapat
mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari sebagai upaya pencegahan
terjadinya stunting.
2. Luaran yang dihasilkan dari solusi yang dilakukan:
- Peningkatan pengetahuan masyarakat bertambah mengenai stunting.
- Pengetahuan masyarakat terhadap ciri-ciri stunting.
- Pengetahuan masyarakat mengenai dampak stunting.
- Pencegahan penyebab terjadinya stunting.
B. Target Luaran
Target luaran yang dihasilkan dari program kerja yang dilakukan adalah:
1. Membantu pemerintah mencanangkan program intervensi pencegahan
stunting.
2. Membantu pemerintah meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia.
3. Publikasi Ilmiah berupa artikel/poster/buku saku stunting.

9
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sasaran dan Metode kegiatan
1. Sasaran
Sasaran program kerja kegiatan ini ditujukan kepada ibu hamil, ibu
menyusui dan ibu yang memiliki balita.
2. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan metode
penyuluhan langsung kepada sasaran dengan media poster, pemutaran
video dan ceramah.
Tahapan kegiatan penyuluhan pencegahan stunting yang akan dilakukan
sebagai berikut:
a. Menggali informasi tentang pengetahuan stunting dalam bentuk kuis.
b. Pemaparan materi penyebab terjadinya stunting dengan metode
ceramah.
c. Pemberian informasi tentang dampak stunting dan cara mencegah
terjadinya stunting melalui pemutaran video.
d. Melakukan evaluasi dalam bentuk kuis.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan


Program kerja kegiatan pendidikan kesehatan masyarakat untuk
pencegahan stunting terletak di Desa Gentan, Kecamatan Susukan yang terbagi
dalam 7 dusun dengan waktu pelaksanaan pada bulan Agustus tahun 2019.

C. Sarana dan Alat


Sarana dan alat yang digunakan dalam kegiatan ini, sebagai berikut:
1. LCD & Sound
2. Roll Kabel
3. Laptop
4. Poster
5. Konsumsi (snack)

10
D. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kader posyandu Desa
Gentan, Kecamatan Susukan.

11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Biaya Program Kerja
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya Program Kerja yang Diajukan
No. Alat dan Bahan Satuan Harga Biaya (RP)
1. LCD 1 100.000 100.000
2. Sound 1 50.000 50.000
3. Poster 7 7000 49.000
4. Snack 140 pcs 2500 350.000
5. Buku Saku 7 10.000 70.000
Total Rp. 619.000

B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Minggu
No. Tempat Kegiatan
I II III IV V
1. Dusun Gentan
2. Dusun Kebon Jeruk
3. Dusun Turunan
4. Dusun Wates
5. Dusun Galangan
6. Dusun Bulu
7. Dusun Penoh

12
Lampiran 1. Tabel rencana program kerja dan jadwal penyuluhan
Lokasi Waktu Target Sasaran Biaya
No Kegiatan PJ Alat&Bahan
Pelaskanaan
1. Menggali Irda Tempat - Kertas - 80% -Peserta 619.000
informasi Kristiyani Posyandu
- Bolpoint kehadiran Posyandu
tentang
pengetahuan - Sound peserta
stunting dan
posyandu
melakukan
evaluasi dalam
bentuk kuis
2. Pemaparan Anastasia Tempat - Sound - 80% -Peserta
materi penyebab Mbewu Posyandu
- LCD kehadiran Posyandu
terjadinya
stunting dan - Laptop peserta
cirri-ciri
posyandu
stunting dengan
metode ceramah
3. Pemberian Anis Nur Tempat - Sound - 80% -Peserta
informasi Salsabila Posyandu
- LCD kehadiran Posyandu
tentang dampak
stunting dan - Video peserta
cara pencegahan
- Laptop posyandu
stunting melaui
pemutaran video

13

Anda mungkin juga menyukai