3. Tromboemboli
Seorang perempuan 65 tahun dengan riwayat gagal jantung datang ke klinik dengan
keluhan nyeri dan pembengkakan bagian kaki. 2 minggu lalu pasien baru pulang dari RS
untuk rawat inap 3 hari karena gagal jantung nya. Jelaskan aspek farmakoterapi (etiologi,
patofisiologi, faktor resiko, algoritma terapi, monitoring dan evaluasi terapi). Bagaimana
tatalaksana dan rekomendasi terapi untuk pasien tersebut.
Seorang remaja laki-laki 15 tahun dibawa ke klinik oleh ibunya karena mengalami sesak
napas, tidak nafsu makan, mual dan muntah. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil.
Keluhan terjadi setelah pasien mengikuti turnamen olahraga di sekolahnya. Pasien
didiagnosis asma akut. Jelaskan aspek farmakoterapi (etiologi, patofisiologi, faktor resiko,
algoritma terapi, monitoring dan evaluasi terapi). Bagaimana tatalaksana dan rekomendasi
terapi untuk pasien tersebut.
2. COPD
Seorang laki-laki 63 tahun dengan riwayat hipertensi, asma dan perokok berat datang ke
klinik dengan keluhan sesak napas, napas pendek bila beraktivitas, sulit bernapas jika tidur
telentang. Pasien didiagnosis COPD. Jelaskan aspek farmakoterapi (etiologi, patofisiologi,
faktor resiko, algoritma terapi, monitoring dan evaluasi terapi). Bagaimana tatalaksana dan
rekomendasi terapi untuk pasien tersebut.
3. Asma
Seorang anak perempuan 5 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kekampuhan
asmanya. Pasien belum pernah kontrol sejak 1 tahun lalu dan tidak minum obat asma.
Pasien didiagnosis asma exacerbasi sedang. Saat ini pasien sudah membaik dan akan
keluar dari RS. Bagaimana tatalaksana asma pada pasien tersebut?
1. Anemia
Seorang perempuan 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan letih, lemah dan
mudah lelah bila beraktivitas, pasien terlihat pucat. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit kronis, seminggu sebelumnya pasien mendapat obat antibiotik trimetoprim
untuk diarenya. Pasien didiagnosis anemia.
a. apakah penyebab anemianya?
b. Jelaskan pilihan terapinya? Non farmakologi dan farmakologi
2. Gangguan koagulasi
Seorang perempuan 30 tahun dengan riwayat asma intermitten ringan, datang ke klinik
dengan keluhan pendarahan di bagian mulutnya dan mulai berkurang dengan pemberian es
batu dan air dingin di bagian mulutnya. Hasil pemeriksaan platelet 8x103/mm3. Riwayat
pengobatan saat ini albuterol inhalasi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Pasien
didiagnosis ITP (immune trombositopenia purpura). Jelaskan aspek farmakoterapi
(etiologi, patofisiologi, faktor resiko, algoritma terapi, monitoring dan evaluasi terapi).
Bagaimana tatalaksana dan rekomendasi terapi untuk pasien tersebut.
1. Gout artritis
Seorang laki-laki 50 tahun dengan riwayat hipertensi, hiperlipidemia dan rhinitis alergi
datang ke klinik dengan keluhan nyeri hebat pada bagian ibu jari kaki kirinya. Keluhan
ini pernah terjadi beberapa bulan lalu. Riwayat pengobatan pasien: HCT 25 mg 1x1
(patuh), amlodipin 10 mg 1x1,simetidin 300 mg saat tidur malam (self-prescribed),
loratadin 10 mg jika perlu (saat musim alergi), aspirin 325 mg 2x1 jika perlu untuk
sakit kepala (self-prescribed). Pasien didiagnosis mengalami gout akut.
a. Apakah pemicu keluhan pasien?
b. Bagaimana tatalaksana terapi keluhan pasien?
c. Terapi apakah yang direkomendasikan untuk mencegah kekambuhan gout pasien
tersebut?
2. Osteoporosis
Seorang perempuan 65 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada bagian
panggul. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penurunan kepadatan massa tulang.
Riwayat penyakit pasien adalah rheumatoid arthritis yang terkontrol dengan obat
deksametason 5 mg 1x1., hipertensi yang terkontrol dengan amlodipin dan HCT.
Pasien didiagnosis mengalami osteoporosis.
a. apakah pemicu keluhan pasien?
b. Bagaimana tatalaksana penyakit pasien?
3. Rheumatoid artritis
Seorang perempuan 50 tahun dengan riwayat rheumatoid artritis sejak 5 tahun lalu,
yang terkontrol dengan obat Natrium diklofenak 25 mg 1x1. Datang ke klinik dengan
keluhan nyeri perut, mual, perih. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lainnya.
pasien didiagnosis tukak lambung.
a. Apa pemicu keluhan pasien?
b. Rekomendasi terapi untuk pasien?
c. Bagaiman pilihan terapi rheumatoid artritis untuk pasien tersebut?