( SEKTOR SWASTA )
NARASUMBER :
NIM : 181133
KELAS : VI C
PROGRAM DIII-FARMASI
FAKULTAS FARMASI
2021
Kuliah tamu ini diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati
Denpasar secara daring (online) melalui aplikasi zoom meeting pada tanggal 6 Februari 2021.
Adapun rangkuman materi yang dsampaikan yaitu pembahasan tentang CDOB. Adapun
tujuan dari CDOB adalah :
Sertifikat CDOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa PBF telah memenuhi
persyaratan CDOB dalam mendistribusikan obat atau bahan obat. Tujuan Sertifikat CDOB antara
lain memberikan jaminan konsistensi pelaksanaan CDOB dan memberikan jaminan konsistensi
mutu obat sesuai spesifikasi yang disetujui. Dilakukan Re-Sertifikasi terhadap PBF yang masa
berlaku Sertifikasi CDOB nya hampir atau telah habis.
Upaya dalam rangka Revitalisasi Sertifikasi CDOB antara lain :
1. Pendapatan PBF utamanya Penyalur CCP/ vaksin
2. Penyusunan Peraturan Kepala Badan POM tentang Sertifikasi CDOB :
a. Penyusunan Draft peraturan Kepala Badan POM tentang sertifikasi CDOB
b. Konsultasi Publik melalui GF Farmasi dan Perwakilan PBF
c. Sosialisasi kepada stakeholder
3. Mandatori peraturan Kepala Badan POM tentang Sertifikasi CDOB Pedagang Besar
Farmasi.
4. Operasional
Aspek ini terdiri dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan penarikan
kembali. Adapun peraturan hukum dalam aspek ini adalah UU No 36 tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 98 (1), pasal 105 (1), pasal 106 (1), pasal 106 (2), PP No 72 tahun 1998
tentang pengamanan sediaan farmasi pasal 15 (1)
5. Inspeksi Diri
– Dibentuk Tim
– Inpeksi pada semua aspek CDOB
– Dilakukan secara independen
– Jangka waktu yang ditetapkan
– Pelaksanaan terdokumentasi
– Penemuan diidentifikasi dan dilakukan CAPA
6. Penanganan Keluhan, Obat Kembalian, Diduga palsu dan Penarikan Kembali (Recall)
PP No 72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi pasal 41 ayat (1) yaitu
penarikan kembali sediaan farmasi dan alat kesehatan dari peredaran karena dicabuti izin
edarnya dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab badan usaha yang memproduksi
dan atau mengedarkan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
a. Penanganan Keluhan
Didokumentasi
Dianalisis sebagai bahan perbaikan ( system, peralatan, SDM)
b. Obat Kembalian
Sesuai dengan yang dipersyaratkan pihak PBF ( bukan principal )
Pemastian tidak memungkinkan masuk obat palsu.
c. Diduga Palsu
Pengawasan pada setiap lini kegiatan
Melaporkan kepada Instalasi berwenang atau Industri Farmasi
d. Recall
Dilaksanakan segera setelah menerima perintah
Dokumentasi mendukung pelaksanaan sampai tuntas ke outlet terkecil.
7. Transportasi
Menurut PP No 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi, pasal 8 ayat (1)
setiap pengangkutan sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam rangka peredaran harus
disertai dengan dokumentasi pengangkutan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Ayat (2)
setiap pengangkut sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam rangka peredaran,
bertanggung jawab atas kelengkapan dokumentasi pengangkutan sediaan farmasi dan alat
kesehatan. Adapun aspek transportasi antara lain :
a) Dikelola dengan baik
Aman dan bebas dari akses pihak yang tidak sah
Indentitas produk tidak mudah hilang
Dokumen pengiriman ( ttd, identitas, stempel) kembali ke PBF
b) Kendaraan
Sesuai persyaratan penyimpanan produk
Label jelas
Pengemudi dilatih CDOB
c) Transportasi disub-kontakan
Pihak ketiga memahami kondisi penyimpanan
Kontrkak mencantumkan tanggung jawab saat terjadi hal yang tidak
diinginkan
8. Dokumentasi
Data-data dibawah ini disimpan selama 3 tahun sehingga mudah ditelusuri setiap saat.
Prosedur tertulis
Oprasional pengadaan dan penyaluran ( SP, Faktur/SPB, Kartu Stok)
Kontrak
Catatan kegiatan ( Inpeksi diri, recall,dll)
Data
Industry Farmasi Bahan Baku dan PBF Bahan Baku Luar Negeri
– SKI : PBF bahan obat, Industry Farmasi, PBF obat jadi, Fasyankes (RS/ Klinik/
Puskesmas dengan atau tanpa melalui Gudang Farmasi), Toko Obat, Apotek
Industry Farmasi Obat Jadi Luar Negeri
– SKI : Industry farmasi, PBF obat jadi, Fasyankes (RS/ Klinik/ Puskesmas dengan
atau tanpa melalui Gudang Farmasi), Toko Obat, Apotek
Per Ka Badan POM No. HK 03.1.31.11.12.7542 thn 2012 : tentang Pedoman Teknis Cara
Distribusi Obat Yang Baik