N PERUBAHAN
DR 150323
Perubahan merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari khususnya dalam suatu industri seiring dengan berbagai
DEFINISI
kemajuan teknologi dan pengetahuan, mesin dan proses manufaktur yang cenderung berubah selama periode waktu
tertentu.
Perubahan tersebut memiliki tujuan utama yaitu sebagai upaya peningkatan efisiensi dalam proses produksi.
Perubahan yang dimaksud yaitu senantiasa menjadi perubahan yang mengarah pada hal yang positif.
Suatu perubahan harus berdampingan dengan suatu tindakan pengendalian agar perubahan tersebut terkendali
selama prosesnya. Perubahan tersebut perlu dikontrol agar tidak terkendali dan merugikan perusahaan.
Pengendalian Perubahan adalah kegiatan strategis untuk melakukan perubahan pada dokumentasi/proses/metode.
Bisa untuk jangka waktu yang lebih kecil atau bisa digunakan untuk jangka panjang, dan harus diinformasikan ke semua
departemen terkait untuk persetujuan resmi pengendalian perubahan.
Acuan Referensi : ISO 22716 : 2007 klausul 15 dan ISO 9001 : 2015 klausul 8.5.6
TUJUAN
Memberikan petunjuk dalam melakukan pengendalian perubahan dengan cara yang tepat dan benar serta
terdokumentasi dan tercatat, sesuai dengan ketentuan dalam aturan CPKB/ CPPKRTB/ CPAKB/CPOHB dan sistem mutu
lainnya , di lingkungan PT Kino Indonesia secara umum, dan Plant Cikembar secara khusus
Menetapkan tindakan yang memastikan dan mendokumentasikan bahwa system tetap terjaga dalam keadaan tervalidasi
Sehingga setiap terjadi perubahan, maka dilakukan pengajuan usulan perubahan dan kemudian dilakukan tahapan
proses perubahannya
Memberikan hasil produk yang konsisten dalam kualitas dan kuantitas, meminimalkan kegagalan produksi, fasilitas dan
proses selalu dalam kondisi yang baik
FAKTOR PENDUKUNG TERJADINYA PERUBAHAN
Faktor Ekonomi
1. Untuk meningkatkan daya saing
2. Untuk melaksanakan penghematan biaya, meningkatkan efisiensi
3. Perbaikan kegiatan produksi/operasional
4. Pengurangan risiko biaya
5. Penyesuaian diri dengan kebutuhan konsumen
Faktor Peraturan, misalnya kaitan dengan CPOB, CPKB, CPPKRTB, CPKAB, ISO 9001
Perubahan yang ada kaitannya dengan peningkatan keselamatan kerja karyawan
yang bekerja di industri dan keselamatan masyarakat di sekitar industri dari
pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh industri
Perubahan pada perangkat-perangkat lunak yang dgunakan industri
Perubahan-perubahan standar yang diterapkan di industri
JENIS-JENIS PERUBAHAN YANG DITANGANI MELALUI
PENGENDALIAN PERUBAHAN
Contoh-contoh jenis perubahan Gudang bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, Denah / tata letak ruang pabrik, Lokasi
Perubahan pada fasilitas dan sarana atau ruangan produksi dan laboratorium, Sistem penunjang misalnya Sistem Tata Udara, Sistem
Pengolahan Air dan Sistem Udara Bertekanan
Peralatan / mesin produksi, termasuk bagian alat / mesin (suku cadang, peralatan ganti, perangkat
Perubahan pada peralatan lunak) yang dapat menimbulkan dampak pada mutu produk
Peralatan untuk analisis
Formula atau komposisi produk baik secara kualitatif maupun kuantitatif, Proses produksi
Perubahan pada proses produksi
termasuk parameter proses, dan Ukuran bets lebih dari 25%.
Proses pembersihan peralatan. Bahan desinfektan, metode cleaning sanitasi
Masa edar atau “shelf life
Perubahan pada stabilitas
Parameter pengujian, interval pengujian dan interval sampling
pabrik pembuat bahan awal termasuk menambahkan, mengganti maupun memindahkan lokasi
Perubahan pada pemasok/supplier
pabrik.
Pabrik pembuat bahan pengemas; Desain dan ukuran bahan pengemas, termasuk informasi pada
Perubahan pada bahan pengemas cetakan bahan pengemas primer dan sekunder termasuk leaflet; danPerubahan bahan pengemas
primer.
Semua Protap yang terkait dengan CPOB;Spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan
Perubahan pada dokumen / proses produk;Spesifikasi pengawasan selama-proses pengolahan dan pengemasan;Prosedur Pengolahan
Induk; danProsedur Pengemasan Induk.
PenangananPerubahan
Identifikasikan perubahan yang potensial
Berikan alasan ilmiah yang lengkap tentang usulan perubahan berikut bukti data penunjang teknis dan hasil Analisa nya
Lakukan perubahan pada Dokumen yang diperlukan. Untuk itu perlu dilakukan :
- Identifikasi Dokumen yang diperlukan
- Lakukan perubahan Dokumen untuk mengimplementasikan perubahan
- Distribusi Dokumen hasil perubahan dan Tarik Dokumen yang lama
Evaluasi Perubahan
Dilakukan evaluasi terhadap dampak perubahan pada produk, proses atau sistem
MANAJEMEN
RISIKO
MANAJEMEN RISIKO MUTU
Manajemen Risiko Mutu adalah Proses sistematis untuk menilai, mengendalikan, mengomunikasikan
dan mengkaji risiko terhadap mutu produk jadi
Manajemen Risiko Mutu (MRM) merupakan perangkat yang efektif dalam mempertahankan dan
meningkatkan mutu produk. Secara umum risiko adalah kombinasi kemungkinan terjadi kerusakan
pada produk dan tingkat keparahan dari kerusakan tersebut
MRM ini suatu pendekatan yang terbukti efektif mengidentifikasi secara proaktif risiko-risiko yang
mungkin terjadi berkaitan dengan mutu. Adanya pendekatan ini lebih menjamin terpenuhinya mutu
yang tinggi. Singkatnya dengan perangkat MRM ini sudah dikaji dan dihitung risiko-risiko yang
mungkin terjadi sehingga bisa diantisipasi munculnya risiko dan sudah dipersiapkan penanganannya
sehingga risiko tersebut tidak mengganggu mutu produk.
TAHAPAN PROSES MANAJEMEN RISIKO
Memulai proses manajemen risiko mutu (Initiate Quality Risk Management Process)
Penilaian risiko (Risk Assessment) :
✓ Identifikasi Risiko (Risk Identification)
✓ Analisis Risiko (Risk Analysis)
✓ Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)
Pengendalian risiko (Risk Control)
Komunikasi risiko (Risk Communication)
Peninjauan risiko (Risk Review)
Tools Manajemen Risiko
DEFINISI
A. Identifikasi Risiko: Risiko harus diidentifikasi oleh data yang tersedia sebagai
data dari sejarah proses atau sistem, pendapat yang berbeda atau informasi yang
berasal dari pengguna akhir. Pertanyaan “Apa mungkin salah?” Membantu untuk
mengidentifikasi risiko yang terlibat dalam proses atau sistem dan menyediakan
dasar untuk penilaian lebih lanjut dari risiko.
B. Analisis Risiko: Setelah identifikasi risiko yang terlibat dalam setiap proses atau
sistem analisisnya dilakukan. Bahaya yang terkait dengan risiko yang terdaftar dan
kemungkinan terjadinya dan kekritisan itu ditentukan.
Komunikasi Risiko:
Komunikasi risiko adalah pertukaran informasi mengenai risiko antara manajemen keputusan dan
lain-lain. Hasil manajemen risiko mutu harus didokumentasikan dan dikomunikasikan. Informasi
mengenai sifat risiko, tingkat keparahan, kontrol dan informasi terkait harus dikomunikasikan. Panah
putus-putus pada gambar menunjukkan bahwa komunikasi dalam manajemen risiko harus
dilakukan di setiap tahap.
DEFINISI
Peninjauan Risiko (Risk Review) :
Manajemen risiko merupakan proses yang berkesinambungan dan sistem harus
dilaksanakan untuk meninjau risiko pada interval waktu yang tetap. Semua peristiwa
sistem harus dipantau untuk risiko yang terkait dengan itu. Frekuensi dari tinjauan
manajemen risiko tergantung pada tingkat keparahan risiko. Harus disebutkan secara
jelas dalam dokumen manajemen risiko.
ANALISA RISIKO
Kemungkinan (Probability) dan Tabel Konsekuensi (Consequences)
Kemungkinan (Probability) :
Potensi/ kemungkinan itu terjadi beberapa kali (lebih dari 3 kali) dalam jangka waktu satu
High tahun.
Medium Potensi/ kemungkinan itu terjadi 1- 3 kali dalam jangka waktu satu tahun.
Potensi/ kemungkinan itu belum pernah terjadi, tidak mungkin terjadi dalam jangka
Low waktu satu tahun.
ANALISA RISIKO
High - Dampak signifikan terhadap strategi atau operasional kegiatan PT. Kino Indonesia Tbk.
- Menimbulkan kekhawatiran stakeholder yang signifikan.
- Adanya kerugian perusahaan, seperti adanya sanksi hukum, pelanggaran kontrak, penggantian biaya.
- Kualitas produk tidak sesuai yang diharapkan konsumen, berdampak langsung pada konsumen menyebabkan
efek samping. Adanya tuntutan ganti rugi, stakeholder melakukan complain melalui media secara tertulis
sehingga berdampak terhadap nama baik perusahaan.
Medium - Dampak moderat (masih bisa ditoleransi) terhadap strategi atau operasional kegiatan PT. Kino Indonesia Tbk.
- Kekhawatiran stakeholder yang moderat (masih bisa ditoleransi).
- Tidak adanya sanksi hukum, pelanggaran kontrak, penggantian biaya.
- Kualitas produk tidak sesuai tetapi tidak berdampak langsung pada stakeholder dan tidak menimbulkan efek
samping.
- Teguran berupa teguran tertulis dari stakeholder.
Low - Dampak yang rendah pada terhadap strategi atau operasional kegiatan PT. Kino Indonesia Tbk. Dampak terjadi
di internal perusahaan.
- Kekhawatiran stakeholder rendah.
- Tidak ada resiko terhadap Kualitas.
ANALISA RISIKO
Fundamental Resiko
Catatan : Resiko Signifikan HL, HM, HH, MM, MH, LH perlu dilakukan pengendalian dan tahapan
selanjutnya.
ALUR USULAN PERUBAHAN
Usulan
Perubahan
Tidak
Ada prosedur yang mengatur
Identifikasi Resiko
pengambilan keputusan
Analisa Resiko
Ya Analisa Resiko
Pengendalian Resiko
YA
Tidak perlu kajian resiko Significant
Pengkajian Resiko
Tidak
Lakukan sesuai prosedur Perubahan dapat Tidak
terkait Penyimpangan
dilakukan
YA
Dokumentasikan hasil,
Komuniksasi resiko PERUBAHAN TIDAK
keputusan, dan tindak lanjut USULAN DITOLAK
DAPAT DILAKUKAN
Implementasi
TERIMA KASIH