Anda di halaman 1dari 10

Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokardium Akut di Rumah

Sakit dr. Saiful Anwar Malang

Apolipoprotein E Gene Polymorphism in Patients with Acute Myocardial Infarction


(AMI) at dr. Saiful Anwar Hospital Malang

Cita Khoirun Nada (NIM.09620085)


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maliki Malang

ABSTRAK
Apolipoprotein E (Apo E) memiliki peran yang penting dalam metabolisme lipid
dalam plasma. Kadar lipid sangat dipengaruhi oleh polimorfisme gen Apo E. Apo E terdiri
dari tiga macam alel, yaitu ε2, ε3, and ε4 yang membentuk 6 genotip E2/E2, E3/E3, E4/E4,
E4/E2, E4/E3, dan E3/E2. Sehingga polimorfisme gen Apo E mempunyai hubungan yang
erat dengan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan nekrosis miokard akut yang
mengakibatkan Infark Miokard Akut. Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu
penyebab utama kematian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi
genetik (polimorfisme) gen Apo E pada pasien IMA di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Malang. Sample darah diambil dari 10 pasien IMA dipilih sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi. Kemudian dilakukan isolasi DNA menggunakan Geneaid DNA Ekstraction
Kit. Identifikasi polimorfisme dilakukan dengan menggunakan metode Amplification
Refractory Mutation System (ARMS) dengan single PCR. Hasil ARMS-PCR menunjukkan
bahwa terdapat polimorfisme gen Apo E pada pasien IMA di Rumah Sakit dr. Saiful
Anwar Malang. Genotip Apo E yang diperoleh adalah E4/E3 dan E4/E2, dengan pembawa
alel ε2 sebanyak 4 orang, alel ε3 sebanyak 6 orang dan ε4 sebanyak 10 orang pasien IMA.

Kata kunci: Infark Miokard Akut, Polimorfisme, Apolipoprotein E

ABSTRACT
Apolipoprotein E (Apo E) has an important role in the metabolism of lipids in
plasma. Lipid levels are strongly influenced by the Apo E gene polymorphisms. Apo E
consists of three kinds of alleles, i.e. ε2, ε3 and ε4, which form 6 genotip E2/E2, E3/E3,
E4/E4, E4/E4, E2/E3 and E2/E3. So Apo E gene polymorphisms have relation with
atherosclerosis. Atherosclerosis can lead to acute myocardial necrosis resulting in Acute
Myocardial Infarction. Acute Myocardial Infarction (AMI) is one of the leading causes of
death in Indonesia. This research aims to find out genetic variation (polymorphism) of the
Apo E gene in patients with AMI at dr. Saiful Anwar Hospital Malang.Blood samples
taken from 10 patients of AMI and selected by the criteria of inclusion and exclusion.
DNA samples extracted from white blood cells (leukocytes) by using Geneaid DNA
Ekstraction Kit. Apo E gene polymorphism identificated using Amplification Refractory
Mutation System (ARMS) method with a single PCR. The results of ARMS-PCR showed
there were Apo E gene polymorphisms in patients AMI at dr. Saiful Anwar Hospital
Malang. Genotype Apo E that obtained is E4/E3 and E4/2, with total 4 patient of ε2 allele
carriers, 6 person of ε3 allele carriers and 10 AMI patient of ε4 allele carriers.

Key word : Acute Myocardial Infarction, Polymorphism, Apopoliprotein E

Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

PENDAHULUAN 2011). Beberapa penelitian yang telah


Penyakit Jantung merupakan dilakukan menunjukan bahwa kadar HDL
penyebab utama kematian di dunia. Lebih dan LDL dipengaruhi oleh suatu senyawa
dari separuh kematian di Amerika protein yaitu Apolipoprotein E (Malazy
disebabkan oleh penyakit kardiovaskular et al., 2012).
dan akibat akhirnya adalah serangan Apo E mempunyai kemampuan
jantung (Campbell, 2004). Berdasarkan untuk berinteraksi dengan reseptor LDL
estimasi WHO (2014) kematian di yang berkaitan dengan protein sehingga
Indonesia yang diakibatkan oleh Apo E mempunyai peran sentral dalam
penyakit jantung lebih dari 70.000 jiwa metabolisme lipoprotein plasma dan
per 100.000 penduduk pada tahun 2008. homeostatis kolesterol (Meniapuri et al.,
Salah satu penyakit kardiovaskular sering 2013). Polimorfisme gen Apo E
terjadi di Indonesia adalah Infark berpengaruh terhadap kadar Apo E
Miokard Akut (IMA). Infark Miokard plasma, dan kadar Apo E plasma
Akut (IMA) merupakan penyebab bervariasi di antara individu dengan
kematian nomor 2 di Rumah Sakit dr. genotip Apo E yang sama (Hastuti, 2012).
Saiful Anwar Malang. Data mengenai Frekuensi alel Apo E berbeda dalam
jumlah kasus IMA di RS. Saiful Anwar populasi yang berbeda (Eichner et al.,
Malang menunjukkan bahwa terdapat 2002).
356 kasus IMA per tahun dengan 59 Identifikasi polimorfisme gen
orang diantaranya meninggal dunia. Hal Apo E dilakukan untuk mengetaui variasi
ini menunjukkan bahwa angka mortalitas genetik pasien IMA. Sehingga
IMA di RS. Saiful Anwar Malang adalah pengobatan pasien IMA dapat dilakukan
sebesar 16,6% per tahun (Awalianti et pada tingkat molekular sesuai profil
al., 2012). genetis pasien. Perintah untuk berobat
Infark Miokard Akut adalah juga dibahas dalam Islam. Setiap
nekrosis miokard akibat aliran darah ke penyakit pasti memiliki obat tersendiri,
otot jantung yang terganggu. Salah satu seperti firman Allah:
faktor resiko terjadinya IMA adalah
pembentukan aterosklerosis pada
pembuluh darah jantung yang diketahui
Artinya: dan apabila aku sakit, Dialah
sebagai dislipidemia (HDL rendah, LDL Yang menyembuhkan aku.(Q.S
tinggi) (Falk et al,. 2006 dalam Zalukhu As-Syu’ara, 26:80).
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

Ayat diatas menunjukkan bahwa hanya dan diet yang tinggi lemak jenuh, kalori,
Allah yang dapat menyembuhkan segala serta kolesterol. (Farissa, 2012).
penyakit. Menurut Loukas et al., (2010)
2. Aterosklerosis
Allah yang menciptakan penyakit, maka
Aterosklerosis merupakan suatu
Allah juga yang menciptakan obatnya
penyakit arteri degeneratif yang
untuk setiap penyakit. Namun manusia
menyebabkan oklusi (sumbatan gradual)
hendaknya harus berusaha untuk mencari
pembuluh yang terkena, sehingga aliran
obat sebagai sarana untuk membantu
darah melalui pembuluh tersebut
kesembuhan.
berkurang. Aterosklerosis ini berawal
KAJIAN PUSTAKA dari suatu ateroma yaitu tumor jinak (non
1. Infark Miokard Akut kanker) sel – sel otot polos di dalam
Infark adalah kematian jaringan dinding pembuluh darah. Sel –sel ini
yang disebabkan oleh iskemia. Infark bermigrasi dari lapisan otot pada
Miokard Akut terjadi saat iskemia pembuluh darah ke posisi tepat di bawah
miokard yang terlokalisasi menyebabkan lapisan endotel, tempat sel-sel tersebut
perkembangan suatu regio nekrosis terus membelah diri dan membesar.
dengan batas yang jelas. Infak Miokard Kemudian, kolesterol dan lemak lain
(MI) paling sering disebabkan oleh ruptur menumpuk di sel- sel otot polos
lesi aterosklerotik pada arteri koroner. abnormal dan membentuk plak
Hal ini menyebabkan pembentukan (Sherwood, 2001).
trombus yang menyumbat arteri, 3. Apolipoprotein E
sehingga mengehentikan pasokan darah Apolipoprotein E (Apo E)
ke regio jantung yang disuplai (Aoronson, merupakan salah satu dari kelompok gen
2010). apolipoprotein. Apo E penting dalam
Faktor risiko biologis infark pembentukan kilomikron. (Eichner et al.,
miokard yang tidak dapat diubah yaitu 2002). Apo E manusia merupakan serum
usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat glikoprotein yang terdiri dari 299 asam
keluarga. Sedangkan faktor risiko yang amino dan ditemukan pada sirkulasi
masih dapat diubah, sehingga berpotensi kilomikron, remnan kilomikron, VDL,
dapat memperlambat proses aterogenik, IDL, dan HDL (Anoop et al., 2010).
antara lain kadar serum lipid, hipertensi, ApoE mempunyai peranan penting dalam
merokok, gangguan toleransi glukosa, metabolisme lipid terutama pada
kemampuannya untuk berikatan dengan
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

reseptor LDL (Belkovets et al., 2001). 3. Isolasi DNA


Gen yang mengkode Apo E terletak di Sebanyak 200 μl darah dari 10
kromosom 19q13.32 dan terdiri dari pasien IMA diambil dan diisolasi dengan
empat exon dan tiga intron yang meliputi menggunakan Geneaid GNA Ekstraction
3.579 nukleotida. Terdapat tiga alel yang Kit . Prosedur isolasi DNA dilakukan
disebut dengan epsilon (ε2, ε3, and ε4) sesuai dengan protokol yang terdapat
Anoop et al., 2002). Tiga alel utama Apo pada kit tersebut.
E (ε2, ε3, and ε4) membentuk enam 4. Amplifikasi Gen Apolipoprotein E
genotip yang berbeda yaitu E2/E2, E2/E3, Polimorfisme gen Apo E
E3/E3, E3/E4, E4/E4 dan E4/E2 (Shin et diindentifikasi dengan single PCR
al., 2005). dengan menggunakan 5 macam primer.
Diantaranya adalah 4 primer spesifik, dan
METODE PENELITIAN 1 primer common.. Primer I, II, III, dan
1. Rancangan Penelitian IV merupakan primer spesifik Apo E,
Metode yang digunakan dalam primer V merupakan primer common.
penelitian ini adalah deskriptif yang Metode ini disebut Amplifikasi Refactory
bertujuan untuk mengetahui variasi Mutation System.
genetik (polimorfisme) gen Apo E pada Tabel 1. Primer Spesifik ARMS untuk
Polimorfisme Apo E
pasien IMA di Rumah Sakit dr. Saiful Panjang
Primer Primer Sekuens (5’-3’) Produk
Anwar Malang. PCR(bp)
I (Cys 158) ATGCCGATGACCTGCAGAATT 588
2. Populasi dan Subyek Penelitian
II (Arg 158) ATGCCGATGACCTGCAGAATC 588

Populasi dan Subyek penelitian III (Cys 112) CGCGGACATGGAGGACGTTC 451

IV(Arg 112) CGCGGACATGGAGGACGTTT 451


merupakan pasien pasien Infark Miokard
Common GTTCAGTGATTGTCGCTGGGCA -
Akut yang yang dirawat di CVCU RS dr
Saiful Anwar Malang. Pasien berjenis Proses PCR berlangsung dengan suhu

kelamin laki-laki beruusia 30-74 tahun, denaturasi awal 95 oC selama 5 menit, 35

dengan diagnosa Infark Miokard Akut siklus dengan suhu denaturasi 98 oC

yang ditegakkan dari hasil anamnesa, selama 20 detik, annealing 61 oC selama

Elektrokardiografi dan peningkatan 15 detik (untuk primer I dan III) dan

enzim jantung (troponin I), serta tidak 63,5oC selama 15 detik (untuk primer II

menderita diabetes melitus, infeksi berat, dan IV), dan elongasi 72 oC selama 45

gangguan fungsi hepar dan ginjal yang detik dan post elongasi 72 oC selama 5

berat dan keganasan. menit. Molekul DNA hasil PCR dapat


dideteksi dengan menggunakan
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

elektroforesis gel agarose. Elektrosoresis mengetahui kualitas DNA yang didapat.


gel agarose ini menggunakan gel agarose Menurut Fatchiyah (2011), uji kualitatif
2%. Produk PCR dimasukkan ke dalam merupakan metode standar yang
sumuran sebanyak 4 µL dan dialiri arus digunakan untuk mengindentifikasi,
listrik 100 V selama 1 jam. Hasil pemisahan dan purifikasi fragmen DNA
elektroforesis selanjutnya divisualisai dengan menggunakan gel agarosa. Hal
dengan Gel Doc untuk melihat fragmen tersebut dilakukan untuk mengetahui
DNA yang telah dipisahkan. kualitas atau kemurnian DNA.
5. Analisa Data
Hasil dari Amplifikasi Refactory
Mutation System (ARMS) dianalisia
secara deskriptif untuk mengetahui
variasi genetik yang terdapat pada pasien
IMA. Genotip akan terlihat sesuai dengan
Gambar 1. DNA Whole Genom
pola amplifikasi oleh primer spesifik
2. Identifikasi dan Deteksi
Cys/Arg 112 dan Cys/Arg 158 pada hasil
Polimorfisme Gen Apo E
visualisasi sehingga dapat dihitung secara
Identifikasi polimorfisme gen
langsung genotip yang terdapat pada
Apo E dilakukan dengan metode ARMS.
pasien IMA. Hubungan gen Apo E
Setiap satu sampel direaksikan dengan
dengan penyakit IMA dapat dilihat dari
dua tube yang berbeda.
analisis SPSS uji korelasi pearson
menggunakan data sekunder yang telah
diperoleh (kadar HDL, LDL, kolesterol
dan trigliserida) yang dibandingkan
dengan kontrol.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Isolasi DNA
Sebanyak 10 sampel darah dari
Gambar 3 Hasil Elektroforesis PCR
pasien IMA dilakukan isolasi DNA
sampel A04, A07, B06, B07, B08, D03
dengan mengunakan geneaid DNA dan H02
ekstraction kit. DNA hasil isolasi
kemudian diuji secara kualitatif untuk
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

terbentuk dari metode ini. Jika terdapat


band pada Cys 112 dan Cys 158 disebut
Ε2, terdapat Cys 112 dan Arg 158 disebut
Ε3 sedangkan disebut Ε4 jika terdapat
band pada Arg 112 dan Arg 158.

Gambar 4.4 Hasil Elektroforesis PCR Tabel 2 Alel Apo E pada Pasien IMA
sampel I03, I04 dan J03
Alel Jumlah Individu
Keterangan : ε2 4
A = Tube reaksi berisi primer
ε3 6
Cys 112 dan Cys 158
B = Tube reaksi berisi primer ε4 10
Arg 112 dan Arg 158
1 dan 2 = Cys 112 dan 158 positif, Arg
112 dan 158 positif (Ε4/Ε2) Tabel 3. Genotip Apoliprotein E pada
3 dan 4 = Cys 112 dan 158 positif, Arg
112 dan 158 positif (Ε4/Ε2) Pasien IMA
5 dan 6 = Cys 112 dan 158 positif, Arg
Genotip Jumlah Individu
112 dan 158 positif, (Ε4/Ε2)
7 dan 8 = Cys 112 positif dan 158
Ε4/Ε2 4
negatif, Arg 112 dan 158
positif (Ε4/Ε3) Ε4/Ε3 6
9 dan 10 = Cys 112 positif dan 158
negatif, Arg 112 dan 158
positif (Ε4/Ε3) Berdasarkan hasil PCR yang
11 dan 12 = Cys 112 positif dan 158
negatif, Arg 112 dan 158 dilakukan, didapatkan terdapat variasi
positif (Ε4/Ε3) genetik pada pada penderita IMA.
13 dan 14 = Cys 112 positif dan 158
negatif, Arg 112 dan 158 Terdapat 4 orang dengan genotip Ε4/Ε2
positif (Ε4/Ε3) dan 6 orang bergenotip Ε4/Ε3 dari total
15 dan 16 = Cys 112 positif dan 158
negatif, Arg 112 dan 158 sampel 10. Dalam penelitian ini tidak
positif (Ε4/Ε3) ditemukan adanya genotip Ε2/Ε2, Ε3/Ε2,
17 dan 18= Cys 112 positif dan 158
negatif, Arg 112 dan 158 Ε3/Ε3, dan Ε4/Ε4. Alel Ε4 merupakan
positif (Ε4/Ε3) alel yang paling banyak ditemukan. Dari
19 dan 20 = Cys 112 dan 158 positif, Arg
112 dan 158 positif, (Ε4/Ε2) 10 sampel pasien IMA, semuanya
membawa alel Ε4. Hal ini sama dengan
Primer Cys/Arg 112 akan
penelitian Ahmed et al., (2006) dengan
menghasilkan amplikon sepanjang 451
populasi Bangladesh dengan pembawa
bp, dan primer Cys/ Arg 158 sepanjang
alel Ε4 terbanyak. Berbeda dengan
588 bp. Terdapat tiga macam pola yang
penelitian yang dilakukan oleh Bazrgar et
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

al., (2008) dengan populasi Iran selatan Berdasarkan dari perhitungan


yang kebanyakan membawa alel Apo Ε3 diatas menunjukan hubungan yang tidak
dan tidak ditemukan adanya genotip signifikan (terdapat perbedaaan) pada
Ε2/Ε2. Sedangkan penelitian Elousa et kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan
al.,(2004) pada penderita aterosklerosis LDL antara sampel dan kontrol. Semakin
di Framingham tidak terdapat genotip rendah koefisien korelasi, maka semakin
Ε4/Ε2. Menurut Bahri et al., (2008) kuat perbedaan diantara sampel dan
genotip yang terdapat pada populasi kontrol. Kadar kolesterol dan LDL antara
tunisa adalah Ε2/Ε3, Ε3/Ε3, dan Ε4/Ε3. sampel (pasien IMA) dan kontrol (non
Hal ini menunjukkan bahwa IMA) memiliki hubungan atau korelasi
polimorfisme Apo E berbeda pada etnik paling rendah. Hal ini berarti Kolesterol
yang berbeda. dan LDL merupakan faktor yang
3. Hubungan Polimorfisme Gen Apo berpotensi terjadinya IMA.
E dengan Infark Miokardium Kadar LDL pada sampel
Akut cenderung lebih tinggi dibandingkan
Data sekunder yang diperoleh dari dengan kontrol. Hal ini dapat disebabkan
pasien IMA meliputi kadar LDL, HDL, adanya alel Apo Ε4 pada sampel yang
kolesterol dan trigliserida. Untuk telah dilihat pola genotipnya. Hasil
mengetahui hubungannya dengan ARMS-PCR menunjukkan bahwa dari 10
penyakit IMA maka dapat sampel pasien IMA, semuamya
dibandingankan dengan kontrol IMA membawa alel Apo Ε4. Reseptor LDL
dengan uji korelasi pearson. cenderung berikatan dengan Apo Ε4,
Tabel 4.3 Hubungan antara Kolesterol, sehingga individu pembawa alel Ε4 kadar
trigliserida, HDL dan LDL sampel
LDL-nya cenderung meningkat. Menurut
dibandingkan dengan kontrol
Marzooq et al., (2011) alel Ε4
Hubungan Koefisien Kekuatan berpengaruh terhadap peningkatan
Kesimpulan
Antara Korelasi hubungan
kolesterol dan LDL dikaitkan dengan
Hubungan
Sangat deposit kolesterol dalam plak arteri. Jadi,
Kolesterol -0.179 Tidak
Lemah
Signifikan
Hubungan alel Apo Ε4 memiliki peran dalam
Trigliserida 0.300 Lemah Tidak
Signifikan peningkatan resiko penyakit IMA. Resiko
Hubungan
IMA tersebut dapat dijelaskan melalui
HDL 0.464 Sedang Tidak
Signifikan mekanisme pembentukan aterosklerosis
Hubungan
Sangat
LDL -0.333 Tidak
Lemah
Signifikan
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

yang merupakan salah satu faktor utama E4 berhubungan dengan


terjadinya IMA. meningkatnya risiko penyakit IMA,
Sampel darah pasien yang hal tersebut karena kemampuan alel
digunakan dalam penelitian adalah Laki- E4 berikatan dengan resptor LDL
laki. Laki- laki cenderung memiliki sehingga dapat meningkatkan
faktor resiko IMA lebih tinggi dari pada kolesterol dan LDL.
wanita. Menurut Aoronson (2010) dan
Sherwood (2001), insidensi penyakit Saran
jantung iskemik meningkat seiring Saran yang didapat dari penelitian ini
dengan bertambahnya usia, terutama adalah:
setalah 40 tahun. Aterosklerosis jauh 1. Perlu dilakukan penelitian dengan
lebih umum terjadi pada pria populasi yang digunakan lebih besar
dibandingkan dengan wanita karena efek untuk mengetahui frekuensi genetik
protektif dari esterogen. Esterogen Apo E yang tersebar.
tersebut berpengaruh pada peningkatan 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
kadar HDL. tentang hubungan polimorfisme gen
Apolipoprotein E dengan profil lipid
KESIMPULAN pasien IMA untuk mengetahui peran
Kesimpulan dari penelitian ini Apo E terkait peningkatan resiko IMA.
adalah:
1. Terdapat polimorfisme gen DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Minhaz Uddin., dan Sharif
Apolipoprotein E pada penderita IMA
Akhteruzzaman. 2006.
di RS. dr. Saiful Anwar Malang. Apopoliprotein E (Apo E) Gene
Polymorphims in the Bangladeshi
Polimorfisme gen Apoliprotein E yang
Population and its Comparison with
terdapat pada penderita IMA di RS. dr. other Asian Populations. Journal
Med. Sci., 6 (2): 203-208.
Saiful Anwar Malang berupa genotip
Anoop, Shajith., Anoop Misra., Kiran
E4/E3 dan E4/E2 dengan jumlah Meena & Kalpana Luthra. 2010.
masing-masing 6 dan 4. Apolipoprotein E Polymorphism in
Cerebrovascular & Coronary Heart
2. Kadar kolesterol dan LDL yang tinggi Diseases. Indian Journal Medical
memiliki potensi terjadinya IMA. Res 132: 363-378.
Berdasarkan hasil ARMS-PCR 10 Aoronson, Philiph I. & Jeremy P.T. Ward.
2010. At Glance Sistem
pasien IMA, semua pasien merupakan Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga..
pembawa alel Apolipoprotein E4. Alel
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

Awalianti, Mirna., M. Saifur Rohman., Loukas, Marios., Yousuf Saad., R. Shane


Yulian Wiji Utami. 2012. Perbedaan Tubbs, dan Mohamadali M. Shoja.
Faktor Risiko Penyakit Jantung 2010. The heart and Cardiovascular
Koroner antara Pasien Yang System in the Qur'an and Hadeeth.
Memiliki Kebiasaan Merokok International Journal of Cardiology
dengan tidak Merokok pada Pasien 140 (2010) 19–23.
Infark Miokard Akut di Rumah Sakit Malazy, Ozra Tabatabaei., Hossein
Umum dr. Saiful Anwar Malang. Fakhrzadeh., Mostafa Qorbani.,
Jurnal FKUB. Parvin Amiri., Bagher Larijani.,
Bazrgar , Masood., Mehran Karimi. 2008. Javad Tavakkoly-Bazzaz., and
Apolipoprotein E polymorphism in Mahsa M Amoli. 2012.
Southern Iran: E4 allele in the lowest Apolipoprotein E gene
reported amounts. Journal Molekular polymorphism and its effect on
Biology Rep 35:495–499 anthropometric measures in
normoglycemic subjects and type 2
Belkovets. A., S. Kurilovich M.,
diabetes. Journal of Diabetes &
Dolgich1 & D.P. Agarwal. 2001.
Metabolic Disorders.Vol.11 No.18.
distribution of Apolipoprotein E
(APOE) Genotypes in a Siberian Meinapuri, Malinda. 2013. Polimorfisme
Female Population Sample. IJHG 1 Gen Apolipoprotein E Pada
(3): 179-182. Penderita Sindrom Down Trisomi 21.
Jurnal Kesehatan Andalas.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece., &
Lawrence G. Mitchell. 2004. Biology, Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi
edisi kelima-jilid 3. Jakarta: Erlangga. Manusia dari Sel ke Sistem edisi 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Eichner, June E., S. Terence Dunn., 2002.
EGC.
Apolipoprotein E Polymorphism and
Cardiovascular Disease: A Huge Shin, Min-Ho., Hee Nam Kim, Lian-Hua
Review. American Journal of Cui., Sun-Seog Kweon, Kyeong-Soo
Epidemiology Vol. 155, No. 6. Park, Heon Heo, Hae-Sung Nam,
Seul-Ki Jeong, Eun-Kyung Chung &
Farissa, Inne Pratiwi. 2012. Komplikasi
Jin-Su Choi. 2005. The Effect of
pada Pasien Infark Miokard Akut St-
Apolipoprotein E Polymorphism on
Elevasi (stemi) yang Mendapat
Lipid Levels in Korean Adults. J
Maupun tidak Mendapat Terapi
Korean Med Sci 2005; 20: 361-6
Reperfusi. Skripsi. Program
ISSN 1011-8934.
Pendidikan Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas WHO. 2014. Global Status Report on
Diponegoro. Noncommunicable Diseases 2010.
Switzerland: WHO press.
Fatchiyah. Estri Laras Arumingtyas. Sri
Widyarti & Sri Rahayu. 2011. Yuwono, Tribuwono. 2005. Biologi
Biologi molekular. Jakarta: Erlangga. Molekular. Jakarta: Erlangga.
Hastuti, Pramudji. 2012. Apolipoprotein Zalukhu, Yuliani. 2011. Hubungan antara
E Sebagai Faktor Risiko Timbulnya Small Dense Low Density
Penyakit Jantung Koroner: Kajian Lipoprotein (Sd-Ldl) dengan
Genetika Populasi dan Genetika Persentase Aterosklerosis secara
Klinis pada Beberapa Kelompok Angiografi pada Penyakit Jantung
Etnik di Indonesia. Disertasi. Koroner. Tesis. Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada. Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Polimorfisme Gen Apolipoprotein E pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Rumah Sakit dr.
Saiful Anwar Malang. 2014

Anda mungkin juga menyukai